• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PELAYANAN PUBLIK RSU HAJI SURABAYA REVISI 03

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR PELAYANAN PUBLIK RSU HAJI SURABAYA REVISI 03"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR PELAYANAN PUBLIK RSU HAJI SURABAYA

REVISI 03

(2)
(3)
(4)
(5)

Daftar Isi ... i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Visi, Misi dan Nilai RSU Haji Surabaya ... 1

1.3 Ruang Lingkup dan Tugas ... 3

BAB II KOMPONEN STANDAR PELAYANAN A. Instalasi Gawat Darurat ... 8

B. Instalasi Rawat Jalan ... 15

C. Instalasi Gigi dan Mulut ... 22

D. Instalasi Graha Nuur Afiya ... 26

E. Instalasi Rawat Inap ... 34

F. Instalasi Rawat Intensif ... 38

G. Instalasi Bedah Sentral ... 48

H. Instalasi Farmasi 1. Unit: Depo Farmasi IGD ... 53

2. Unit: Depo Farmasi Rawat Jalan JKN ... 55

3. Unit: Depo Farmasi Rawat Jalan Umum ... 58

4. Unit: Depo Farmasi Rawat Inap ... 60

I. Instalasi Radiologi ... 62

J. Instalasi Rehabilitasi Medik ... 67

K. Instalasi Patologi Klinik ... 75

L. Laboratorium Mikrobiologi ... 85

M. Instalasi Patologi Anatomi ... 91

N. Instalasi Hemodialisa ... 96

O. Instalasi Gizi ... 100

P. Instalasi Pemulasaran Jenazah ... 106

Q. Seksi Rekam Medis ... 110

R. Instalasi Kerjasama ... 116

S. Sub Bagian Penerimaan Pendapatan ... 122

BAB III JAMINAN PELAYANAN ... 127

BAB IV JAMINAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PELAYANAN IV.1 Jaminan Keamanan Pelayanan ... 128

IV.2 Jaminan Keselamatan Pelayanan ... 128

BAB V PENANGANAN PENGADUAN, SARAN DAN MASUKAN V.1 Bentuk Pengaduan ... 130

V.2 Tatalaksana Penanganan Pengaduan ... 130

(6)

V.3 Audit, Monitoring dan Evaluasi Pengaduan ... 130 V.4 Prosedur Penyelesaian Pengaduan ... 130 V.5 Alur Penyelesaian Pengaduan ... 131 LAMPIRAN 1

Citizen Charter RSU Haji Surabaya Tahun 2018 ... 133

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan publik dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik ini diberlakukan pada semua instansi pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya adalah Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 08 tahun 2011 tentang Pelayanan Publik, dinyatakan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan pelayanan publik adalah mewujudkan sistem pengorganisasian pelayanan publik yang memenuhi standar pelayanan dan mewujudkan kepastian hukum tentang hak, kewajiban, kewenangan dan tanggung jawab serta perlindungan terhadap seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Hak dari penerima pelayanan publik yang dimaksud antara lain adalah mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai standar pelayanan publik yang ditetapkan, kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang sistem, mekanisme dan prosedur, mendapat pelayanan yang tidak diskriminatif, santun bersahabat dan ramah.

Beberapa upaya telah dilaksanakan oleh RSU Haji Surabaya untuk mempersiapkan diri antara lain dengan memperbaiki mutu pelayanan secara berkesinambungan. Upaya yang termasuk dalam peningkatan mutu tersebut adalah penetapan jam mulainya pelayanan, penetapan standar waktu pelayanan, penetapan respon time, penyusunan Standar Pelayanan Minimal, penetapan persyaratan pelayanan, penetapan prosedur pelayanan, pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar rumah sakit kelas B Pendidikan, serta menyediakan sarana bagi penderita cacat, wanita hamil, dan lanjut usia.

Selain hal tersebut juga dilakukan upaya peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kompetensi yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja. Termasuk di dalamnya adalah budaya dalam memberikan pelayanan pada karyawan berupa pelayanan yang santun dan ramah sesuai dengan nilai budaya yang dianut. Serta memberikan informasi yang memadai agar pelanggan merasa nyaman dan aman untuk menggunakan jasa di RSU Haji Surabaya.

Demikian pula telah dilakukan perbaikan manajemen menuju kepada kondisi yang transparan, inovatif, efektif dan efisien. Serta selalu berupaya untuk mengadakan perbaikan yang berkesinambungan.

1.2 Visi, Misi dan Nilai RSU Haji Surabaya

Berdasarkan Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/385/304/2017 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai Rumah Sakit Umum Haji Surabaya:

(8)

VISI:

“Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan yang berstandar Internasional, didukung Pendidikan dan penelitian yang berkualitas”

MISI:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan menuju standar Internasional didukung Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas;

2. Menyediakan SDM yang Profesional, Jujur, Amanah, dan Mengutamakan Kerjasama;

3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana sesuai perkembangan IPTEKDOK;

4. Meningkatkan Kemandirian Rumah Sakit dan Kesejahteraan Pegawai.

KEBIJAKAN:

1. Pelayanan yang bernilai Islami, profesional, jujur, amanah, mengutamakan kerjasama, menuju standar Internasional;

2. Peningkatan Efisiensi dan Optimalisasi Sumber Adaya Rumah Sakit;

3. Menyediakan sarana prasarana medik yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan standar yang tetapkan;

4. Pengembangan dan inovasi pelayanan baru sesuai kebutuhan dan kemampuan rumah sakit;

5. Memperluas jejaring pelayanan, terutama dengan PPK I;

6. Meningkatkan pendidikan, penelitian serta inovasi untuk transformasi RS yang lebih baik;

7. Pengembangan & optimalisasi SIM RS;

MOTTO:

“Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan”

BUDAYA KERJA

Jujur : Memberikan pelayanan kesehatan dengan benar, sesuai standar pelayanan, dengan memperhatikan kepastian pelayanan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan rumah sakit;

Islami : Petugas rumah sakit dalam memberikan pelayanan tidak bertentangan dengan kaidah – kaidah islam;

Amanah : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai hak-hak pelanggan, dengan penuh tanggung jawab, sehingga kepuasan pasien akan meningkat;

Profesional : Pelayanan rumah sakit dilakukan sesuai dengan keahlian, keterampilan, dan standar mutu dengan mengutamakan keselamatan pasien;

Ta’awun (Kerjasama)

: Memberikan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kerjasama berbagai profesi dan disiplin ilmu, untuk kesembuhan dan keselamatan pasien;

(9)

1.3 Ruang Lingkup dan Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur, ruang lingkup dan tugas RSU Haji Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit Provinsi adalah unsur pendukung Pemerintah Provinsi yang menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan

2. Rumah Sakit Provinsi dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

3. Rumah Sakit Provinsi mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif, pencegahan dan pelayanan rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.

4. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, rumah sakit mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan Pelayanan Medik

b. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik c. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan

d. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan

e. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan

f. Penyediaan fasilitas dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi calon dokter, dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya g. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan

h. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan

Berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/441/KPTS/013/2008 Rumah Sakit Umum Haji ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah dengan status PENUH. Sehingga memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, hal ini akan berdampak positif dalam pelayanan.

