• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: AKTIVIS „JARINGAN PEREMPUAN YOGYAKARTA‟

A. Membenci Sekaligus Menikmati: Kisah Menonton Infotainment Bersama

A.1. Infotainment: Sarana Menghibur Diri

Saya suka nonton teve, apapun itu. Saya suka menonton berita semuanya. Sejak kecil suka menonton televisi dan dibiarkan menonton televisi. Belajar di depan televisi, melakukan apapun di depan televisi, makan di depan televisi, tidur di depan televisi dan nanti dipindah. Tidak pernah jam belajar khusus dan televisi dimatikan begitu. Tidak ada. Karena saya mengerjakan PR di depan televisi. Seluruh keluarga saya begitu. Bapak saya juga gemar televisi. Saya tidur siangnya di depan televisi. Sore baru

bangun”.

Ungkapan di atas keluar dari Ani Himawati. Ia adalah penggemar berbagai acara di televisi. Kegemarannya menonton televisi ini membawanya untuk

menyaksikan beragam tayangan yang ada. Dari ruang televisi juga Ani Himawati melakukan berbagai kegiatan. Baginya televisi sudah tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Ia bahkan menonton semua yang disajikan televisi, katanya;

“... Nomer satu karena saya suka acara televisi. Jadi tidak ada alasan khususnya. Karena memang semua saya tonton. Dulu saya suka nonton telenovela india, telenovela amerika. Sinetron saya tonton, dan chanelnya saya pindah-pindah. Kalaupun kemudian infotainment, soalnya saya tertarik dengan dunia selebrities. Itu sejak dulu sebelum ada infotainment. Saya itu suka menonton penampilan orang. Fashion, saya suka...

Pengakuannya di atas sekaligus saya saksikan ketika saya berkesempatan bertandang ke rumahnya. Ani melakukan „ritual‟ menonton televisi (infotainment) pada pagi hari, selepas bangun tidur di mana jam tayang inftainment sudah mengudara sejak pukul 06.30 WIB. Aktivitas ini barangkali terkesan terlalu pagi untuk menikmati sebuah tayangan „gosip‟ di hadapan televisi jika dibandingkan dengan beberapa agenda atau rutinitas harian lainnya.

Runtinitas di depan televisi masih berlanjut ketika pada pukul 09. 30 WIB sebuah tayangan infotainment KISS di stasiun televisi Indosiar baru dimulai.1 Sambil mencermati tayangan KISS, Ani melakukan aktivitas memasak oseng-oseng kacang panjang, setelah sebelumnya suami berbelanja di pasar. Baginya KISS adalah sebuah tontonan yang menghibur sekaligus tidak mengikat untuk setia di hadapannya. Dan rutinitas di hadapan KISS baginya memiliki kesamaan dengan tayangan-tayangan lainnya yang bisa gantikan dengan aktivitas lainnya.

Ani memang bisa dianggap setia pada infotainment. Setidaknya dari dua saluran infotainment dalam hari yang sama ia sudah mengikutinya. Ia bahkan

sesekali berkomentar; “jalannya itu lho megal-megol, lucu”. Ia mengomentari Rubben Onsu sebagai host KISS yang berjalan seperti seakan dibuat-buat.

Sebagaimana tayangan infotainment lainnya, siang itu KISS pun menayangkan berita tentang Manohara. Manohara merupakan anak berusia 17 tahun (pada Februari 2009) berasal dari Makasar dan dinikahkan dengan pangeran dari Kelantan, Malaysia, yakni Tengku Muhammad Fahri. Manohara dinikahkan pada usia 16 tahun, dan dalam jalinan rumah tangganya terjadi ketika Manohara menunjukkan beberapa luka dibagian tubuhnya yang terlihat ada bekas sayatan dari benda tajam, yang menurut pengakuan Manohara itu bekas sayatan silet.

