• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ikatan Emosional Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Kawasan Masjid Raya Baiturrahman Kawasan Masjid Raya Baiturrahman

BAB V Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kajian Ikatan Emosional Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Kawasan Masjid Raya Baiturrahman Kawasan Masjid Raya Baiturrahman

Ikatan emosional merupakan sebagai target yang memiliki emosi ikatan antara seseorang dan objek tertentu (Thomson et al, 2005). Ikatan emosional menjadi faktor penting dalam menilai keterikatan seseorang terhadap tempat, salah satunya bangunan Masjid Raya Baiturrahman kota Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian pada kajian place attachment pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman, ikatan emosional merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi place attachment pada pengembangan wisata religi Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang dilakukan berdasarkan tiga indikator yaitu: (1) Perasaan (2) Kepuasan dan (3) Koneksi.

a. Perasaan

Masyarakat dan wisatawan pada kawasan wisata religi memiliki perasaan emosional untuk mengunjungi situs wisata yang memiliki nilai situs bersejarah, situs budaya dan warisan budaya (Bond et al, 2015). Melalui kuesioner online faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan pada ikatan emosional dinilai berdasarkan adanya keterikatan terhadap Masjid Raya Baiturrahman, adanya perasaan bangga pernah berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman dan rasa penasaran serta senang terhadap bangunan Masjid Raya Baiturrahman. Faktor yang melatarbelakangi munculnya ikatan emosional antara lain yaitu etnis, agama, ideologi, gender, asal daerah, dan

cita-cita (Widagdo, 2016). Melalui penyebaran kuesioner online terhadap reponden mayarakat dan wisatawan dalam mengukur elemen perasaan melalui nilai rata rata (Tabel 5.1).

Tabel 5.1 Nilai Rata-Rata Elemen Perasaan pada Masyarakat dan Wisatawan Elemen

Ikatan emosional

Pernyataan Nilai rata rata

Masya rakat

Wisata wan Perasaan Sebagai masyarakat lokal, ada perasaan bangga dengan

tradisi budaya di kawasan Masjid Raya Baiturrahman

4,21 Rasa ingin tahu tentang budaya masyarakat lokal

menjadi pendorong yang kuat untuk melakukan wisata religi.

4,50

Rasa bangga terhadap Masjid Raya Baiturrahman yang memiliki norma norma yang tidak ada di masjid lain.

4,50 Adanya rasa bahagia setelah mengunjungi Masjid Raya

Baiturrahman dan menjalankan norma norma yang diterapkan.

4,76

Masyarakt lokal selalu melakukan ibadah wajib maupun sunnah di Masjid Raya Baiturrahman

4,44 Sebagai wisatawan, ada rasa ingin melaksanakan

aktivitas peribadatan di Masjid Agung Baiturrahman saat berkunjung ke Kota Banda Aceh.

4,26

Nilai rata-rata total 4,3 4,5

Perasaan ingin tahu tentang adat istiadat, tradisi dan kebiasaan orang lain merupakan dorongan kuat orang untuk melakukan perjalanan jauh atau perjalanan wisata (Spillane, 2000). Berdasarkan hasil nilai rata-rata terkait elemen perasaan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman bahwa responden mengukur nilai rata-rata melalui mengenai masyarakat lokal ada perasaan bangga dengan kegiatan budaya dan keagamaan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata-rata 4,21 sedangkan adanya rasa ingin tahu tentang budaya masyarakat lokal menjadi pendorong yang kuat untuk melakukan wisata religi oleh wisatawan dengan nilai rata rata 4,50, Sebagai

masyarakat lokal adanya kebanggaan terhadap Masjid Raya Baiturrahman yang memiliki norma norma yang tidak ada di masjid lain dengan nilai rata rata 4,50 sedangkan wisatawan memiliki rasa bahagia setelah mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman dan menjalankan norma norma yang diterapkan dengan nilai rata rata 4,76 dan Masyarakat lokal selalu melakukan ibadah wajib maupun sunnah di Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata-rata 4,44 dan sebagai wisatawan ada rasa ingin melaksanakan aktivitas peribadatan di Masjid Agung Baiturrahman saat berkunjung ke Kota Banda Aceh dengan nilai rata-rata 4,26.

