• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Ke -

1 2 3 4 5 6 7 8

1. ACC Judul Penelitian 2. Pra Observasi

3. Penyusunan Proposal

4. Seminar Proposal Penelitian 5. Revisi Proposal Penelitian 6. Penelitian Lapangan

7. Pengumpulan dan

Interpretasi data 8. Bimbingan

9. Penulisan Laporan Akhir 10. Seminar Hasil dan Sidang

Meja Hijau

BAB IV

DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Buntu Pane

Desa Buntu Pane merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan. Jarak tempuh dari Desa Buntu Pane ke pusat kecamatan sekitar 10 Km, sedangkan jarak tempuh dari desa ke pusat kabupaten sekitar 26 Km. Luas Desa Buntu Pane ini sekitar 3.325 Ha (hektar) yang terdiri dari 13 dusun, yaitu IA Sombahuta, IB Sombahuta, Sei Godung Aek Polan, Kwala Nagori, Parsingguran, Sidomukti, Buntu Pane termasuk kedalam dusun kampung.

Beberapa dusun lagi termasuk kedalam dusun perkebunan diantaranya Emplasmen, Pondok Tengah, Pondok Siangah, Tanjung Gunung, Pondok Pelita.

Desa ini memiliki dataran rendah dengan berada sekitar 66 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar daratan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian. Wilayah Desa Buntu Pane termasuk ke dalam areal Perkebunan Kebun Pulau Mandi, berbatasan dengan Sungai Asahan yang memiliki debit air besar, serta mampu mengairi pertanian masyarakat di desa ini maupun desa lainnya. Lokasi Desa Buntu Pane berbatasan dengan batas-batas wilayah:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ambalutu, Desa Karya Ambalutu, dan Desa Prapat Janji.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lestari.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lestari dan Desa Ambalutu.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lestari dan Desa Prapat Janji.

4.1.2 Kondisi Monografis Desa Buntu Pane

4.1.2.1 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan tentang struktur penduduk di masyarakat secara vertikal maupun horizontal.

Komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan beberapa aspek seperti jenis kelamin, agama, suku, mata pencaharian, tingkat pendidikan, dan lain-lain.

Komposisi penduduk penting di dijelaskan untuk mengetahui bagaimana karakteristik masyarakat baik secara agama, suku, atau jenis mata pencaharian, sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran tentang karakteristik masyarakat di lokasi penelitian. Komposisi penduduk juga dapat menjadi alat bantu bagi peneliti untuk menganalisis berbagai permasalahan yang kemungkinan terdapat di lokasi

penelitian.

a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Desa Buntu Pane mayoritas ialah perempuan dengan persentasi sebesar 51,81% atau 1751 jiwa sedangkan laki-laki sebesar 48,19 % atau sebesar 1627 jiwa. Pada tahun 2018, jumlah seluruh penduduk Desa Buntu Pane ialah 3378 jiwa yang terdiri dari 958 kepala keluarga. Sebaran jumlah penduduk di setiap dusunnya tidak merata. Jumlah penduduk terbesar terletak di dusun Buntu Pane yang merupakan pusat administrasi desa dengan jumlah penduduk 677 jiwa atau 20.02%. Sementara jumlah penduduk terkecil terletak di dusun Kwala Nagori dengan persentase 0,84 % sebesar 28 penduduk.

Sebaran jumlah penduduk yang tidak merata di setiap dusunnya, tidak dipengaruhi dengan luas wilayah setiap dusun. Luas wilayah dusun terkecil terdapat di Dusun Emplasmen sebesar 4,3 Ha (hektar) dengan jumlah penduduk

sebesar 133 jiwa. Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane dapat disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Desa Buntu Pane Tahun 2018

No. Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase (%)

1. IA Sombahuta 241 272 513 15,2

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

Masyarakat Desa Buntu Pane mayoritas beragama islam dengan persentase sebesar 85% atau 2855 jiwa, sedangkan masyarakat beragama kristen prostestan memiliki persentase sebesar 15% atau 523 jiwa. Komposisi penduduk Desa Buntu Pane jika ditinjau berdasarkan agama, memiliki perbedaan yang besar antara agama Islam dan Kristen Protestan. Namun, perbedaan agama yang dianut penduduk tidak mengganggu kerukunan antar individu atau kelompok lain. Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane berdasarkan agama dapat disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Desa Buntu Pane Berdasarkan Agama

