• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analis Kinerja Sasaran 33 “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Kualitas Hidup” dengan 3 (tiga)

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) (Halaman 184-189)

Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut : Tabel III.80

33. Analis Kinerja Sasaran 33 “Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup” Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Kualitas Hidup” dengan 3 (tiga)

indikator, yaitu : Indeks kualitas air, Indeks Pencemaran Udara; Indeks tutupan lahan mencapai 117 % dan termasuk predikat “Sangat Tinggi” sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:

Tabel III.90

Capaian Indikator Kinerja Utama

Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2020

No Indikator Kinerja Realisasi 2018 Realisasi 2019

Realisasi 2020 Target Akhir RPJMD (2021) Capaian s.d 2020 terhadap 2021 Target Realisasi Capaian

1. Indeks Kualitas Air 44.29 54.83 54.83 61.50 112% 56.25 109,337% 2 Indeks Pencemaran

Udara 83.50 79.38 70.00 84.81 121 % 97.50 86,98%

3 Indeks tutupan lahan 10.02 14.81 33.63 39.75 118 % 35.50 111,97%

Rata-Rata Capaian 117%

Sumber data : DinLH Kab. Demak, Tahun 2020

Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Demak tahun 2020 adalah 177 %. Apabila dibandingkan dengan capaian nasional pada tahun 2020 yang sebesar 70,27 IKLH Kabupaten Demak masih dibawahnya dimana realisasi sebesar 62,02

Pencemaran udara menjadi permasalahan umum kota-kota di Indonesia termasuk Kabupaten Demak. Pencemaran udara merupakan penyebab utama penurunan kualitas udara di sekitar kita. Untuk mengetahui penurunan kualitas udara dibuktikan dengan data hasil pemantauan khususnya partikel (PM10, PM2.5 dan Oksigen (O2)/Ozon (O3) yang semakin meningkat.

Sesuai dengan Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara, Dinas Lingkungan Hidup menggunakan Indeks Pencemaran Udara sebagai pengukuran kinerja, yang merupakan konversi data konsentrasi pencemaran ke dalam konsentrasi kualitas udara dengan melakukan pengurangan dari 100 persen . Nilai yang dihasilkan berupa Persentase, yang masih dilakukan formulasi sbb :

171

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Target kinerja sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran tersebut mencapai 84,81 (121%) dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2018 tercapai 83,50 (100%), tahun 2019 tercapai 79,38 (113,40%) sehingga pencapain menunjukkan kinerja yang sangat baik melebihi target walaupun indeks yang ditargetkan menurun di tahun 2019. Namun jika dibandingkan dengan Indeks Pencemaran Udara (IPU) rata-rata nasional sebesar 87,03, maka target Indeks pencemaran Udara Kabupaten Demak masih dibawah ISPU asional (Lingkungan Hidup Republik Indonesia).

IKU ke dua dari Sasaran Meningkatnya kualitas hidup diukur menggunakan indikator Indeks kualitas air yang berpedoman pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI nomor : 115 Tahun 2013 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Dan Sesuai dengan undang – undang No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air Dinas Lingkungan Hidup, bahwa IKA merupakan fungsi dari konsentrasi parameter kualitas air (Ci) dibanding dengan konsentrasi parameter kualitas air yg dicantumkan dalam baku mutu (Lij). Nilai yang dihasilkan berupa IP, ini dapat digunakan sebagai masukan pada pengambil keputusan agar dapat menilai kualitas badan air sesuai dengan peruntukannya dan sebagai evaluasi jika terjadi penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar, sehingga diupayakan perbaikan kualitasnya maka dilakukan pembobotan nilai IKA dapat di rumuskan sbb :

Target sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran tersebut mencapai 61,50 target (112%) dibandingkan dari tahun sebelumnya 2018 mencapai 44,29 dan tahun 2019 mencapai 54,83 ini menunjukkan kinerja yang sangat baik meningkat dari

172

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

tahun ke tahun . Namun demikian jika dibandingkan dengan Indeks kualitas Air (IKA) rata-rata Nasional sebesar 58.68, maka target IKA Kabupaten Demak lebih tinggi apabila dibanding IKA nasional (Lingkungan Hidup Republik Indonesia).

