• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inkarnasi, misi, oikumene, diakonia

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 132-135)

Judul: Inkarnasi, misi, oikumene, diakonia

Dapatkah Anda mengenali yang mana dari empat hal di atas yang adalah hakikat gereja? Ya, misi, koinonia (oikumene), dan diakonia adalah tiga sifat inti gereja. Bagaimana hubungan inkarnasi Yesus dengan ketiga sifat hakiki gereja?

Kehidupan Kristen dan gereja adalah hasil hidup dan karya Yesus. Logis bila karya cipta-Nya memperlihatkan kesamaan dengan Ia yang menyelamatkan orang Kristen dan melahirkan gereja. Kasih dan pengurbanan-Nya inilah sumber nasihat Paulus yang mengingatkan agar kita tidak saling menghakimi, tetapi bertindak membangun Tubuh Kristus. Sejauh ini implikasi nasihat Paulus menyentuh kehidupan pribadi Kristen dalam konteks gereja lokal. Ia membagikan visi-misi dan mengundang orang Kristen di Roma terlibat.

Pertama, Paulus membagikan hasratnya melakukan perjalanan misi lebih jauh, ke Spanyol (ayat 24). Inkarnasi Kristuslah sumber kerinduan misi Paulus. Inkarnasi harus menjadi inspirasi dan motivasi orang beriman, maka Paulus membagikan beban misinya kepada jemaat di Roma. Bukan saja karena misi itu memang tugas besar yang perlu upaya besar, tetapi karena misi adalah hakikat gereja. Inkarnasi dan kurban Kristus melahirkan gereja, dan gereja sejati adalah yang bermisi.

Kedua, ia sedang melaksanakan tugas lain. Jemaat Tuhan di Yerusalem sedang mengalami kesusahan. Inkarnasi Putra Allah membuat Dia ambil bagian dalam penderitaan manusia, dan hasil penyetaraan diri dengan manusia ialah keselamatan orang yang percaya kepada-Nya. Sesama orang Kristen dan sesama gereja seharusnya mencerminkan sifat empati Yesus Kristus. Jemaat di Makedonia dan Akhaia menyadari itu dengan mengirimkan bantuan melalui Paulus. Giliran jemaat di Roma untuk juga mengungkapkan kasih Kristus. Persatuan antar gereja (oikumene) dan pelayanan diakonia antar gereja adalah sikap serasi dengan kasih inkarnasional Kristus.

Ingat, buah inkarnasi Yesus dalam gereja berwujud dalam gereja yang bermisi, yang oikumenis (dalam koinonia), yang berdiakonia.

133 Jumat, 30 April 2010 Bacaan : Roma 16:1-16

(30-4-2010)

Roma 16:1-16

Galaksi kerekanan

Judul: Galaksi kerekanan

Bagaimana tanggapan Anda bila ada komentar bahwa kebanyakan pola melayani orang Kristen dan gereja bertentangan dengan pola Allah dalam bekerja? Lebih spesifik, kecenderungan kebanyakan kita adalah lebih menyukai melayani secara mandiri daripada dalam tim.

O justru kecenderungan melayani secara mandiri paling sesuai dengan sifat kemahakuasaan dan kedaulatan Allah, mungkin demikian sergah Anda. Dan karena itu kita berang-gapan bahwa para hamba Tuhan yang hebat -misalnya, Petrus, Paulus, Martin Luther, John Calvin, dan tokoh lain- adalah orang-orang yang sangat mandiri. Salah besar!

Pertama, mari kita renungkan bagaimana Allah yang Maha Kuasa bekerja. Ia melibatkan "kita" sebelum menciptakan manusia. Alkitab menyaksikan bahwa bukan Bapa saja yang mencipta dengan firman kuasa-Nya, "Roh Allah" melayang-layang bagai induk mengerami telur, dan "Hikmat" bermain-main serta melalui Dialah segala sesuatu diciptakan. Allah Bapa, Putra, dan Roh bertindak serasi dalam keesaan-Nya dalam Penciptaan, Pemeliharaan, dan Karya

Penyelamatan.