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019 c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku

Masyarakat Desa Buntu Pane dikategorikan sebagai masyarakat heterogen jika ditinjau dari aspek suku. Di Desa Buntu Pane terdapat beberapa suku yang menjadikan desa ini heterogen seperti suku jawa, batak, melayu, minang, sunda, dan banjar. Komposisi penduduk berdasarkan suku cenderung tidak merata, hal ini terlihat mayoritas masyarakat bersuku jawa dengan persentase 72,2% atau sebesar 2438 jiwa, sedangkan masyarakat yang bersuku batak seperti suku batak toba, batak simalungun, dan sebagainya dengan persentase 23,05% atau sebesar 780 jiwa. Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane berdasarkan suku dapat disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Desa Buntu Pane Berdasarkan Suku

No. Suku Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase (%)

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

Desa Buntu Pane yang memiliki topografi dataran rendah dan juga besrada di areal perkebunan dan sungai sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian penduduknya. Desa Buntu Pane memiliki karakteristik musim yang sama dengan desa-desa lainnya yakni terdiri dari musim hujan dan musim kering. Hal tersebut sangat mempengaruhi sistem pertanian dan perkebunan di Desa Buntu Pane khususnya perkebunan sawit dan karet. Mayoritas masyarakat Desa Buntu Pane memberdayakan dirinya dengan bekerja sebagai petani, buruh tani, dan karyawan di Perkebunan Kebun Pulau Mandi maupun perusahaan lainnya. Adapun komoditas pertanian dan perkebunan yang dibudidayakan oleh masyarakat seperti tanaman palawija, karet, sawit, dan lain sebagainya. Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane berdasarkan suku dapat disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 4.4 Jenis Mata Pencaharian Penduduk

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (Jiwa)

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019

e. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia

Penduduk masyarakat Desa Buntu Pane memiliki kategori usia yang beragam. Penduduk kategori umur 16-25 tahun merupakan kelompok umur yang terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. Tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 221 jiwa di tahun 2018. Penduduk dari kelompok ini merupakan usia produktif yang menjadi sumber daya baik untuk pembangunan atau pengembangan desa. Penduduk usia non produktif seperti lansia juga banyak terdapat di desa ini. Penduduk golongan ini juga merupakan karyawan pensiunan dari Perkebunan Pulau Mandi.

Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane berdasarkan suku dapat disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No. Kelompok Usia (Tahun) 2017 2018

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019 f. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Pada era kemajuan tekonologi dan komunikasi atau revolusi industri 4.0, dengan otomatisasi teknologi dan mesin mengharuskan setiap individu di dunia telah mendapatkan askes pendidikan. Pendidikan merupakan sumber daya penting dan merupakan asset yang perlu dimiliki individu untuk masa depan. Pendidikan juga dipandang sebagai indikator kemajuan sebuah daerah baik desa, maupun negara dengan skill yang di miliki individu tersebut. Pendidikan juga penting bahkan wajib di dapatkan oleh setiap warga negara agar mampu keluar dari

kebodohan dan ketidakberdyaan. Tanpa pendidikan, sebuah daerah atau negara akan sulit dapat berkembang seperti negara-negara maju di dunia.

Pembangunan atau pengembangan desa yang dilakukan sangat membutuhkan sumber daya manusia unggul dan mampu mengembangkan desa.

Agar mendapatkan kualitas sumber daya yang baik, pendidikan merupakan sarana untuk manusia dapat mengembangkan dirinya. Pentingnya akses pendidikan juga dirasakan oleh masyarakat Desa Buntu Pane dalam memperbaiki kualitas taraf hidupnya. Sarana pendidikan di desa ini sudah memadai seperti sarana pendidikan formal mulai pendidikan dasar sampai atas. Hal ini yang membuat tingkat pendidikan masyarakat desa terus bertambah dan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018, tingkat pendidikan masyarakat desa dari sekolah menengah atas mengalami perkembangan yang baik hampir 80.19 persen atau sebesar 415 penduduk. Selain bertambahnya jumlah penduduk yang tamat sekolah menengah atas, pertambahan juga terjadi pada penduduk yang juga melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta di Kabupaten Asahan, Kota Medan, dan Pulau Jawa.