Dari kesluruhan pertanyaaan kuesioner menurut responden masyarakat lokal dan wisatawan menghasilkan nilai rata rata total yang didapat. Nilai rata rata total pada elemen perasaan dalam diri masyarakat lokal dengan nilai rata rata total 4,3 dan nilai rata rata total wisatawan 4,5. Maka pada penelitian ini nilai rata rata total pada elemen perasaan diperjelas melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total masuk dalam kategori skala place attachment sangat tinggi dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5, Hal ini menunjukkan adanya perasaan bangga dan senang yang sangat tinggi dari masyarakat lokal dan wisatawan terhadap Masjid Raya Baiturrahman dan kegiatan keagamaannya.

Dimana hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap narasumber, yang disampaikan oleh kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman bahwa:

“ ..Melalui perasaan wisatawan dan masyarakat terlihat adanya keinginan untuk kembali ke kawasan Masjid Raya Baiturrahman dan terhadap penyelenggaraan kegiatan keagamaan, contohnya keinginan masyarakat Malaysia datang kembali untuk berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman dan melaksanakan kegiatan keagamaan di Masjid Raya Baiturrahman.."

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh masyarakat dan UPTD Masjid Raya Baiturrahman secara rutin dengan memperkenalkan bangunan Masjid Raya Baiturrahman dan pelaksanaan acara-acara keagamaan. Kegiatan wisata religi pada masjid ini dapat membuat kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, salah satunya negara tersebut merupakan warga Negara Malaysia. Wisatawan negeri jiran ini memiliki keterikatan emosi terhadap bangunan Masjid Raya Baiturrahman,dan kegiatan budaya. Indikator perasaan terhadap wisata religi Masjid Raya Baiturrahman dilihat dari perasaan wisatawan dan masyarakat terhadap Masjid Raya Baiturrahman dan kegiatan kegiatannya. Tradisi budaya juga dapat dilihat dengan kepercayaan masyarakat lokal terhadap yang berbau mistis. Hal ini sesuai dengan wawancara narasumber yang disampaikan Akademisi (architectural conservation and urban planning):

“… Masyarakat percaya Masjid Raya Baiturrahman tempat penyembuhan penyakit, jadi anak anak yang mengalami sakit kulit dibawa ke masjid untuk berenang, ternyata masyarakat mempercayai air disekeliling masjid dapat menyembuhkan penyakit kulit dan yang menariknya lagi pada hari senin dan kamis ada yang memandikan anaknya pada saluran air di masjid karena merasa adanya keberkahan...

b. Kepuasan

Ikatan emosional terhadap Masjid Raya Baiturrahman pada diri pengunjung berbeda-beda. Ikatan emosional dapat ditinjau melalui kepuasan masyarakat dan wisatawan terhadap bangunan Masjid Raya Baiturrahman dan kegiatan yang ada pada kawasan wisata religi. Melalui kuesioner online yang mempengaruhi elemen kepuasan dinilai berdasarkan parameter faktor faktor kepuasan terhadap wisata religi (Tabel 5.2).

Tabel 5. 2 Nilai Rata-Rata Elemen Kepuasan pada Masyarakat dan Wisatawan Elemen

Ikatan emosional

Pernyataan Nilai rata rata

Masya rakat

Wisat awan Kepuasan Kegiatan tradisi budaya sangat penting bagi kehidupan

masyarakat lokal

4,65 Wisatawan menikmati kegiatan tradisi budaya yang

dilakukan oleh masyarakat lokal

4,41 Aturan atau norma yang dijalankan merupakan bagian

dari peribadatan masyarakat di Masjid Raya Baiturrahman.

