• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operasionalisasi Konsep

Dalam dokumen SKRIPSI BUNGA ANALISIS ISI skripsi (Halaman 56-71)

PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian

3.10 Operasionalisasi Konsep

Selanjutnya masing – masing aspek dari kebijakan redaksional dioperasionalkan sebagai berikut:

Konsep Aspek Indikator

Kebijakan Redaksi 1) Objektivitas  Sesuai dengan keadaan sebenarnya

diartikan tidak memenangkan salah satu pihak

 Tidak berat terhadap pemilik media

 Berdasarkan fakta yang ada

 Tidak boleh menjadi boneka pemerintahan  Adanya kredibilitas pesan

yang disampaikan. Dalam artian pesan yang disampaikan harus sebenar – benarnya tanpa manipulasi data

 Membuatkan dan

menyiarkan berita tanpa dasar kepentingan individual

2)Legalitas

 Harus jelas siapa sumbernya

 Berdasarkan keterangan resmi dari pihak – pihak yang berwenang

 Tidak boleh memberikan berita yang tidak sesuai dengan fakta

 Tidak boleh sembarangan memberikan informasi kepada khalayak

 Tidak boleh menyebarkan

informasi tanpa

konfirmasi dari pihak yang berwenang dalam peristiwa yang akan diberitakan

berita yang masih dalam

penangananm atau

penyelidikan

 Berita harus didapati dari berbagai informasi yang mendalam

3) Nilai Berita  Kedekatan secara

geografis

 Peristiwa – peristiwa yang mempengaruhi dunia, bangsa, dan masyarakat

 Berita harus disajikan dengan segera atau merupakan berita baru  Dapat menarik minat para

pendengarnya

 Memenuhi kebutuhan informasi

 Merupakan hal – hal yang banyak diperdebatkan (pemilu, perang, dan kasus pengadilan)

 Adanya unsur hiburan yang mencerminkan sifat radio yang personal dimana pendengar seolah – olah dibawa ke suatu peristiwa

4) Keakuratan  Memiliki kredibilitas  Membutuhkan proses

yang detail dan panjang dalam menggali informasi  Proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu,

dan tempat kejadian  Adanya narasumber yang

benar – benar mengetahui tentang kejadian atas berita tersebut

 Reporter atau jurnalis

harus melakukan

verifikasi ulang terhadap informasi yang didapat  Tidak boleh menyiarkan

berita yang isinya hanya isu atau desas – desus  Semua informasi harus

sesuai dengan fakta agar tidak membodohi publik

5) Adil  Jurnalis atau reporter

bersikap netral dengan cara tidak memenangkan salah satu pihak

 Berita menguntungkan pihak lain

 Berita merugikan pihak lain

 Pemilhan kata – kata yang diucapkan dengan cara tidak adanya penekanan dalam tulisan dan ucapan

 Membiarkan fakta – fakta muncul tanpa harus mengucapkan kata – kata yang meyakinkan ke pendengar

 Ketidakseimbangan berita dengan menonjolkan sisi dari satu pihak

narasumber dengan cara memberikan kesempatan untuk berpendapat

Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep 3.11 Rencana Tahapan Analisis Isi

Dalam menganilis isi terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti. Kriyantono dalam bukunya menjelaskan tahapan – tahapan tersebut adalah: (2006, 236 – 238)

1. Merumuskan masalah

Rumusan masalah masih berupa konsep – konsep.

Jika dikaitkan dengan penelitian kali ini adalah, “ berita – berita yang terdapat dalam program Live Report di Sindo Trijaya FM sepanjang periode 1 maret 2014 hingga 31 maret 2014 yang dikaitkan oleh aspek – aspek yang ada didalam kebijakan redaksi yang terbagi dalam aspek Objektifitas, Legalitas, Nilai Berita, Keakuratan dan Adil. Dalam penelitian ini terdapat suatu konsep, yaitu kebijakan redaksi yang didalamnya terdapat aspek Objektivitas, Legalitas, Nilai Berita, Keakuratan, dan Adil. Nantinya harus dioperasionalkan atau dicari ukuran – ukuran apa itu aspek objektivitas, legalitas, nilai berita, keakuratan dan adil dalam sebuah berita. Ukuran – ukuran ini akan dibuat kategorisasi menjadi:

