• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Perilaku Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Kawasan Masjid Raya Baiturrahman Raya Baiturrahman

BAB V Hasil dan Pembahasan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Kajian Perilaku Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Kawasan Masjid Raya Baiturrahman Raya Baiturrahman

Perilaku wiasatawan yang merupakan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu budaya, sosial dan pribadi (Kotler & Keller, 2009).

Pembahasan aspek perilaku pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman dilakukan berdasarkan dua indikator, yaitu (1) Kedekatan dan (2) Reaksi.

a. Kedekatan

Perilaku pengunjung dilihat melalui kedekatan pengunjung terhadap kegiatan keagaman pada kawasan wisata religi Masjid Raya Baiturrahman merupakan kegiatan islami mencakup peribadatan, pengajian rutin, zikir akbar dan tradisi keagamaan lainnya, yang mampu medekatkan wisatawan dengan wisatawan

lain dan lingkungannya, melalui kuesioner online faktor-faktor yang mempengaruhi kedekatan pada perilaku masyarakat dan wisatawan berdasarkan 8 (empat) faktor yaitu kedekatan masyarakat terhadap tradisi budaya, tradisi budaya mendekatkan masyarakat dan wisatawan dengan kegiatan budaya, norma norma dalam kehidupan sehari hari masyarakat merupakan ibadah, menjaga lingkungan masjid merupakan salah satu contoh adanya kedekatan, kegiatan keagamaan yang diselenggarakan dapat memberi keakraban, dapat berinteraksi dengan kegiatan keagamaan, kegiatan ibadah pada Masjid Raya Baiturrahman dapat mendekatkan diri dengan Tuhan (Tabel 5.5).

Tabel 5. 5 Nilai Rata-Rata Elemen Kedekatann pada Masyarakat dan Wisatawan Elemen

perilaku

Pernyataan Nilai rata rata

Masya rakat

Wisat awan Kedekatan Adanya relasi masyarakat lokal terhadap tradisi budaya

setiap tahunnya.

3,50 Tradisi budaya masyarakat lokal mendekatkan wisatawan

dengan kegiatan budaya yang belum pernah dilakukan

4,54 Penerapan norma norma dalam kehidupan sehari hari

masyarakat merupakan ibadah yang dapat medekatkan diri dengan Allah SWT

4,11

Menjaga lingkungan masjid merupakan salah satu contoh adanya kedekatan wisatawan terhadap masjid

4,11 Pelaksanaan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan

dapat memberi keakraban sesama masyarakat lainnya

4,70 Wisatawan dapat berinteraksi dengan kegiatan

keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman

4,69 Melaksanakan kegiatan ibadah pada Masjid Raya

Baiturrahman dapat mendekatkan diri dengan Tuhan

4,71 4,46

Nilai rata rata total 4,5 4,4

Minat mengunjung kembali merupakan bentuk perilaku (behavioral intention) atau keinginan wisatawan untuk datang kembali, memberi word of mouth

yang positif serta persepsi pengunjung terhadap kualitas penyelenggara yang baik sehingga dapat menimbulkan kedekatan perilaku (Zeithaml et al, 2008).

Berdasarkan penyebaran hasil kuesioner pada faktor faktor mengenai adanya relasi masyarakat lokal terhadap tradisi budaya setiap tahunnya.dengan nilai rata rata 3,50 dan tradisi budaya masyarakat lokal mendekatkan wisatawan dengan kegiatan budaya yang belum pernah dilakukan dengan nilai rata rata 4,54, penerapan norma norma dalam kehidupan sehari hari masyarakat meruapakan ibadah yang dapat medekatkan diri dengan Allah SWT dengan nilai rata rata 4,11 dan menjaga lingkungan masjid merupakan salah satu contoh adanya kedekatan wisatawan terhadap masjid dengan nilai rata rata wisatawan 4,11, pelaksanaan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan dapat memberi keakraban sesama masyarakat lainnya dengan nilai rata rata 4,70 dan wisatawan dapat berinteraksi dengan kegiatan keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman nilai rata rata wisatawan 4,69 serta melaksanakan kegiatan ibadah pada Masjid Raya Baiturrahman dapat mendekatkan diri dengan Tuhan dengan nilai rata rata masyarakat 4,71 dan nilai rata rata wistawan 4,46.

Melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total elemen kedekatan pada perilaku yang dimiliki masyarakat dan wisatawan dapat dilihat pada nilai rata-rata total hasil penyebaran kuesioner kepada responden, nilai rata-rata total masyarakat 4,5 sedangkan nilai rata rata total wisatawan 4,4. Elemen koneksi pada perilaku masuk dalam kategori skala place attachment tinggi

dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5. Maka menunjukkan adanya kedekatan yang sangat tinggi terhadap aturan dan kegiatan keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman. Hal ini juga didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap narasumber, yang dituturkan kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman bahwa:

..”Keikutsertaan maysrakat dan wisatawan melalui kegiatan kegiatan Hakkah (ceramah) yang magrib selalu dilakukan setelah sholat magrib, kuliah subuh yang dilakukan setelah subuh, kemudian dayah manyang yang dilakukan oleh ulama ulama dan melakukan pengajian setiap harinya merupakan kedekatan wisatawan dan masyarakat terhadap kegiatan keagamaan masjid…”

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman dengan cara mendokumentasi kegiatan kegiatan yang ada pada Masjid Raya Baiturrahma dan mengamati. Kedekatan adanya relasi masyarakat lokal terhadap tradisi budaya setiap tahunnya dan tradisi budaya masyarakat lokal mendekatkan wisatawan dengan kegiatan budaya (Gambar 5.1).

Gambar 5.1 Tradisi budaya Maulid Nabi

Tradisi budaya Maulid Nabi di rayakan pada setiap satuh sekali, perayaan yang diadakan di Masjid Raya Baiturrahman dilaksanakan pada siang hari

dengan pembagian makanan yang didapat dari setiap masyarakat kota Banda Aceh, perayaan ini dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dan wisatawan.

Selanjutnya kegaiatan pada malam hari dengan mengundang penceramah untuk menyiarkan ceramah agama. Objek wisata Masjid Raya Baiturrahman memiliki daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan, kegiatan keagamaan dan budaya merupakan kegiatan wisata yang sangat diminati oleh anak anak dan orang dewasa.

Selanjutnya observasi lapangan lainnya pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman juga dapat diamati penerapan norma norma dalam kehidupan sehari hari masyarakat merupakan ibadah yang dapat medekatkan diri dengan Allah SWT. Salah satunya aturan kedekatan perilaku masyarakat dan wisatawan dalam berbusana. Adanya busana muslim atau jubah merupakan solusi bagi akhwat/perempuan baik muslim maupun non muslim yang sudah disediakan oleh pihak pengurus Masjid Raya Baiturrahman. Jubah jubah yang disediakan udah ada sejak tahun 2013 silam, dikarenakan kunjungan wisatawan dari negara lain (Gambar 5.2).

Gambar 5.2 Aturan dalam berbusana muslim

Aturan berbusana juga diterapkan pada masjid-masjid lainnya, dikarenakan bangunan Masjid merupakan bangunan yang sakral. Akan tetapi pada kawasan masjid Raya Baiturrahman aturan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dikarenakan penggunaan jubah yang bisa digunakan untuk laki laki dan perempuan. Jubah hanya disediakan pada Masjid Raya Baiturrahman sebagai kawasan wisata religi

Selain itu perilaku kedekatan menjaga lingkungan masjid merupakan salah satu contoh adanya kedekatan wisatawan terhadap masjid. Salah satu contoh adanya kedekatan wisatawan terhadap masjid (Gambar 5.3).

Gambar 5.3 Aturan menjaga lingkungan masjid

Menjaga lingkungan masjid dan mematuhi aturan merupakan norma yang dilakukan masyarakat dan wisatawan, dikarenakan bangunan Masjid merupakan bangunan yang sakral. Perilaku kedekatan pada lingkungan masjid juga dikemukan oleh kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman melalui wawancara :

“..Perilaku dalam menjaga lingkungan merupakan aturan yang diterapkan sebelum adanya pengembangan, pada lingkungan Masjid Raya Baiturrahman sudah adanya pengurus yang menjaga lingkungan masjid, akan tetapi wisatawan harus menaati dengan tidak melakukan kagiatan makan dan

minum pada area masjid, akan tetapi terkadang adanya kegiatan pembersiahan area masjid dari wisatawan yang datang..”