4,07

Wisatawan punya hati yang rela menjalankan aturan atau norma yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman.

4.33 Ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman

oleh masyarakat lokal merupakan kewajiban utama dalam hidup

4,18

Ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman

membangun spiritualitas umat Islam 4,72

Nilai rata rata total 4,3 4,6

Kepuasan wisatawan terhadap bangunan didapatkan setelah menikmati keunikan komponen bangunan masjid yang tidak dapat mereka jumpai di masjid lainnya (Tunggadewi, 2013). Kepuasan yang timbul dari wisatawan dan masyarakat sekitar merupakan ikatan emosional yang berdampak pada

keinginan untuk kembali ke tempat wisata tersebut. Adanya kegiatan keagamaan dan tradisi budaya lokal yang di selenggarakan pada kawasan religi merupakan promosi yang dapat dinikmati wisatawan. Dengan adanya kepuasan wisatawan setelah mengunjungi kawasan wisata yang lahir dari hasil perbandingan antara kenyataan dan ekspektasi wisatawan, hal ini dapat mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan kembali (Sulistyan et al, 2018). Akan tetapi jika adanya pengaruh negatif yang signifikan dari promosi terhadap kepuasan wisatawan pada kawasan wisata religi menunjukkan adanya kelemahan dalam kegiatan promosi (Khan et al, 2019). Melalui penyebaran kuesioner online faktor-faktor yang mempengaruhi elemen kepuasan masyarakat dan wisatawan Tradisi budaya sangat penting bagi kehidupan masyarakat lokal dengan nilai rata rata masyarakat 4,65 sedangkan wisatawan menikmati kegiatan tradisi budaya yang dilakukan oleh masyarakat lokal dengan nilai rata rata wisatawan 4,41, aturan atau norma yang dijalankan merupakan bagian dari peribadatan masyarakat di Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata-rata masyarakat lokal 4,07 sedangkan wisatawan punya hati yang rela menjalankan aturan atau norma yang diterapkan di masjid raya baiturrahman dengan nilai rata-rata 4,33 serta ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman oleh masyarakat lokal merupakan kewajiban utama dalam hidup dengan nilai rata rata 4,18 sedangkan ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman membangun spiritualitas umat

Islam nilai rata rata wisatawan 4,72. Maka nilai rata-rata total pada elemen kepuasan pada masyarakat yaitu 4,3 dan nilai rata rata total pada wisatawan 4,6. Melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total elemen kepuasan masuk dalam kategori skala place attachment sangat tinggi dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5. Maka elemen kepuasan menunjukkan adanya kepuasan yang tinggi dari pengunjung terhadap aturan dan aktivitas keagamaan yang ada di Masjid Raya Baiturrahman, hal ini berdampak pada keinginan masyarakat dan wisatawan untuk mengunjungi kembali destinasi wisata religi Masjid Raya Baiturrahman. Selanjutnya berdasarkan wawancara yang dilakukan pada narasumber yaitu Duta Wisata Kota Banda Aceh bahwa:

“…Masyarakat lokal kurang antusias dengan tradisi budaya yag diselanggarakan pada Masjid Raya Baiturrahman, dikarenakan tradisi yang dilakukan di masjid sama dengan sama dengan tradisi yang ada pada lingkungannya, akan tetapi berbeda dengan wisatawan, kedatangan wisatawan sumatera barat hanya untuk mengikuti zikir dan tabliq akbar pada Masjid Raya Baiturrahman setiap seminggu sekali…”

Setelah adanya pengembangan Masjid Raya Baiturrahman, banyaknya aturan dan kegiatan keagamaan yang telah di berlakukan dikarenakan pengembangan masjid dan tingkatan pengunjung ke Masjid Raya Baiturrahman. Kepuasan yang timbul dari diri wisatawan maupun masyarakat lokal terhadap kegiatan kegiatan dan peraturan yang tidak ditemukan di kawasan masjid lainnya.

