• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instalasi Rehabilitasi Medik

BAB II KOMPONEN STANDAR PELAYANAN

J. Instalasi Rehabilitasi Medik

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan Persyaratan Administrasi 1. Pasien Umum Rawat jalan :

a. Pasien mendaftar di loket Rekam Medis

b. Membawa surat rujukan antar Poli / surat rujukan dari luar rumah sakit / tanpa rujukan 2. Pasien JKN / PIHAK KE TIGA :

a. Telah mendaftar di Loket Kerjasama b. Surat Rujukan

c. Surat Elegibilitas Peserta (SEP)

Variabel Kriteria Persyaratan Tehnis

1. Pasien pada saat datang pertama diperiksa oleh Dokter Rehab Medik.

2. Setelah pasien mendapatkan tindakan 5 kali kunjungan, pasien menghadap Dokter Spesialis Rehab Medik untuk dilakukan evaluasi.

3. Pasien kunjungan ke-2 sampai ke-4 tidak perlu menghadap dokter apabila tidak dianggap perlu sekali.

II.1.2 Sistem, mekanisme dan Prosedur Pelayanan

A. Pasien Umum Rawat Jalan:

1. Pasien mendaftar di loket Rekam Medis

2. Pasien menuju ke petugas administrasi Rehab Medik dengan menunjukkan surat rujukan antar poli maupun tanpa rujukan. Petugas administrasi melakukan Entry data pasien dan data jenis tindakan.

3. Pasien menunggu untuk mendapatkan giliran pemeriksaan.

4. Pasien menghadap Dokter Spesialis Rehab Medik untuk diperiksa fisik diagnostik guna menegakkan diagnosa, terapi dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.

5. Pasien mendapat pelayanan dari Petugas sesuai advis Dokter Spesialis Rehab Medik, berupa fisioterapi, terapi wicara, okupasi terapi, ortotik prostetik maupun medika mentosa.

6. Pasien menerima rincian biaya tindakan pada hari itu untuk dibayarkan di kasir dan memberikan kembali duplikat kwitansi ke petugas.

7. Pasien diberitahu petugas tentang jadwal hari kunjungan berikutnya.

B. Pasien JKN / PIHAK KE TIGA Rawat Jalan:

1. Pasien mendaftar di loket Kerjasama rumah sakit

2. Pasien menuju ke petugas administrasi Rehab Medik dengan menunjukkan surat rujukan JKN dari Puskesmas atau

antar Poli. Petugas administrasi melakukan entry data pasien dan jenis tindakan.

3. Pasien menunggu untuk mendapatkan giliran pemeriksaan.

4. Pasien menghadap Dokter Spesialis Rehab Medik untuk diperiksa fisik diagnostik guna menegakkan diagnosa, terapi dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan, dijelaskan pemberian program terapi dan infom consent.

5. Pasien medapat pelayanan dari Petugas sesuai advis Dokter Spesialis Rehab Medik, berupa fisioterapi, terapi wicara, okupasi terapi, ortotik prostetik maupun medika mentosa.

6. Pasien menandatangani kolom paket ASKES yang sesuai dengan pengobatan hari itu.

7. Petugas mengisi SJP, lembar yang berwarna biru diserahkan pada pasien.

8. Pasien diberitahu petugas tentang jadwal hari kunjungan berikutnya, serta diberitahu tentang masa berlakunya rujukan.

C. Pasien Rawat Inap :

1. Pasien dikonsultasikan oleh petugas ruang rawat inap.

2. Dokter Rehab Medik datang memeriksa.

3. Fisioterapi / Occupasi terapi melakukan tindakan sesuai advis dokter rehab medik

Setiap 2 hari sekali atau bila kondisi tertentu perlu dievaluasi setiap hari oleh dokter Rehabilitasi Medik.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan 1. Pemeriksaan pasien baru/kontrol ulang oleh dokter spesialis : 10 – 15 menit 2. Pelayanan sub spesialistik (Fisioterapi, okupasi Terapi) : 15 – 45 menit

