• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye di Asia Pasifik

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 90-94)

Pada bulan Oktober 2011, sebuah konferensi regional untuk Asia Pasifik diselenggarakan di Manila, Filipina, dengan tema “Advokasi menuju Ratifikasi dan Implementasi Konvensi ILO No. 189 dan Rekomendasi No. 201 tentang kerja layak bagi pekerja rumah tangga”. Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 140 peserta yang mewakili organisasi-organisasi dari lebih dari 20 negara dan teritori, termasuk 35 serikat pekerja nasional, lima organisasi pekerja rumah tangga dan 20 organisasi masyarakat sipil dari International Trade Union Confederation – Asia/Pacific (ITUC-AP), International Domestic Workers Network (IDWN), Global Network-Asia, dan Migrant Forum in Asia (MFA). Dalam konferensi tersebut, para peserta mengembangkan strategi dan rencana aksi bersama untuk memperjuangkan ratifikasi Konvensi No. 189 di Asia, diikuti dengan pelaksanaan dan pemantauan. Terinspirasi oleh Rencana ‘12 in 12’ (di atas), para delegasi Konferensi Manila menyusun rencana nasional mereka, yang mencakup tujuan untuk mencapai 12 reformasi undang-undang ketenagakerjaan mengenai pekerjaan rumah tangga, mengorganisasi 12.000 pekerja rumah tangga dan membentuk atau memperkuat 12 serikat/asosiasi/jaringan pekerja rumah tangga. Di antara strategi-strategi yang diidentifikasi oleh Konferensi tersebut adalah:

• Mendukung pekerja rumah tangga dalam membentuk, bergabung dan mempertahankan serikat pekerja, organisasi dan jaringan mereka sendiri.

• Menyerahkan surat petisi kepada para pemerintah, kedutaan besar dan konsulat serta senator dan anggota legislatif untuk meratifikasi Konvensi No.189.

• Mendapatkan dukungan dari para politisi kunci di tingkat nasional dan lokal.

• Melanjutkan meningkatkan kesadaran tentang Konvensi No. 189 melalui pernyataan solidaritas, poster, primer, leaflet, video, laporan, petisi, selebaran, jurnal, konferensi pers, pawai, pertemuan, liputan media, situs jaringan online dan sosial, dan advokasi dan kampanye tanda tangan .

• Melakukan penelitian dan mengumpulkan data dan statistik tentang pekerja rumah tangga dan situasi mereka.

• Terus melakukan dialog dan interaksi dengan pejabat pemerintah, birokrat dan kelompok pengusaha mengenai undang-undang ketenagakerjaan tentang pekerja rumah tangga. • Memperkuat dan mempertahankan aliansi dengan serikat pekerja, organisasi masyarakat

sipil, gerakan sosial, organisasi pekerja migran, kelompok perempuan, pekerja informal di sektor lain, dan organisasi hak asasi manusia.

Sumber bacaan lebih lanjut:

Global Network Asia. 2011. Conference on Decent Work for Domestic Workers (Convention No.189) (Manila). Terdapat di: http://www.theglobalnetwork.net/news/159/ [25 Nov. 2011].

International Domestic Workers’ Network (IDWN). 2012. Myths and realities about domestic workers: Why domestic workers need strong regulations for our rights (Jenewa). Terdapat di: http://idwn.info/ sites/default/ files/8Myths_0.pdf [1 Nov. 2011].

IDWN. 2011. IDWN Newsletters October 2011 and February 2012 (Jenewa). Terdapat di: http:// domesticworkerrights.org/sites/default/files/IDWN_Newsletter_2011.pdf [20 Feb.2012].

ITUC. Nd. Domestic workers campaign: 12 by 12 (Brussels). Terdapat di: http://www.ituc-csi.org/ domesticworkers,513.html [20 Feb.2012].

Rahman. 2011. “Ratification of ILO Convention on domestic workers demanded” in The Financial Express, 26 July 2011 (Dhaka). Terdapat di: http://www.thefinancialexpress-bd.com/more. php?date=2011-07-26&news_ id=144074 [10 Nov. 2011].

[Catatan Akhir]

13. ILO: Convention No. 189: Decent work for domestic workers. (Jenewa, Conditions of Work and Employment Programme (TRAVAIL), 2010). http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_protect/---protrav/---travail/ documents/publication/wcms_161104.pdf [5 Nov. 2011]. 14. Uganda Platform for Labour Action: Adult domestic workers in Uganda: An analysis of human

rights and social injustice (Kampala, Fountain Publishers Ltd., 2007).

