• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DEKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.6 Bentuk Sinergitas Antar Stakeholder dalam Pengembangan Desa

4.6.1.1 Jaringan Sosial Pemerintah Desa dengan Lembaga dan Masyarakat

di kehidupan sehari-hari. Jaringan dalam penelitian ini melihat hubungan-hubungan diantara stakeholder yang saling berkaitan dan mengikat untuk mempermudah mencapai tujuan. Hubungan yang terjalin dalam jaringan sosial ini terbangun atas komunikasi yang terjalin, perasaan atau keterlibatan emosional bahkan didasari oleh kedudukan sosial. Hubungan seperti ini dapat dilihat pada hubungan pertemanan, tetangga, kerabat dan keluarga. Pola hubugan pada unit-unit sosial tersebut, menjadi para stakeholder yang saling berkaitan dan bekerjasama. Pada jaringan sosial ini terdapat hubungan timbal balik atau feedback, dan memperolah manfaat seperti informasi dan mendapatkan sumber daya atau mengembangkan sumber daya yang dimiliki. Jaringan sosial yang terjalin antar stakeholder dengan pihak lain memiliki fungsi pelicin seperti akses informasi, fungsi jembatan seperti hubungan kerjasama dengan pihak lain, dan fungsi perekat yang memberikan makna dan tatanan pada kehidupan sosial. Pada sub bab ini, peneliti akan menjelaskan gambaran bentuk jaringan sosial yang terjalin antar stakeholder dalam melakukan pengembangan desa mandiri.

4.6.1.1 Jaringan Sosial Pemerintah Desa dengan Lembaga dan Masyarakat

Jaringan sosial yang terbangun pada stakeholder pemerintah desa, lembaga dan masyarakat merupakan suatu bentuk hubungan sosial secara mikro dan meso yang dibangun dari interaksi antar stakeholder atau individu yang sudah berlangsung lama karena adanya kesamaan dalam wilayah dan tujuan. Data lapangan yang diperoleh juga menunjukkan bahwa pemerintah desa membangun hubungan antar stakeholder kepada lembaga desa dan masyarakat karena adanya

kedekatan kekerabatan dan sudah lama mengenal satu sama lain, hubungan yang terjalin antar stakeholder baik pemerintah desa, lembaga, dan masyarakat menggunakan sarana atau saluran interaksi seperti perwiritan, pesta, kemalangan.

Melalui sarana interaksi tersebut, akan tercipta sebuah komunikasi dan hubungan yang berulang dan secara terus menerus, sehingga terjalin kerjasama dengan lembaga desa dan masyarakat dalam melakukan segala kegiatan pembangunan di desa seperti kegiatan gotong royong (Jum’at bersih). Hal ini disampaikan oleh Bapak Sabar Gunawan

“Ya ada sih, di antara masyarakat ini kan ada juga kawan kita akrab, ya dia bisa hadir kalau ada gotong royong.”

Sosialisasi program pembangunan yang dijalankan oleh stakeholder dari pemerintah desa seperti kegiatan gotong royong, senam jantung, lomba desa dan sebagainya dimanfaatkan oleh pemerintah desa dan lembaga desa menggunakan saluran interaksi sosial atau sarana perkumpulan masyarakat seperti perwiritan setiap minggu, untuk menyampaikan informasi mengenai program-program pembangunan desa. Sosialisasi yang rutin diberikan oleh pemerintah desa dan lembaga kepada masyarakat akan berguna membuat hubungan semakin erat dan akan menimbulkan rasa memiliki satu sama lain. Hal ini disampaikan oleh ibu Syamsiah Sitorus sebagai Ketua PKK:

“Ya paling kita bisa di perwiritan, kalau mau sosialisasi. Karena perwiritan itukan tempat berkumpul, kita kalau mau ngumpulkan enggak secara perwiritan kan kita menyita waktu. Jadi segan kita ganggu waktu warga.”

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Bapak Sabar Gunawan sebagai Ketua LPMD:

“Nanti di perwiritan aja diumumkan, besok kita gotong royong, jam sekian jumat bersih.”

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Bapak Manten Aperi sebagai Kepala Desa:

“Dari rumah kerumah juga kita lakukan, sosialisasi ke rumah warga seperti perilaku bersih hidup dan sehat. Dan melakukan pelatihan tanaman toga, sebagai wadah berinteraksi di antara ibu-ibu.”

Program pemerintah desa seperti jumat bersih atau gotong royong juga diketahui oleh masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Bapak Rahman.

“Ia desa rutin mengadakan gotong royong.”

Hubungan sosial yang erat antar stakeholder akan membuat sebuah ikatan jaringan baru dalam menciptakan tatanan atau nilai baru diantar pihak terkait. Hal ini terlihat dari tatanan baru yang dibentuk langsung oleh pemerintah desa untuk mensosialisasikan program desa yang dilaksanakan. Tatanan baru yang dibuat oleh pemerintah desa dengan melaksanakan apel pagi dan rapat koordinasi bersama lembaga desa, perangkat desa, kepala setiap senin pagi pada pukul 08.00 WIB. Hal ini disampaikan oleh Bapak Manten Aperi Simbolon:

“Disini kita memang setiap senin melaksanakan apel pagi, langsung rapat koordinasi pemerintah desa. Itu kita laksanakan kepada seluruh perangkat, dan kadang-kadang dalam sebulan sekali bersama ibu kepala dusunnya, kalau kepala dusunnya tidak datang, ibu kepala dusunnya yang datang. dan sebulan sekali lagi bersama LPM dan BPD, itu kita lakukan secara rutin. Supaya perangkat tidak ketinggalan informasi yang disampaikan.”

Pernyataan yang sama disampaikan oleh Bapak Sabar Gunawan:

“ Ia, desa sering mengadakan rakoorpem setiap minggu.”

Berdasarkan hasil observasi peneliti, kegiatan rapat koordinasi pemerintah desa memang rutin diadakan setiap minggu dengan membahas berbagai topik

perencanaan pembangunan seperti bantuan bedah rumah dan sebagainya. Hal ini terlihat ketika peneliti hendak melakukan wawancara dengan pemerintah desa.

Rapat yang dihadiri kepala desa, perangkat desa, kepala dusun, dan lembaga desa membahas masyarakat yang akan menerima bantuan rumah tidak layak huni oleh dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pemerintah Kabupaten Asahan. Kegiatan rapat koordinasi pemerintah desa, termuat dalam Gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.2 Rapat Koordinasi Pemerintah Desa

Sumber: Dokumentasi Pemerintah Desa Buntu Pane Tahun 2020 Tabel 4.10 Jaringan Sosial Pemerintah Desa, Lembaga, dan Masyarakat

No. Pihak Stakeholder Manfaat Jaringan

1. Pemerintah Desa Merencanakan dan musyawarah terkait program-program desa melalui rapat koordinasi setiap minggu atau dari saluran media komunikasi seperti grup WhatsApp atau Facebook.

2. Lembaga Desa Saling bertukar informasi dengan masyarakat dalam memberikan sosialisasi terkait kegiatan yang diadakan oleh

lembaga desa

3. Masyarakat Keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti kegiatan program pembangunan desa

Sumber: Data Hasil Penelitian

4.6.1.2 Jaringan Sosial Pemerintah Desa dengan Lembaga dan