1.4 Jenis Pelayanan

Saat ini RSU Haji Surabaya sebagai rumah sakit kelas B Pendidikan sesuai Keputusan Menkes RI nomor 1003/MENKES/SK/X/2008 memiliki 300 tempat tidur dengan produk pelayanan yang ditawarkan adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat : 1) Pelayanan Gawat Darurat

2) Pelayanan Persalinan

3) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

(10)

4) Pelayanan Ambulans 118 5) Pelayanan Non Emergency 6) Pelayanan Rujukan Jamaah Haji b. Pelayanan Rawat Jalan :

 Umum :

1) Klinik Saraf 2) Klinik Jantung

3) Klinik Paru dan TB MDR 4) Klinik Hamil

5) Klinik Kandungan 6) Klinik Anak

7) Klinik Tumbuh Kembang 8) Klinik Respirologi

9) Klinik Bayi

10) Klinik Penyakit Dalam 11) Klinik Diabetes

12) Klinik Gastroentero-hepatologi 13) Klinik Hemato-Onkologi 14) Klinik Paliatif

15) Klinik THT

16) Klinik (Darul Hafidz) 17) Klinik Bedah Umum 18) Klinik Bedah Saraf

19) Klinik Bedah Plastik estetik dan rekonstruksi 20) Klinik Bedah Urologi

21) Klinik Bedah Orthopedi 22) Klinik Kulit dan Kelamin 23) Klinik Mata

24) Klinik Jiwa 25) Klinik Psikologi 26) Medical Check Up 27) Klinik Geriatri

 Kelas Utama : 1) Klinik Saraf 2) Klinik Jantung 3) Klinik Paru

4) Klinik Obstetri dan Ginekologi

(11)

5) Klinik Fertilitas 6) Klinik Anak

7) Klinik Penyakit Dalam 8) Klinik THT

9) Klinik Bedah Umum 10) Klinik Bedah Saraf

11) Klinik Bedah Plastik estetika dan rekonstruksi 12) Klinik Bedah Urologi

13) Klinik Bedah Orthopedi 14) Klinik Kulit dan Kelamin 15) Klinik Kosmetik Medik 16) Klinik Jiwa

17) Pelayanan Home Care c. Pelayanan Gigi dan Mulut :

1) Pelayanan Periodontia 2) Pelayanan Prostodontia 3) Pelayanan Orthodontia 4) Pelayanan Konservasi Gigi 5) Pelayanan Bedah Mulut

6) Pelayanan Kesehatan Gigi Anak/Pedodontia 7) Pelayanan Penyakit Mulut

d. Pelayanan Rawat Inap :

 Umum :

1) Gedung Shofa terdiri dari Kelas I, Kelas II, dan Kelas III 2) Gedung Marwah terdiri dari Kelas II dan Kelas III

3) Gedung Al-Aqsha terdiri dari Kelas Utama dan Kelas I, Kelas II, dan Kelas III

 Klas Utama :

1) Gedung Graha Nuur Afiyah terdiri dari : VIP, VVIP 1 dan VVIP 2

2) Gedung Shofa lantai 2 Rawat Inap Anak Graha Nur Afiyah terdiri dari : VIP dan VVIP 2

e. Pelayanan Rawat Intensif : 1) ICU

2) ICCU 3) NICU 4) HCU

f. Pelayanan Rawat Inap Khusus : 1) Ruang Isolasi

2) Ruang Stroke

(12)

g. Pelayanan Pembedahan 1) Emergency/Cito 2) Elektif

3) One Day Surgery (ODS) h. Pelayanan penunjang :

1) Farmasi :

- Depo Farmasi Umum - Depo Farmasi JKN - Depo Farmasi Rawat Inap - Depo Farmasi IGD 2) Radiologi

- Foto Polos - MRI 1,5 tesla - CT Scan 64 slice - C. Arm

- USG

- Lab Kateterisasi 3) Treadmill

4) EEG, EMG, TSM 5) Rehabilitasi Medik

- Pelayanan Pemeriksaan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - Pelayanan Fisioterapi

- Pelayanan Okupasi Terapi - Pelayanan Terapi Wicara - Pelayanan Orthosis Prostetis 6) Patologi Klinik

- Pelayanan Laboratorium Elektif - Pelayanan Laboratorium Cito

- Pelayanan Laboratorium Mikrobiologi:

a) Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Rutin

b) Pemeriksaan Mikromolekuler TB dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) - Pelayanan Bank Darah

7) Patologi Anatomi - FNA-B

- Histopatologi - Sitologi Cairan

(13)

- Sitologi Pap Smear 8) Pelayanan Hemodialisis 9) Pelayanan Gizi

10) Pemulasaraan jenazah

Tempat tidur rawat inap pada kelas III dipergunakan untuk pelayanan bagi masyarakat miskin yang jumlahnya 32% dibanding dengan seluruh jumlah tempat tidur yang ada di RSU Haji Surabaya dan apabila pada kelas III penuh, maka pasien ditempatkan di kelas II sebagai pasien titipan.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, dimana seluruh masyarakat Indonesia untuk melindungi kesehatannya diwajibkan menjadi peserta asuransi kesehatan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/359/KPTS/013/2015 tanggal 18 Mei 2015 tentang Pelaksanaan Regional Sistem Rujukan Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengampu rujukan dari wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional Level II. Berdasarkan hal tersebut maka pelanggan RSU Haji Surabaya berdasarkan segmen pasar saat ini telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, dari Umum, ASKES, Maskin dan Pihak ke-III menjadi BPJS, Umum dan Pihak ke-III.

RSU Haji Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsinya selalu berusaha dapat memberikan yang terbaik. Untuk itu dalam menjamin ketepatan dan kepastian pelayanan pada pelanggan terhadap standar pelayanan publik yang telah ditetapkan maka dilakukan perjanjian kerjasama pelayanan (Citizen Charter), yaitu antara RSU Haji Surabaya dengan pelanggan yang terdiri dari tokoh masyarakat, LSM, pelanggan loyal, serta masyarakat di sekitar RSU Haji Surabaya. Bukti kegiatan dapat dilihat pada lampiran I.

RSU Haji Surabaya dalam mendukung pelayanan publik telah melakukan penyebarluasan informasi dengan melalui berbagai upaya, antara lain dalam bentuk : siaran radio, seminar, brosur, website, sosial media, youtube, jumpa pelanggan, dan pada berbagai kegiatan yang bersifat insidentil disaat memperingati berdirinya RSU Haji Surabaya.

Untuk menjamin keamanan disediakan tenaga Satpol PP dan Security yang bertugas secara bergiliran dan ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis untuk mengatur pengunjung dan mengendalikan keamanan. Disamping itu telah disediakan tempat parkir yang memadai untuk menampung pelanggan, walaupun masih dipandang perlu ditingkatkan.

(14)

BAB II

KOMPONEN STANDAR PELAYANAN

A. INSTALASI GAWAT DARURAT

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Kasus-kasus kegawatdaruratan yang ditangani di pelayanan P1/P2 dan P3 IGD dan ditanggung oleh BPJS adalah:

a. Mengancam nyawa

b. Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, surkulasi dan dehidrasi c. Adanya penurunan kesadaran

d. Adanya gangguan hemodinamika

e. Memerlukan tindakan segera yaitu kondisi yang harus ditangani agar tidak melewati Golden Period (kurang dari 6 jam), apabila melewati akan menyebabkan kerusakan organ yang permanen/kematian

f. Gejala psikotik akut/panic attack yang membahayakan atau kegawatan lain di bidang psikiatri

2. Kasus yang tidak gawat darurat dirujuk di Poliklinik Rawat Jalan, apabila sudah tutup maka pasien dilayani di P4/P5 IGD tetapi tidak ditanggung oleh BPJS

II.1.2 Sistem, mekanisme dan Prosedur Pelayanan

A. Pasien Gawat Darurat :

1. Pasien masuk IGD dilakukan Triage (Pemilahan menurut jenis kegawatan P1, P2, P3, P4, P5) oleh perawat jaga.

2. Pasien Umum : Keluarga mendaftar di Rekam Medik IGD serta menunjukan kartu identitas pasien

Pasien asuransi : Keluarga mendaftar di Rekam Medik IGD serta menunjukkan kartu identitas dan kartu kepesertaan

(15)

asuransi

3. Pada kasus P4, P5 ( Non Emergensi) diperiksa di ruang P4/P5 (non emergensi) yang selanjutnya menjadi kasus rawat jalan dan dapat langsung pulang setelah menyelesaikan pembayaran dengan membawa resep obat.

4. Jika kasus emergensi (P1,P2,P3,P4) yang memerlukan pemeriksaan penunjang Laboratorium atau Radiologi maka pemeriksaan Patologi Klinik, pasien tidak perlu dikirim ke ruang Laboratorium tetapi hanya spesimennya saja. Hasil pemeriksaan penunjang diserahkan kembali ke IGD. Sedangkan untuk pemeriksaan Radiologi. Pasien didampingi oleh perawat IGD menuju ruang Radiologi (di IGD)

5. Untuk tindakan emergensi (P1, P2, P3) pelayanan yang dilakukan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.

6. Apabila pasien memerlukan tindakan operatif / tindakan cito maka setelah prosedur pelayanan gawat darurat, pasien langsung dikirim menuju OK.

7. Pada kasus Obgyn setelah pasien dipilah menurut kegawatan di Triage, bila ada kegawatan di resusitasi/penanganan di ruang Ponek, selanjutnya pasien dikirim menuju VK IGD

8. Jika pasien memerlukan observasi ketat maka ditempatkan pada ruang khusus, yaitu Ruang Resusitasi. Jika kondisi pasien berangsur membaik dapat dilanjutkan perawatan di ruang rawat inap. Jika kondisi pasien tetap tidak membaik maka pasien dikirim menuju ICU didampingi oleh dokter dan perawat IGD.

