• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup dan Tugas

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Ruang Lingkup dan Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur, ruang lingkup dan tugas RSU Haji Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit Provinsi adalah unsur pendukung Pemerintah Provinsi yang menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan

2. Rumah Sakit Provinsi dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

3. Rumah Sakit Provinsi mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.

4. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, rumah sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan Pelayanan Medik

b. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik c. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan

d. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan

e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan

f. Penyediaan fasilitas dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan

h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan

Berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/441/KPTS/013/2008 Rumah Sakit Umum Haji ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah dengan status PENUH. Sehingga memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, hal ini akan berdampak positif dalam pelayanan.

1.4 Jenis Pelayanan

Saat ini RSU Haji Surabaya sebagai rumah sakit kelas B Pendidikan sesuai Keputusan Menkes RI nomor 1003/MENKES/SK/X/2008 memiliki 300 tempat tidur dengan produk pelayanan yang ditawarkan adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat : 1) Pelayanan Gawat Darurat

2) Pelayanan Persalinan

3) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

4) Pelayanan Ambulans 118 5) Pelayanan Non Emergency 6) Pelayanan Rujukan Jamaah Haji b. Pelayanan Rawat Jalan :

7) Klinik Tumbuh Kembang 8) Klinik Respirologi

9) Klinik Bayi

10) Klinik Penyakit Dalam 11) Klinik Diabetes

12) Klinik Gastroentero-hepatologi 13) Klinik Hemato-Onkologi 14) Klinik Paliatif

15) Klinik THT

16) Klinik (Darul Hafidz) 17) Klinik Bedah Umum 18) Klinik Bedah Saraf

19) Klinik Bedah Plastik estetik dan rekonstruksi 20) Klinik Bedah Urologi

21) Klinik Bedah Orthopedi 22) Klinik Kulit dan Kelamin 23) Klinik Mata

4) Klinik Obstetri dan Ginekologi

5) Klinik Fertilitas 6) Klinik Anak

7) Klinik Penyakit Dalam 8) Klinik THT

9) Klinik Bedah Umum 10) Klinik Bedah Saraf

11) Klinik Bedah Plastik estetika dan rekonstruksi 12) Klinik Bedah Urologi

13) Klinik Bedah Orthopedi 14) Klinik Kulit dan Kelamin 15) Klinik Kosmetik Medik 16) Klinik Jiwa

17) Pelayanan Home Care c. Pelayanan Gigi dan Mulut :

6) Pelayanan Kesehatan Gigi Anak/Pedodontia 7) Pelayanan Penyakit Mulut

d. Pelayanan Rawat Inap :

 Umum :

1) Gedung Shofa terdiri dari Kelas I, Kelas II, dan Kelas III 2) Gedung Marwah terdiri dari Kelas II dan Kelas III

3) Gedung Al-Aqsha terdiri dari Kelas Utama dan Kelas I, Kelas II, dan Kelas III

 Klas Utama :

1) Gedung Graha Nuur Afiyah terdiri dari : VIP, VVIP 1 dan VVIP 2

2) Gedung Shofa lantai 2 Rawat Inap Anak Graha Nur Afiyah terdiri dari : VIP dan VVIP 2

e. Pelayanan Rawat Intensif : 1) ICU

2) ICCU 3) NICU 4) HCU

f. Pelayanan Rawat Inap Khusus : 1) Ruang Isolasi

2) Ruang Stroke

g. Pelayanan Pembedahan 1) Emergency/Cito 2) Elektif

3) One Day Surgery (ODS) h. Pelayanan penunjang :

1) Farmasi :

- Depo Farmasi Umum - Depo Farmasi JKN - Depo Farmasi Rawat Inap - Depo Farmasi IGD

- Pelayanan Pemeriksaan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - Pelayanan Fisioterapi

a) Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Rutin

b) Pemeriksaan Mikromolekuler TB dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) - Pelayanan Bank Darah

