• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Bahasa

4.3 Pengumpulan Data

4.3.3 Instrumen Penelitian

Untuk menjaring data sikap bahasa penutur BT, digunakan angket berupa kuesioner sebanyak 25 pernyataan dengan jawaban tertutup dengan menyediakan lima opsi jawaban (rincian angket dapat dilihat pada tabel kisi-kisi) yang disebarkan di empat kecamatan di kota Medan dengan variabel jenis kelamin, usia, lama tinggal, dan pemakaian bahasa.

Selain itu untuk memperoleh data penelitian interferensi dalam BT digunakan instrumen tes berupa soal-soal dalam BT yang diambil dari korpus data interferensi yang telah diperoleh dari tigapuluh tuturan lisan penutur dari berbagai situasi sebagai data primer, untuk data penelitian interferensi diambil secara acak duapuluh item sebagai variabel fonologis, masing- masing lima item untuk variabel leksikal, lima item untuk variabel morfologi, dan lima item untuk variabel sintaksis sehingga diperoleh 35 butir soal interferensi. Setiap butir soal disediakan lima opsi jawaban yang di dalamnya terdapat unsur-unsur bunyi, kata, gramatikal BT dan juga BI sebagai distraktornya. Sebelum angket sikap bahasa dan instrumen tes interferensi diujicobakan kepada penutur BT di Medan, terlebih dahulu dikonsultasikan kepada tiga orang penutur asli BT kelahiran Tapanuli yang berdomisili di Medan. Para penutur asli tersebut juga merupakan ahli bahasa dan giat menekuni BT.

Setelah melalui revisi yang berulangkali dilakukan disebabkan terdapatnya butir-butir soal yang tidak sesuai dengan kaidah BT, maka angket dan instrumen tes dianggap layak untuk diujicobakan. Uji coba angket dan instrumen tes dilakukan kepada 30 orang penutur asli BT kelahiran luar kota Medan yang dilakukan peneliti dibantu oleh 3 orang penutur asli BT. Setelah

uji coba angket dan instrumen dilakukan, dihitung validitas dan reliabilitas butir soal pernyataan ternyata terdapat lima butir yang tidak valid (gugur). Setelah kelima butir soal yang gugur dibuang, maka dilakukan kembali penghitungan validitas dan reliabilitas angket dan instrumen, ternyata hasil perhitungan memperlihatkan valid. Selanjutnya angket dan instrumen yang telah valid tersebut diujikan kembali kepada 96 responden penutur BT untuk mendapatkan data hasil penelitian.

4.3.3.1 Instrumen Sikap Bahasa

Instrumen sikap bahasa yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur indikator sikap penguasaan bahasa BT. Sedangkan instrumen yang berupa non tes (kuesioner) digunakan untuk mengukur indikator sikap bahasa menggunakan dan sikap bahasa ingin mempertahankan serta sikap afeksi terhadap bahasa BT. Adapun sebaran butir instrumen untuk mengukur sikap bahasa disajikan seperti terlihat pada tabel kisi-kisi berikut.

Tabel 4. 1Kisi-kisi Instrumen Sikap Bahasa

Indikator Sub Indikator Nomor Soal Jumlah Soal Sikap Bahasa 1. Masih Menguasai 2. Masih Menggunakan 3. Ingin Mempertahankan 1.1.Kosa kata 1.2.Pengucapan 1.3.Kalimat 2.1. Dalam keluarga: orang tua, saudara kandung

2.2. Luar keluarga: tetangga, teman sesuku 3.1. Mengajarkan 3.2. Mengoreksi 3.3. Menjelaskan 3.4. Bertanya 3.5. Membaca 1,2 6 3,4,5,7 8,9 10,11,12 13 14 15 16 17 17

Sikap Afeksi - pernyataan positif - pernyataan negatif

1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10

10

Sebelum instrumen penelitian ini disebarkan untuk digunakan dalam menjaring data penelitian, terlebih dahulu dilakukan ujicoba instrumen. Adapun ujicoba yang dilakukan adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Ujicoba instrumen penelitian dilakukan kepada responden sebanyak 30 orang penutur BT di Medan. Adapun hasil ujicoba instrumen diuraikan atas indikator dengan hasil sebagai berikut:

1. Sikap Bahasa

a. Indikator Sikap Bahasa: Masih Menguasai BT

Instrumen untuk mengukur sikap bahasa penguasaan bahasa BT disusun berupa tes, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 7 item. Setiap butir item tes dibuat dengan 5 option alternatif jawaban. Dari kelima option yang dibuat, hanya salah satu option yang paling benar. Jika responden menjawab benar diberi skor 1, dan bila menjawab salah diberi skor 0.

Uji validitas tes penguasaan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi point biserial dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus KR-20.

Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh 1 butir yang tidak valid yaitu butir nomor 4. Karena butir nomor 4 tidak valid, maka butir tersebut tidak digunakan (gugur) dalam menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20 diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,677. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif cukup baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian.

b. Indikator Sikap Bahasa: Masih Menggunakan BT

Instrumen untuk mengukur masih menggunakan BT disusun berupa kuesioner (angket), dengan jumlah pernyataan sebanyak 5 item. Option alternatif jawaban angket disusun dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban tersebut terdiri dari 5 option, yaitu: (a) selalu (b) sering (c) kadang-kadang (d) jarang (e) tidak pernah. Dalam penskoran jawaban yang diberikan oleh responden yaitu bila menjawab: Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2 dan Tidak pernah = 1.

Uji validitas angket penggunaan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus Alpha Cronbach.

Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh semua butir valid sehingga tidak ada yang gugur dan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,726. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif cukup baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian.

c. Indikator Sikap Bahasa: Ingin Mempertahankan BT

Instrumen untuk mengukur mempertahankan bahasa BT disusun berupa kuesioner (angket), dengan jumlah pernyataan sebanyak 5 item. Option alternatif jawaban angket disusun dengan menggunakan skala Likert. Adapun jawaban tersebut terdiri atas 5 option. yaitu: (a) selalu (b) sering (c) kadang-kadang (d) jarang (e) tidak pernah. Dalam penskoran jawaban yang diberikan oleh responden yaitu bila menjawab: Selalu = 5, Sering = 4, Kadang-kadang = 3, Jarang = 2 dan Tidak pernah = 1.

Uji validitas angket mempertahankan bahasa BT dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas digunakan dengan rumus Alpha Cronbach.

Hasil uji validitas yang dilakukan pada 30 responden, diperoleh semua butir valid sehingga tidak ada yang gugur dan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh

koefisien reliabilitas sebesar 0,749. Koefisien reliabilitas tersebut dapat dikategorikan relatif baik, sehingga layak digunakan untuk menjaring data penelitian.