• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak/umum Deduktif:

5. Jenis Karya Ilmiah

Awalnya, karya tulis ilmiah dipahami sebagai tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Sekarnag ini, mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitian ilmiah saja, melainkan juga suatu kajian

28

terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara profesional. Contoh dari karya tulis ilmiah yang didasarkan pada penelitian ilmiah adalah makalah (paper), artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi. Sedangkan yang didasarkan pada suatu kajian terhadap suatu masalah yang berkembang secara aktual dianalisis oleh ahlinya secara profesional dengan penyajian yang lebih sederhana dikenal dengan karya tulis ilmiah populer.

Pada dasarnya semua karya ilmiah merupakan hasil dari kegiatan ilmiah. Hal yang membedakan hanyalah ruang lingkup permasalahan, materi, susunan, tujuan, teknik penulisan, serta obyek yang dituju. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

Jenis karya ilmiah dibedakan antara lain karya ilmiah pendidikan yang terdiri dari karya ilmiah tugas kuliah/resume, atau untuk mendapatkan gelar tertentu dalam bidang pendidikan, karya ilmiah panduan, dan referensi. Karya ilmiah penelitian antara lain makalah seminar dan Laporan hasil penelitian.

a. Karya Ilmiah Pendidikan

1) Karya ilmiah pendidikan berupa resume atau tugas kuliah, serta sebagai syarat untuk mendapatkan gelar tertentu antara lain paper, pra skripsi, skripsi, tesis, dan disertasi.

a) Paper (karya tulis)

Arifin (2006: 2) makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris obyektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis/makalah, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih peserta didik untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen. Penulisan paper ini diperdalam dengan beberapa bab, antara lain: Bab I Pendahuluan; Bab II Pemaparan Data; Bab III Pembahasan atau Analisis; dan Bab IV Penutup yang terdiri dari Simpulan dan Saran.

b) Pra Skripsi

Pra skripsi biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa diploma III. Penulisannya sudah menggunakan kaidah ilmiah dengan sumber data dari penelitian. Pra skripsi bersumberkan dari data dan pustaka. Format penulisan terdiri dari bab I tentang pendahuluan yang memuat latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode penelitian.

29

Bab II berisi tentang gambaran umum lokasi. Bab III deskripsi data. Bab IV berisi tentang analisis. Bab V Penutup berisi tentang simpulan dan saran. c) Skripsi

Menurut Arifin (2006: 3) Sripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris, obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Dwiloka dkk (2005: 6) skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat orang lain harus didukung oleh data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau percobaan di laboratorium) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).

Menurut Manullang (2004: 4). Ciri skripsi antara lain; disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar akademik pada strata satu (S1). Skripsi yang disusun memiliki karakteristik akademis berupa tidak subyektif, memuat terkaan, memuat kebohongan, bersifat emosional, mengejar keuntungan, argumentatif, persuasif, melebih-lebihkan sesuatu tanpa data pendukung. Dengan demikian, skripsi bersifat obyektif, penemuan yang valid berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode yang benar, memuat kebenaran, rasional, untuk pengembangan keilmuan, deskriptif sesuai dengan data yang ada di lapangan. Pembahasan dalam skripsi dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris.

Target dalam penyusunan skripsi bagi mahasiswa strata satu sebenarnya sangat sederhana, yaitu mahasiswa memiliki kemampuan untuk merumuskan permasalahan, menentukan dan menggunakan metode penelitian, dan mampu mengumpulkan data lapangan dengan benar.

d) Tesis

Menurut Arifin (2006: 3) tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana. Dwiloka dkk (2005: 6) tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Thesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan membahas tentang pengujian terhadap satu atau lebih hipotesis dan ditulis oleh

30

mahasiswa program pascasarjana (S2) untuk mendapatkan gelar megister. Thesis bersumberkan dari data dan pustaka. Format penulisan kurang lebih sama dengan pra skripsi.

Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah magister. Khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

Target dalam penyusunan tesis bagi mahasiswa strata dua sebenarnya sangat sederhana, yaitu mahasiswa memiliki kemampuan untuk merumuskan permasalahan, menentukan dan menggunakan metode penelitian, dan mampu mengumpulkan data lapangan dengan benar dan mampu untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan dengan benar.

e) Disertasi

Menurut Bambang Dwiloka dkk (2005: 7) disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh peneliti berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi diperuntukkan bagi mahasiswa strata tiga (3) untuk mendapatkan gelar doktor. Berbeda dengan sebelumnya, disertasi bersumberkan dari data, pustaka, dan dari laboratorium dan pengungkapan teori yang digunakan. Untuk memecahkan permasalahan yang hendak diungkap dengan menyertakan dalil-dalil atau teori baru secara ilmiah serta sanggahan-sanggahan atas teori-teori lama. Penemuan teori-teori-teori-teori atau dalil-dalil baru inilah yang sebenarnya menunjukkan ciri khas disertasi. Menurut Arifin (2006: 3) disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.

Prosedur untuk dapat mengikuti ujian disertasi diatur masing-masing oleh perguruan tinggi secara spesifik. Salah satu syarat umum antara lain telah menempuh beberapa mata kuliah yang dipersyaratkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan, telah mengajukan usulan proposal disertasi untuk dilakukan sidang komisi uji kualitas oleh profesor yang memiliki sertifikat penjamin mutu kualifikasi keilmuan tersebut, mengikuti seminar proposal, ujian proposal, ujian komprehensif, penelitian di lapangan sesuai dengan topik yang diteliti, sidang komisi laporan hasil penelitian, ujian tertutup, dan ujian terbuka. Mahasiswa yang sedang mempertahankan disertasinya didampingi

31

oleh satu/beberapa promotor atau copromotor yang turut bertanggung jawab atas disertasi promovendus (sebutan mahasiswa yang menulis disertasi).

Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Perguruan tinggi tertentu akan menambahkan persyaratan lain di samping penyusunan laporan penelitian dalam bentuk disertasi. Dengan demikian, target dalam penyusunan disertasi bagi mahasiswa strata tiga (S3) sebenarnya agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk merumuskan permasalahan, menentukan dan menggunakan metode penelitian, dan mampu mengumpulkan data lapangan dengan benar dan mampu untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan dengan benar, serta mampu untuk memberikan solusi yang baik dan tepat demi pengembangan ilmu, serta mempu menemukan keaslian dan kebaruan dari hasil penelitian yang dilakukan.

Setelah memenuhi berbagai persyaratan lain secara spesifik dari lembaga tersebut, maka penulis disertasi berhak untuk menyandang gelar Doktor. Laporan penelitian tersebut harus memenuhi ciri-ciri penelitian ilmiah antara lain purposiveness rigor, testibility, replicability, objectivity, generalizability, precision, confidence, parsimony. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas.

Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik.

Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas. Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis. Objectivity, berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subjektif dan emosional. Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna. Precision, mendekati realitas. Confidence, peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat. Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat digolongkan/dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) tujuan; (2) pendekatan; (3) tempat; (4) pemakaian atau hasil/alasan yang diperoleh; (5) bidang ilmu yang diteliti; (6) taraf Penelitian; (7) teknik yang digunakan; (8) keilmiahan; (9) spesialisasi bidang (ilmu) garapan. Masing-masing pembagian tersebut antara lain tujuan untuk mendapatkan gelar atau tidak, pendekatan yang digunakan kuantitatif atau kualitatif dan pembagian yang

32

lebih rinci, hasil/alasan yang diperoleh antara lain berupa basic research (penelitian dasar), mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan atau applied reseach (penelitian terapan), mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

Berdasarkan Bidang yang diteliti, berupa penelitian sosial secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dan sebagainya. Penelitian eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta berupa penelitian di bidang ilmu kimia, fisika, teknik, dan sebagainya. Berdasarkan Tempat penelitian field

research (penelitian lapangan), langsung di lapangan atau library

research (penelitian kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya, laboratory research (penelitian laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu/laboratorium, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Berdasarkan teknik yang digunakan antara lain survey research (penelitian survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Experimen research (penelitian percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan Keilmiahan antara lain penelitian ilmiah dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti, kemampuan untuk meramalkan, sampai di mana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.

b. Karya Ilmiah Panduan

Karya ilmiah panduan meliputi tiga hal antara lain panduan pelajaran (text books), buku pegangan (hand books), dan buku pelajaran (diktat). Karya ilmiah ini sangat familiar dengan dunia mahasiswa dengan sistem kelas jauh atau universitas terbuka. Pertemuan antara dosen dengan mahasiswanya yang terbatas maka, perlu dibantu dengan text books, hand books, dan diktat. Meskipun demikian, ketiga ragam karya ilmiah panduan juga masih ditemukan pada mahasiswa di luar universitas terbuka.

33 c. Karya Ilmiah Referensi

Karya ilmiah referensi meliputi:

1) Kamus berisi kumpulan kata-kata yang mengandung arti yang sama atau terjemahan kata-kata dari dua bahasa atau lebih;

2) Ensiklopedi merupakan buku yang berisi berbagai keterangan atau uraian ringkas tentang cerita-cerita, ilmu pengetahuan yang disusun menurut abjad atau menurut rumpun ilmu.

d. Karya Ilmiah Penelitian

1) Jenis Karya Ilmiah Penelitian

Karya ilmiah penelitian antara lain seperti makalah seminar, dan naskah bersambung, laporan hasil penelitian, dan jurnal penelitian.

a) Makalah Seminar

Naskah Seminar merupakan suatu naskah yang berisi uraian topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah seminar dapat diperoleh berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulis atau berdasarkan pada hasil temuan penelitian yang dilakukan orang lain dengan menambahkan identitas peneliti ke dalam daftar pustaka. Naskah dalam seminar memuat pembahasan terhadap beberapa kasus yang terjadi di masyarakat dan memecahkan permasalahan tersebut sesuai dengan disiplin keilmuan yang dimiliki oleh pemateri.

b) Naskah Bersambung

Naskah bersambung misalnya hasil penelitian yang ditulis secara bersambung. Bersambungnya naskah sesuai dengan maksud dan tujuannya masing-masing. Membuat naskah bersambung juga sesuai dengan klasifikasi kepentingan dari laporan penelitian yang dibuat.

c) Laporan Hasil Penelitian.

Laporan hasil penelitian merupakan bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian dengan menggunakan metode yang tepat, dan teknik penulisan yang mengikuti format baku yang ditetapkan.

d) Jurnal Penelitian.

Jurnal penelitian merupakan kumpulan dari karya ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan secara individual ataupun kelompok dengan cara menyusun intisari yang ada dalam laporan penelitian yang sudah dilakukan.

34

Teknik penulisan mengguankan teknik yang sudah disepakati oleh pemilik jurnal tersebut.