7) Patologi Anatomi - FNA-B

- Histopatologi - Sitologi Cairan

- Sitologi Pap Smear 8) Pelayanan Hemodialisis 9) Pelayanan Gizi

10) Pemulasaraan jenazah

Tempat tidur rawat inap pada kelas III dipergunakan untuk pelayanan bagi masyarakat miskin yang jumlahnya 32% dibanding dengan seluruh jumlah tempat tidur yang ada di RSU Haji Surabaya dan apabila pada kelas III penuh, maka pasien ditempatkan di kelas II sebagai pasien titipan.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, dimana seluruh masyarakat Indonesia untuk melindungi kesehatannya diwajibkan menjadi peserta asuransi kesehatan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/359/KPTS/013/2015 tanggal 18 Mei 2015 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional Level II. Berdasarkan hal tersebut maka pelanggan RSU Haji Surabaya berdasarkan segmen pasar saat ini telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, dari Umum, ASKES, Maskin dan Pihak ke-III menjadi BPJS, Umum dan Pihak ke-III.

RSU Haji Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsinya selalu berusaha dapat memberikan yang terbaik. Untuk itu dalam menjamin ketepatan dan kepastian pelayanan pada pelanggan terhadap standar pelayanan publik yang telah ditetapkan maka dilakukan perjanjian kerjasama pelayanan (Citizen Charter), yaitu antara RSU Haji Surabaya dengan pelanggan yang terdiri dari tokoh masyarakat, LSM, pelanggan loyal, serta masyarakat di sekitar RSU Haji Surabaya. Bukti kegiatan dapat dilihat pada lampiran I.

RSU Haji Surabaya dalam mendukung pelayanan publik telah melakukan penyebarluasan informasi dengan melalui berbagai upaya, antara lain dalam bentuk : siaran radio, seminar, brosur, website, sosial media, youtube, jumpa pelanggan, dan pada berbagai kegiatan yang bersifat insidentil disaat memperingati berdirinya RSU Haji Surabaya.

Untuk menjamin keamanan disediakan tenaga Satpol PP dan Security yang bertugas secara bergiliran dan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis untuk mengatur pengunjung dan mengendalikan keamanan. Disamping itu telah disediakan tempat parkir yang memadai untuk menampung pelanggan, walaupun masih dipandang perlu ditingkatkan.

BAB II

KOMPONEN STANDAR PELAYANAN

A. INSTALASI GAWAT DARURAT

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Kasus-kasus kegawatdaruratan yang ditangani di pelayanan P1/P2 dan P3 IGD dan ditanggung oleh BPJS adalah:

a. Mengancam nyawa

b. Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, surkulasi dan dehidrasi c. Adanya penurunan kesadaran

d. Adanya gangguan hemodinamika

e. Memerlukan tindakan segera yaitu kondisi yang harus ditangani agar tidak melewati Golden Period (kurang dari 6 jam), apabila melewati akan menyebabkan kerusakan organ yang permanen/kematian

f. Gejala psikotik akut/panic attack yang membahayakan atau kegawatan lain di bidang psikiatri

2. Kasus yang tidak gawat darurat dirujuk di Poliklinik Rawat Jalan, apabila sudah tutup maka pasien dilayani di P4/P5 IGD tetapi tidak ditanggung oleh BPJS

II.1.2 Sistem, mekanisme dan Prosedur Pelayanan

A. Pasien Gawat Darurat :

1. Pasien masuk IGD dilakukan Triage (Pemilahan menurut jenis kegawatan P1, P2, P3, P4, P5) oleh perawat jaga.

2. Pasien Umum : Keluarga mendaftar di Rekam Medik IGD serta menunjukan kartu identitas pasien

Pasien asuransi : Keluarga mendaftar di Rekam Medik IGD serta menunjukkan kartu identitas dan kartu kepesertaan

asuransi

3. Pada kasus P4, P5 ( Non Emergensi) diperiksa di ruang P4/P5 (non emergensi) yang selanjutnya menjadi kasus rawat jalan dan dapat langsung pulang setelah menyelesaikan pembayaran dengan membawa resep obat.

4. Jika kasus emergensi (P1,P2,P3,P4) yang memerlukan pemeriksaan penunjang Laboratorium atau Radiologi maka pemeriksaan Patologi Klinik, pasien tidak perlu dikirim ke ruang Laboratorium tetapi hanya spesimennya saja. Hasil pemeriksaan penunjang diserahkan kembali ke IGD. Sedangkan untuk pemeriksaan Radiologi. Pasien didampingi oleh perawat IGD menuju ruang Radiologi (di IGD)

5. Untuk tindakan emergensi (P1, P2, P3) pelayanan yang dilakukan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.

6. Apabila pasien memerlukan tindakan operatif / tindakan cito maka setelah prosedur pelayanan gawat darurat, pasien langsung dikirim menuju OK.