9. Jika pasien memerlukan di rujuk, maka pasien dirujuk menuju RS yang lebih lengkap fasilitasnya dengan diantar oleh tenaga perawat IGD menggunakan Ambulance.

10. Jika pasien meninggal, maka dikirim menuju kamar jenazah.

11. Sebelum pasien KRS maka keluarga pasien menyelesaikan pembayaran di kasir IGD bagi pasien umum, JKN, Pihak ke 3 maupun asuransi lainnya.

(16)

Variabel Kriteria B. Pasien Bersalin atau Pasien Kandungan :

1. Dilakukan triase (pemilahan menurut jenis kegawatannya) oleh perawat jaga.

2. Jika pasien kondisi gawat darurat maka dilakukan tindakan stabilisasi keadaan di IGD, selanjutnya dipindah ke VK.

3. Jika tidak ada kegawatan dan kondisi pasien stabil maka pasien langsung masuk ke VK.

4. Dilakukan pemeriksaan fisik dan kebidanan oleh Bidan.

5. Dilaporkan dan konsultasi pada PPDS untuk selanjutnya dikonsultasikan pada dokter spesialis.

6. Dilakukan terapi medikamentosa, tindakan pertolongan persalinan, atau tindakan kebidanan oleh bidan (sesuai hasil konsultasi dengan dokter spesialis) atau oleh dokter spesialis.

7. Keluarga/pengantar mendaftarkan ke rekam medis untuk entry data dan mendapatkan dokumen medis.

8. Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang Laboratorium atau Radiologi.

9. Setelah selesai pelayanan VK, pasien bisa masuk OK, pulang atau MRS.

10. Jika MRS, keluarga/pengantar mendaftar lagi ke Rekam Medis untuk mendapatkan DMK MRS. Pasien diantar ke Ruang Rawat Inap atau ICU atau HCU.

11. Jika pulang, harus membayar terlebih dahulu di kasir.

12. Jika membutuhkan tindakan di Kamar Operasi maka pasien diantar ke Kamar Operasi.

C. Pasien yang memerlukan Ambulans Gawat Darurat :

1. Pasien/keluarga/petugas RS menghubungi petugas ambulans melalui IGD RSU Haji Surabaya.

2. Petugas ambulance atau petugas rawat inap menghubungi rumah sakit tujuan.

3. Petugas ambulans (sopir, 1 orang dokter dan 1 orang perawat) menjemput pasien yang memerlukan ambulans.

(17)

4. Melakukan serah terima pasien dengan petugas RS asal.

5. Dilakukan observasi dan resusitasi ABC management bila diperlukan di ambulans.

6. Dilakukan serah terima pasien dengan petugas RS tujuan.

7. Setelah selesai pelayanan ambulans, keluarga/pengantar menyelesaikan administrasi penggunaan ambulans pada petugas ambulans.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan 1. Waktu tunggu pelayanan pasien gawat darurat : 5 menit 2. Waktu tunggu pelayanan pasien VK : 3 menit

3. Waktu pelayanan IGD sampai dengan pasien MRS < 3 jam 4. Dokter jaga dan perawat IGD siap di IGD 24 jam

5. Dokter konsulen spesialis bisa dihubungi sewaktu-waktu 6. Petugas Laboratorium dan Radiologi siap 24 jam

7. Pelayanan ambulans siap 24 jam

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Tertanganinya pasien gawat darurat, pasien persalinan/kandungan dan pasien non gawat darurat.

2. Terjaminnya kecepatan penanganan pasien.

(18)

Variabel Kriteria II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/374/304/2013 Tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Alat proteksi diri untuk petugas di IGD

a. Sarung tangan, skort plastik, masker, kacamata gogle, sepatu boot karet 2. Alat yang tersedia di IGD

a. Termometer, senter, spatula lidah b. Tensimeter, stetoskop

c. Masker dan canule oksigen d. Oksigen dinding dan tabung

e. Suction dinding dan suction mobile f. Alat rekam jantung

g. Bedside Monitor h. Defibrillator i. Brankar, kursi roda

j. Bidai anak dan dewasa, long spine board, scoop stretcher k. Set jahit, benang, jarum, linen steril

l. Alat resusitasi dalam emergency trolly

3. Ambulans gawat darurat beserta peralatan resusitasi

(19)

II.2.3 Kompetensi Pelaksana Pelayanan

A. Dokter Jaga IGD

1. Memiliki sertifikat PPGD, ATLS, ACLS, EKG.

2. Bertugas:

a. Memeriksa dan membuat diagnosa kerja a. Memberikan terapi dan tindakan kegawatan

b. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga c. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis d. Membuat dokumen medik dengan baik dan lengkap e. Membuat Visum et Repertum

B. Perawat IGD

1. Memiliki sertifikat PPGD/BLS 2. Bertugas:

a. Melakukan triage

b. Pada pasien merah atau biru wajib melakukan A, B, C management pada fase awal (sebelum diperiksa dokter) dan fase selanjutnya bersama dokter IGD

c. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

d. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien e. Melakukan observasi pasien

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan g. Mengantar pasien MRS

(20)

Variabel Kriteria C. Bidan VK

1. Lulus uji kompetensi Asuhan Persalinan Normal 2. Bertugas :

a. Melakukan ABC manajemen pada pasien persalinan/kandungan yang gawat darurat b. Melaksanakan pertolongan persalinan normal

c. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

d. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien e. Melakukan observasi pasien

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan D. Perawat Ambulans Gawat Darurat

1. Memiliki sertifikat PPGD/BLS 2. Bertugas :

a. Melakukan persiapan yang diperlukan untuk merujuk atau mengantar pasien b. Melakukan ABC management pada pasien gawat darurat selama di Ambulans c. Melakukan observasi ketat pasien selama di ambulans

d. Melakukan konsultasi dengan dokter jaga IGD mengenai keadaan pasien secara periodik selama di ambulans e. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan dokter

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

g. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien

h. Melakukan serah terima pasien dengan petugas RS asal rujukan dan petugas RS tujuan rujukan

(21)

i. Menyelesaikan administrasi penggunaan ambulans II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan 1. Dokter Spesialis 2. Dokter Umum 3. Perawat SKep 4. Perawat D4 5. Perawat D3 6. Perawat SKM

7. Administrasi 8. Pramubakti

: 2 orang : 20 orang : 8 orang : 3 orang : 14 orang : 1 orang : 2 orang : 9 orang II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

B. INSTALASI RAWAT JALAN

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery) II.1.1 Persyaratan Pelayanan A. Pelayanan Rawat Jalan

1. Pasien Umum : Telah mendaftar di Rekam Medis.

(22)

Variabel Kriteria 2. Pasien Kerjasama : Telah mendaftar di Loket Kerjasama.

(JKN, SKM/SPM, BIAKES dan Pihak III) B. Pelayanan Medical Check Up (MCU)

1. Calon Jamaah Haji Khusus dan Kolektif (Dinas/Instansi/Perusahaan) : a. Surat pengantar dari Travel/Instansi/Perusahaan

b. Daftar nama dan jumlah peserta yang akan Medical Check Up c. Datang sesuai jadwal yang telah ditentukan

2. Perorangan :

a. Daftar ke sub bagian Rekam Medis b. Datang ke poli Medical Check Up II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

1. Pasien masuk Rawat Jalan RSU Haji melalui informasi atau langsung ke Rekam Medik atau Loket Kerjasama.

2. Setelah menyelesaikan prosedur di Rekam Medis atau Loket Kerjasama, pasien menuju ruang tunggu masing-masing poliklinik tujuan.

3. Di poli rawat jalan, pasien akan dipanggil sesuai nomor urut pendaftaran untuk selanjutnya diperiksa oleh dokter spesialis, diberi resep obat, dan bila perlu dilakukan tindakan.

4. Jika pasien memerlukan pelayanan penunjang, maka pasien dikirim untuk mendapatkan pelayanan penunjang yang berupa pemeriksaan di Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi atau tindakan di Rehabilitasi Medik.

5. Setelah pasien diperiksa di penunjang atau mendapat pelayanan Rehabilitasi Medik, maka pasien kembali ke klinik rawat jalan pengirim.