15. ILO: Domestic work policy brief 1: Remuneration in domestic work (Jenewa, 2011). Terdapat di: http://www. ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_protect/---protrav/---travail/documents/ publication/wcms_155654.pdf [5 Sep. 2011].

16. For more information on minimum wage machineries and domestic work, see ILO: Domestic work policy brief 1: Remuneration in domestic work (Jenewa, 2011).

17. Several international instruments affirm the right of every individual to social security. These include the Universal Declaration of Human Rights, 1948; the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, 1966; ILO’s Declaration of Philadelphia, 1944, and the Income Security Recommendation, 1944 (No 67). See, for example, International Labour Conference: “Social security as a human right and duty of the State” in Social security and the rule of law. Item three, Report III (1B), Part II, Chapter IA (Jenewa, 2011) pp. 65-70.

18. In line with ILO: World social security report 2010/11 (Jenewa, 2010), p. 13.

19. ILO: Report IV (1): Decent work for domestic workers, International Labour Conference, 99th Session, Jenewa, 2010 (Jenewa, 2010).

20. ILO: Kasambahay Handbook: Everything the Filipino domestic workers want to know (Manila, 2006).

21. Human Rights Watch: Slow reform: Protection of migrant domestic workers in Asia and the Middle East (New York, 2010).

22. Ramirez, M.G.: Legal protection for migrant domestic workers in Asia and the Arab States, (Bangkok, UNIFEM-East and South-East Asia Regional Office, 2009).

23. Domestic Workers United (DWU) website: www.domesticworkersunited.org [5 Sep. 2010]. 24. Committee for Asian Women (CAW): Proceedings of the Domestic Workers Organizing Strategy

Workshop, Yogyakarta, Indonesia, March 2007 (Bangkok, 2008).

25. S. Grumiau: “Interview with T. Mlengeya, National Chairman, Conservation, Hotels, Domestic and Allied Workers’ Union (CHODAWU) of Tanzania, in ITUC Spotlight (ITUC-International Trade Union Confederation, 2009).

26. Hong Kong Domestic Workers General Union (HKDWGU) and Hong Kong Confederation of Trade Unions (HKCTU): Fight for Central OSH Compensation Fund; Case study (Hong Kong, 2010).

27. “Proceedings of the Domestic Workers Organizing Strategy Workshop held 25-31 March 2007, Yogyakarta, Indonesia”, in Committee for Asian Women (CAW): Manual for domestic workers: Organizing for a better future, (Bangkok, 2009).

PANDUAN

Tujuan

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta akan dapat menyusun rencana aksi untuk mencapai kerja layak bagi pekerja rumah tangga melalui pengorganisasian, pengembangan dan penguatan organisasi dan jaringan, dan pengembangan aliansi dan koalisi.

Daftar isi secara sekilas

Kegiatan

Kegiatan 3.1 Menghadapi tantangan (Kerja kelompok)

Kegiatan 3.2 Pengorganisasian – Mengidentifikasi hambatan (Permainan peran) Kegiatan 3.3 Pengorganisasian – Mengatasi hambatan (Kerja kelompok) Kegiatan 3.4 Mengembangkan strategi pengorganisasian (Kerja kelompok) Kegiatan 3.5 Membentuk jaringan dan membangun aliansi (Kerja kelompok)

Kegiatan 3.6 Melobi pendukung-pendukung Anda (untuk organisasi pekerja rumah tangga)

(Permainan peran)

Kegiatan 3.7 Menyusun rencana aksi (Kerja kelompok) Kegiatan 3.8 Membuat komitmen pribadi (latihan individu)

Alat

Alat 3.1 Daftar periksa untuk pengorganisasian pekerja rumah tangga

Alat 3.2 Apa yang bisa dilakukan oleh serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil

untuk mendukung pekerja rumah tangga

Alat 3.3 Peta jalan untuk pengembangan strategi pengorganisasian Alat 3.4 Daftar periksa: Membangun organisasi, menjalin aliansi

Alat 3.5 Analisis SWOT

Alat 3.6 Jalan menuju perubahan

.

Lembar peserta

Lembar peserta 3.1 Menghadapi tantangan: Berorganisasilah, jangan menyerah Lembar peserta 3.2 Membangun organisasi, menjalin aliansi

Lembar peserta 3.3 Studi kasus: pekerja rumah tangga berorganisasi dan membangun

aliansi di seluruh dunia

Lembar peserta 3.4 Merencanakan perubahan

MODUL 3

Kerja layak bagi pekerja rumah tangga:

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 90-94)