IKU ke tiga dari Sasaran meningkatnya kualitas hidup menggunakan Indeks Kualitas Tutupan lahan (IKTL) merupakan menyempurnaan dari Indeks Tutupan Lahan (ITH) yang digunakan pada tahun - tahun sebelumnya. Tutupan lahan merupakan kenampakan biofisik permukaan bumi. Perhitungan Indeks Tutupan Lahan mengacu pada klasifikasi Penutup Lahan (SNI 7645-210). Berdasarkan SNI 7645-2010, penutupan lahan didefinisikan sebagai tutupan biofisik pada permukaan buki yang dapat diamati merupakan suatu hasil pengaturan, aktivitas , dan perlakuan manusia yang dilakukan pada jenis penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan, atau perawatan pada penutup tersebut.

Perhitungan IKTL menggunakan formulasi membandingkan antara luas hutan dengan luas wilayah administratifnya. Berdasarkan Undang–Undang No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Pengganti undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang – undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup menggunakan Indikator Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) sebagai indeks pengukuran kinerja.

Dengan formulasi perbandingan dari luas tutupan yg berhutan/ditanam dibanding dengan luas wilayah kabupaten sebagai berikut:

Target sebagaimana tertera dalam tabel. Pencapaian atas sasaran tersebut mencapai 39,75 (118%) dibandingkan tahun sebelumnya pencapaian tahun 2018 sebesar 14,81 tahun 2019 sebesari 33,63 sehingga menunjukkan kinerja meningkat dari tahun ke tahun baik target dan pencapaiannya. Namun demikian jika dibandingkan dengan Indeks kualitas Tutupan Lahan (IKTL) rata-rata nasional sebesar 56.88, maka target IKTL Kabupaten Demak lebih rendah jika dibandingkan dengan IKTL nasional (Lingkungan Hidup Republik Indonesia).

Pemerintah Kabupaten Demak telah melakukan upaya dan kerja keras yang secara sinergis dan terpadu, untuk menjaga perbaikan kualitas air, udara dan tutupan lahan. Pencapaian sejauh ini di Kabupaten Demak bisa dikatakan berhasil. Ada beberapa faktor pendukungnya yang mempengaruhinya antara lain :

173

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

a. Melakukan Uji kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Demak secara rutin setahun 2 kali pada musim kemarau dan musim hujan.

b. Pendampingan PROPER pada pengusaha kegiatan dilakukan secara berkelanjutan bagi perusahaan diwilayah Kabupaten Demak baik tingkat regional maupun Nasional. c. Melaksanakan penyuluhan dan pengendalian terhadap pencemaran air dan udara

kepada masyarakat melalui sosialisasi, koordinasi, komunikasi, dan konsultasi dengan instansi terkait

d. Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih dilakukan setiap tahun ditempat sungai-sungai yang tercemar.

e. Melakukan koordinasi, komunikasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait.

Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian sasaran ini antara lain adalah : a. Perilaku masyarakat di Kabupaten Demak kurang memahami tentang bagaimana

pengendalian pencemaran udara

b. Pengusaha-pengusaha yang ada di Kabupaten Demak belum melaksanakan pengendalian pencemaran udara secara maksimal

c. Perilaku masyarakat di Kabupaten Demak kurang memahami tentang bagaimana cara pengendalian pencemaran air

d. Sampai saat ini Kabupaten Demak Banyak pelaku usaha yang belum memaksimalkan pelaksanaan pengendalian pencemaran air

e. Pengelolaan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air dilakukan secara berkelanjutan.

f. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem dengan cara pengadaan bibit tanaman setiap tahun

g. Pengendalian dampak perubahan iklim dengan penanaman/rehabilitasi

h. Koordinasi pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) kepada instansi terkait tingkat Kabupaten dan provinsi.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian indikator sasaran berupa target Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Pencemaran Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan tercapai, maka Strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan upaya pengawasan dan penaatan pengendalian pencemaran air dan udara di wilayah Kabupaten Demak secara maksimal,

b. Melaksanakan pengendalian terhadap udara di wilayah Demak secara efektif, rutin dan berkelanjutan

c. Melakukan koordinasi, komunikasi dan konsultasi dengan pihak – pihak terkait d. Melakukan upaya pengawasan dan penaatan pengendalian kerusakan tutupan

lahan di Kabupaten Demak secara maksimal

e. Melaksanakan pengendalian secara efektif, rutin dan berkelanjutan. Sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut:

174

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel III.91

Program dan Anggaran Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

No Program Anggaran Realisasi % Capaian

1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 22.214.698.950 21.858.895.584 98,40% 2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1.396.217.000 1.373.605.306 98,38% 3 Program peningkatan pengendalian polusi 218.600.000 216.069.520 98,84%

Total 23.829.515.950 23.448.570.410 98,40%

Sumber data : DinLH Kab. Demak, Tahun 2020 Program dalam table di atas terdiri dari kegiatan :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup a. Pemantauan kualitas lingkungan

b. Pengawasan pelaksanaan kebijakan lingkungan hidup c. Pengelolaan B3 dan limbah B3

d. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

e. Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan 2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

a. Pengendalian dampak perubahan iklim

b. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

c. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan 3. Program peningkatan pengendalian polusi

a. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran

Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebesar Rp. 23.448.570.410,- dari anggaran sebesar Rp. 23.829.515.950,- atau 98,40 %. Realisasi keuangan sebesar 98,40 % dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran sebesar 117 %, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut sebesar 18,60 % dan untuk efektivitasnya sebesar 118,90%.

Analisa lebih lanjut terhadap keberhasilan/ kegagalan program dalam menunjang capaian kinerja setiap sasaran tersaji pada Laporan Kinerja Instansi Perangkat Derah.

B. Realisasi Anggaran

Sumber daya keuangan Pemerintah Kabupaten Demak ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD tahun 2019 Kabupaten Demak adalah sebagai berikut:

175

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel III.92

Sumber Daya Keuangan Pemerintah Kabupaten Demak 2020

Uraian Jumlah TA 2020 Bertambah / (Berkurang)

Anggaran Perubahan Realisasi (Rp) (%)

A Pendapatan 2.265.843.857.579,00 2.333.457.996.798,25 67.614.139.219,95 102,98 Pendapatan asli daerah 367.991.804.422,00 439.694.424.386,00 71.702.619.964,00 119,48 Dana perimbangan 1.208.405.330.857,00 1.181.046.800.246,00 (27.358.530.611,00) 97,74 Lain-lain pendapatan daerah

yang sah 689.446.722.300,00 712.716.772.167,00 23.270.049.867,00 103,38 B Belanja 2.462.870.892.975,00 2.285.461.096.591,00 (177.409.796.384,00) 92,80 Belanja Tidak Langsung 1.373.940.462.424,00 1.283.807.141.467,00 (90.133.320.957,00) 93,44 Belanja Langsung 1.088.930.430.551,00 1.001.653.955.124,00 (87.276.475.427,00) 91,99

C Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan 225.039.224.476,00 225.045.191.625,55 5.967.149,55 100,00 Pengeluaran pembiayaan 28.012.189.080,00 28.012.188.080,00 (1.000,00) 100,00 Pembiayaan Netto 197.027.035.396,00 197.033.003.545,55 5.968.149,55 100,00 Sumber : BPKAD Kabupaten Demak Tahun 2020, data diolah

Efisiensi Penggunaan Anggaran

Efisiensi penggunaan anggaran dapat disampaikan informasi sebagai berikut:

1. Perbandingan persentase rata-rata capaian kinerja sasaran dengan persentase

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) (Halaman 184-189)