• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infrastruktur Perdesaan

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) (Halaman 131-135)

Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah tahun 2020

6. Infrastruktur Perdesaan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) merupakan program bantuan pembangunan infrastruktur yang diarahkan untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Indikator program pembangunan infrastruktur pedesaan adalah persentase infrastruktur kondisi baik. Pekerjaan fisik yang ada pada program pembangunan infrastruktur perdesaan sebenarnya tidak hanya pembangunan jalan tetapi juga pembangunan jembatan, talud, saluran air, pagar makam, gapura desa dan infrastruktur lainnya. Namun sebagian besar dari pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan pembangunan jalan desa/ jalan permukiman. Sehingga variabel yang digunakan untuk menghitung kinerja pembangunan infrastruktur perdesaan adalah jalan yang terbangun kondisi baik dan panjang jalan permukiman keseluruhan.

Gambar III.28

Betonisasi Jalan Dukuh Krajek Rw. 15 Ds. Jragung Kec. Karangawen

118

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Total panjang jalan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman adalah 313.313 m. Total pembangunan jalan lingkungan permukiman tipe A dan tipe B yang telah terlaksana menghasilkan 36,348 m’ pada tahun 2020 ini. Sedangkan pada tahun lalu, panjang jalan terbangun kondisi baik adalah 51.787,71 m’. Sehingga total panjang jalan lingkungan terbangun kondisi baik adalah 280,556.3 m’ atau 89,55% dari total panjang jalan permukiman yang sudah terdata. Jadi Capaian Kinerja 2020 untuk Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yaitu 136%.

Faktor-faktor penyebab keberhasilan pencapaian target kinerja:

a. Adanya kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan sektor infrastruktur sebagai salah satu prioritas pembangunan menjadikan dukungan dana dari pusat maupun provinsi;

b. Tersedianya kebijakan dan standar sebagai acuan, pedoman teknis dan manual dalam melaksanakan tugas;

c. Terjalin koordinasi dengan stakeholder lain;

d. Lokasi kantor yang dekat dengan OPD lain yang saling terkait, memudahkan dalam menjalin koordinasi.

Faktor-faktor penyebab kegagalan pencapaian target kinerja :

a.

Tidak tersedianya/ terbatasnya data yang akurat sebagai bahan perencanaan maupun pelaporan;

b.

Terbatasnya anggaran daerah yang dialokasikan untuk penataan kawasan kumuh namun targetnya terlalu tinggi;

c.

Usulan masyarakat yang masih didominasi kepentingan politik, sehingga banyak usulan yang kurang memperhatikan skala prioritas;

d.

Profesionalisme penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) yang masih kurang;

e.

Kurangnya sinergitas dengan OPD lain yang saling berhubungan;

f.

Sumber data yang akurat terkait jumlah rumah tidak layak huni dan jumlah secara keseluruhan rumah belum ada, kalaupun ada hanya bersumber dari data PBDT BPS Demak dalam angka

Permasalahan/hambatan dalam pencapaian target kinerja adalah Sulitnya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan perilaku/ pola hidup sehat. Sehingga hal ini berdampak pada keberlanjutan kawasan permukiman yang sudah dibebaskan dari kekumuhan.

Strategi untuk pencapaian dan peningkatan kinerja adalah:

a.

Meningkatkan kualitas SDM pegawai sehingga lebih profesional dan kompeten dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan cara mengadakan bimbingan teknis atau pelatihan;

119

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

b.

Mempertahankan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sesuai peraturan perundang-undangan (dokumen perencanaan resmi) supaya kinerja OPD dapat terukur dan yang memperhatikan faktor lingkungan;

c.

Menyediakan data yang up to date, valid dan akurat sebagai dasar perencanaan maupun data yang yang dibutuhkan dalam pelaporan, dengan membuat database dan updating secara berkala;

d.

Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan stakeholder terkait, baik OPD lain, masyarakat maupun pihak swasta;

e.

