BAB III ANALISIS STRUKTUR GERAK TARI SAPU TANGAN
3.2 Struktur Tari Saputangan
3.2.3 Iringan Musik
Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau naluri ritmis. Semula manusia menggunakan suaranya dengan teriakan, jeritan dan tangisan guna mengungkapkan perasaannya, seperti gembira, takut, terharu, marah, dan sebagainya. Curt Sachs dalan bukunya World History of The Dance mengatakan, bahwa pada zaman pra-sejarah andaikata musik dipisahkan dari tari, maka musik itu tidak memiliki nilai artistik apa pun. Hal ini bisa kita lihat pada musik primitif yang sering menggunakan suara-suara untuk mengiringi tariannya sebagai ungkapan emosi atau penguat ekspresinya.
Keberadaan musik di dalam tari mempunyai tiga aspek dasar yang erat kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Melodi didasari oleh nada, pengertiannya adalah alur nada atau rangkaian nada-nada.
Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai oleh aksen atau tekanan yang diulang-ulang secara teratur. Dramatik yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana-suasana tertentu.
Dalam tari, fungsi musik dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu (1) sebagai pengiring, (2) sebagai pemberi suasana, (3) sebagai illustrasi tari.
a. Sebagai pengiring tari berarti peranan musik hanya untuk mengiringi atau menunjang penampilan tari, sehingga tak banyak ikut menentukan isi tarinya.
Dalam perkembangan musik sebagai pengiring tari telah banyak kita jumpai suatu iringan tari yang disusun secara khusus. Artinya meskipun fungsi musik hanya untuk mengiringi tetapi juga harus bisa memberikan dinamika atau membantu memberi daya hidup tarinya.
b. Musik sebagai pemberi suasana tari. Dalam fungsi ini musik sangat cocok dipergunakan untuk dramatari, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk yang bukan dramatari. Sebab di dalam dramatari banyak terdapat pembagian adegan-adegan atau babak-babak pada alur cerita yang akan dipertunjukkan untuk menghadirkan suasana-suasana tertentu.
Musik sebagai illustrasi atau pengantar tari. Pengertiannya adalah tari yang menggunakan musik baik sebagai pengiring atau pemberi suasana pada saat-saat tertentu saja,tergantung kebutuhan garapan tari. Pada dasarnya bentuk iringan tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk internal dan bentuk eksternal. Iringan internal adalah iringan tari yang berasal atau bersumber dari diri penarinya, seperti tarikan nafas, suara-suara penari, efek dari gerakan-gerakan penari berupa tepukan tangan dan hentakan kaki, dapat pula bunyi-bunyi yang ditimbulkan dari busana dan perlengkapan yang dikenakan oleh para penari. Sedangkan iringan eksternal adalah iringan tari yang bersumber dari luar diri penari. Misalnya berupa nyanyian, puisi, suara-suara, instrumen gamelan, orkestra musik, perkusi, dan sebagainya
Musik tari sapu tangan diiringi musik tradisi pesisir (sikambang), musik pengiring pada pelaksanaan tari sapu tangan adalah musik kapri2 mengandung makna yang sangat berguna untuk kehidupan masyarakat pesisir, dimana musik tari sapu tangan yaitu musik kapri tersebut mengalun sendu, halus dan mengikuti suara hati masyarakat pesisir yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
Riak kehidupan masyarakat pesisir sebagai nelayan, susah, senang sakit yang ditanggung di laut tersebut sehingga tidak ada waktu untuk bercengkerama dalam mencari tambatan hati kecuali berdendang dengan musik kapri pada waktu terang bulan karena pada waktu itulah para nelayan tidak turun ke laut dan mereka pun beristirahat dan berdendang dengan musik kapri. Musik kapri menggunakan alat-alat musik yang terdiri dari:
berikut:
1. Gandang sikambang adalah alat musik membranofon pukul langsung (directly struck membranophones) yang badannya terbuat dari kayu bulat yang salah satu sisinya dilapisi kulit sedangkan sisi lainnya dibiarkan kosong. Sisi yang kosong diganjal dengan kayu tipis diikat dengan rotan.
Gandang sikambang berfungsi sebagai pembawa ritme yang konstan dalam ensambel.
2Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian tentang musik kapri, menjelaskan bahwa Musik kapri merupakan musik pengiring dari tari saputangan yang terdiri dari dua jenis musik yaitu kapri gabungan, dan musik kapri instrument.Musik kapri gabungan artinya lagu kapri diirngi dengan alat musik yang biasanya terdiri dari tujuh buah gendang, satu biola, satu buah accordion, satu buah singkadu, dan vocal (penyanyi).Musik gabungan ini biasa disajikan untuk mengiringi tari saputangan. Sementara msuik kapri instrument artinya musik yang dimnainkan tanpa adanya vocal atau penyanyui dengan alat musik berupa tujuh buah gendang, satu buah biola, dan satu buah accordion. Biasanya musik ini dipakai untuk mengiringi silat atau pencak silat gaombang duo baleh.
Gambar 3.1 Alat musik Gandang Sikambang (Dokumentasi Dwi Irna Hasana, 2019)
2. Biola adalah alat musik kordofon lute kotak berleher (necked box lute chordophones) yang dawainya digesek dengan alat gesek untuk menghasilkan bunyi. Biola berperan sebagai pembawa melodi.