Kategorisasi aspek – aspek dari Kebijakan Redaksi

Konsep Aspek Indikator

Kebijakan Redaksi 1) Objektivitas  Sesuai dengan keadaan sebenarnya

 Bersifat netral dapat

diartikan tidak

memenangkan salah satu pihak

 Tidak berat terhadap pemilik media

 Berdasarkan fakta yang ada

 Tidak boleh menjadi boneka pemerintahan

 Adanya kredibilitas pesan yang disampaikan. Dalam artian pesan yang disampaikan harus sebenar – benarnya tanpa manipulasi data

 Membuatkan dan

menyiarkan berita tanpa dasar kepentingan individual

2)Legalitas

 Harus jelas siapa sumbernya

 Berdasarkan keterangan resmi dari pihak – pihak yang berwenang

 Tidak boleh memberikan berita yang tidak sesuai dengan fakta

 Tidak boleh sembarangan memberikan informasi kepada khalayak

 Tidak boleh menyebarkan

informasi tanpa

konfirmasi dari pihak yang berwenang dalam peristiwa yang akan diberitakan

 Tidak boleh menyebarkan berita yang masih dalam

penangananm atau

penyelidikan

 Berita harus didapati dari berbagai informasi yang mendalam

3) Nilai Berita  Kedekatan secara

 Peristiwa – peristiwa yang mempengaruhi dunia, bangsa, dan masyarakat

 Berita harus disajikan dengan segera atau merupakan berita baru  Dapat menarik minat para

pendengarnya

 Memenuhi kebutuhan informasi

 Merupakan hal – hal yang banyak diperdebatkan (pemilu, perang, dan kasus pengadilan)

 Adanya unsur hiburan yang mencerminkan sifat radio yang personal dimana pendengar seolah – olah dibawa ke suatu peristiwa

4) Keakuratan  Memiliki kredibilitas  Membutuhkan proses

yang detail dan panjang dalam menggali informasi  Proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian  Adanya narasumber yang

benar – benar mengetahui tentang kejadian atas berita tersebut

 Reporter atau jurnalis

verifikasi ulang terhadap informasi yang didapat  Tidak boleh menyiarkan

berita yang isinya hanya isu atau desas – desus  Semua informasi harus

sesuai dengan fakta agar tidak membodohi publik

5) Adil  Jurnalis atau reporter

bersikap netral dengan cara tidak memenangkan salah satu pihak

 Berita menguntungkan pihak lain

 Berita merugikan pihak lain

 Pemilhan kata – kata yang diucapkan dengan cara tidak adanya penekanan dalam tulisan dan ucapan

 Membiarkan fakta – fakta muncul tanpa harus mengucapkan kata – kata yang meyakinkan ke pendengar

 Ketidakseimbangan berita dengan menonjolkan sisi dari satu pihak

 Menghormati hak

narasumber dengan cara memberikan kesempatan untuk berpendapat

Tabel 3.1.1 Kategorisasi Konsep Kebijakan Redaksi dengan Aspek dan Indikator pendukungnya

2. Menyusun kerangka konseptual untuk riset deskriptif.

Jika dikaitkan dengan penelitian, riset ini disebut dengan deskriptif karena riset atau penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya menggunakan satu konsep. Yaitu konsep kebijakan redaksi. Jika dikaitkan dengan penelitian yang berjudul, “Analisis Isi Kebijakan Redaksi Pada Berita Dalam Program Live Report Sindo Trijaya FM” Periode 1 Maret Hingga 31 Maret 2014. Dari judul ini, periset cukup mendefinisikan serta mengemukakan dimensi atau subdimensi dari Kebijakan Redaksi. Hasilnya adalah sebuah kategorisasi yang dijadikan sebagai ukuran – ukuran keijakan redaksi.

3. Menyusun perangkat Metodologi

a. Menentukan metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep, dalam hal ini konsep dijabarkan dalam ukuran – ukuran tertentu, yang biasanya dalam bentuk kategori – kategori beserta indikatornya. Kategori ini dibuat berdasarkan unit analisis, yaitu satuan yang akan dianalisis.