Belum lagi menonton dengan cermat, Ani sudah berkomentar; “Ganyang Malaysia, Malaysia kan masih raja-raja”. Ia menambahkan komentarnya;

Pemerintah kita seharusnya hati-hati, apalagi ini masalah keluarga, kan sudah ada UU Perlindungan Anak”. Ani mengatakan begitu karena ia cukup kaget ketika tahu bahwa Manohara dinikahkan oleh orang tuanya ketika belum genap 16 tahun, yang berarti hal tersebut bertentangan dengan UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974. Semakin terlihat „aneh‟ dan konyol ketika ada pengakuan dilamar oleh Tengku Muhammad Fahri, akan tetapi yang datang justru Manohara ke Malaysia, bukan sebaliknya.

Keasyikannya di depan infotainment secara tidak langsung membuat Ani Himawati berkomentar panjang lebar. Naluri sebagai aktivis yang bergerak di bidang perempuan seakan ikut hadir dalam komentar-komentarnya. Ia menikmati sebuah tontonan sekaligus mengomentarinya, bahwa ada ketidaksetujuan terhadap apa yang ditayangkan, meski ia tidak menolak infotainment.

Sama dengan Ani Himawati, Hanifah adalah penggemar televisi. Ia bahkan hampir selalu menyalakan televisi disaat mengerjakan sesuatu yang memungkinkan dilakukan bersamaan; menonton dan beraktivitas. Ipe panggilan akrabnya, terbiasa melakukan aktifitas lainnya ketika menonton TV; mengetik, membaca, meskipun diakuinya kadang jadi lebih banyak menonton TV-nya.

Pengalaman saat saya datang ketempat kosnya di daerah Ambarukmo, pada hari Sabtu, 4 Juli 2009, sedikit membenarkan, bahwa televisi ruang yang tidak dapat dipisahkan secara sederhana. Waktu itu sudah menunjukkan pukul 10.50 WIB, Ipe sedang santai meskipun ia sendiri sedang mengerjakan laporan pekerjaannya. Televisi di tempat kosnya sudah dihidupkan sebelum saya datang. Begitu arah jarum jam sudah menunjukkan ke angka sebelas, Ipe memindah saluran TV-nya ke stasiun RCTI. Acara siang itu di RCTI merupakan rutinitas, karena tayangan SILET pada jam tersebut selalu menemani pemirsa televisi selama tidak kurang dari satu jam. SILET adalah acara infotainment yang dibawakan oleh seorang presenter perempuan, dan disiarkan setiap hari dari Senin-Minggu pada pukul 11.00 WIB.

Pada waktu itu SILET yang ditonton Ipe akan mengupas hubungan cinta kasih para selebriti. Yakni hubungan yang dilakukan para selebriti dengan umur sebaya, maupun yang umurnya terpaut jauh. Kisah pertama yang di ‟Silet‟-kan adalah hubungan antara Chiko Jeriko dan Laudya Cinthya Bella. Waktu itu Chiko sedang merayakan hari kelahirannya dan diberi doa oleh Bella dari tanah suci Mekkah karena saat itu ia sedang menjalankan ibadah umroh. Kepergian ibadah umroh Bella kala itu bersama mantan kekasih lamanya yakni Raffi Achmad.

Kedua selebriti ini menjadi perhatian dan lantas diberitakan karena pergi bersamaan.

Sesaat kemudian Ipe berkomentar; ”Artis itu ada-ada saja caranya biar dapat perhatian dari penggemarnya. Entah dengan cara melakukan ritual ibadah sesuai agamanya. Kayak Bella ini Islam, terus umroh. Kayak dibuat-buat.” ujarnya. Tapi kemudian ia meneruskan: ”Eh kok malah iri, hehehe... iso ae ding

tenanan niat ibadah”. Komentar singkatnya tidak lain sedang ditujukan pada tayangan SILET tersebut. Ipe menghibur diri dengan menonton infotainment di tengah tugasnya dan memberikan komentar-komentar atasnya.