6. Jika pasien memerlukan tindakan di Kamar Operasi (OK) atau Kamar Bersalin (VK), maka pasien dikirim ke OK atau VK.

(23)

7. Jika pasien memerlukan konsultasi ke Klinik lain maka pasien dikirim ke Klinik lain.

8. Apabila pasien memerlukan rawat inap maka pasien dikirim ke rawat inap.

9. Setelah selesai mendapat pelayanan di klinik rawat jalan, maka pasien membayar biaya pelayanan di Kasir Rawat Jalan (Khusus Pasien Umum).

10. Pasien yang selesai menjalani rawat jalan dan pembayaran di Kasir, menuju ke Depo Farmasi untuk pengambilan obat kemudian pulang. Atau jika tidak mendapat resep obat maka bisa langsung pulang.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan

Jam buka pelayanan Rawat Jalan:

a. Paramedis jam 07.30 – selesai b. Dokter Spesialis jam 08.00 – selesai c. Setiap hari kerja: Senin – Jumat

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya

II.1.5 Produk Pelayanan Ketersediaan Pelayanan A. Rawat Jalan Umum :

Klinik Spesialis : Klinik Pengembangan : 1. Poli Saraf

2. Poli Jantung 3. Poli Paru

1. Poli Gastroentrology dan Tindakan Endoskopi.

2. Poli Diabetes

3. Tindakan Paru Intervensi

(24)

Variabel Kriteria 4. Poli Penyakit Dalam

5. Poli Kandungan 6. Poli Hamil 7. Poli Anak 8. Poli THT

9. Poli Bedah Umum 10. Poli Bedah Orthopedi 11. Poli Bedah Urologi 12. Poli Bedah Saraf

13. Poli Bedah Plastik Estetik dan Rekontruksi.

14. Poli Mata

15. Poli Kulit & Kelamin 16. Poli Jiwa

17. Poli Psikologi

4. Poli Hemato Onkologi 5. Poli Tumbuh Kembang 6. Poli Bayi

7. Poli Respirologi Anak 8. Poli Paliatif

9. Poli Darul Hafidz (VCT & CST) 10. Fetomaternal

11. Poli TB – MDR (TB DOTS) 12. Poli Geriatri

B. Klinik Medical Check Up (MCU)

1. Pelayanan Medical Check Up untuk Calon Jamaah Haji Khusus

2. Pelayanan Medical Check Up untuk Kolektif (Dinas/Instansi/Perusahaan) 3. Pelayanan Medical Check Up untuk perorangan

(25)

II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/313/304/2018 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Tempat tidur pasien 2. Kursi roda

3. Trolly Emergency 4. Timbangan badan 5. Timbangan bayi 6. Tensimeter 7. EEG 8. TMS 9. USG 10. EMG 11. ECG

12. Echocardiografi 13. Treadmill

14. Box Emergency Set 15. Standar Infus 16. Nebulizer 17. Tabung O2

22. Proctoscopy

23. Endoskopi Gastroenterologi 24. Lampu tindakan

25. Alat baca Rontgen 26. Alat test IQ dewasa 27. Alat test IQ anak 28. Electro Cauter 29. Tempat tidur Gyn 30. Lampu Operasi 31. Trial Lens set 32. Trial Frame 33. Chart Proyektor 34. Snellen Chart 35. Autorefraktometer 36. Keratometri 37. Campimetri 38. Lensometer

(26)

Variabel Kriteria 18. Doppler

19. Spirometri

20. Meja Gynaecologi 21. Audiogram

39. Biometri 40. Slit lamp

41. Set operasi minor 42. Sterilisator kering II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

A. Kompetensi Dokter Spesialis/Dokter Umum:

1. Melakukan anamnese dan pemeriksaan pasien.

2. Melakukan diagnosa dan pengobatan pasien.

3. Melakukan tindakan yang diperlukan.

4. KIE pasien dan keluarga pasien B. Kompetensi Perawat/Bidan

1. Membantu Dokter dalam memeriksa dan melakukan tindakan terhadap pasien.

2. Melakukan anamnese sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Dokter (dicatat di status pasien).

3. Melakukan pemeriksaan tanda Vital yang diperlukan.

4. Menyiapkan ruang periksa.

5. Menyiapkan sarana / prasarana pelayanan.

C. Kompetensi Petugas Administrasi:

1. Melakukan rekapitulasi laporan dari tiap poli dan melaporkan ke Bagian PPE.

2. Melakukan inventarisasi sarana dan prasarana yang ada di Rawat Jalan.

3. Melakukan rekapitulasi administrasi.

(27)

D. Kompetensi Pramubhakti:

1. Mengantar pasien yang akan dikonsulkan ke poli lain serta pasien yang akan rawat inap.

2. Membantu perawat menyiapkan ruangan.

3. Membantu memenuhi kebutuhan ATK/barang habis pakai Rawat Jalan.

II.2.4 Pengawasan Internal Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan

Pelaksana Petugas Rawat Jalan:

1. Dokter Spesialis : 90 orang 2. Dokter Umum : 1 orang 3. Psikolog : 3 orang 4. Sarjana Keperawatan : 5 orang 5. Sarjana Ekonomi : 1 orang 6. Sarjana Humaniora : 1 orang 7. Sarjana Manajemen : 1 orang 8. Sarjana Komputer : 1 orang

9. Sarjana Kebidanan : 1 orang 10. D4 : 2 orang 11. D3 Keperawatan : 30 orang

12. AKBID : 2 orang

13. ARO : 2 orang

14. D1 Gizi : 1 orang 15. SMA / Sederajat : 12 orang

16. SMP : 1 orang

II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

(28)

C. INSTALASI GIGI DAN MULUT

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan Pasien Baru dan Lama Umum / JKN :

a. Dipanggil sesuai dengan urutan antrian dari rekam medik b. Menyerahkan kwitansi / SEP

II.1.2 Sistem, mekanisme dan Prosedur Pelayanan

A. Penerimaan pasien Rawat Jalan

Menurut jenis kedatangannya pasien dibedakan menjadi:

1. Pasien baru Umum / JKN :

a) Pasien dipanggil sesuai urutan b) Pasien umum menyerahkan kwitansi

c) Pasien bpjs menyerahkan dan menandatangani SEP

d) Pasien umum dan JKN diassesmen awal oleh perawat gigi ( petugas ) dan mendatangani form assesmen e) Pasien ditensi darah

f) Status dilakukan pelebelan sesuai keluhan pasien ( kasus ) atau pasien baru g) Pasien menunggu kembali diluar

h) Pasien dipanggil kembali sesuai kasusnya dan diserahkan ke spesialis i) Pasien dipersilahkan duduk ke dental unit dan dilakukan kroscek identitas

j) Pasien dilakukan pemeriksaan EO dilanjutkan dengan pemeriksaan IO oleh dokter spesialis k) Pasien dilakukan tindakan sesuai kasus yang telah di diagnosa

l) Pasien mendatangani form persetujuan dilakukan tindakan

(29)

m) Pasien disarankan foto panoramik bila ditemukan gigi miring ( impaksi ) n) Pasien akan menyerahkan hasil foto panoramik 15 menit kemudian o) Pasien dilakukan penjadwalan bila diperlukan operasi

p) Pasien dikonsul bila perlu

q) Pasien melakukan administrasi ke kasir 2. Pasien lama :

1) Pasien dipanggil sesuai urutan 2) Pasien umum menyerahkan kwitansi

3) Pasien bpjs menyerahkan dan menandatangani SEP

4) Pasien umum dan BPJS diassesmen oleh perawat gigi ( petugas ) 5) Pasien ditensi darah

6) Status dilakukan pelebelan sesuai keluhan pasien ( kasus lanjutan ) 7) Pasien menunggu kembali diluar

8) Pasien dipanggil kembali sesuai kasusnya dan diserahkan ke spesialis 9) Pasien dipersilahkan duduk ke dental unit dan dilakukan kroscek identitas

10) Pasien dilakukan pemeriksaan EO dilanjutkan dengan pemeriksaan IO oleh dokter spesialis 11) Pasien dilakukan tindakan sesuai kasus yang telah dirawat

12) Pasien mendatangani form persetujuan dilakukan tindakan pencabutan,scaling,operasi OD,Kuret(operatif) 13) Pasien dikonsul bila perlu

14) Dilakukan komter terhadap pasien setelah dilakukan tindakan

(30)

Variabel Kriteria 15) Pasien menyelesaikan administrasi ke kasir

CATATAN :

- Pasien yang sudah terjadwal operasi dipanggil tidak sesuai no urut.