Juga kita salah besar bila beranggapan bahwa makin he-bat hamba Tuhan makin mandiri pula ia. Perikop ini contoh Paulus, seorang rasul berdaya terobos besar. Ia selalu bekerja dalam tim (ada Silas, Epafroditus, Titus, Timotius, dll.), ia pun membangun jejaring rekanan pelayanan dan perteman-an Kristen. Bahkan sampai jauh ke tempat yang belum ia kunjungi atau layani, ia sudah memiliki pertemanan dan jejaring yang bahu-membahu melayani. Ia menghargai dengan memberikan salut (salam) kepada yang pernah berjasa, yang memberi dukungan, dan

bersungguh dalam perjuangan iman. Siapapun mereka, semua yang adalah orang kudus dan rekan pekerja Kristus, beroleh tempat berarti dalam hati laskar Kristus tangguh ini!

Gereja kita, juga PPA, sangat perlu didukung oleh para partner yang bekerja dalam dan sambil membangun galaksi kerekanan seperti ini!

134 Sabtu, 1 Mei 2010 Bacaan : Yohanes 5:27

(1-5-2010)

Yohanes 5:27

Otoritas Yesus

Judul: Otoritas Yesus

Saat Anda memutuskan sesuatu apakah Anda berpikir lebih dulu untuk memastikan bahwa hal itu sesuai dengan kehendak Yesus? Adakah otoritas lain yang Anda tempatkan setara otoritas Yesus di dalam hidup Anda? Tahukah Anda mengapa Yesus patut untuk kita taati?

Setiap hari kita selalu berhadapan dengan isu otoritas. Pertama, kita memerlukan norma untuk memutuskan sesuatu. Kedua, kita perlu kuasa untuk melakukan kebenaran. Kita selalu

menggunakan dasar atau norma untuk segala macam pengambilan sikap. Tentang apa yang kita percayai (doktrin), sikap hidup dan perilaku kita (etika pribadi), tentang hal yang kita

perjuangkan dalam masyarakat (etika dalam lingkup sosial), juga tentang apa dan bagaimana melayani (berbagai bidang pelayanan Kristen), kita mengacu pada sesuatu. Sesuatu itu ialah otoritas atas kehidupan kita. Orang Kristen menjadikan ajaran, pelayanan, dan kehidupan Yesus sebagai tolok ukur atau teladan. Yesus menempati otoritas tertinggi dalam hidup kita. Kita juga memerlukan pertolongan Yesus agar dengan kuasa-Nya kita dapat melakukan perintah-Nya. Mengapa Ia layak menerima otoritas seluas dan semutlak itu? Bagaimana Ia memiliki kuasa sedahsyat kuasa Allah? Jika kita orang yang kritis tentang otoritas yang tidak didukung oleh "bobot" yang sepadan, kita boleh bersyukur bahwa Yesus tidak demikian. Ia memang pantas memiliki otoritas sebab Ia mendapatkan itu dengan belajar mendengar, menaati, meniru perbuatan Bapa dan yang Bapa ajarkan pada-Nya (19, 20). Ia bukan tipe pemimpin prematur yang meloncat ke takhta karena koneksi padahal karakter dan keahlian belum terbentuk. Dijamin: yang Ia lakukan serasi seratus persen dengan kehendak Bapa (21). Saat Ia

menyembuhkan orang pada hari Sabat, Ia bukan sedang melanggar hukum Sabat melainkan sedang memperlihatkan otoritas-Nya sebagai yang memberikan Sabat untuk manusia. Bila kita tunduk ke bawah wibawa dan mengandalkan kuasa- Nya, kita akan mengalami karya pemulihan hidup dari Bapa yang diwujudnyatakan oleh Yesus. Sedangkan mereka yang tidak tunduk sekarang, kelak akan tunduk juga ke bawah otoritas penghakiman- Nya!

135 Minggu, 2 Mei 2010

Bacaan : Roma 16:17-24

(2-5-2010)

Roma 16:17-24

Dalam dokumen publikasi e-sh (Halaman 132-135)

Dokumen terkait