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, kategori mengenai konsep kebijakan redaksi adalah aspek objektivitas, legalitas, nilai berita, keakuratan dan adil. Masing – masing dijabarkan dalam indikator. Yaitu:

Aspek Objektivitas

 Sesuai dengan keadaan sebenarnya  Bersifat netral dapat diartikan tidak

memenangkan salah satu pihak  Tidak berat terhadap pemilik media  Berdasarkan fakta yang ada

 Tidak boleh menjadi boneka pemerintahan

 Adanya kredibilitas pesan yang disampaikan. Dalam artian pesan yang disampaikan harus sebenar – benarnya tanpa manipulasi data  Membuatkan dan menyiarkan berita

tanpa dasar kepentingan individual Tabel 3.1.2 Kategorisasi Konsep Aspek Objektivitas

Aspek Legalitas dalam Konsep Kebijakan Redaksi

Aspek Legalitas

 Harus jelas sumbernya

 Berdasarkan keterangan resmi dari pihak – pihak yang berwenang  Tidak boleh memberikan berita yang

tidak sesuai dengan fakta

 Tidak boleh sembarangan memberi informasi kepada khalayak

 Tidak boleh meneyebarkan informasi tanpa konfirmasi dari pihak yang berwenang dalam peristiwa yang akan diberitakan  Tidak boleh menyebarkan berita

yang masih dalam penanganan atau penyelidikan

informasi yang mendalam Tabel 3.1.3 Kategorisasi Konsep Aspek Objektivitas

Aspek Nilai Berita dalam Konsep Kebijakan Redaksi

Aspek Nilai Berita

 Kedekatan secara geografis

 Peristiwa – peristiwa yang mempengaruhi dunia, bangsa, dan masyarakat

 Berita harus disajikan dengan segera atau merupakan berita baru

 Dapat menarik minat para pendengarnya

 Memenuhi kebutuhan informasi  Merupakan hal – hal yang banyak

diperdebatkan (pemilu, perang, dan kasus pengadilan)

 Adanya unsur hiburan yang mencerminkan sifat radio yang personal dimana pendengar seolah – olah dibawa ke suatu peristiwa Tabel 3.1.4 Kategorisasi Konsep Aspek Nilai Berita

Aspek Keakuratan dalam Konsep Kebijakan Redaksi

Aspek Keakuratan

 Memiliki kredibilitas

 Membutuhkan proses yang detail dan panjang dalam menggali informasi

 Proses pembuatan berita memiliki ketelitian yang tinggi. Mulai dari penulisan nama, waktu, dan tempat kejadian

benar mengetahui tentang kejadian atas berita tersebut

 Reporter atau jurnalis harus melakukan verifikasi ulang terhadap informasi yang didapat  Tidak boleh menyiarkan berita

yang isinya hanya isu atau desas – desus

 Semua informasi harus sesuai dengan fakta agar tidak membodohi publik

Tabel 3.1.5 Kategorisasi Konsep Aspek Keakuratan

Aspek Adil dalam Konsep Kebijakan Redaksi

Aspek Adil

 Jurnalis atau reporter bersikap netral dengan cara tidak memenangkan salah satu pihak  Berita menguntungkan pihak lain  Berita merugikan pihak lain

 Pemilhan kata – kata yang diucapkan dengan cara tidak adanya penekanan dalam tulisan dan ucapan

 Membiarkan fakta – fakta muncul tanpa harus mengucapkan kata – kata yang meyakinkan ke pendengar

 Ketidakseimbangan berita dengan menonjolkan sisi dari satu pihak  Menghormati hak narasumber

dengan cara memberikan kesempatan untuk berpendapat Tabel 3.1.6 Kategorisasi Konsep Aspek Adil

b. Menentukan unit analisi, kategorisasi dan uji reliabilitas “Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis. Jika survei, unit analisis adalah individu atau kelompok individu, sedangkan analisis isi unit analisisnya adalah teks, pesan atau medianya sendiri.”

Jika dikaitkan dengan penelitian, nantinya penelitian akan meneliti individu – individu yang berupa berita pada program Live Report. sedangkan analisis isi unit analisisnya adalah teks berita Live Report yang berperan sebagai pesan dan juga media Sindo Trijaya FM yang menaungi program Live Report tersebut.

Secara umum beberapa unit analisis dalam analisis isi adalah:  Unit Tematik

Berupa satuan berita.

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, perhitungan satuan berita berdasarkan seberapa sering muncul selama satu bulan laporan langsung dalam program Live Report mengenai partai politik hanura, Haritanoe dan Wiranto yang diudarakan oleh Sindo Trijaya FM

 Unit Fisik

“ Perhitungannya berdasarkan satuan panjang, kolom, inci, waktu dari pesan yang disampaikan.”

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, perhitungannya berdasarkan pada durasi pengudaraan program Live Report selama satu bulan.

 Unit referens

“Rangkaian kata atau kalimat yang menunjukan sesuau yang mempunyai arti sesuai kategori.”

