• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar peserta 3.2 Membangun organisasi, menjalin aliansi

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 122-126)

Daftar periksa: Membangun koalisi untuk kerja layak bagi pekerja rumah tangga

• Tetapkan argumen untuk koalisi: lebih kuat, lebih banyak perhatian media, berbagi sumber daya dan keahlian, semakin baiknya potensi akses untuk melobi para pengambil keputusan.

• Bangunlah dukungan: Dapatkan organisasi mitra yang anggotanya juga terdampak. Jaringan dan pengaruh mereka akan memperkuat kampanye Anda.

• Kompromi tentang apa yang ingin Anda capai mungkin perlu dicapai di antara anggota koalisi. Anda tidak harus setuju segala sesuatu tetapi sebuah platform bersama diperlukan. Bagaimana Anda akan bernegosiasi?

• Sepakati sebuah pernyataan yang jelas mengenai apa yang Anda inginkan.

• Dapatkan informasi untuk memperkuat pandangan atau pernyataan Anda. Dapatkah mitra Anda membantu Anda mencari fakta, keahlian atau bukti studi kasus?

Organisasi pekerja rumah tangga di seluruh dunia telah membangun koalisi dan aliansi dengan serikat pekerja – pendukung alami mereka – dan organisasi masyarakat sipil untuk mendorong kerja layak bagi pekerja rumah tangga. Bagaimana ini bisa terjadi sangat tergantung pada sejarah dan perkembangan kelompok-kelompok dan asosiasi-asosiasi pekerja rumah tangga, dan serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil di setiap negara. Di Amerika Latin, Afrika Selatan dan Hongkong Cina, misalnya, ada tradisi panjang organisasi pekerja rumah tangga bekerja sama dengan serikat pekerja, seringkali menjadi anggota serikat nasional itu sendiri. Di Eropa, kelompok-kelompok pekerja rumah tangga migran sejak dulu menjalin hubungan dengan serikat pekerja; ikatan-ikatan ini telah diperkuat selama bertahun-tahun, dengan pekerja rumah tangga bergabung dengan serikat pekerja di sektor jasa. Di banyak negara, organisasi masyarakat sipil – lembaga non-pemerintah (NGO), organisasi hak asasi manusia, organisasi perempuan dan organisasi migran, organisasi berbasis agama – merupakan pendukung kuat pekerja rumah tangga, yang mengadvokasi hak-hak mereka, membantu membangun organisasi mereka, memberikan pelatihan di berbagai tingkat, mengelola penampungan dan pusat layanan dan mendukung kampanye mereka.

Menjalin aliansi dan membangun koalisi

Aliansi dan koalisi mungkin berjangka pendek atau panjang, untuk satu isu tunggal, suatu kampanye tertentu atau beragam tuntutan; Aliansi mungkin berakhir ketika tujuan tercapai (atau tidak tercapai) atau mereka mungkin menghasilkan hubungan yang bertahan lama antar organisasi mitra. Apa pun bentuk yang diambil, apa pun tujuannya, pembangunan aliansi dan koalisi hanya dapat berhasil jika didasarkan pada rasa saling menghormati dan prinsip-prinsip demokrasi, dengan semua mitra berkedudukan sejajar.

Aturan emasnya adalah memastikan bahwa proses tersebut benar-benar memberdayakan pekerja rumah tangga dan bahwa mereka – bukan orang lain – berbicara untuk diri mereka sendiri. Selama bertahun-tahun, di seluruh belahan dunia, ada banyak aliansi dan koalisi

Organisasi pekerja rumah tangga dan serikat pekerja

“Ada situasi di mana sangat sulit bagi pekerja rumah tangga untuk membentuk atau bergabung dengan serikat pekerja. Bila terjadi pemberangusan serikat atau tekanan politik, pekerja merasa takut dan cenderung membentuk asosiasi swadaya atau koperasi alih-alih serikat pekerja. Kita perlu menerima bahwa pekerja informal tidak selalu bisa bergabung dengan serikat. Tetapi serikat pekerja masih dapat mengakui dan mendukung mereka. Kita perlu melobi serikat pekerja nasional lebih banyak lagi sehingga mereka mendukung reformasi hukum nasional dan internasional. Kita perlu melibatkan mereka secara sistematis dan strategis”.

Lee Siew Hwa, Committee for Asian Women (CAW).

“Bukan rahasia bahwa serikat pekerja kadang-kadang merasa kesulitan untuk mendukung pekerja rumah tangga. Tetapi FNV Mondiaal sekarang menjadikannya prioritas, di samping perjuangan kami di bidang pekerja anak, pekerja migran, dan orang-orang yang bekerja di sektor informal”.

Peter Gortzak, Ketua, FNV Mondiaal, Konfederasi Serikat Pekerja, Nederland. “Memang benar kita harus mengubah pemikiran pemimpin laki-laki serikat kami. Saat serikat saya memutuskan untuk mengorganisir pekerja perawatan kesehatan berbasis masyarakat, salah satu pekerja berupah paling rendah, banyak anggota laki-laki merasa keberatan. Namun, pimpinan serikat menjadikannya prioritas dan kami memenangkan upah yang lebih baik dan PKB (perjanjian kerja bersama). Sekarang, banyak dari mereka yang keberatan melihat kami sebagai aset – karena banyak di antara yang direkrut menjadi aktivis “.

Ann Chambers, Aktivis, British Colombia Government and Service Employees’ Union (BCGSEU), Kanada.

