• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI KINERJA DALAM PENINGKATAN PERAN SERTA

Dalam dokumen a2578618 4755 4061 915c 737d9cbc7457 (Halaman 132-136)

STAKEHOLDER TERHADAP PELAYANAN PUBLIK D

F. INOVASI KINERJA DALAM PENINGKATAN PERAN SERTA

MASYARAKAT

Kinerja-USAID telah melakukan berbagai inovasi dan terobosan terkait dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam pelayanan pendidikan di sekolah. Inovasi dan terobosan tersebut, dapat menjadi lesson learn bagi sekolah yang lain,

sehingga dapat diadopsi untuk diterapkan di sekolah sesuai dengan kearifan local masing-masing. Di

antara inovasi tersebut adalah; penanganan survei pengaduan masyarakat, peran jurnalis warga, dan dukungan stakeholder tingkat kabupaten kota.

1. Penanganan Survey Pengaduan

Masyarakat

Di dalam kaitan mendukung inisiatif MBS, KINERJA–USAID juga melaksanakan kegiatan survei pengaduan, berdasarkan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan) Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat. Hasil analisa dari survei ini kemudian dipadukan dengan dokumen rencana sekolah yang ada untuk menyusun kebutuhan perbaikan layanan.

Bentuk atau rencana perbaikan layanan yang penanganannya berada di bawah kewenangan pihak sekolah, kemudian dimaklumatkan ke publik agar dapat diketahui para pihak yang ada. Hampir seluruh sekolah yang didampingi di Kalimantan Barat telah melakukan maklumat janji layanan, dimana terdapat beberapa sekolah yang telah mulai menggunakan maklumat janji perbaikan layanan tersebut sebagai amunisi untuk meningkatkan partisipasi publik.

Di SD Negeri 05 Sekaruh, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang melakukan pembangunan pagar sekolah. Pagar yang dibangun ini berbahan baku kayu bulat, yang diperoleh atas kerjasama siswa dan orangtuanya. Kayu diambil dari hutan yang ada, dan kemudian dikumpulkan oleh para siswa ke sekolah. “Pembangunan pagar

ini merupakan perwujudan janji layanan dan rekomendasi yang dibuat sekolah melalui survei pengaduan, “ ungkap Herkulanus Mundit, Kepala Sekolah SD Negeri 05 Sekaruh. Sementara di SDN 08 Poring, Kabupaten Melawi, sekolah juga menyatakan penyediaan pagar sekolah merupakan salah satu janji perbaikan sekolah tersebut. Setelah melalui diskusi dan komunikasi yang baik dengan orang tua dan komite sekolah, disepakati setiap orang tua siswa wajib menyumbang 10 batako atau setara dengan Rp.15.000, (lima belas ribu rupiah).

2. Peran Jurnalis Warga

Jurnalisme warga (bahasa Inggris: citizen journalism) adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta

penyampaian informasi dan berita. Tipe jurnalisme seperti ini akan menjadi paradigma dan tren baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita pada masa mendatang. Perkembangannya di Indonesia dipicu ketika pada tahun 2004 terjadi tragedi Tsunami di Aceh yang diliput sendiri oleh korban tsunami. Terbukti berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita yang dibuat oleh jurnalis

professional (Wikipedia, 2012).

KINERJA-USAID adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID-Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan

publik pada sektor pendidikan, kesehatan dan perijinan usaha. Pendekatan dalam pelaksanaan

paket program KINERJA-USAID berfokus pada perbaikan tata kelola Pemerintahan (Governance), yang mendorong terwujudnya penyampaian pelayanan publik yang lebih baik. Salah satu unsur tata kelola pemerintahan yang baik adalah terlaksananya prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi serta akuntabilitas.

Dalam usaha untuk mendorong, mempromosikan serta mendukung keterbukaan, partisipasi serta akuntabilitas tersebut, maka KINERJA-USAID mendorong bagaimana media berperan di dalam upaya perbaikan pelayanan publik, melalui

mengangkat isu-isu kritis, peningkatan suara publik, maupun perluasan konten media ke berbagai

platform media yang lain. Di samping itu yang tidak kalah penting adalah kualitas konten media itu sendiri melalui peningkatan kualitas jurnalistik, produksi konten serta pertautan konten dengan upaya-upaya advokasi yang dijalankan oleh USAID-

KINERJA di masing-masing sektor.