7. Pada kasus Obgyn setelah pasien dipilah menurut kegawatan di Triage, bila ada kegawatan di resusitasi/penanganan di ruang Ponek, selanjutnya pasien dikirim menuju VK IGD

8. Jika pasien memerlukan observasi ketat maka ditempatkan pada ruang khusus, yaitu Ruang Resusitasi. Jika kondisi pasien berangsur membaik dapat dilanjutkan perawatan di ruang rawat inap. Jika kondisi pasien tetap tidak membaik maka pasien dikirim menuju ICU didampingi oleh dokter dan perawat IGD.

9. Jika pasien memerlukan di rujuk, maka pasien dirujuk menuju RS yang lebih lengkap fasilitasnya dengan diantar oleh tenaga perawat IGD menggunakan Ambulance.

10. Jika pasien meninggal, maka dikirim menuju kamar jenazah.

11. Sebelum pasien KRS maka keluarga pasien menyelesaikan pembayaran di kasir IGD bagi pasien umum, JKN, Pihak ke 3 maupun asuransi lainnya.

Variabel Kriteria B. Pasien Bersalin atau Pasien Kandungan :

1. Dilakukan triase (pemilahan menurut jenis kegawatannya) oleh perawat jaga.

2. Jika pasien kondisi gawat darurat maka dilakukan tindakan stabilisasi keadaan di IGD, selanjutnya dipindah ke VK.

3. Jika tidak ada kegawatan dan kondisi pasien stabil maka pasien langsung masuk ke VK.

4. Dilakukan pemeriksaan fisik dan kebidanan oleh Bidan.

5. Dilaporkan dan konsultasi pada PPDS untuk selanjutnya dikonsultasikan pada dokter spesialis.

6. Dilakukan terapi medikamentosa, tindakan pertolongan persalinan, atau tindakan kebidanan oleh bidan (sesuai hasil konsultasi dengan dokter spesialis) atau oleh dokter spesialis.

7. Keluarga/pengantar mendaftarkan ke rekam medis untuk entry data dan mendapatkan dokumen medis.

8. Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang Laboratorium atau Radiologi.

9. Setelah selesai pelayanan VK, pasien bisa masuk OK, pulang atau MRS.

10. Jika MRS, keluarga/pengantar mendaftar lagi ke Rekam Medis untuk mendapatkan DMK MRS. Pasien diantar ke Ruang Rawat Inap atau ICU atau HCU.

11. Jika pulang, harus membayar terlebih dahulu di kasir.

12. Jika membutuhkan tindakan di Kamar Operasi maka pasien diantar ke Kamar Operasi.

C. Pasien yang memerlukan Ambulans Gawat Darurat :

1. Pasien/keluarga/petugas RS menghubungi petugas ambulans melalui IGD RSU Haji Surabaya.

2. Petugas ambulance atau petugas rawat inap menghubungi rumah sakit tujuan.

3. Petugas ambulans (sopir, 1 orang dokter dan 1 orang perawat) menjemput pasien yang memerlukan ambulans.

4. Melakukan serah terima pasien dengan petugas RS asal.

5. Dilakukan observasi dan resusitasi ABC management bila diperlukan di ambulans.

6. Dilakukan serah terima pasien dengan petugas RS tujuan.

7. Setelah selesai pelayanan ambulans, keluarga/pengantar menyelesaikan administrasi penggunaan ambulans pada petugas ambulans.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan 1. Waktu tunggu pelayanan pasien gawat darurat : 5 menit 2. Waktu tunggu pelayanan pasien VK : 3 menit

3. Waktu pelayanan IGD sampai dengan pasien MRS < 3 jam 4. Dokter jaga dan perawat IGD siap di IGD 24 jam

5. Dokter konsulen spesialis bisa dihubungi sewaktu-waktu 6. Petugas Laboratorium dan Radiologi siap 24 jam

7. Pelayanan ambulans siap 24 jam

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Tertanganinya pasien gawat darurat, pasien persalinan/kandungan dan pasien non gawat darurat.