Aliansi yang berhasil di tingkat nasional dan internasional

(FADWU) Hongkong pada tahun 2010 merupakan tonggak penting dalam organisasi pekerja rumah tangga dari lima kebangsaan (Cina, Filipina, Indonesia, Nepal dan Thailand). Tujuan HKCTU melakukan pengorganisasian FADWU adalah memberdayakan pekerja rumah tangga untuk membela dan memajukan hak-hak dan manfaat-manfaat mereka melalui kekuatan kolektif mereka. Prioritas FADWU adalah: a) mengembangkan kapasitas kepemimpinan serikat Thailand dan Nepal; b) memperkuat koordinasi antar afiliasi FADWU; c) mengkonsolidasikan kepemimpinan FADWU; d) adopsi dan ratifikasi Konvensi ILO mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga; e) memfasilitasi partisipasi anggota FADWU dalam kegiatan dan proses pengambilan keputusan HKCTU guna untuk mempromosikan integrasi pekerja migran di dalam gerakan buruh lokal, dan meningkatkan profil dan visibilitas FADWU di masyarakat; dan e) memperkuat kapasitas advokasinya, khususnya, untuk mengkampanyekan hak perundingan bersama pekerja rumah tangga di Hongkong.

International domestic Workers’ Network (IDWN), yang dijalankan oleh dan untuk organisasi pekerja rumah tangga di seluruh dunia, bertujuan untuk:

• Membantu dalam organisasi serikat pekerja rumah tangga bila belum ada dan bertindak sebagai clearing house untuk pertukaran informasi.

• Mengorganisasi dukungan satu sama lain dan solidaritas untuk memajukan tujuan-tujuan politik bersama (standar internasional, undang-undang nasional).

• Mewakili pekerja rumah tangga di tingkat internasional.

• Mengamankan dukungan gerakan buruh yang lebih luas untuk masing-masing tujuan ini.

Semua kawasan diwakili oleh organisasi (serikat, asosiasi, jaringan) pekerja rumah tangga. IDWN didukung oleh International Union of Food, Agricultural, Hotel, Restaurant, Catering, Tobacco

and Allied Workers’ Associations (IUF), WIEGO (Women in Informal Employment: Globalizing and Organizing) dan Global Unions.

Sumber: HKCTU. 2011. Report on organizing domestic workers in Hong Kong, October 2010-March 2011; IDWN. 2010-2011. Newsletters. Terdapat di: http://www.idwn. info/content//who-we-are [1 Feb. 2012].

terjadi tanpa aliansi kuat jaringan, organisasi dan kelompok pekerja rumah tangga, serikat pekerja, dan migran, organisasi perempuan hak asasi manusia dan keagamaan. Bersama-sama mereka berkampanye di tingkat nasional, regional dan internasional, bahkan saat mereka memperdebatkan strategi-strategi mereka dan mengatasi perbedaan. Satu akibat langsung dari kampanye untuk standar internasional tersebut adalah meningkatnya kesadaran di seluruh dunia tentang nilai pekerjaan rumah tangga dan peran penting pekerja rumah tangga di masyarakat, komunitas dan perekonomian kita. Kampanye tersebut memberi platform untuk organisasi pekerja rumah tangga untuk mengartikulasikan pandangan dan aspirasi mereka dan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan pekerja, sekutu dan pendukung di seluruh dunia.

Kemenangan untuk semua

“Memenangkan K189 tahun lalu merupakan kemenangan nyata bagi semua orang yang terlibat. Kemajuan semacam itu hanya mungkin karena keterlibatan semua pihak, dan peran sentral pekerja rumah tangga sendiri. Luar biasa untuk melihat bagaimana serikat-serikat memperjuangkannya sepenuh hati, dan bagaimana mereka membiarkan pekerja rumah tangga memimpin. Semua kampanye dan konferensi, dan sebagainya oleh IDWN, IUF dan lain-lain membuat perbedaan besar untuk ITUC. Kemudian, ketika K189 dimenangkan, ada perasaan bahwa ini adalah kemenangan untuk semua. Sekarang waktunya untuk ratifikasi dan bertindak. Dengan kampanye ‘12 di 12’, sangat penting untuk menjaga aliansi yang kita bentuk agar tetap aktif, di tingkat nasional dan internasional. Di masing-masing negara, kita perlu juga untuk melihat apa hak-hak yang sudah diberlakukan bagi pekerja rumah tangga, dan apa yang perlu ditingkatkan, termasuk bagaimana undang-undang dilaksanakan. Kita harus belajar dari pengalaman ini semua yang kita bisa, dan mendorong semua serikat yang berafiliasi untuk mengorganisasi pekerja rumah tangga. Ini tidak hanya akan mendukung pekerja rumah tangga tetapi memperkuat keseluruhan gerakan serikat, di kampung halaman dan secara internasional”. Diana Holland, Ketua, Komite Perempuan ITUC.

Sumber: IDWN: Newsletter ( Februari 2012). Terdapat di: www.domesticworkerrights.org [8 Maret 2012].

Sumber bacaan lebih lanjut:

Bonner, C. 2010. Domestic workers around the world: Organising for empowerment, Makalah disusun untuk Social Law Project Conference, 7-8 Mei 2010 (Cape Town, Women in Informal Employment: Globalizing and Organizing (WIEGO)).

International Trade Union Confederation (ITUC). 2010. “Domestic work: Mobilising for an ILO Convention” dalam Union View, No. 19 (Brussels).

ITUC. 2010. Interview series by N. David and S. Grumiau (Brussels). ITUC. 2008. Achieving gender equality: A trade union manual (Brussels).

Mather, C. 2008. Respect and rights, Laporan dari Conference on Protection for Domestic Workers, Amsterdam, November 2006 (Amsterdam, IRENE and IUF).

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 122-126)