• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Indonesia

Bab V Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian

GAMBARAN UMUM MASALAH DRUGS TRAFFICKING DI INDONESIA

III.2 Jenis Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Indonesia

yang dapat mengakibatkan kecanduan bagi manusia. Sedangkan beberapa psikotropika juga dikaitkan dengan jenis shabu-shabu serta ekstasi.8 0

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Narkotika tergolong menjadi tiga golongan. Golongan pertama, narkotika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Golongan kedua, narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Sedangkan narkotika golongan tiga adalah narkotika yang berkhasi pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan untuk bertujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.8 1 Sedangkan di Indonesia terdapat jenis-jenis narkoba diantaranya:8 2

Heroin merupakan jenis opioda semi sintetik yang berupa serbuk putih, butiran dan cairan, rasanya pahit, memiliki sifat menghilangkan

80

http://www.bknn.or.id/pengertian/narkoba-salah.html, Narkoba yang sering disalah gunakan. di akses pada tanggal 13-1-2011.

81 Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia,

. 2009, h. 51.

82 h. 53-66.

III.2.1 Heroin

ADVOKASI Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

rasa nyeri. Heroin murni berupa bubuk putih tetapi yang umumnya beredar dipasar gelap berwarna kecoklatan karena telah dicampur oleh

bahan-bahan lain. Sehingga setiap kandungan heroin memiliki yang berbeda-beda. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir-akhir ini.

Heroin selain menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikologis, juga dapat menyebabkan badan terasa sakit, mual dan muntah, miosis, mengantuk, mulut kering, berkeringat, i pernapasan, hipotermia, tekanan darah turun, konstipasi, kejang saluran empedu, sukar buang air kecil, kematian biasanya terjadi apabila dosis yang digunakan berlebihan. Pemakai yang sudah menjadi pemadat cenderung untuk menggunakan obat dengan dosis berlebihan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya batas toleransi tubuh yang semakin meninggi. Jika pemakaian heroin tiba-tiba dihentikan atau dosisnya di kurangi, maka terjadi gejala putus zat (sakauw) seperti kejang otot, mencret, tremor (anggota tubuh bergetar tanpa kendali), panik, hidung dan mata berair, dan rasa nyeri ke seluruh tubuh.

Morfin adalah suatu zat aktif yang berasal dari candu (opium) setelah mengalami proses kimiawi. Pada dasarnya morfin merupakan bahan analgesic atau penghilang rasa sakit yang sangat kuat untu

opiad

seseorang yang mengalami luka atau sakit yang sangat berat terutama jika dirawat di ruang ICU. Namun yang digunakan oleh dokter ke pasien, dosisnya sesuai dengan kebutuhan si pasien, sehingga tidak akan menimbulkan ketergantungan.

Morfin berbentuk seperti bubuk kristal berwarna putih seperti jarum-jarum lembut atau prisma yang berkilauan dan tidak berbau. Jika dipegang oleh jari-jari kita terasa seperti memegang bubuk kapur.

warna morfin bermacam-macam, dari yang putih, kuning gading sampai cokelat atau cokelat kopi. Malah ada juga morfin yang uknya seperti kapas. Morfin bubuk biasanya dibungkus dalam b atau

kantong plastik. Ada dua jenis morfin yaitu jenis Banna dan jenis yang berbentuk seperti bedak.

Pada tahun 1805 seorang Apoteker Jerman bernama Sertuerner berhasil mengisolasi morfin, Morfin berasal dari bahasa yunani yang

berarti dan kata lain adalah . Kandungan morfin

dari candu sampai 10%. Pada tahun 1874, pabrik Bayer berhasil mensisntesiskan heroin (diasetilmorfin atau diamorfin) dari bahan baku morfin menggunakan asam asetat atau cuka anhidrat, nama

diambil dari bahasa jerman, yakni yang artinya pahlawan. Heroin yang pertama kali dibuat ini dicoba untuk obat batuk. Namun, baru tahun 1898 diuji manfaat dan bahayanya pada hewan dan manusia. Ternyata bahaya heroin jauh lebih besar daripada manfaatnya karena itu pada tahun 1924 di Amerika Serikat dilarang produksi dan Snow White

Morpheus dewa mimpi

heroin heroic

digunakan. Dulu heroin dibuat oleh pabrik resmi, namun sejak adanya larangan produksi tersebut heroin dibuat oleh industri gelap. Industri gelap ini sering mengambil lokasi di kebun candu, misalnya di daerah segi tiga emas (Myanmar, Thailand dan Laos), dan Bulan Sabut Emas (Afghanistan, Iran dan Pakistan). Hal ini terlihat, dari setiap oprasi aparat kepolisian atau militer ditemukan asam cuka dalam jumlah besar. Heroin harganya lebuh mahal daripada morfin dan efek dari kecanduan dan halusinasinya lebih kuat daripada morfin.