Mengupayakan pembiayaan untuk mendukung program dan kegiatan melalui sumber dana lain selain APBD.

Akuntabilitas Keuangan

Realisasi Anggaran Pengeluaran Belanja Program yang mendukung capaian kinerja Dinas Pekerjaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Demak yang tercantum dalam Perubahan Anggaran tahun 2020 dan menjadi dasar penyusunan perhitungan anggaran ini adalah sebesar Rp. 54.402.979.500,- dengan Realisasi sampai bulan Desember 2020 berjumlah Rp. 53.864.727.070,-. Anggaran dan realiasasi belanja tahun 2020 dikaitkan dengan pencapaian sasaran yang telah diukur melalui indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Tabel III.48

Program dan Anggaran Sasaran terpenuhinya sarana dan prasarana permukiman yang sehat, teratur dan berkelanjutan

NO Sasaran Indikator Indikator Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatnya penyediaan hunian yang layak, sehat dan terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat miskin Persentase Rumah Layak Huni 73.32 74.97 102.25 Program Pengembangan Perumahan 952,775,000.00 919,168,616.00 96.47 Persentase fasilitas pengurangan persampahan perkotaan 9.6 20.6 214.58 717,600,000.00 686,101,483.00 95.61 Persentase luas Kawasan Kumuh yang tertangani 83.33 68.37 82.05 2,407,500,000.00 2,368,852,600.00 98.39 2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana, Persentase rumah tinggal bersanitasi 100 98 98 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air 3,518,315,500.00 3,470,981,600.00 98.65

120

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

NO Sasaran Indikator Indikator Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sarana dan utilitas (PSU) di kawasan permukiman yang sesuai dengan standar nasional sebagai penunjang kegiatan masyarakat Persentase penduduk berakses air minum 100 80.08 80.08

Minum dan Air

Limbah 5,916,789,000.00 5,781,750,271.00 97.72 Persentase Infrastruktur perdesaan kondisi baik 70 95 136 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 40,890,000,000.00 40,637,872,500.00 99.38

Jumlah anggaran dan realisasi sasaran 54,402,979,500 53,864,727,070 99.01

Sumber data : Dinperkim Kabupaten Demak tahun 2020

Program-program dalam table tersebut didukung oleh program penunjang lain yakni : 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor b. Pengadaan peralatan gedung kantor c. Pengadaan mebeleur

d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional e. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

g. Penyediaan jasa surat menyurat

h. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik i. Penyediaan jasa administrasi keuangan

j. Penyediaan alat tulis kantor

k. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

l. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerang an bangunan kantor m. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

n. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan o. Penyediaan makanan dan minuman

p. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah q. Penyediaan jasa pegawai non PNS

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Sosialisasi peraturan perundangundangan

121

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3. Program Pengembangan Perumahan

a. Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu b. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan c. Penataan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

a. Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah

b. Penyediaan prasarana dan sarana air limbah 5. Program pembangunan infrastruktur perdesaan

a. Pembangunan jalan, Jembatan dan Sarana lainnya

Sasaran-sasaran yang telah dilaksanakan dilihat dari pencapaian rata-rata, sasaran mencapai 118.78% dan adanya penghematan penggunaan dana dilihat dari realisasi penggunaan dana untuk melaksanakan program-program yang mendukung pencapaian sasaran-sasaran tersebut tidak melebihi pagu anggaran.

Mengenai daya serap keuangan dari Anggaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Demak Tahun 2020 sebesar 99,01% sehingga terdapat efesiensi/penghematan Anggaran (SILVA) sebesar Rp. 538.252.430,-. Capaian realisasi anggaran sejumlah 99,01% dibandingkan dengan capain kinerja sejumlah 118.78%, sehingga efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 19,77% dalam pencapaian sasaran tersebut.

18. Analis Kinerja Sasaran 18 : “Meningkatnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang”

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) (Halaman 131-135)