Secara rinci jumlah penduduk Desa Buntu Pane berdasarkan suku dapat disajikan dalam Tabel berikut.

Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Buntu Pane

No. Tingkat Pendidikan 2017 2018

1 Tidak Tamat SD 109 9

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019

4.1.3 Sarana dan Prasana di Desa Buntu Pane

Sarana dan prasana sangat dibutuhkan bagi masyarakat baik di tingkat desa, kecamatan, kota dan sebagainya dalam mendukung segala aktivitas atau mencapai sebuah tujuan. Ketersediaan sarana dan prasarana menjadi perhatian penting dalam pembangunan atau pengembangan desa, agar tujuan pembangunan dapat dicapai dengan baik. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan penduduk berupa pendidikan, kesehatan, ketersediaan air bersih dan sebagainya.

a. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Desa Buntu Pane sudah memadai jika dilihat berdasarkan lembaga pendidikan mulai dari pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar Negeri (SDN), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Buntu Pane berjumlah 10 unit yakni SDN 010102 di Dusun VI Emplasmen, SDN 014680 di Dusun IA Sombahuta, SDN 015897 di Dusun V Buntu Pane, MIS Al-Washliyah di Dusun XI Aek Polan, MIS Syuhada di Dusun V Buntu Pane, SMP Negeri 1 Buntu Pane di Dusun V Buntu Pane, SMA Negeri 1 Buntu Pane di Dusun II Tanjung Gunung dengan jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Selain tersedianya sarana pendidikan yang memadai, tenaga pengajar juga sudah cukup memadai untuk melakukan proses transfer ilmu pengetahuan kepada siswa atau murid di sekolah. Secara rinci, sebaran sarana pendidikan termuat dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 4.7 Sarana Pendidikan Di Desa Buntu Pane

No. Jenis Sarana Pendidikan Pemerintah Swasta Pengajar

1. Taman Kanak-Kanak 1 2 12

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019 b. Sarana Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan di Desa Buntu Pane cukup memadai dalam memenuhi kesehatan masyarakat desa di 13 dusun berbeda. Ketersediaan sarana kesehatan di desa ini, menjadi pendukung keberhasilan seluruh stakeholder dalam memenangkan lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juara dua tingkat Nasional pada tahun 2019.

Keberhasilan Desa Buntu Pane dalam meraih juara lomba melalui kerjasama kader posyandu, Puskesmas Prapat Janji, dan sebagainya. Posyandu Mekar Jaya di Dusun I A Sombahuta, Posyandu Kenanga di Dusun XII Aek Polan, Puskesmas Pembantu di Dusun IV Sidomukti, dan sebagainya.

Masyarakat desa yang mengalami sakit parah dan membutuhkan penanganan lebih lanjut dari medis dapat dirujuk ke beberapa rumah sakit di pusat kabupaten atau kota Kisaran seperti Rumah Sakit Daerah Abdul Manan Simatupang, Rumah Sakit Umum Kartini, Rumah Sakit Setio Husodo, dan sebagainya. Jarak tempuh dari desa ke pusat kabupaten dapat ditempuh sekitar 26 Km dengan akses jalan yang cukup mudah dilalui oleh masyarakat. Secara rinci, sebaran sarana pendidikan termuat dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Sarana Kesehatan di Desa Buntu Pane