Hasil wawancara menjelaskan bahwa wisatawan maupun masyarakat lokal yang datang ke kawasan Masjid Raya Baiturrahman memiliki keterikatan yang kuat dengan menaati dan menjalakan aturan yang diterapkan pada kawasan wisata religi masjid.

b. Reaksi

Perilaku merupakan aksi dan reaksi dari manusia yang berkaitan dengan aktivitas secara fisik, berupa interaksi manusia dengan sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya (Randal dan Egam, 2011). Reaksi manusia terhadap suatu kegiatan ataupun fisik bangunan merupakan raksi yang berasal dari perilaku yang miliki setiap orang. Perilaku juga merupakan reaksi atau respon yang berasal dari individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Ali, 2003). Melalui kuesioner online faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi perilaku masyarakat dan wisatawan berdasarkan 7 (tujuh) faktor yaitu kegiatan keagamaan merupakan daya tarik utama, adanya keinginan mengikuti tradisi budaya lokal, menyaksikan tradisi budaya lokal memberikan respon positif, norma norma yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan aktivitas masyarakat aturan tentang menjaga lingkungan, masyarakat lokal melaksanakan ibadah sholat sunnah di Masjid Raya Baiturrahman dan wisatawan mengikuti aktivitas lain selain ibadah (Tabel 5.6).

Tabel 5.6 Nilai Rata-Rata Elemen Reaksi pada Masyarakat dan Wisatawan Elemen

perilaku

Pernyataan Nilai rata rata

Mayara kat

Wisata wan Reaksi Kegiatan tradisi keagamaan di Masjid Raya

Baiturrahman merupakan daya tarik utama

3,90 3,91 Adanya keinginan untuk tetap menjalankan tradisi

budaya lokal pada era sekarang ini

4,20 Menyaksikan tradisi budaya lokal memberikan respon

yang positif dari diri anda

4,35 Norma norma yang diterapkan di Masjid Raya

Baiturrahman merupakan aktivitas masyarakat lokal sehari hari

4,54

Kepatuhan wisatawan dalam menerapkan norma norma merupakan respon yang baik terhadap masjid

4,26 Masyarakat lokal melaksanakan ibadah sholat sunnah

di Masjid Raya Baiturrahman

3,92

Wisatawan mengikuti aktivitas lain selain ibadah 4,11

Nilai rata rata total 4,14 4,15

Berdasarkan penyebaran kuesioner online terhadap responden masyarakat dan wisatawan yang mempengaruhi elemen reaksi melalalui faktor faktor mengenai kegiatan tradisi keagamaan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan daya tarik utama dengan nilai rata rata pada masyarakat 3,90 sedangakan nilai rata rata pada wisatawan 3,91, adanya keinginan untuk tetap menjalankan tradisi budaya lokal pada era sekarang ini dengana nilai rata rata pada masyarakat 4,20 dan menyaksikan tradisi budaya lokal memberikan respon yang positif dari diri anda nilai rata rata wisatawan 4,35, Norma norma yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan aktivitas masyarakat lokal sehari hari dengan nilai rata rata 4,54, kepatuhan wisatawan dalam dalam menerapkan norma norma merupakan respon baik terhadap

masjid dengan nilai rata rata wisatawan 4,26, masyarakat lokal melaksanakan ibadah sholat sunnah di Masjid Raya Baiturrahman dengan nilai rata rata 3,92 dan wisatawan mengikuti aktivitas lain selain ibadah denagn nilai rata rata 4,11.

Maka melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total elemen reaksi pada ikatan emosional yang dimiliki masyarakat dan wisatawan dapat dilihat pada nilairata-rata total hasil penyebaran kuesioner kepada responden, nilai rata-rata total masyarakat 4,14 dan nilai rata rata total wisatawan 4,15.

Menunjukkan nilai rata-rata total elemen reaksi masuk dalam skala place attachment dengan kategori sangat tinggi dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5.

