Tergambar jelas dalam tulisan-tulisannya, Descartes seorang yang teguh kepercaya annya tentang adanya Tuhan. Dia menganggap dirinya seorang Katolik yang patuh; t etapi gereja Katolik tidak menyukai pandangan-pandangannya, dan hasil karyanya d igolongkan ke dalam "index" buku-buku yang terlarang dibaca. Bahkan di kalangan Protestan Negeri Belanda (waktu itu mungkin negeri yang paling toleran di Eropa) , Descartes dituduh seorang atheist dan menghadapi kesulitan dengan penguasa. Tahun 1649 Descartes menerima tawaran bantuan keuangan yang lumayan dari Ratu Ch ristina, Swedia, agar datang ke negerinya dan menjadi guru pribadinya. Descartes amat kecewa ketika dia tahu sang Ratu ingin diajar pada jam lima pagi! Dia khaw atir udara pagi yang dingin bisa membikinnya mati. Dan ternyata betul: dia kena pneumonia, meninggal bulan Februari 1650, cuma empat bulan sesudah sampai di Swe dia.
Descartes tak pernah kawin, tetapi punya seorang anak perempuan yang sayang mati muda.
Filosofi Descartes dikritik pedas oleh banyak filosof sejamannya, sebagian karen a mereka anggap filosofi itu menggunakan alasan yang berputar-putar. Sebagian la gi menunjukkan kekurangan-kekurangan dalam sistemnya. Dan sedikit sekali orang s aat ini yang membelanya dengan sepenuh hati. Tetapi, arti penting seorang filoso f tidaklah terletak pada kebenaran sistemnya; melainkan pada apakah penting tida knya ide-idenya, atau apakah ide-idenya ditiru orang dan berpengaruh luas. Dari ukuran ini, sedikitlah keraguan bahwa Descartes memang seorang tokoh yang pentin g.
Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan pik iran Eropa: (a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta; (b) sikapnya yang po sitif terhadap penjajagan ilmiah; (c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaa n matematika dalam ilmu pengetahuan; (d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis; dan (e) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi.
Menyimpulkan arti penting keseluruhan Descartes, saya juga mempertimbangkan pene muan ilmiahnya yang mengesankan, khusus penemuannya tentang geometri analitis. F aktor inilah yang saya jadikan alasan menempatkan Descartes dalam urutan agak le bih tinggi daripada filosof-filosof kenamaan seperti Voltaire, Rousseau, dan Fra ncis Bacon.
Tatkala suasana politik bukan alang-kepalang hangat dan tajamnya, lahirlah di Ro ma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM.
Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Pe rang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang l uas. Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan mem bikin keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mam pu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik mer ajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pe merintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekac aubalauan dalam masa yang cukup lama. Politisi, para jendral dan para demagog sa ling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipi mpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak langsung k e jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem pemerintaha n republik. Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang dengan g amblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertah ankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.
Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jab atan yang pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hu bungan persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesa r ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpin e Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narb anese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat p asukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Be lgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipu n jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara permanen.
Penaklukan Gaul membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seor ang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhi r, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk bias a. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatira n ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan poli tiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tangg al 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula peran g saudara antara pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang setia kepada Senat di lain pihak. Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan t erjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.
Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyal ah dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahk ota tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, i ni belum cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan republik. Tan
ggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplota n.
Di masa-masa akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di da lam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas kewarganegar aan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan memasukinya. Dia m erencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kot a-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta kodifikasi huk um Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem konstitusi ya ng memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang menjadi sebab utam a kejatuhannya.
Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya d ia di sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan. Kar ena itu sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bi sa dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalende r baru yang diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai s ejak itu.
Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma d alam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus y ang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seo rang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwa l penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menur ut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik da ri semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan gan teng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cin tanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleop atra).
Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar, dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plin tut, dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Ga ul. Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.
Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, bai k gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Cae sar terhadap sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyonga n dengan sendirinya.
Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkanny a tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka m asa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul d ari bahasa Latin masa itu.
Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karen a menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebela h utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan kekaisaran Romawi.
Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul tanpa Julius Caesar? Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan jumlah daripada suku-suku Gaul. Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan daerahnya di masa sebelum Cae sar menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya. Menilai keefektifan segi militer R omawi saat itu dan keretakan yang ada dalam tubuh suku-suku Gallic, tampaknya me mang kecil kemungkinan Gaul bisa bertahan sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, t idaklah disangsikan lagi Caesar merupakan seorang jendral yang sesungguhnya suda h menaklukkan pasukan Celtic yang besar dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya d ia di daftar buku ini adalah karena terutama dari apa yang sudah dilakukannya it u.