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1 Posyandu 6

2 Puskesmas Pembantu 1

3 Poliklinik 1

4 Toko Obat 2

5 Rumah Bersalin 1

Sumber: Kantor Kepala Desa Buntu Pane Tahun 2019 c. Sarana Ibadah

Berdasarkan komposisi penduduk dilihat dari aspek agama, mayoritas penduduk Desa Buntu Pane beragama Islam. Sarana peribadahan yang terdapat di desa ini banyak tersedia masjid dan mushollah. Jumlah masjid yang terdapat di Desa Buntu Pane sebanyak 11 unit yang tersebar hampir disetiap dusun. Salah satunya berada di Dusun V Buntu Pane yakni Masjid Syuhada. Selain tersedianya masjid, di desa ini juga terdapat mushollah sebanyak 3 unit. Selain adanya sarana peribadahan masyarakat beragama islam seperti masjid dan mushollah, di desa ini juga terdapat gereja sebagai sarana peribadahan masyarakat beragama kristen prostestan yakni Gereja Oikumene Kebun Pulau Mandi di Dusun VII Pondok Tengah.

d. Fasilitas Air Bersih

Fasilitas air bersih di Desa Buntu Pane cukup tersedia dengan baik.

Masyarakat desa dalam memanfaatkan fasilitas air bersih untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti minum, mandi, dan mencuci. Masyarakat desa juga tidak kekurangan air bersih untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Fasilitas air bersih yang tersedia di Desa Buntu Pane bersumber dari Sungai Asahan, Sumur Pompa, Sumur Galian, dan Depot Air Isi Ulang. Masyarakat desa

umumnya menggunakan depot air isi ulang untuk kebutuhan minum, dan menggunakan sumur pompa atau galian untuk mandi dan mencuci. Namun, ada beberapa masyarakat juga menggunakan sumur pompa atau galian untuk minum dengan dimasak terlebih dahulu. Masyarakat tidak memanfaatkan aliran sungai Asahan sebagai sumber air minum karena kondisi rusak. Sumber air sungai dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi pertanian.

e. Organisasi Kemasyarakatan

Organisasi kemasyarakatan di Desa Buntu Pane umumnya adalah organisasi pemerintahan. Organisasi pemerintahan yang dibentuk oleh pemerintah desa dengan karakteristik legal formal dan umumnya dibentuk dalam rangka menunjang kebutuhan masyarakat. Pada umumnya organisasi kemasyarakatan yang terdapat di Desa Buntu Pane berkaitan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat seperti keamanan, pemerintahan, ekonomi, dan sebagainya.

Adapun organisasi kemasyarakatan yang terdapat di Desa Buntu Pane diantaranya Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Badan Usaha Milik Desa, Karang Taruna, Kelompok Tani dan sebagainya.

4.2 Potensi Lokal Desa Buntu Pane

Desa Buntu Pane merupakan desa terluas dari delapan desa lainnya di Kecamatan Buntu Pane. Desa yang memiliki luas sebesar 3325 hektar dan memiliki 13 dusun dan berdekatan dengan Sungai Asahan, mempunyai potensi lokal yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk pengembangan desa. Potensi lokal yang dimiliki desa ini adalah Bendungan Irigasi untuk pengairan pertanian

masyarakat di Kecamatan Meranti dan Kecamatan Rawang Panca Arga yang merupakan penghasil padi terbanyak di Kabupaten Asahan. Bendungan ini sedang dibangun oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bekerjasama dengan PT WIKA dan PT Wiratman, dan selesai tahun 2022. Bendungan ini rencananya akan dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa Buntu Pane untuk menjadi potensi wisata baru dan bekerjasama dengan pengelola bendungan. Secara lebih rinci, berikut ini penampakan alam sungai Asahan yang sedang dibangun bendungan irigasi untuk pengairan pertanian masyarakat.

Gambar 4.1 Kondisi Alam Sungai Asahan

Sumber: Data Hasil Penelitian (Februari, 2020)

4.3 Struktur Organisasi Desa Buntu Pane

Struktur organisasi Desa Buntu Pane memiliki karakteristik yang sama dengan desa lainnya. Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah Desa Buntu Pane mempunyai visi dan misi yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMdes). Visi bertujuan untuk memberikan suatu gambaran tentang keadaan desa di masa yang akan datang dengan melihat seala potensi dan kebutuhan desa dalam pembangunan. Penyusunan visi misi Desa

Buntu Pane ini dilakukan dengan musyawarah dan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemerintah desa, lembaga, badan permusyawaratan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat. Adapun visi misi Desa Buntu Pane dalam menjalankan pemerintahan mempunyai visi dan misi yang akan dicapai untuk menuju desa mandiri, yakni:

Visi:

“Terwujudnya Desa Buntu Pane yang lebih maju, berprestasi, berbudaya dan kreatif melalui peningkatan sumber daya manusia, kemampuan ekonomi dan kepedulian sosial masyarakat”.