Kepuasan wisatawan terhadap adat istiadat masyarakat lain lebih tinggi dari pada masyarakat lokal yang berada pada kota Banda Aceh.

c. Koneksi

Ikatan emosional merupakan koneksi simbolis terhadap tempat (Cheng,2010).

Sikap tenang dan damai seseorang akan berefek pada koneksi yang timbul terhadap orang lain atau lingkungan sekitar (Narulita,2018). Melalui penyebaran kuesioner online, faktor yang mempengaruhi elemen koneksi pada masyarakat dan wisatawan berdasarkan penyebaran kuesioner terhadap masyarakat dan wisatawan pada kawasan religi (Tabel 5.3).

Tabel 5.3 Nilai Rata-Rata Elemen Koneksi pada Masyarakat dan Wisatawan Elemen

Ikatan emosional

Pernyataan Nilai rata rata

Masya rkat

Wisata wan Koneksi Masyarakat setempat memiliki koneksi yang kuat

dengan tradisi budaya yang diselenggarakan di Masjid Raya Baiturrahman.

3,66

Ada keinginan untuk kembali ke Masjid Raya Baiturrahman karena representasi tradisi budaya yang kental dan menarik.

3,91

Kewajiban menjalankan ritual ibadah sehari-hari oleh masyarakat lokal di Masjid Raya Baiturrahman

4,69 Merasa dekat dengan Allah SWT melalui ibadah yang

ditawarkan oleh penyelenggara kegiatan keagamaan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman.

4,72

Nilai Rata Rata Total 4,1 4,3

Berdasarkan hasil nilai rata-rata terkait elemen koneksi pada Masjid Raya Baiturrahman berdasarkan pearameter masyarakat lokal memiliki koneksi yang kuat dengan tradisi budaya yang diselenggarakan di Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata rata 3,66 sedangkan wisatawan memiliki keinginan untuk kembali ke Masjid Raya Baiturrahman karena representasi

tradisi budaya yang kental dan menarik dengan nilai rata rata 3,91, kewajiban menjalankan ritual ibadah sehari-hari oleh masyarakat lokal di Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata-rata 4,69 sedangkan menurut wisatawan merasa dekat dengan Allah SWT melalui ibadah yang ditawarkan oleh penyelenggara kegiatan keagamaan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata 4,63. Melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total elemen koneksi pada ikatan emosional yang dimiliki masyarakat dan wisatawan dapat dilihat pada nilairata-rata total hasil penyebaran kuesioner kepada responden, nilai rata-rata total masyarakat 4,1, Menunjukkan nilai rata-rata total elemen koneksi masuk dalam kategori skala place attachment tinggi dengan interval score 3,4 ≤ x < 4.2, sedangkan nilai rata rata total wisatawan 4,3, nilai rata-rata total elemen koneksi masuk dalam kategori skala place attachment tinggi dengan interval score score 4.2 ≤ x ≤ 5. Hal ini menjelaskan bahwa koneksi masyarakat lokal dan wisatawan didapat dari ikatan yang kuat dari diri wisatawan maupun masyarakat lokal terhadap kegiatan keagmaan di Masjid Raya Baiturrahman. Dimana hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap narasumber yaitu Kepala Bidang Pariwisata dan Kelembagaan bahwa :

“…Koneksi terhadap kegiatan peribadatan pada Masjid Raya Baiturrahman didapat dari dalam diri pengunjung baik masyarakat lokal dan wisatawan.

pengunjung merasa adanya keharusan melaksanakan peribadatan saat berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman…”

Koneksi pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman dilihat dari kegiatan keagamaan dan kebudayaan yang diminati oleh masyarakat dan wisatawan, keharusan melaksanakan kegiatan keagamaan seperti ibadah sholat wajib mapun sunnah merupakan koneksi yang ada dalam diri masyarakat dan wisatawan. Koneksi masyarakat lokal dan wisatawan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman diamati melalui keinginan saat berku jung ke kota Banda Aceh, wisatawan domestik dan internasional akan mengujungi objek wisata religi Masjid Raya Baiturrahman karena berada di pusat kota dan sebagai landmark kota Banda Aceh.