2. Terjaminnya kecepatan penanganan pasien.

Variabel Kriteria II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/374/304/2013 Tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Alat proteksi diri untuk petugas di IGD

a. Sarung tangan, skort plastik, masker, kacamata gogle, sepatu boot karet 2. Alat yang tersedia di IGD

a. Termometer, senter, spatula lidah b. Tensimeter, stetoskop

c. Masker dan canule oksigen d. Oksigen dinding dan tabung

e. Suction dinding dan suction mobile f. Alat rekam jantung

g. Bedside Monitor h. Defibrillator i. Brankar, kursi roda

j. Bidai anak dan dewasa, long spine board, scoop stretcher k. Set jahit, benang, jarum, linen steril

l. Alat resusitasi dalam emergency trolly

3. Ambulans gawat darurat beserta peralatan resusitasi

II.2.3 Kompetensi Pelaksana Pelayanan

A. Dokter Jaga IGD

1. Memiliki sertifikat PPGD, ATLS, ACLS, EKG.

2. Bertugas:

a. Memeriksa dan membuat diagnosa kerja a. Memberikan terapi dan tindakan kegawatan

b. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga c. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis d. Membuat dokumen medik dengan baik dan lengkap e. Membuat Visum et Repertum

B. Perawat IGD

1. Memiliki sertifikat PPGD/BLS 2. Bertugas:

a. Melakukan triage

b. Pada pasien merah atau biru wajib melakukan A, B, C management pada fase awal (sebelum diperiksa dokter) dan fase selanjutnya bersama dokter IGD

c. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

d. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien e. Melakukan observasi pasien

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan g. Mengantar pasien MRS

Variabel Kriteria C. Bidan VK

1. Lulus uji kompetensi Asuhan Persalinan Normal 2. Bertugas :

a. Melakukan ABC manajemen pada pasien persalinan/kandungan yang gawat darurat b. Melaksanakan pertolongan persalinan normal

c. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

d. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien e. Melakukan observasi pasien

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan D. Perawat Ambulans Gawat Darurat

1. Memiliki sertifikat PPGD/BLS 2. Bertugas :

a. Melakukan persiapan yang diperlukan untuk merujuk atau mengantar pasien b. Melakukan ABC management pada pasien gawat darurat selama di Ambulans c. Melakukan observasi ketat pasien selama di ambulans

d. Melakukan konsultasi dengan dokter jaga IGD mengenai keadaan pasien secara periodik selama di ambulans e. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

g. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien

h. Melakukan serah terima pasien dengan petugas RS asal rujukan dan petugas RS tujuan rujukan

i. Menyelesaikan administrasi penggunaan ambulans II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan 1. Dokter Spesialis II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

B. INSTALASI RAWAT JALAN

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery) II.1.1 Persyaratan Pelayanan A. Pelayanan Rawat Jalan

1. Pasien Umum : Telah mendaftar di Rekam Medis.

Variabel Kriteria 2. Pasien Kerjasama : Telah mendaftar di Loket Kerjasama.

(JKN, SKM/SPM, BIAKES dan Pihak III) B. Pelayanan Medical Check Up (MCU)

1. Calon Jamaah Haji Khusus dan Kolektif (Dinas/Instansi/Perusahaan) : a. Surat pengantar dari Travel/Instansi/Perusahaan

b. Daftar nama dan jumlah peserta yang akan Medical Check Up c. Datang sesuai jadwal yang telah ditentukan

2. Perorangan :

a. Daftar ke sub bagian Rekam Medis b. Datang ke poli Medical Check Up II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

1. Pasien masuk Rawat Jalan RSU Haji melalui informasi atau langsung ke Rekam Medik atau Loket Kerjasama.

2. Setelah menyelesaikan prosedur di Rekam Medis atau Loket Kerjasama, pasien menuju ruang tunggu masing-masing poliklinik tujuan.

3. Di poli rawat jalan, pasien akan dipanggil sesuai nomor urut pendaftaran untuk selanjutnya diperiksa oleh dokter spesialis, diberi resep obat, dan bila perlu dilakukan tindakan.

4. Jika pasien memerlukan pelayanan penunjang, maka pasien dikirim untuk mendapatkan pelayanan penunjang yang berupa pemeriksaan di Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi atau tindakan di Rehabilitasi Medik.