Kokain adalah narkotika yang terbuat dari daun tumbuha yaitu sejenis tumbuhan yang tumbuh di lereng pegunungan Andes di Amerika Selatan. Kokain termasuk golongan obat perangsang atau stimulan, kokain sangat berbahaya karena dampak ketergantungan sangat kuat. Hal ini ditunjukan dari hasil percobaan di laboratorium, yang hasilnya ternyata binatang percobaan yang diberikan kokain terus menerus lebih memilih kokain daripada makananya. Begitu terus hingga akhirnya binatang tersebut mati akibat kelaparan

atau over dosis.

Kokain ini berbentuk kristal halus berwarna putih bersih, juga ada yang berbentuk seperti kepingan-kepingan salju, kapur barus, gula ataupun garam. Saat ini kokain masih digunakan sebagai anestetik local, khususnya untuk pembedahan mata, hudung, dan tenggorokan.

III.2.3 Kokain

Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena afek merugikanya telah dikenali. Menyebabkan

paranoid dan halusinasi serta kurangnya percaya diri. kesehatan akan memperburuk system pernapasan dan gangguan pada otak.

Ganja atau kanabis mempunyai beberapa bentuk, ganja bisanya berbentuk dedaunan seperti daun ketela pohon dan berwarna hijau. Cairan yang lengket, minyak dammar ganja. Ganja yaitu tanaman yang dikeringkan dengan efek yang dapat membuat pemakainya menjadi “ ” atau . Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu yang lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakanya.

Ganja dapat tumbuh hampir di semua tempat di seluruh penjuru dunia, ganja berasal dari tumbuhan perdu liar yaitu

ataupun yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropik seperti Indonesia, India, Nepal, Thailand, Laos, kambodja. Beberapa jenis tanaman mempunyai efek rasa yang sama, karena tergantung pada iklim, keadaan tanah dan waktu ya. Marijuana daun dan bunga kering tanaman biasanya dihisap dalam rokok yang digulung dengan tangan atau memakai pipa. Di antara variasi ganja yang lain, marijuana yang dmpaknya paling ringan.

III.2.4 Ganja

teler sakaw flay

Cannabis saliva Cannabis indica

cannabis

Penggunaan ganja akan memberikan pengaruh yang menjadikan pemakainya merasa rileks, kadang-kadang merasa nyaman dan gembira. Pemakainya juga dapat mengalami sensasi palsu dalam penglihatan, penciuman dan pendengaran yang disebut halusinasi. Gangguan dalam dimensi penglihatan, misalnya jarak pandang tidak normal, sesuatu nampak jauh padahal dekat Gangguan lain adalah tidak wajarnya kemampuan berfikir secara logis.

Bahaya penyalahgunaan ganja pada tahap jangka pendek pemakaian ganja dapat meningkatkan selera makan denyut nadi juga meningkat. Dalam dosis besar, pemakai merasa terjadi perubahan dalam persepsi suara dan warna yang menjadi lebih tajam. Sedangkan daya pikirnya melambat dan terjadi kebingungan. Jika dosisnya sangat besar, pengaruhnya sama dengan lain, dan dapat menyebabkan cemas, panik, bahkan gangguan jiwa.

Ekstasi adalah bahan yang bersifat (memacu

kerja otak). Biasanya dibuat oleh pabrik gelap, sehing sebutan ekstasi tak lagi mengacu pada satu bahan tertentu, melainkan terdiri dari beberapa bahan yang mempunyai pengaruh sama pada pemakainya. Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstas Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainya. Bentuk ekstasi

halusinogen

psikoaktif stimulcin

ini berupa tablet warna-warni dan sering juga disebut dengan inex. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit dim inum. Daya rangsang ekstasi sangat tinggi karena mengandung zat psikotropika yang biasanya diproduksi secara illegal dalam bentuk tablet atau kapsul.

Pengaruh pada pemakai ekstasi adalah mendorong tubuh melakukan aktivitas melampaui batas maksimum, meningkatkan rasa empati dan keakraban terhadap orang-orang lain. Pemakai merasa menjadi lebih mudah bergaul dan bersemangat, sehingga memiliki rasa empati yang sangat berlebihan termasuk kepada orang ya baru dikenalnya. Bahaya bagi pemakai obat ini adalah aktivitas mental emosional meningkat karena terjadi perubahan fungsi faal tubuh. Terjadi dehidrasi atau tubuh kepanasan dan kekurangan cairan, pusing, dan lelah. System organik dalam tubuh tidak dapat mengendalikan suhu tubuh. Ekstasi juga merusak organ-organ tubuh, seperti hati dan ginjal. Dapat mengakibatkan kejang dan gagal jantung. Bila pemakaian dengan dosis besar ekstasi akan menyebabkan gelisah, tidak dapat diam, cemas,

dan halusinasi, Pemakaian ekstasi jangka panjang dapat merusak otak, bahkan menimbulkan depresi, gangguan daya ingat, dan psikosis atau gangguan jiwa.

Indonesia menurut analisis Badan Narkotika Nasional (BNN) hasilnya menunjukkan sistem produksi narkotika di Indonesia telah mengalam i