- Pasien anak pakai seragam sekolah dipanggil tidak sesuai no. urut

- Pasien dengan pemeriksaan EO kelihatan abses atau trismes dipanggil tidak sesuai no. urut B. Pasien Rawat Inap

1. Pasien datang sesuai jadwal operasi yang sudah ditentukan 2. Pasien menuju admisi mendaftar untuk MRS

3. Pasien ke poli gigi untuk diantar ke ruangan sesuai kelas II.1.3 Jangka Waktu dimulai

Pelayanan

Jam waktu pelayanan Instalasi Gigi dan Mulut : 1. Senin s/d Jum’at : Jam 08.00 s/d selesai

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Konservasi Gigi 2. Orthodonsi 3. Prosthodonti 4. Periodonsi 5. Pedodonsi

(31)

6. Bedah mulut 7. Penyakit mulut II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/384/SK/304/2013 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Gigi Dan Mulut

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Komputer + Printer 2. 9 Dental unit

3. 1 ruang operasi minor 4. 1 alat couter besar 5. 2 scaler elektrik 6. Instrumen dental 7. 1. Tensi meter digetal 8. 2. Tensi meter manual 9. 3. Ligth Curring II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

1. 10 Dokter Spesialis Gigi 2. 1 Dokter Gigi Umum

3. 8 Perawat Gigi ( Terapis Gigi dan Mulut ) 4. 1 Tekni Gigi

5. 2 Admin II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

(32)

Variabel Kriteria II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan A. Bagian Pelayanan : 20 Orang

1. Dokter Spesialis Gigi : 10 Orang 2. Dokter Gigi Umum : 1 Orang 3. Perawat Gigi : 9 Orang B. Bagian Admin : 3 Orang 1. S1 : 1 Orang 2. D3 : 1 Orang 3. SLTA : 1 Orang II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

D. INSTALASI GRAHA NUUR AFIYAH

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Pelayanan Rawat Jalan : kartu berobat 2. Pelayanan Rawat Inap :

- Untuk Pasien Umum : a. Kartu berobat b. Surat MRS

(33)

c. Surat pernyataan persetujuan dirawat di Graha Nuur Afiyah (General consent) - Untuk Pasien JKN / Pihak ke 3 :

a. Kartu berobat b. Surat MRS

c. Surat pernyataan persetujuan dirawat di Graha Nuur Afiyah (General consent) d. Surat pernyataan naik kelas

e. Surat Jaminan Pelayanan (SEP)

f. Checklist kelengkapan persyaratan JKN

3. Pelayanan Kosmetik Medik : Mendaftar di bagian registrasi langsung di lantai 5 Tower Arofah.

a. Pasien Lama : Kartu berobat

b. Pasien Baru : Diberi kartu berobat sementara dari kosmetik medik, jika ingin mencetak kartu pasien mencetak di Rekam Medik.

c. Tidak melayani pasien JKN II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

1. Rawat Inap :

a. Keluarga pasien mendaftar ke Rekam Medik untuk mendapatkan DMK dan penjelasan fasilitas ruangan serta menandatangani surat persetujuan dirawat di Graha Nuur Afiya (Surat persetujuan umum RS).

b. Bagi Pasien peserta Asuransi Kesehatan ( JKN / Asuransi lain / Pihak Ketiga ), mengurus surat jaminan Rawat Inap Graha Nuur Afiyah di bagian Admisi.

c. Untuk pasien JKN yang tidak ada tunggakan iuran atau kelengkapan berkas yang lain maka SEP akan terbit saat pasien mendaftar MRS di Admisi.

(34)

Variabel Kriteria

d. Setelah SEP terbit dari admisi, petugas ruangan Garaha Nuur Afiyah mengecek kelengkapan berkas.

e. Apabila tidak ada SEP maka petugas ruangan mengkonfirmasi ke admisi dan ke pasien untuk diberi waktu 3 x 24 jam dalam mengurus dan menerbitkan SEP.

f. Perawat ruangan melaporkan Pasien yang baru MRS kepada dokter yang akan merawat sesuai pilihan pasien.

g. Pasien dilakukan pemeriksaan/pengobatan/tindakan oleh dokter yang merawat, perawat ruangan melakukan perawatan sesuai dengan advis dokter yang merawat dan mengacu pada protap tindakan yang ada.

h. Pasien dipulangkan oleh Dokter dengan kondisi sembuh / meninggal / pulang paksa, maka petugas billing system menginformasikan perkiraan biaya kekurangan pasien (pada jam kerja). Diluar hari kerja dan hari libur perawat membuatkan perincian biaya dan diserahkan pada keluarga pasien.

i. Keluarga pasien menyelesaikan proses pembayaran di Kasir Pembayaran.

2. Rawat Jalan :

a. Pasien mendaftar di Rekam Medik Graha Nuur Afiyah b. Pasien menunggu dilayani dokter.

c. Pasien diperiksa oleh dokter spesialis sesuai permintaan pasien.

d. Pasien membayar biaya pelayanan dan biaya tindakan (bila ada) di Kasir.

3. Kosmetik Medik :

a. Pasien masuk langsung ke meja pendaftaran di poli kosmetik medik di lantai 5 Tower Arafah RSU Haji Surabaya b. Setelah menyelesaikan prosedur pendaftaran, pasien menuju ruang konsultasi dokter.

c. Di ruang konsultasi pasien diperiksa oleh dokter spesialis, diberi resep obat, dan bila perlu dilakukan tindakan.

d. Jika pasien memerlukan pelayanan penunjang, maka pasien dikirim untuk mendapatkan pelayanan penunjang

(35)

yang berupa pemeriksaan di Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi atau tindakan di Rehabilitasi Medik.

e. Jika pasien memerlukan tindakan di Kamar Operasi, maka pasien dilakukan di Ruang Tindakan Kosmetik.

f. Jika pasien memerlukan konsultasi ke poli lain maka pasien dirujuk ke poli lain.

g. Apabila pasien memerlukan rawat inap maka pasien dikirim ke rawat inap.

h. Setelah selesai mendapat pelayanan di Klinik Kosmetik Medik, pasien melakukan pembayaran di kasir.

i. Pasien yang selesai menjalani rawat jalan dan pembayaran di kasir, menuju ke depo farmasi untuk pengambilan obat kemudian pulang. Atau jika tidak mendapat resep obat maka bisa langsung pulang.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan 1. Rawat Inap :

a. Persiapan ruangan pasien baru : mulai Rekam Medik menginformasikan bahwa ruangan tersebut akan diisi pasien sampai dengan Petugas Graha Nuur Afiyah menyiapkan ruangan tersebut sampai siap ditempati : 30 - 60 menit.

b. Penyelesaian pembayaran di Kasir : 20–30 menit dengan catatan data UDD sudah lengkap.

2. Rawat Jalan :

a. Mulai dari pasien masuk ruang periksa sampai selesai diperiksa dokter : 5-40 menit.

b. Penyelesaian pembayaran di Kasir : 5-10 menit.

3. Kosmetik Medik : a. Administrasi :

1) Mulai penerimaan pasien baru : dari mendaftar sampai masuk ruang konsultasi 10-15 menit.

2) Penyelesaian Pembayaran di kasir/billing : 10-15 menit.

b. Ruang konsultasi Dokter:

c. Konsultasi dokter sampai selesai : 15 menit.