Misi:

1. Meningkatkan profesionalisme pelayanan publik.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi aparatur pemerintah desa 3. Penertiban administrasi pemerintah desa

4. Meningkatkan kualitas infrastuktur perdesaan

5. Menumbuhkembangkan dan melestarikan seni dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

6. Meningkatkan partisipasi swadaya masyarakat dan sektor swasta dalam kegiatan pembangunan dan kegiatan masyarakat desa.

7. Menggali potensi desa dalam rangka peningkatan pendapatan asli desa.

8. Meningkatkan kerja sama antar lembaga desa.

9. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan kemampuan daya saing sosial ekonomi.

10. Menggali dan meningkatkan potensi generasi muda.

11. Meningkatkan kepedulian sosial masyarakat

Struktur organisasi pemerintah Desa Buntu Pane, hampir sama dengan bentuk organisasi desa lain yang terdiri atas kepala desa dan beberapa perangkat desa seperti sekretaris, kepala urusan pemerintahan desa dan kepala dusun. Secara ringkas struktur pemerintahan Desa Buntu Pane dapat dijelaskan dalam skema berikut:

Desa Buntu Pane terdiri dari 13 (tiga belas) dusun yaitu IA Sombahuta, IB Sombahuta, Tanjung Gunung, Parsingguran, Sidomukti, Buntu Pane, Emplasmen, Pondok Tengah, Pondok Siangah, Pondok Pelita. Sei Godung Aek Polan, dan Kwala Nagori. Beberapa dusun terbagi menjadi dua bagian yaitu dusun kampung dan dusun perkebunan. Setiap dusun dipimpin oleh seorang kepala dusun. Adapun nama-nama kepala dusun di Desa Buntu Pane ialah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Daftar Kepala Dusun

No. Nama Dusun Nama Kepala Dusun

1. IA Sombahuta Wargono

2. IB Sombahuta Safri Herman Iskandar 3. II Tanjung Gunung Riky Syahputra

4. III Parsingguran Suhardi Kurnianto, S.Sos

5. IV Sidomukti Sudi Arman

6. V Buntu Pane Deny Arianto

7. VI Emplasmen Ismail

8. VII Pondok Tengah Paisal Riza Palem

9. VIII Pondok Singah Tri Suhartono Yusdin Simbolon 10. IX Sei Godung Yusdin Simbolon

11. X Pondok Pelita Ahmad Zubeiri Nasution

12. XI Aek Polan Misno SPd.I

13. XII Kwala Nagori Randi Irfandy

Sumber: Kantor Kepala Desa Tahun 2019

4.4 Profil Informan

Pekerjaan : Kepala Desa Buntu Pane

Pendidikan : S1

Pak Manten Aperi Simbolon yang akrab dipanggil oleh masyarakat desa sebagai sebutan Pak Manten merupakan kepala desa terpilih pada pemilihan kepala desa Buntu Pane tahun 2016. Pak Manten menjabat sebagai kepala desa pada tahun 2016 sampai 2021. Pak Manten merupakan warga asli dan besar di Desa Buntu Pane yang tinggal di Dusun IX Sei Godung. Selain menjabat sebagai

kepala desa Buntu Pane, ia juga terpilih menjadi Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Asahan tahun 2019 hingga 2024. Jabatan yang baru didapatkan oleh Pak Manten membuat ia cukup sibuk dengan aktivitas nya selain memimpin jalannya pemerintahan desa.

Kesibukan itu tidak menjadikan ia melupakan kondisi masyarakat desa. Ia selalu meluangkan waktu untuk turun ke masyarakat dan mengikuti proses pemerintahan di desa. Hal ini terlihat dari kegiatan desa yang ia jalankan, seperti Rapat Koordinasi Pemerintah Desa yang dilaksanakan secara rutin setiap hari senin. Pak Manten selalu hadir dan mengikuti jalannya muswayarah yang dilakukan untuk membahas rencana pembangunan desa. Selain itu, Pak Manten juga rutin mengikuti kegiatan desa seperti gotong royong dan sebagainya. Pak Manten juga mengakui bahwa pentingnya peran stakeholder lain seperti perangkat, lembaga desa, dan sebagainya dalam menjalankan proses pemerintahan desa, seperti ketika Pak Manten ada kegiatan di Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Asahan, ia selalu berkomunikasi dan terus berkoordinasi dengan para stakeholder tersebut.