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan

Variabel Kriteria

Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Layanan Fisioterapi untuk menangani :

a. Kasus Sinusitis, diatermi SWD selama 10 menit setiap hari. Bila belum sembuh dilanjutkan 5 kali lagi, jika 5 kali sudah sembuh pasien akan dirujuk kembali ke dokter pengirim.

b. Kasus Osteoarthritis, diberikan program yang berbeda satu pasien dengan pasien lainnya, tergantung dengan kondisi sakit pasien. Ada yang diberi satu alat/diatermi (SWD, MWD, USD) bisa juga dikombinasi dengan TENS, ES serta diberi exercise khusus seperti Quadriceps EXC, sepeda static. Pemberian terapi sama 5 x setiap 2 hari sekali. Setelah 5 kali terapi dilakukan evaluasi oleh dokter,dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi, bila sudah sembuh akan dirujuk ke dokter pengirim, bila masih ada keluhan terapi diteruskan 5 kali lagi dengan program yang sama atau dirubah.

c. Kasus Frozen Shoulder, diberikan program yang berbeda satu pasien dengan pasien lainnya, tergantung dengan kondisi sakit pasien. Ada yang diberi satu alat/diatermi (SWD, MWD, USD) bisa juga dikombinasi dengan TENS, ES serta diberi exercise khusus seperti OHP (Over Head Pulley), Exc LGS. Pemberian terapi sama 5 x setiap 2 hari sekali. Setelah 5 kali terapi dilakukan evaluasi oleh dokter, dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi bila sudah sembuh akan dirujuk ke dokter pengirim, bila masih ada keluhan terapi diteruskan 5 kali lagi dengan program yang sama atau dirubah.

d. Kasus LBP (Low Back Pain) diberikan program yang berbeda satu pasien dengan pasien lainnya, tergantung dengan kondisi sakit pasien. Ada yang diberi satu alat/diatermi (SWD, MWD, USD) bisa dikombinasi dengan TENS, ES serta diberi exercise khusus seperti William Exc, Home Program Exc. Pemberian terapi 5 x setiap 2 hari sekali. Setelah 5x terapi dilakukan evaluasi dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab

Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi, jika sudah sembuh dirujuk kembali ke dokter pengirim, masih ada keluhan terapi dilanjutkan 5x lagi dengan program yang sama atau dirubah.

e. Kasus Bell’s Palsy, diberikan program sesuai fase akut dan tidak akut. Kondisi akut diberi Exc saja atau Program Home Exc (Ice Therapi). Fase tidak akut diberi IR atau SWD dikombinasi TENS, ES. Pemberian terapi 5x 2 hari sekali. Setelah 5x terapi dilakukan evaluasi oleh dokter, dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi. Jika sembuh dirujuk kembali ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan dilanjutkan 5x lagi dengan program yang sama atau dirubah..

f. Kasus HNP (Hernia Nukleus Pulposus), berbeda antara satu pasien dengan pasien lain tergantung kondisi pasien.

Bisa diberi (SWD, MWD, USD) atau kombinasi TENS, ES diberi exercise khusus Knee to Chest, Lumbal Traksi, Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali.Evaluasi setelah 5x terapi, dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi jika sembuh dirujuk ke dokter pengirim, masih ada keluhan terapi dilanjutkan 5x lagi dengan program yang sama atau dirubah.

g. Kasus Stroke, dilakukan Exc sesuai fasenya. Bila ada nyeri diberi diatermi (SWD, MWD, USD) bisa dikombinasi TENS, ES. Pemberianterapi disesuaikan kebutuhan pasien/tujuan terapi.

h. Kasus CRS (Cervical Root Syndrome), masing-masing pasien berbeda tergantung kondisi pasien. Dapat diberi (SWD, MWD, USD) dan kombinasi TENS, ES serta terapi khusus Calliet Exc + Pemberian Traksi Cervical.