Maka menunjukkan adanya reaksi yang sangat tinggi terhadap kegiatan peribadatan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman oleh masyarakat dan wisatawan. Hal ini juga didukung oleh wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap narasumber mengenai elemen reaksi pengunjung dengan kawasan Masjid Raya Baiturrahman yang dituturkan oleh Kepala Bidang Pariwisata dan Kelembagaan bahwa :

...”kegiatan keagamaan yang dilakukan pada Masjid Raya Baiturrahman merupakan kegiatan tabliq akbar, pengajian rutin dan dayah manyang (ceramah dari ulama) yang dilaksanakan pada siang dan malam hari, kegiatan ini sering dilasanakan seelum covi-19, dari dinas pariwisata sering mengadakan kegaiatan keagamaan di masjid tersebut..”

Berdasarkan observasi lapangan, selain kegiatan ibadah kegiatan lainnya yang ada pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman juga dapat diamati dengan

dokumentasi mengenai kegiatan kegiatan kebudayaan dan keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman (Gambar 5.4).

Gambar 5.4 Kegiatan keagamaan Tabliq akbar Sumber : https://aceh.tribunnews.com

Kegiatan tersebut mencakup kegiatan tabliq akbar dan pengajian pada area Masjid Raya Baiturrahman yang dilaksanakan di area luar bangunan Masjid (Gambar 5.5) Kegiatan tradisi keagamaan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan daya tarik utama.

Gambar 5.5 Kegiatan keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman Sumber : https://kumparan.com

Selanjutnya observasi tentang norma norma yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan aktivitas masyarakat lokal sehari hari dan kepatuhan wisatawan dalam menerapkan norma norma merupakan respon yang baik terhadap masjid yaitu aturan menjaga lingkungan, penyedian tempat

pembuangan sampah, dan aturan meletakkan alas kaki pada tempat yang disediakan (Gambar 5.6).

Gambar 5.6 Aturan menjaga lingkungan

Penerapan peraturan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman mulai diterapkan pada pintu masuk (entrance). Penerapan dilakukan dengan aturan meletakkan alas kaki pada tempat yang sudah disediakan (Gambar 5.7).

Gambar 5.7 Layout plan Masjid Raya Baiturrahman

Perilaku masyaraat lokal maupun wisatawan dapat diamati melalui reaksi yang didapat pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman. reaksi tersebut dapat diamati pada peta yang menjelaskan bagaiman reaksi pengunjung (Gambar 5.8).

Letak penyimpanan alas kaki Letak fasilitas tempat sampah

Gambar 5.8 Peta Perilaku reaksi masyarakat dan wisatawan

Aturan meletakkan alas kaki pada area yang telah disediakn merupakan atuaran yang harus dipatuhi.

masyarakat dan wisatawan memiliki respon positif dan menaati aturan yang ditetapkan

Keinginan untuk tetap

menjalankan dan

menyaksikan tradisi budaya lokal pada era sekarang ini merupakan reaksi perilaku yang positif. atraksi tradisi maulid nabi yang diselenggarkan pada ruang terbuka masjid

Penyediaan area sampah disediakn pada setiap entrance masjid raya baiturrahman yang menjadi salah satu norma atau aturan yang diterapkan di kawasan Masjid Raya Baiturrahman Reaksi perilaku pada aturan menjaga lingkungan merupakan adanya kerikatan terhadap tempat untuk berperilaku positif perilaku yang di[atuhi oleh masyarakat dan wisatawan baik muslim maupun non muslim