(36)

Variabel Kriteria d. Ruang Tindakan :

1) Biopeeling/cheemical peeling : 30 menit 2) Microdermabrasi : 30 menit 3) Ekstraksi Komedo : 30 menit 4) Radiotomi Milia : 30 menit 5) Ionthoporesis : 30 menit 6) Ekstirpasi atheroma/lipoma : 30 menit

7) Xathelasma : 30 - 45 menit

8) Derma Punch : 15 menit

9) Infus Vit C : 30 menit

10) Inj eksi Keloid : 15 menit

11) Cryotherapy : 30 menit

12) Hefricauter : 30 menit

13) Laser Rejuvenation : 30 menit 14) Facial : 60 menit 15) Creambath : 60 menit 16) Manicure dan Pedicure : 60 menit 17) Body Spa dan sauna : 90 menit 18) Mesotherapy : 30 menit 19) Subsition : 30 menit

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

(37)

II.1.5 Produk Pelayanan Tertanganinya pasien yang membutuhkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Graha Nuur Afiyah dan pasien Kosmetik Medik

II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/389/304/2013 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Graha Nuur Afiya

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Rawat Inap :

a. Tempat Tidur : 44 buah b. Peralatan Medik Rawat Inap c. Peralatan Non Medik Rawat Inap 2. Rawat Jalan :

a. Ruang periksa : 11 kamar b. Set Alat Medik Poliklinik c. Peralatan Non Medik Poliklinik 3. Kosmetik Medik :

a. Ruang Periksa : 1 Kamar b. Ruang Tindakan : 2 Kamar c. Ruang Spa : 1 Kamar d. Ruang Sauna : 3 Kamar e. Ruang Hair Care : 1 Kamar f. Peralatan Medik:

(38)

Variabel Kriteria - Elektrocauter : 1 Buah

- Mecrodermabrasi : 1 Buah - Lampu Wood’s : 2 Buah - Ionthoporesis : 1 Buah - Zeta : 1 Buah - Cryo : 1 Buah - Laser Cutera

g. Ruang diskusi : 1 buah h. Ruang Laundry : 1 buah i. Pantry : 1 buah

j. Peralatan Non Medik Klinik Kosmetik II.2.3 Kompetensi Pelaksana

Pelayanan

1. Dokter Spesialis :

a. Pendidikan : dokter spesialis

b. Tugas : melakukan pemeriksaan, penegakan diagnosa, pengobatan dan tindakan serta KIE 2. Perawat :

a. Pendidikan :

- S1 Keperawatan : 22 orang - D3 Kebidanan : 6 orang - D3 Keperawatan : 33 orang

(39)

b. Tugas :

- Melakukan asuhan keperawatan - Melakukan tugas limpahan dari dokter 3. Tenaga Administrasi :

a. Pendidikan : - SMA : 2 orang - S1 : 3 orang

b. Tugas : melakukan kegiatan administrasi 4. Tenaga Pramubakti :

- SMA : 12 orang - S1 : 1 orang II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan 1. Tenaga Perawat : 61 2. Tenaga Administrasi : 5 3. Tenaga Pramubakti : 13 II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

(40)

E. INSTALASI RAWAT INAP

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Pasien telah mendaftar di Rekam Medik 2. Membawa dokumen medis rawat inap

3. Membawa surat MRS dari dokter Rawat Jalan atau IGD II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

1. Lama Waktu Penyelesaian Pelayanan a. Lama waktu penerimaan pasien baru :

a) Mulai petugas rawat inap menerima informasi adanya pasien baru sampai siap menerima pasien baru ≤ 60 menit

b) Pada saat ruangan penuh dihitung mulai pasien lama pulang sampai siap menerima pasien baru ≤ 20 menit b. Lama waktu pelayanan administrasi pasien pulang :

Mulai dokumen medik selesai ditanda tangani dokter sampai perincian biaya selesai dibuat 1 jam (komputer kondisi baik).

2. Prosedur Proses Penyelesaia Pelayanan

a. Pasien beserta persyaratan administrasinya datang ke Instalasi Rawat Inap diantar oleh petugas Rawat Jalan atau IGD, diterima oleh Perawat Rawat Inap.

b. Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan tindakan sesuai instruksi dokter pengirim.

c. Perawat melakukan konsul kepada dokter spesialis ruangan tentang kondisi pasien yang diterima dari Poliklinik/IGD pada saat jam kerja.

d. Perawat bekerjasama dengan Farmasi Klinis dan Ahli Gizi ruangan melakukan perawatan sesuai dengan advis

(41)

dokter yang merawat dan mengacu pada Standar Prosedur Operasional (SPO) tindakan yang ada.

e. Bila keadaan pasien memburuk, segera dilakukan konsul ke DPJP dan telepon dokter jaga untuk tindakan lebih lanjut.

f. Setelah dinyatakan perawatan selesai oleh DPJP yang merawat, maka Farmasi Klinis menyiapkan obat, perawat/administrasi menyerahkan persyaratan pada keluarga pasien untuk KRS.

g. Keluarga pasien menyelesaikan proses pembayaran di casemix dan Kasir Pembayaran serta keluarga mengambil obat untuk dibawa pulang.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan Jam buka pelayanan Rawat Inap adalah 24 jam dalam setahun

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Pasien menerima pelayanan dari Medis 2. Pasien menerima pelayanan dari Perawat 3. Pasien menerima pelayanan dari Farmasi 4. Pasien menerima pelayanan dari Gizi II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/408/304/2018 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Inap

(42)

Variabel Kriteria II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau

Fasilitas Pelayanan

1. Alat proteksi diri untuk petugas di Instalasi Rawat Inap a. Masker

b. Handscoen

c. Skort Kerja (usulan) 2. Alat yang tersedia di ruangan

a. Termometer dan Termometer Rectal (diusulkan) b. Tensimeter, Stetoskop

c. Masker O2, Tabung O2 d. Tempat Tidur, Kursi Roda e. ECG, Nebulizer

f. Suction, Infus Pump (diusulkan) g. Syringe Pump (belum semua) h. Timbangan Badan

i. Alat Resusitasi

j. Alat Instrumen satu set k. Sterilisator

II.2.3 Kompetensi Pelaksana Pelayanan

1. Dokter Spesialis :

a) Pendidikan dokter spesialis

b) Tugas : melakukan pemeriksaan, penegakan diagnosa, pengobatan, tindakan dan membuat resume medis.

(43)

2. Paramedis :

a) Pendidikan S1 dan D3 b) Tugas :

1) Melakukan asuhan keperawatan 2) Melakukan tugas limpahan dari dokter 3) Melakukan observasi pada pasien

4) Melakukan pencatatan dan pelaporan kondisi pasien 3. Tenaga Pramubakti :

a. Pendidikan SMA

b. Tugas : membantu pelayanan pada pasien dan administrasi II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan 1. Bagian Pelayanan Keperawatan a) S1 : 34 orang

b) D4 : 2 orang c) D3 : 111 orang 2. Bagian Administrasi a. SLTA : 31 orang II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

(44)

F. INSTALASI RAWAT INTENSIF

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery) II.1.1 Persyaratan Pelayanan Persyaratan Umum :

1. Pasien telah mendaftar di Rekam Medik 2. Membawa dokumen medis rawat inap

3. Ada surat MRS dari dokter Penanggung Jawab Pelayanan II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

A. ICU, ICCU dan HCU 1. Penerimaan Pasien

a) Perawat melakukan timbang terima pasien

b) Perawat mengecek kelengkapan dokumen rekam medis pasien c) Perawat memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang :

- Pengenalan Petugas - DPJP yang merawat

- Pengenalan Ruangan/Lingkungan

- Tata Tertib Pasien/Penunggu Pasien di Ruang Rawat Intensif 2. Prosedur Pelayanan

a) Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan tindakan sesuai instruksi DPJP b) Perawat melaporkan pasien baru kepada DPJP

c) DPJP melakukan visite setiap hari

d) DPJP / Dokter Jaga memberikan penjelasan tentang kondisi pasien dan melakukan informed consent kepada

(45)

keluarga pasien tentang tindakan medik yang perlu dilakukan.

e) Selama perawatan pasien mendapatkan pelayanan yang terintegrasi oleh Dokter, Perawat, Farmasi Klinis, dan Ahil Gizi.

f) Pasien mendapatkan perawatan intensif sampai dengan DPJP memutuskan pasien sudah tidak memerlukan perawatan intensif.

3. Prosedur Penyelesaian Pelayanan

a) Setelah pasien dinyatakan tidak memerlukan perawatan intensif oleh DPJP, maka pasien dapat dipindahkan ke ruang rawat inap biasa sesuai kasus pasien.

b) Petugas mencari ruang rawat inap untuk pasien pindah.

c) Perawat melakukan timbang terima pasien dengan perawat ruang rawat inap.

d) Pasien dipindahkan menuju ke ruang rawat inap.

B. NICU

1. Penerimaan pasien

a) Perawat melakukan timbang terima pasien

b) Perawat mengecek kelengkapan dokumen rekam medis pasien c) Perawat memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang :

- Pengenalan Petugas - DPJP yang merawat

- Pengenalan Ruangan/Lingkungan

- Tata Tertib Pasien/Penunggu Pasien di Ruang Rawat Intensif

(46)

Variabel Kriteria - Pencegahan Infeksi

2. Prosedur Pelayanan

a) Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan tindakan sesuai instruksi DPJP b) Perawat melaporkan pasien baru kepada DPJP

c) DPJP melakukan visite setiap hari

d) DPJP memberikan penjelasan tentang kondisi pasien dan melakukan informed consent kepada keluarga pasien tentang tindakan medik yang perlu dilakukan.

e) Selama perawatan pasien mendapatkan pelayanan yang terintegrasi oleh Dokter, Perawat, Farmasi Klinis

f) Pasien mendapatkan perawatan intensif sampai dengan DPJP memutuskan pasien sudah tidak memerlukan perawatan intensif dan bisa dipindahakan ke HCU Neonatus atau rawat gabung.