4.4.2 Informan Ketua LPMD

Nama : Sabar Gunawan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 50 Tahun

Alamat : Dusun V Buntu Pane

Suku : Batak Toba

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani Palawija

Pendidikan : SMA

Pak Sabar Gunawan yang akrab dipanggil oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Pak Ucok merupakan ketua lembaga pemberdayaan masyarakat desa Buntu Pane. Selain menjadi ketua lembaga pemberdayaan masyarakat desa, sehari-harinya ia memberdayakan dirinya dengan sebagai petani palawija seperti sayuran dan dikelola sendiri. Pak Sabar tidak merasa keberatan ketika menjalankan tugas sebagai ketua lembaga pemberdayaan desa Buntu Pane. Pak Sabar selalu berkoordinasi dengan lembaga desa dan masyarakat yang merupakan teman akrab untuk melakukan kegiatan-kegiatan desa. Pak sabar juga menerapkan rasa kepercayaan kepada masyarakat yang tidak dapat melakukan gotong royong karena kesibukan kerja.

4.4.3 Informan Bendahara Bumdes

Nama : Agus Harianto

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 28 Tahun

Alamat : Dusun I A Sombahuta Desa Buntu Pane

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : S1

Pak Agus Harianto adalah masyarakat yang di percaya oleh pemerintah desa sebagai bendahara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Warga Desa Buntu Pane. Selain menjadi bendahara, Pak Agus juga berprofesi sebagai tenaga pengajar honorer di Madrasah Tsnawiyah Al-Washliyah Prapat Janji yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Selain mengajar di dalam kelas, Pak Agus juga mengajar ekstrakurikuler di madrasah tersebut sebagai pembina pramuka. Pak

Agus merupakan pengurus Badan Usaha Milik Desa yang baru di pilih oleh musyawarah pada akhir tahun 2019. Pak Agus masih dapat dikatakan sebagai pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang baru, dan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah desa atau pihak lain yang terlibat dalam unit usaha atau terkait program yang akan dijalankan.

4.4.4 Informan Perkebunan Pulau Mandi

Nama : Raisya Azrina, S.E

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 25 Tahun

Alamat : Medan

Suku : Minang

Agama : Islam

Pekerjaan : Asisten Personalia Kebun

Pendidikan : S1

Kak Raisya Azrina merupakan pegawai Perkebunan Pulau Mandi dengan posisi Asisten Personalia Kebun. Kak Azrina merupakan lulusan Akuntansi Fakultas Eknomi Bisnis USU tahun 2017. Kak Azrina mencoba mendaftar lapanngan pekerjaan di Perkebunan Nusantara III dan ditempatkan di Perkebunan Pulau Mandi. Kak Raisya menjadi pegawai Perkebunan Pulau Mandi pada Juni 2019.Kak Raisya merupakan penduduk asli Kota Medan. Kak Azrina juga menjalin kerjasama dengan Ibu Ketua PKK Desa Buntu Pane dalam melakukan kegiatan di desa seperti Taman Gizi, Bank Sampah dan sebagainya.

4.4.5 Informan Ketua PKK

Nama : Syamsiah Sitorus S.Ag

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 42 Tahun

Alamat : Dusun IX Sei Godong Buntu Pane

Suku : Batak Toba

Agama : Islam

Pekerjaan : Guru

Pendidikan : S1

Ibu Syamsiah Sitorus adalah Istri dari Bapak Manten Aperi Simbolon yang merupakan Ibu Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Buntu Pane.

Selain menjadi ketua PKK, ibu Syamsiah juga menjadi Tenaga Pengajar

Selain menjadi ketua PKK, ibu Syamsiah juga menjadi Tenaga Pengajar