5. Setelah pasien diperiksa di penunjang atau mendapat pelayanan Rehabilitasi Medik, maka pasien kembali ke klinik rawat jalan pengirim.

6. Jika pasien memerlukan tindakan di Kamar Operasi (OK) atau Kamar Bersalin (VK), maka pasien dikirim ke OK atau VK.

7. Jika pasien memerlukan konsultasi ke Klinik lain maka pasien dikirim ke Klinik lain.

8. Apabila pasien memerlukan rawat inap maka pasien dikirim ke rawat inap.

9. Setelah selesai mendapat pelayanan di klinik rawat jalan, maka pasien membayar biaya pelayanan di Kasir Rawat Jalan (Khusus Pasien Umum).

10. Pasien yang selesai menjalani rawat jalan dan pembayaran di Kasir, menuju ke Depo Farmasi untuk pengambilan obat kemudian pulang. Atau jika tidak mendapat resep obat maka bisa langsung pulang.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan

Jam buka pelayanan Rawat Jalan:

a. Paramedis jam 07.30 – selesai b. Dokter Spesialis jam 08.00 – selesai c. Setiap hari kerja: Senin – Jumat

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya

II.1.5 Produk Pelayanan Ketersediaan Pelayanan A. Rawat Jalan Umum :

Klinik Spesialis : Klinik Pengembangan : 1. Poli Saraf

2. Poli Jantung 3. Poli Paru

1. Poli Gastroentrology dan Tindakan Endoskopi.

2. Poli Diabetes

3. Tindakan Paru Intervensi

Variabel Kriteria 4. Poli Penyakit Dalam

5. Poli Kandungan

13. Poli Bedah Plastik Estetik dan Rekontruksi.

14. Poli Mata

15. Poli Kulit & Kelamin 16. Poli Jiwa

17. Poli Psikologi

4. Poli Hemato Onkologi 5. Poli Tumbuh Kembang 6. Poli Bayi

7. Poli Respirologi Anak 8. Poli Paliatif

9. Poli Darul Hafidz (VCT & CST) 10. Fetomaternal

11. Poli TB – MDR (TB DOTS) 12. Poli Geriatri

B. Klinik Medical Check Up (MCU)

1. Pelayanan Medical Check Up untuk Calon Jamaah Haji Khusus

2. Pelayanan Medical Check Up untuk Kolektif (Dinas/Instansi/Perusahaan) 3. Pelayanan Medical Check Up untuk perorangan

II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/313/304/2018 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Tempat tidur pasien 2. Kursi roda 26. Alat test IQ dewasa 27. Alat test IQ anak

Variabel Kriteria 18. Doppler

19. Spirometri

20. Meja Gynaecologi 21. Audiogram

39. Biometri 40. Slit lamp

41. Set operasi minor 42. Sterilisator kering II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

A. Kompetensi Dokter Spesialis/Dokter Umum:

1. Melakukan anamnese dan pemeriksaan pasien.

2. Melakukan diagnosa dan pengobatan pasien.

3. Melakukan tindakan yang diperlukan.

4. KIE pasien dan keluarga pasien B. Kompetensi Perawat/Bidan

1. Membantu Dokter dalam memeriksa dan melakukan tindakan terhadap pasien.

2. Melakukan anamnese sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Dokter (dicatat di status pasien).

3. Melakukan pemeriksaan tanda Vital yang diperlukan.

4. Menyiapkan ruang periksa.

5. Menyiapkan sarana / prasarana pelayanan.

C. Kompetensi Petugas Administrasi:

1. Melakukan rekapitulasi laporan dari tiap poli dan melaporkan ke Bagian PPE.

2. Melakukan inventarisasi sarana dan prasarana yang ada di Rawat Jalan.

3. Melakukan rekapitulasi administrasi.

D. Kompetensi Pramubhakti:

1. Mengantar pasien yang akan dikonsulkan ke poli lain serta pasien yang akan rawat inap.

2. Membantu perawat menyiapkan ruangan.

3. Membantu memenuhi kebutuhan ATK/barang habis pakai Rawat Jalan.

II.2.4 Pengawasan Internal Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

C. INSTALASI GIGI DAN MULUT

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan Pasien Baru dan Lama Umum / JKN :

a. Dipanggil sesuai dengan urutan antrian dari rekam medik b. Menyerahkan kwitansi / SEP