Pada kajian place attachment pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman, koneksi yang dimiliki masyarakat lokal dengan interval skore tinggi sedangkan wisatawan memiliki intervasl skore sangat tinggi. Hal ini menjelaskan adanya keinginan dan kekaguman yang dimiliki masyarakat lokal dan wisatawan terhadap Masjid Raya Baiturrahman saat berada dan mengunjungi kota Banda Aceh. Terjalinnya koneksi terhadap kawasan masjid raya baiturrahman dikarenakan adanya kecintaan dan kebanggaan terhadap kegiataan dan bangunan masjid. Melalui penilaian rata-rata dan nilai rata rata total terhadap responden masyarakat lokal dan wisatawan, pembahasan aspek ikatan emosional pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman dapat disimpulkan berdasarkan tiga indikator yaitu : (1) Perasaan (2) Kepuasan dan (3) Koneksi (Tabel 5.4).

Masyar

Sebagai masyarakat lokal, ada perasaan bangga dengan kegiatan budaya di kawasan Masjid Raya Baiturrahman

4,21 Rasa ingin tahu tentang budaya masyarakat lokal menjadi pendorong yang kuat untuk melakukan

wisata religi.

4,50 Rasa bangga terhadap Masjid Raya Baiturrahman yang memiliki norma norma yang tidak ada di

masjid lain.

4,50 Adanya rasa bahagia setelah mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman dan menjalankan norma

norma yang diterapkan.

4,76 Masyarakat lokal selalu melakukan ibadah wajib maupun sunnah di Masjid Raya Baiturrahman 4,44

Sebagai wisatawan, ada rasa ingin melaksanakan aktivitas peribadatan di Masjid Agung Baiturrahman saat berkunjung ke Banda Aceh.

4,26

Kepuasan

Tradisi budaya sangat penting bagi kehidupan masyarakat 4,65

Wisatawan menikmati kegiatan tradisi budaya yang dilakukan oleh masyarakat lokal 4,41 Aturan atau norma yang dijalankan merupakan bagian dari peribadatan masyarakat di Masjid Raya

Baiturrahman.

4,07 Wisatawan punya hati yang rela menjalankan aturan atau norma yang diterapkan di Masjid Raya

Baiturrahman

4,33 Ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman oleh masyarakat lokal merupakan

kewajiban utama dalam hidup

4,18

Ibadah yang dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman membangun spiritualitas umat Islam 4,72 Koneksi

Masyarakat setempat memiliki koneksi yang kuat dengan tradisi budaya yang diselenggarakan di Masjid Raya Baiturrahman.

3,66 Ada keinginan untuk kembali ke Masjid Raya Baiturrahman karena representasi tradisi budaya

yang kental dan menarik.

3,91 Kewajiban menjalankan ritual ibadah sehari-hari oleh masyarakat lokal di Masjid Raya

Baiturrahman

4,69 Merasa dekat dengan Allah SWT melalui ibadah yang ditawarkan oleh penyelenggara kegiatan

keagamaan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman.

4,63

Nilai rata- rata total 4,3 4,4

Wisatawan pada kawasan wisata religi memiliki perasaan emosional untuk mengunjungi situs wisata yang memiliki nilai situs bersejarah, situs budaya dan warisan budaya (Bond et al, 2015). Melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total masyarakat dan wisatawan masuk dalam kategori skala place attachment sangat tinggi dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5. Nilai rata rata total masyarakat 4,3 dan nilai rata rata wisatawan 4,4 menunjukkan adanya ikatan emosional dalam diri masyarakat dan wisatawan terhadap kegiatan wisata religi dan bangunan Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini dijelaskan dengan adanya perasaan emosional seperti cinta, benci dan bangga terhadap tempat tersebut (Altman dan Low, 1992).

5.2 Kajian Perilaku Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Kawasan Masjid