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, mengukur berita Live Report menggunakan unit referens, dengan kategori kebijakan redaksi yaitu aspek Objektivitas. Kalimat – kalimat dalam berita Live Report yang mengandung kalimat yang terkategorikan aspek objektivitas dimasukan dalam kategori Objektiv misalnya, teks berita pada tanggal 10 maret 2014 milik Henny Lubis ( reporter Sindo Trijaya FM) yang berisi:

Para pakar yang menjadi responden survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menolak sejumlah nama untuk menjadi calon presiden atau capres 2014// survei ini dilakukan dengan pertanyaan terbuka terhadap 61 pakar// Menurut ketua LPP UI Tokoh yang paling ditolak adalah Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebanyak 20%// kemudian ada Rhoma Irama yang ditolak sebesar 18%/ kemudian Ketua Umum Partai Golkar/ Aburizal Bakrie/ Ketua Umum Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu Megawati dan peserta Konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie/ serta Wiranto/ Menurut Hamdi/ kini masyrakat memerlukan wajah – wajah baru dan berusia muda/ selain itu tokoh lama dinilai tidak memiliki prestasi yang mengesankan// Sementara itu/ nama – nama yang direkomendasikan menjadi capres ialah tokoh – tokoh muda seperti Aniesbaswedan dan Abraham Samad//

Dalam teks diatas, saat diujikan melalui uji relibilitas. Guntarto dan Imam Wahyudi memberikan keterangan ceklis pada kolom Objektivitas. Hal ini dilakukan karena dalam berita tersebut tercantum nama Wiranto sebagai bakal calon presiden yang berpasangan oleh Haritanoe dimana Sindo Trijaya FM merupakan salah satu media yang bernaung. Maka Sindo Trijaya FM telah menjalankan fungsi dari aspek yang terdapat dalam kebijakan redaksi yaitu objektiv. Yang dikategorikan sebagai Sesuai dengan keadaan sebenarnya, bersifat netral, tidak berat terhadap salah satu pihak, baik pihak pemilik atau pihak pemerintahan, berdasarkan fakta yang ada, tidak boleh menjadi boneka pemerintahan, adanya kredibilitas dan tidak ada keberpihakan atas isu – isu tertentu.

 Unit sintaksis

“Berupa kata atau simbol, perhitungannya adalah frekuensi kata atau simbol itu.”

Jika dikaitkan dengan penelitian, berapa jumlah kata – kata dalam berita yang mengandung sub-kategori dari konsep Kebijakan Redaksi yaitu, Objektivitas, Legalitas, Nilai Berita, Keakuratan dan Adil.

 Menentukan Universe atau populasi dan sampel

“Dalam analisis isi, ada dua dimensi yang digunakan untuk menentukan populasi, yaitu topik dan periode waktu.”

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, populasinya adalah seluruh berita dalam Live Report selama satu bulan yang jika diperoleh adalah sebanyak 310 berita. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 76 berita. Hal ini didapati dengan menggunkan rumus slovin dengan ketentuan presi sebanyak 10 %.

 Menentukan metode pengumpulan data

“Dalam analisis isi, metode pengumpulan datanya adalah mendokumentasi isi komunikasi yang akan diriset.”

Jika dikaitkan dengan penelitian maka, peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan cara merekam seluruh kegiatan laporan langsung atau Live Report menggunakan

perangkat voice memo. Kemudian peneliti mentranskip suara reporter yang telah direkam menjadi sebuah naskah baca. Sedangkan untuk memasukan data ke dalam kategorisasi yang ditentukan peneliti menggunakan lembar koding.

 Menentukan metode analisis

“Periset bisa menggunakan tabel frekuensi, tabel silang atau rumus statistik.” Jika dikaitkan dengan penelitian maka, peneliti menggunakan tabel frekuensi untuk menetukan metode analisis. Tabel frekuensi yang dibuat oleh peneliti adalah tabel frekuensi dengan kelipatan 4. Angka empat didapati dengan cara menghitung jumlah perbandingan populasi dan sampel. Dari jumlah populasi 310, didapati sampel sebanyak 76. Kemudian 310 : 76 akan menghasilkan 4. Maka tabel frekuensi yang akan digunakan dimulai dari 4,6,8,12,16,20... hingga 76.

 Analisis dan intepretasi data

Jika dikaitkan dengan penelitian maka peneliti akan menggunakan lembar koding dari masing – masing aspek kebijakan redaksi yaitu, Objektivitas, Legalitas, Nilai Berita, Keakuratan dan Adil.

Dalam dokumen SKRIPSI BUNGA ANALISIS ISI skripsi (Halaman 56-71)

Garis besar

Dokumen terkait