Media massa mampu menyebarluaskan gagasan warga, sekaligus menenggelamkan aspirasi warga dengan pemberitaan yang berkutat pada aktivitas elit. Bukan rahasia lagi, selama ini warga seringkali ditempatkan pada posisi objek pemberitaan oleh media massa arus utama. Akibatnya, hasil-hasil pemberitaan media massa lebih mewakili cara pandang elit dibanding cara pandang warga. Jurnalisme warga muncul sebagai gerakan atau cara pandang pewartaan baru yang menempatkan warga

sebagai subjek dan objek pemberitaan. Warga

bisa berperan dalam memproduksi berita, baik berupa teks, foto, suara, dan gambar bergerak.

132

www.kinerja.or.id

LAMPIRAN B - URAIAN SUBSTANSI

Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah

Berorientasi Pelayanan Publik

Lebih dari itu, pewartaan warga menggeser perilaku dalam bermedia. Hasilnya, pembaca mendapatkan informasi dari sudut pandang warga sendiri.

Secara deinitif, jurnalisme warga adalah

warga biasa yang menyebarluaskan informasi di lingkungannya dengan memperhatikan kaidah- kaidah dalam dunia pewartaan. Kegiatan jurnalisme warga tetap mengacu pada tatacara dan prosedur pewartaan yang diatur dalam Undang-undang No.40/1999 tentang Pers. Dengan kata lain, jurnalisme warga memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan jurnalisme umum di depan hukum. Permasalahan utama dalam jurnalisme warga adalah rendahnya kemampuan para jurnalisnya. Pelatihan ini merupakan usaha serius Kinerja bersama Puskakom untuk mendorong kerja jurnalis warga ke arah yang lebih baik.

Pewartaan warga merupakan salah satu bentuk nyata dari konsep deliberatif demokrasi yang menempatkan warga dalam posisi penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Untuk itu, KINERJA USAID memandang penting mendorong lahirnya jurnalis warga yang memiliki

peran lebih spesiik di dalam mengangkat berbagai

isu-isu serta fenomena yang di dasarkan pada fakta yang tidak selalu bersifat mainstream. Pada banyak kasus yang terjadi di tanah air, jurnalis warga saat ini telah banyak berkontribusi untuk mendorong upayaupaya penegakan kebenaran, penggalian fakta yang belum muncul di dalam media mainstream ataupun membantu

mengangkat informasi-informasi penting dari

lapangan terkait upaya-upaya advokasi yang sedang

terjadi. Sebelum ini telah diupayakan identiikasi

calon jurnalis warga yang berasal dari berbagai latar belakang, isu serta kepentingan. Ketertarikan dan

minat calon jurnalis warga yang telah diidentiikasi

ini terhadap upaya-upaya yang tengah dilakukan oleh KINERJA USAID ini perlu dijembatani dengan berbagai peningkatan kapasitas, termasuk pelatihan yang akan diselenggarakan.

3. Dukungan Stakeholder Tingkat

Kabupaten Kota

MBS versi USAID-KINERJA dipraktekkan untuk 20 sekolah di Kota Probolinggo sejak Juni 2011

(Solekhan & Baiduri 2012). 20 sekolah mitra tersebut

dipilih dari daerah selatan Kota Probolinggo yang terhitung sebagai daerah dengan kondisi pinggiran dan terbelakang. Praktik MBS di Kota Probolinggo diinisiasi untuk menjadi model agar bisa dijadikan referensi dan inspirasi bagi daerah lain. Dorongan replikasi dilakukan untuk bisa diimplementasikan di daerah lain. Praktik ini sedianya akan dipromosikan dalam pertemuan strategis pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Timur.

MBS berorientasi pelayanan public menjadi judul dari program MBS di Kota Probolinggo. USAID- KINERJA bermitra dengan OMP terpilih bernama LPKP (Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pendidikan) untuk mengimplementasikan desain program yang telah disusun sebelumnya.Secara mendasar aktivitas program berlandaskan tujuan

untuk meningkatkan kualitas tata kelola sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar.

Implementasi MBS mendapat dukungan dari kepala daerah dengan diterbitkannya SK

Walikota No.188.45/281/KEP/425.012/2011

tentang pembentukan Tim Teknis Pendampingan.

Selanjutnya berdasarkan dengan SK tersebut, untuk memperjelas penunjukan tim pelaksana dan sekolah dampingan selama proses implementasi MBS, Kepala Dinas Pendidikan mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan Pokja dan Surat keputusan tentang pemilihan terhadap 20 sekolah mitra MBS.

134

www.kinerja.or.id

LAMPIRAN B - URAIAN SUBSTANSI

Tata Kelola Manajemen Berbasis Sekolah

Berorientasi Pelayanan Publik

BAHAN PRESENTASI

Dalam dokumen a2578618 4755 4061 915c 737d9cbc7457 (Halaman 132-136)