3. Akordeon adalah alat musik aerofon reed-bebas (free-reed aerophones) yang dimainkan dengan cara mengembang-kempiskan kantung udara sambil memainkan tombol-tombol akor dengan jari-jari kiri sedangkan jari-jari kanan memainkan tuts melodi. Akordeon berperan sebagai pembawa melodi.
Gambar 3.2 Alat musik akordion
4. Singkadu adalah alat musik aerofon flute tiup-ujung (end-blow flute aerophones) yang terbuat dari bambu dengan panjang 25 cm memiliki tujuh lubang nada pada bagian atas yang berjarak 1cm pada masing-masing lubang. Pada bagian bawah terdapat satu lubang yang berfungsi untuk mengatur keserasian nada dan suara. Singkadu berperan sebagai pembawa melodi lagu.
Gambar 3.3 Alat Musik Tiup Singkadu (Dokumentasi Dwi Irna Hasana, 2019)
Alat musik biola dan akordion merupakan alat musik yang diadaptasi dari alat musik Eropa yang dibawa oleh Bangsa Eropa pada abad ke-16 yang berdagang dan mencari rempah-rempah di Pelabuhan Barus. Selanjutnya, alat musik ini dipakai dalam ensambel sikambang. Alat-alat musik dimainkan untuk mengiringi vokal atau lagu dalam setiap kesenian sikambang.
Lagu pantun musik kapri mengandung makna yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat pesisir yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan. Riak kehidupan sebagai nelayan, susah, senang, sakit yang ditanggungkan di laut tersebut sehingga tidak ada waktu untuk bercengkerama untuk mencari tambatan
hati kecuali pada waktu terang bulan diungkapkan lewat pantun kapri tersebut merupakan pantun yang paling utama dalam kesenian sikambang.
Adapun pantun syair lagu kapri tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Terjemahan Syair Lagu
Syair Lagu Kapri Terjemahannya
Pulolah pandan jaulah ditanga Pulolah pandan jaulah ditanga
Dibalik la nyo pulo duo..siangsolah duo Dibalik pulo siangso la duo
Hancurlah badan dikandung la tanah Hanculah badan dikandung la tanah Di budi nan baik juo di kana la juo Budi nan baik dikana la juo
Kalolah indak karanolah bulan sayang Kalolah indak karanolah bulan
Dimanolahnyola bintang o adik, manenggi la hari
Dimano bintang manenggi hari
Kalolah indak karano la tuan sayang Kalolah indak karano tuan
Indaklahnyo la kami kamari sampe la
Pulau pandan jauhla ditenga Pulau pandan jauhla ditenga Dibalik pulau dua... siangsa dua Dibalik pulau siangsa dua
Hancur badan dikandungla tanah Hancur badan dikandungla tanah Budi yag baik oh juga dikenang juga Budi yang baik dikenang juga
Kalau tidak karena bulan sayang Kalaula tidak karena bulan
Dimana bintang oh adik, meninggila hari
Dimanala bintang meniggila hari
Kalau tidak karena tuan sayang Kalaula tidak karena tuan
Tidakla kami kemari sampaila kemari
kamari
Indaklah kami sampe kamari
Limolah limo buah la dalimo tuan Limolah limo buah la dalimo
Masaklahnyo sabua o daun dibaliklah daun
Masaklah sabuah dibaliklah daun
Kasihlah tuan ala ditarimo dendang Kasihlah tuan ala ditarimo
Indaklahnyo talupo o tahun saribu la tahun
Indak talupo baribu lah tahun
Pisanglah ame baoklah balai Pasanglah ame dibaoklah balai Masaklahnyo sabua o peti didalamlah peti
Masaklah sabua didalamlah peti
Utanglah ame dapek la dibai Utanglah ame dapeklah dibai
Utanglah nyo la budi o mati dibaok la
Tidakla kami sampaila kemari
Limalah lima buah delima tuan Limalah lima buah delima Tidakla terlupa oh tahun beribula tahun
Tidak terlupa beribula tahun
Pisang emas bawaklah berlayar Pisang emas bawaklah berlayar Masaklah sebuah oh peti didalam peti
Masaklah sebuah didalamla peti
Hutang emas dapat dibayar Hutang emas dapat dibayar Hutangnya la budi oh mati
mati
Utanglah budi dibaok la mati
dibawaklah mati
Hutangla budi dibawak la mati
Begitulah pantun lagu kapri yang dinyanyikan masyarakat pesisir ketika mengiringi tari kapri. Lagu dalam kesenian sikambang memiliki hubungan yang erat dengan berbalas pantun. Teks lagu kesenian sikambang berupa pantun yang diambil dari kehidupan masyarakat Suku Pesisir. Pantun terdiri dari dua bagian, yaitu (1) sampiran pantun diambil dari ungkapan-ungkapan tentang alam, tempat tinggal dan perihal kehidupan; (2) isi pantun disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan, misalnya ekspresi perasaan berupa ungkapan kesedihan dan kasih sayang, nasihat, pujian dan sindiran.
Pantun yang dibawakan dengan bernyanyi bersifat bersahut-sahutan atau saling berbalas pantun dari satu pantun ke pantun berikutnya dan begitu seterusnya. Teks pantun dalam lagu digarap dan disesuaikan oleh pembawanya dengan melakukan berbagai cara, misalnya pengulangan baris, penambahan beberapa kata, penambahan kalimat yang berfungsi sebagai penjelasan atau keterangan, pengurangan kata dan penggantian kata.