Area perilaku reaksi

Aturan area pembuangan sampah dan penyimpanan alas kaki sudah diterapkan juga pada area basement, yang merupakan area yang berhubungan langsung ke area wudhu baik laki laki maupun perempuan. Selain peraturan peraturan pada Masjid Raya Baiturrahman, pelaksanaan ibadah di Masjid Raya Baiturrahman dilakukan didalam bangunan masjid, sedangkan untuk pelaksanaan sholat jumat, sholat teraweh dan sholat ied dilaksanakan di dalam dan di luar bangunan masjid, dikarenakan jumlah kuota jamaah. Pelaksanaan ibadah sholat fardhu pada masjid serupa dengan ibadah yang dilakukan masyarakat dan wisatawan sehari hari, akan tetapi pelaksanaan sholat sunnah lainnya yang dilaksanakan pada Masjid Raya Baiturrahman pada bulan ramadhan yaitu adanya ibadah sholat qiamulail, pada bulan lainnya adanya sholat tasbih. Pelaksanaan ibadah pada kawasan Masjid Raya pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman serupa dengan ibadah saat ibadah yang diterapkan sehari hari. Akan tetapi berbeda pada pelaksanaan sholat sholat sunnah lainya yg tidak diterapkan sehari hari. Selain itu pengembangan Masjid Raya Baiturrahman dilakukan pada tahun 2017, dari observasi sebelumnya tidak adanya perubahan perilaku masyarakat dan wisatawan pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman, baik pada kegiatan keagamaan maupun aturan aturan yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman.

Pada penelitian ini aspek perilaku pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman yang disebarkan melalui kuesioner online dapat disimpulkan berdasarkan dua indikator yaitu : (1) Kedekatan dan (2) Reaksi (Tabel 5.7).

Masyarak at

Wisataw an Perilaku Kedekatan Adanya relasi masyarakat lokal terhadap tradisi budaya setiap tahunnya. 3,50

Tradisi budaya masyarakat lokal mendekatkan wisatawan dengan kegiatan budaya yang belum pernah dilakukan

4,54 Penerapan norma norma dalam kehidupan sehari hari masyarakat merupakan

ibadah yang dapat medekatkan diri dengan Allah SWT

4,11 Menjaga lingkungan masjid merupakan salah satu contoh adanya kedekatan

wisatawan terhadap masjid

4,11 Pelaksanaan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan dapat memberi

keakraban sesama masyarakat lainnya 4,70

Wisatawan dapat berinteraksi dengan kegiatan keagamaan pada Masjid Raya Baiturrahman

4,69 Melaksanakan kegiatan ibadah pada Masjid Raya Baiturrahman dapat

mendekatkan diri dengan Tuhan

4,71 4,46

Respon/Reaksi Kegiatan tradisi keagamaan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan daya tarik utama

3,90 3,91

Adanya keinginan untuk tetap menj alankan tradisi budaya lokal pada era sekarang

4,20

Menyaksikan tradisi budaya lokal memberikan respon yang positif dari diri anda 4,35 Norma norma yang diterapkan di Masjid Raya Baiturrahman merupakan

aktivitas masyarakat lokal sehari hari

4,54 Kepatuhan wisatawan dalam dalam menerapkan norma norma merupakan

respon baik terhadap masjid

4,26 Masyarakat lokal melaksanakan ibadah sholat sunnah di Masjid Raya

Baiturrahman

3,92

Wisatawan mengikuti aktivitas lain selain ibadah 4,11

Nilai rata- rata total 4,1 4,3

Tingkat perilaku keterikatan pada tempat, didasarkan pada keinginan untuk tetap dekat dengan suatu tempat dan dapat diekspresikan dengan mempertahankan kedekatan dengan perjalanan jauh, rekonstruksi tempat, dan relokasi ke tempat-tempat serupa (Scannell dan Gifford, 2010).

Perilaku juga merupakan reaksi atau respon yang berasal dari individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Ali, 2003). Dari keseluruhan faktor yang mempengaruhi place attachment masyarakat dan wisatawan dapat dianalisa melalui 2 (dua) indikator kedekatan dan reaksi, pada kawasan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh terhadap pengembangan wisata religi. Melalui rating scale (Tabel 3.7) bahwa nilai rata-rata total masyarakat masuk dalam skala place attachment dengan kategori tinggi dengan interval score 3,4 ≤ x < 4.2, yaitu nilai rata rata total masyarakat 4,1 sedangkan nnilai rata rata wisatawan 4,4 nilai rata-rata total masyarakat masuk dalam skala place attachment dengan kategori sangat tinggi dengan interval score 4.2 ≤ x ≤ 5. Menunjukkan adanya perbedaan aspek perilaku masyarakat dan wisatawan terhadap pengembangan wisata religi pada Masjid Raya Baiturrahman.

5.3 Kajian Makna Tempat pada Masyarakat dan Wisatawan Terhadap