II.1.2 Sistem, mekanisme dan Prosedur Pelayanan

A. Penerimaan pasien Rawat Jalan

Menurut jenis kedatangannya pasien dibedakan menjadi:

1. Pasien baru Umum / JKN :

a) Pasien dipanggil sesuai urutan b) Pasien umum menyerahkan kwitansi

c) Pasien bpjs menyerahkan dan menandatangani SEP

d) Pasien umum dan JKN diassesmen awal oleh perawat gigi ( petugas ) dan mendatangani form assesmen e) Pasien ditensi darah

f) Status dilakukan pelebelan sesuai keluhan pasien ( kasus ) atau pasien baru g) Pasien menunggu kembali diluar

h) Pasien dipanggil kembali sesuai kasusnya dan diserahkan ke spesialis i) Pasien dipersilahkan duduk ke dental unit dan dilakukan kroscek identitas

j) Pasien dilakukan pemeriksaan EO dilanjutkan dengan pemeriksaan IO oleh dokter spesialis k) Pasien dilakukan tindakan sesuai kasus yang telah di diagnosa

l) Pasien mendatangani form persetujuan dilakukan tindakan

m) Pasien disarankan foto panoramik bila ditemukan gigi miring ( impaksi ) n) Pasien akan menyerahkan hasil foto panoramik 15 menit kemudian o) Pasien dilakukan penjadwalan bila diperlukan operasi

p) Pasien dikonsul bila perlu

q) Pasien melakukan administrasi ke kasir 2. Pasien lama :

1) Pasien dipanggil sesuai urutan 2) Pasien umum menyerahkan kwitansi

3) Pasien bpjs menyerahkan dan menandatangani SEP

4) Pasien umum dan BPJS diassesmen oleh perawat gigi ( petugas ) 5) Pasien ditensi darah

6) Status dilakukan pelebelan sesuai keluhan pasien ( kasus lanjutan ) 7) Pasien menunggu kembali diluar

8) Pasien dipanggil kembali sesuai kasusnya dan diserahkan ke spesialis 9) Pasien dipersilahkan duduk ke dental unit dan dilakukan kroscek identitas

10) Pasien dilakukan pemeriksaan EO dilanjutkan dengan pemeriksaan IO oleh dokter spesialis 11) Pasien dilakukan tindakan sesuai kasus yang telah dirawat

12) Pasien mendatangani form persetujuan dilakukan tindakan pencabutan,scaling,operasi OD,Kuret(operatif) 13) Pasien dikonsul bila perlu

14) Dilakukan komter terhadap pasien setelah dilakukan tindakan

Variabel Kriteria 15) Pasien menyelesaikan administrasi ke kasir

CATATAN :

- Pasien yang sudah terjadwal operasi dipanggil tidak sesuai no urut.

- Pasien anak pakai seragam sekolah dipanggil tidak sesuai no. urut

- Pasien dengan pemeriksaan EO kelihatan abses atau trismes dipanggil tidak sesuai no. urut B. Pasien Rawat Inap

1. Pasien datang sesuai jadwal operasi yang sudah ditentukan 2. Pasien menuju admisi mendaftar untuk MRS

3. Pasien ke poli gigi untuk diantar ke ruangan sesuai kelas II.1.3 Jangka Waktu dimulai

Pelayanan

Jam waktu pelayanan Instalasi Gigi dan Mulut : 1. Senin s/d Jum’at : Jam 08.00 s/d selesai

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Konservasi Gigi 2. Orthodonsi 3. Prosthodonti 4. Periodonsi 5. Pedodonsi

6. Bedah mulut 7. Penyakit mulut II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/384/SK/304/2013 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Gigi Dan Mulut

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Komputer + Printer 2. 9 Dental unit

3. 1 ruang operasi minor 4. 1 alat couter besar 5. 2 scaler elektrik 6. Instrumen dental 7. 1. Tensi meter digetal 8. 2. Tensi meter manual 9. 3. Ligth Curring II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

1. 10 Dokter Spesialis Gigi

1. 10 Dokter Spesialis Gigi

Dokumen terkait