Terapi 5x setiap 2 hari sekali dan dilakukan evaluasi.

i. Kasus Post Op, pemberian terapi berbeda antara 1 pasien dengan pasien lain tergantung kondisi pasien. Diberi alat (SWD, MWD, USD) serta exercise khusus sesuai kondisi pasien. Terapi 5x setiap 2 hari sekali, kemudian dilakukan evaluasi oleh dokter. Jika sudah sembuh dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan dilanjutkan

Variabel Kriteria 5x lagi dengan program yang sama atau dirubah.

j. Kasus Tendinitis, terapi berbeda antara 1 pasien dengan pasien lain. Diberi alat/diatermi (SWD, MWD, USD) bisa dikombinasi TENS, ES. Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali, setelah selesai dilakukan evaluasi oleh dokter.

Jika sudah sembuh akan dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan dilanjutkan 5x lagi dengan program yang sama atau dirubah.

2. Layanan Okupasi Terapi untuk menangani :

a. Kasus Stroke, dilakukan anjuran terapi sesuai problem pasien untuk mempersiapkan otot dan sendi yang akan dilatih, PNF aplikasi untuk ekstremitas atas dan bawah atau beberapa metode lain (Bobath Brunstorm, dll), Latihan aktifitas ADL yang fungsional bila disertai gangguan kognitif dan sensoris latih memory training dan sensory retraining. Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali setelah itu dilakukan evaluasi oleh dokter. Jika sembuh dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan diterapi 5x lagi.

b. Kasus Frosen Shoulder, terapi Adjunt sesuai problem pasien untuk mempersiapkan otot dan sendi yang akan dilatih. PNF aplikasi untuk ekstremitas atas dan bawah, Latihan ADL yang fungsional, Home Program dan PBM.

Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali.

c. Kasus Cerebrel Palsy, Adjunt terapi sesuai problem pasien untuk mempersiapkan otot dan sendi yang akan dilatih.

PNF aplikasi untuk ekstremitas atas dan bawah, Latihan ADL yang fungsional, Home Program. Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali setelah itu dilakukan evaluasi oleh dokter dalam kondisi/keluhan yang perlu dikonsultasikan dokter Rehab Medik dapat dikonsultasikan tanpa menunggu 5 kali terapi. Jika sudah sembuh akan dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan dilanjutkan 5x lagi.

d. Kasus Gangguan Perkembangan Anak Fisik dan Mental, diberikan program Adjunt sesuai problem pasien untuk

mempersiapkan otot dan sendi yang akan dilatih. Teknik Biomekanik, metode ABA, Sunrise dan SI diesuaikan dengan kebutuhan pasien, Latihan ADL yang fungsional, Home Program. Pemberian terapi diberikan 5x setiap 2 hari sekali setelah itu dilakukan evaluasi oleh dokter. Jika sudah sembuh akan dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan dilanjutkan 5x lagi.

e. Kasus Bell’s Palsy, diberikan Adjunt terapi pada seluruh area otot wajah, teknik Biomekanik pada seluruh area wajah dengan prinsip gerak expression emotion serta relaksasi. Pemberian terapi 5x setiap 2 hari sekali, setelahnya dilakukan evaluasi oleh dokter. Jika sudah sembuh dirujuk ke dokter pengirim, jika masih ada keluhan terapi dilanjutkan 5x lagi.

II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/438/304/2015 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

Alat-alat medis untuk pelayanan meliputi:

1. Swd Pad, Swd Glass

Variabel Kriteria 9. Ohp

10. Quadricep Exc 11. Sepeda Static 12. Paralel Bar

21. Alat-Alat Ot 22. Walker 23. Cruch 24. Tripot II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

Kompetensi : Dokter Spesialis :

a. Menentukan diagnosa dan jenis terapi Tenaga Fisioterapi :

a. Melaksanakan pelayanan fisioterapi b. Melaksanakan pekerjaan administrasi Tenaga Ocupasi Terapi :

a. Melaksanakan pelayanan terapi ocupasi b. Melaksanakan pekerjaan administrasi Tenaga administrasi :

a. Melaksanakan entry data pasien dan data jenis pemeriksaan b. Melaksanakan pekerjaan administrasi

c. Melaksanakan rekapitulasi pelaporan II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan SDM :

1. Dokter spesialis : 3 orang 2. Tenaga Fisioterapi : 8 orang 3. Tenaga Ocupasy Terapi : 3 orang 4. Tenaga administrasi : 2 orang II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

Dokumen terkait