• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1.Instrumen penelitian 1.Instrumen penelitian

Data dalam penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa skala penilaian, tes, dan angket. Skala penilaian pada umumnya mampu mengukur tingkah laku atau performa peserta didik. Skala penilaian dapat dikelompokkan menjadi skala penilaian individual dan skala penilaian kelompok. Namun, dalam penilitian ini menggunakan skala penilaian kelompok.

35

Kemudian pada tes menggunakan 8 soal essay yang diadopsi dari tesis Sri Rejeki Dwi Astuti yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Terintegrasi untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Kimia Siswa

SMA Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit”. Lalu, pada angket terdiri 12

pernyataan yang berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. 2. Teknik pengumpulan data

a. Metode pengamatan (Observasi)

Metode observasi dapat mengukur perilaku dan proses kerja peserta didik jika responden yang diamati tidak terlalu banyak. Teknik pengumpulan data Observasi lebih baik dibandingkan teknik pengumpulan data seperti wawancara, karena observasi tidak terbatas hanya pada satu orang (Sugiyono, 2013). Peneliti dalam penelitian ini akan mengamati efektivitas model discovery learning terhadap keterampilan proses sains pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Peneliti menggunakan observasi berperan serta atau participant obsesrvation. Dalam observasi berperan serta, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Sehingga, dalam penelitian ini, peniliti berperan menjadi guru selama proses penelitian berlangsung.

b. Metode pengukuran pendidikan

Pengukuran pendidikan memiliki peran penting dalam bidang pendidikan. Data hasil dari pengukuran pendidikan digunakan guru untuk membandingkan tingkat kemampuan peserta didik. Pengukuran pendidikan terdiri dari beberapa objek yaitu prestasi atau hasil belajar, sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan

36

emosional, minat, dan kepribadian (Djaali & Muldjono, 2008). Namun, pada penelitian ini, objek pengukuran pendidikan yang digunakan adalah hasil belajar yang dapat mengukur keterampilan proses sains peserta didik. Alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains peserta didik ialah tes hasil belajar yang telah disesuaikan dengan indikator keterampilan proses sains.

Tabel 1 Kisi-kisi Soal untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains (Astuti, 2016) No Indikator Pembelajaran Indikator Keterampilan Proses Sains Nomor Soal 1 Mengidentifikasi sifat-sifat larutan

nonelektrolit dan elektrolit

Komunikasi dan

inferensi 1

2 Mengklasifikasikan larutan ke dalam larutan nonelektrolit, elektrolit kuat, dan elektrolit lemah berdasarkan sifat hantaran listriknya

Menganalisisis data percobaan dan klasifikasi

4 3 Menjelaskan penyebab kemampuan larutan

elektrolit menghantarkan arus listrik

Komunikasi dan

Inferensi 2

4 Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar

Klasifikasi, Prediksi, inferensi, dan

organisasi data dalam tabel

5 5 Menjelaskan pengertian derajat ionisasi dan

menjelaskan hubungan antara derajat ionisasi dengan daya hantar listrik

Komunikasi, Menganalisis data, dan inferensi

6 6 Mengamati dan menggambarkan perubahan

yang terjadi ketika suatu elektroda dicelupkan ke dalam suatu larutan

Observasi gambar dan

inferensi 3

7 Menetapkan variabel bebas dan variabel terikat dalam percobaan untuk mengetahui sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit

Mengidentifikasikan argumen, Organisasi data dalam tabel, dan Inferensi

7 8 Merencanakan percobaan untuk mengetahui

sifat llarutan nonelektrolit dan elektrolit

Merencanakan

37 c. Metode angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisikan pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden. Angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka yang dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2013).

Pada penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur respon peserta didik dalam penerapan model discovery learning. Skala ini ditempatkan berdampingan dengan pernyataan yang telah direncanakan oleh peneliti, dengan tujuan agar peserta didik lebih mudah mengecek maupun memberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan mereka alami selama proses pembelajaran (Sukardi, 2005).

Angket digunakan untuk mengambil data pendukung berupa ranah afektif. Pengukuran data pendukung menggunakan angket dalam bentuk pilihan ganda yaitu bentuk angket dimana pengisi angket hanya memberi tanda cek (√) pada pilihan jawaban yang dianggap paling benar. Alternatif jawaban tiap item ada empat yang terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Angket diberikan secara langsung kepada peserta didik agar memberikan data yang objektif dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pada penelitian ini, agket diberikan pada pertemuan akhir atau dengan kata lain angket diberikan setelah peserta didik diberi perlakuan.

38

Tabel 2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Proses Sains Peserta Didik

No Dimensi Indikator Nomor Soal Jumlah Pernyataan positif Pernyataaan negatif 1 Observasi Mengamati gejala

yang muncul 1, 2 2

2 Komunikasi Mendiskusikan hasil

percobaan 3 1 3 Klasifikasi Mengelompokkan bahan/sampel 4 5 2 Mengidentifikasi persamaan atau perbedaan objek yang diamati 4 Prediksi Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi 6 1 5 Inferensi Menginterpretasikan data eksperimen 7 8 2 Menyesuaikan hasil pengamatan dengan teori dari sumber belajar

6 Mengorganisasikan data dan tabel

Menyajikan data hasil percobaan kedalam bentuk tabel

9 1

7 Menganalisis data Mengolah data hasil

percobaan 10 1 8 Merancang eksperimen Melaksanakan percobaan 12 11 2 Menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis

39 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan baik jika apa yang akan diukur telah valid dan jika digunakan secara berulang-ulang akan menghasilkan data yang sama (reliabel) (Sugiyono, 2013). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, angket, dan soal tes hasil belajar.

Validitas yang dilakukan pada instrumen lembar observasi dan angket keterampilan proses sains adalah validitas isi. Kedua instrumen tersebut divaliasi oleh dosen ahli dan dosen pembimbing. Instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan untuk penelitian.

Instrumen penelitian soal tes dalam penelitian ini merupakan adopsi dari instrumen pada tesis Sri Rejeki Dwi Astuti yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Terintegrasi untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Kimia Siswa SMA Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit”.

Menurut Astuti (2016), instrumen penelitian berupa soal tes telah valid dan reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal tes tersebut adalah sebagai berikut:

1. Validitas

Validitas yang telah dilakukan pada instrumen soal tes antara lain validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid secara validitas isi dan secara konstruk terbukti dapat mengukur satu dimensi yaitu pengetahuan kimia, memiliki tingkat kesukaran butir soal yang tergolong baik,

40

serta dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains.

2. Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen soal tes menyatakan bahwa instrumen tersebut bersifat reliabel untuk diujikan kepada peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang, maupun cenderung tinggi.