3. Prosedur Penyelesaian Pelayanan

a) Setelah pasien dinyatakan tidak memerlukan perawatan intensif oleh DPJP, maka pasien dapat dipindahkan ke HCU Neonatus atau ruang rawat gabung.

b) Perawat melakukan timbang terima pasien dengan perawat ruang rawat gabung.

c) Pasien dipindahkan ke HCU Neonatus/ruang rawat gabung.

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan A. ICU, ICCU, HCU

1. Lama waktu penerimaan pasien baru :

a) Mulai petugasi Rawat Intensif menerima informasi adanya pasien baru sampai siap menerima pasien baru : 30 menit

b) Timbang terima Pasien : 30 menit

(47)

c) Mengecek kelengkapan dokumen rekam medis : 10 menit d) Pemberian Edukasi kepada keluarga pasien : 15 menit 2. Waktu Pelayanan R. Rawat Intensif : 24 jam

3. Lama Waktu Penyelesaian Pelayanan : a) Pasien Pindah Ruangan :

Mulai petugas rawat intensif mendapatkan konfrmasi ketersediaan kamar dari petugas ruangan yang dituju – sampai pasien diambil : 60 menit

b) Pasien KRS :

- Dirujuk ke RS Lain : ±120 menit.

- Meninggal : 120 menit , sesuai prosedur pengambilan jenazah di ruangan dilakukan 2 jam setelah pasien dinyatakan meninggal.

B. NICU

1. Lama waktu penerimaan pasien baru :

a) Mulai petugas Rawat Intensif menerima informasi adanya pasien baru sampai siap menerima pasien baru : 5 menit b) Timbang terima Pasien : 30 menit

c) Mengecek kelengkapan dokumen rekam medis : 10 menit d) Pemberian Edukasi kepada keluarga pasien : 60 menit 2. Waktu Pelayanan R. Rawat Intensif : 24 jam

3. Lama Waktu Penyelesaian Pelayanan : a) Pasien Pindah Ruangan :

Mulai petugas rawat intensif mendapatkan konfrmasi ketersediaan kamar dari petugas ruangan yang dituju –

(48)

Variabel Kriteria sampai pasien diambil : 60 menit

b) Pasien KRS :

- KRS Sembuh dari HCU neonatus: 15 menit - Dirujuk ke RS Lain : ±120 menit.

- Meninggal : 120 menit , sesuai prosedur pengambilan jenazah di ruangan dilakukan 2 jam setelah pasien dinyatakan meninggal.

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Pasien menerima pelayanan medis 2. Pasien menerima asuhan keperawatan 3. Pasien menerima pelayanan obat-obatan

4. Pasien menerima Diit pasien 3 x sehari (ICU, ICCU dan HCU) dan Diit untuk ibu bayi 3 x sehari (NICU) II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/381/304/2013 Tentang Penetapan Dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Intensif

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

A. ICU, ICCU dan HCU

1. Fasilitas Pelayanan untuk Proteksi/Pencegahan Infeksi Nosokomial : a) Handrub/Cairan Hand Hygiene

(49)

b) Masker

c) Handscoen Steril dan Non Steril d) Baju Kerja Petugas R. Intensif e) Sandal Dalam

f) Scort Khusus Pengunjung 2. Fasilitas Untuk Pelayanan Pasien :

a) Tempat tidur khusus

b) Peralatan monitor Invasif dan Non Invasif c) Alat hisap/Slem suction

d) Peralatan akses vaskuler e) Defibrilator

f) Ventilator

g) Mesin Hemodialisa

h) Pompa infus dan pompa syringe i) Nebulizer

j) Alat USG

k) Peralatan portable untuk transportasi

l) Alat instrument steril

(50)

Variabel Kriteria B. NICU

1. Fasilitas Pelayanan untuk Proteksi/Pencegahan Infeksi Nosokomial : a) Handrub/Cairan Hand Hygiene

b) Masker

c) Handscoen Steril dan Non Steril d) Baju Kerja Petugas R. Intensif e) Sandal Dalam

f) Scort Khusus Pengunjung 2. Fasilitas Untuk Pelayanan Pasien :

a) Incubator b) Infant Warmer c) Foto Terapi

d) Peralatan monitor Invasif dan Non Invasif e) Alat hisap/Slem suction

f) Peralatan akses vaskuler g) CPAP

h) NCPAP i) Ventilator

j) Pompa infus dan pompa syringe k) Nebulizer

(51)

l) Peralatan portable untuk transportasi m) Alat instrument steril

II.2.3 Kompetensi Pelaksana Pelayanan

A. ICU, ICCU, dan HCU

1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : a) Dokter Spesialis

b) Tugas : Melakukan pemeriksaan, penegakan diagnosa, pengobatan, tindakan dan membuat resume medis.

2. Dokter Jaga a) Dokter Umum b) Tugas :

- Sebagai asisten DPJP

- Memantau stabilisasi kondisi pasien

- Memberikan informasi dan edukasi pada pasien/keluarga terkait masalah medis dan kegawatan pasien - Mendampingi transfer (pemindahan) pasien dengan kondidi tertentu

3. Perawat :

a) Pendidikan S1/Setara dan D3 b) Tugas :

- Melakukan asuhan keperawatan - Melakukan tugas limpahan dari dokter - Melakukan observasi pada pasien

- Melakukan pencatatan dan pelaporan kondisi pasien

(52)

Variabel Kriteria 4. Tenaga Pramubhakti :

a) Pendidikan SMA

b) Tugas : membantu pelayanan pada pasien dan administrasi B. NICU

1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : a) Dokter Spesialis

b) Tugas : Melakukan pemeriksaan, penegakan diagnosa, pengobatan, tindakan dan membuat resume medis.

2. Perawat / Bidan

a) Pendidikan S1/Setara dan D3

b) Mempunyai kompetensi malakukan :

- Perawatan BBLR dan BBLSR >1000 gram

- Perawatan Bayi Prematur dengan Usia Gestasi > 30 minggu - Thermoregulasi dengan Radiant Warmer dan Incubator - Perawatan Bayi Hyperbilirubin dengan Foto Therapie

- Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator.

- Terapi oksigen nasal, masker, head box, cpap, T Piece Resusitator - Perawatan BBLB, Hypoglikemia

- Pemantauan pulse oksimetri terus-menerus.

- Transfusi Tukar

- Pemberian nutrisi enteral dan parenteral.

(53)

- Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh.

- Perawatan Metode Kanguru (PMK) - Management Laktasi

- Konseling ASI c) Tugas :

- Melakukan asuhan keperawatan - Melakukan tugas limpahan dari dokter - Melakukan observasi pada pasien

- Melakukan pencatatan dan pelaporan kondisi pasien 3. Tenaga PRS :

a) Pendidikan SMA

Tugas : membantu pelayanan pada pasien dan administrasi II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan A. ICU, ICCU, dan HCU 1. Perawat :

a) S1/D4 : 15 orang b) D3 : 42 orang 2. Pramubhakti

a) SLTA : 11 orang

(54)

Variabel Kriteria B. NICU

1. Perawat/Bidan :

a) S1/D4 : 4 orang b) D3 : 11 orang 2. PRS

a) SLTA : 3 orang II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

G. INSTALASI BEDAH SENTRAL

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Persyaratan Administrasi

a. Pasien telah menandatangani informed consent b. Dokumen medis lengkap

2. Persyaratan Tehnis a. Penjadwalan :

1) Penderita darurat didahulukan daripada penderita elektif / terencana.

2) Penderita bayi dan anak didahulukan daripada penderita dewasa.

3) Penderita elektif dilihat dari tipe operasi, dengan urutan :

(55)

- Operasi Bersih

- Operasi Terkontaminasi - Operasi kotor

b. Persyaratan Tehnis Operasi

Persyaratan tehnis pemeriksaan operasi sesuai dengan jenis operasi dan protap yang berlaku di kamar operasi II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

1. Pelayanan Operasi Elektif

a. Pasien datang ke loket pendaftaran Instalasi Bedah Sentral untuk daftar operasi dengan membawa persyaratan yang diperlukan.

b. 24 jam sebelum dilakukan operasi pasien masuk ruang rawat inap (MRS), melalui rawat jalan. Bagi pasien yang tidak memerlukan pembiusan total pasien tidak perlu MRS.

c. Pada waktu yang telah ditentukan, penderita dikirim dari ruang rawat inap ke kamar operasi dengan segala kelengkapannya, atau bagi pasein yang tidak MRS langsung datang sendiri ke kamar operasi Bedah Sentral.

d. Setelah selesai dilakukan tindakan pembedahan, bagi pasien yang dilakukan pembiusan total menunggu di ruang pulih sadar selama ± 2 jam. Kemudian pasien dikirim kembali ke ruang rawat inap asal atau ruang rawat intensif sesuai kondisi pasien.

e. Bagi pasien yang tidak MRS dapat langsung pulang dengan menyelesaikan administrasi pembayaran terlebih dahulu.

2. Pelayanan Operasi Darurat (Emergency)

a. Petugas IGD atau petugas rawat inap menghubungi petugas Bedah Sentral bahwa ada pasien yang harus di operasi darurat (Cito Emergency)

(56)

Variabel Kriteria b. Pasien dikirim ke kamar operasi dengan segala kelengkapannya.

c. Setelah dilakukan tindakan operasi darurat (cito emergency), penderita dikirim ke ruang rawat inap atau ruang Rawat Intensif

3. Pelayanan Bedah Sehari (ODS)

a. Petugas IGD atau petugas Rawat Jalan menghubungi petugas Bedah Sentral bahwa ada pasien yang minta di operasi melalui proses ODS

b. Pasien dikirim ke kamar operasi dengan segala kelengkapannya.

c. Setelah dilakukan tindakan operasi pembedahan sehari (ODS), penderita dilakukan obeservasi di ruang RR dan pulang

II.1.3 Jangka Waktu Pelayanan 1. Waktu Tunggu Pelayanan Operasi : a. Operasi Terencana : < 24 jam b. Operasi Darurat : < 2 jam

2. Waktu tunggu penyelesaian operasi : Sesuai jenis tindakan operasi.

II.1.4 Biaya / Tarif Pelayanan 1. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur ;

2. Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor 445/052/304/2015 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Penunjang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Haji Surabaya.

II.1.5 Produk Pelayanan 1. Terlaksananya kegiatan operasi terencana dengan hasil yang optimal.

2. Terlaksananya operasi darurat (emergency) dengan hasil yang optimal.

(57)

3. Terlaksananya operasi pembedahan sehari (ODS) dengan hasil yang optimal II.2 Proses Pengelolaan Pelayanan (Manufacturing)

II.2.1 Dasar Hukum Keputusan Direktur RSU Haji Surabaya Nomor: 445/962/304/2018 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Bedah Sentral

II.2.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas Pelayanan

1. Meja operasi : 9 2. Mesin anestesi : 9 3. Lampu operasi : 9 4. Meja instrumen : 6 5. Instrumen lengkap

6. Suction sentral : 9 7. Suction mobile : 1 8. Electrosurgical (cuting cess) : 9 9. C-Arm : 1 10. Mikroskop mata : 2 11. Mikroskop THT : 1 12. Mikroskop syaraf : 1 13. Cess bipolar mata : 1

14. Box foto : 9 15. Sterilisator : 1 16. DC shock agilent : 1 17. Box resusitator : 1 18. Meja traksi : 2 19. Monitor laparoscopy unit : 1 20. Monitor endoscopy unit : 1 21. Bor elektrik syaraf : 2 22. Brancart : 6 23. Strecher : 1 24. Antroscopi set : 1 25. Monitor urologi set : 1

II.2.3 Kompetensi Pelaksana Pelayanan

1. Dokter spesialis, melakukan asesmen pre operasi dan tindakan pembedahan sesuai dengan keahliannya. Dalam hal ini dokter yang melakukan pembedahan adalah Dokter Bedah Umum, Dokter Bedah Orthopedi, Dokter Bedah Urologi, Dokter Bedah Saraf, Dokter Bedah Plastik, Dokter Spesialis Obsgyn, Dokter Spesialis Mata, Dokter Spesialis THT dan

(58)

Variabel Kriteria Dokter Spesialis Bedah Mulut.

2. Dokter spesialis anestesi melakukan pembiusan dan pulih sadar pasien, menjaga kestabilan kondisi pasien pada saat dibius serta tindakan sedasi.

3. Perawat bedah membantu tindakan pembedahan yang dilakukan dokter, menyiapkan peralatan dan bahan habis pakai.

4. Perawat anestesi membantu dokter dalam melakukan tindakan pembiusan dan pulih sadar serta membantu menjaga kestabilan pasien selama dilakukan pembiusan.

5. Seluruh kegiatan pembedahan diawali pada pelaksanaan checklist keselamatan pasien II.2.4 Pengawasan Internal

Pelayanan

Pelaksana pelayanan diawasi oleh Kepala Instalasi dan dibantu oleh Sekretaris Instalasi

II.2.5 Jumlah Pelaksana Pelayanan 1. Dokter Spesialis Bedah Umum 2. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 3. Dokter Spesialis Bedah Urologi 4. Dokter Spesialis Bedah Syaraf 5. Dokter Spesialis Bedah Plastik 6. Dokter Spesialis Obsgyn 7. Dokter Spesialis Mata 8. Dokter Spesialis THT

9. Dokter Spesialis Bedah Mulut 10. Dokter Spesialis Anestesi 11. Perawat Bedah

: : : : : : : : : : :

2 4 1 1 1 8 4 3 1 4 26

(59)

12. Perawat Anestesi 13. Pramubakti Bedah 14. Pramubakti Anestesi 15. Tenaga Administrasi Bedah 16. Tenaga Administrasi Anestesi

: : : : :

19 7 2 2 1 II.2.6 Evaluasi Kinerja Pelaksana

Pelayanan

Bagi tenaga PNS evaluasi kinerja dilakukan melalui SKP setiap bulan dan untuk tenaga BLUD melalui laporan kegiatan per bulan dan pada akhir tahun dalam bentuk DP3

H. INSTALASI FARMASI

1. UNIT: DEPO FARMASI IGD

Variabel Kriteria

II.1 Proses Penyampaian Pelayanan (Service Delivery)

II.1.1 Persyaratan Pelayanan 1. Membawa resep obat asli

2. Membawa SEP untuk pasien JKN

3. Membawa persyaratan untuk pasien pihak ketiga antara lain resep rangkap 2; SEP; dan fotocopy kartu asuransi II.1.2 Sistem, mekanisme dan

Prosedur Pelayanan

Penyerahan resep oleh pasien langsung:

1. Lembar resep diserahkan oleh pasien kepada petugas depo farmasi IGD untuk dilakukan pengkajian/telaah resep 2. Resep diserahkan kepada petugas peracikan (Asisten Apoteker) untuk pelaksanaan pelayanan resep

3. Obat yang disiapkan, diberi etiket/label obat

4. Setelah obat selesai dikerjakan, obat pasien dicek ulang terlebih dahulu, lalu diserahkan kepada pasien/petugas IGD

Referensi

Dokumen terkait

Lebar sirkulasi yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda juga pada tingkat kecepatan aliran angin dalam sebuah permukiman. Semakin kecil lebar sirkulasi, semakin rendah

[r]

Analisis yang diperhatikan adalah kesesuaian kaedah ini untuk mendapatkan ketepatan dan kejituan, berbanding kaedah penyepadanan secara pemusatan titik penting (centroid) sebagai

Regina Riskha Gustanti Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian pengembangan buku cerita bergambar sebagai media bantu untuk

Menurut Liden &amp; Maslyn (dalam Dionne, 2000), pengertian LMX pada dimensi penghormatan professional adalah persepsi sejauh mana setiap hubungan timbal balik telah

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyarungan buah terlihat dapat melindungi buah dari hama penggerek buah, namun penyarungan buah menyebabkan buah yang

bahwa saat ini polimer plastik biodegradabel yang telah diproduksi adalah kebanyakan dari polimer jenis poliester alifatik1. Plastik biodegradabel yang sudah diproduksi

Hasil dari penelitian recovery ion Hg 2+ dari limbah cair dengan metode presipitasi sulfida dan hidroksida diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya