• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan orang dewasa dan metodologi pelatihan partisipatif2

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 183-187)

Pendidikan Orang Dewasa, Fasilitasi dan Pengorganisasian Pelatihan

Kegiatan 1.4 Pendidikan orang dewasa dan metodologi pelatihan partisipatif2

Memahami faktor-faktor kunci untuk keberhasilan pelatihan 40 menit

Bahan dan persiapan

Lembar peserta • Metaplan • Flip chart • Double tape • Slide • Lembar peserta 1.2: Siklus pembelajaran Eksperensial • Lembar peserta 1.3: Pembelajaran orang dewasa • Lembar peserta 1.4: Sepuluh prinsip dan praktik yang berhasil bagi orang dewasa Tujuan Durasi

Tugas

Langkah 1: Refleksi pentingnya ketrampilan fasilitasi (10 menit)

a. Ajaklah peserta untuk curah pendapat mengenai apa relevansi ketrampilan memfasilitasi dengan keberhasilan sebuah pelatihan. Lalu tanyakan peran pelatih dalam sebuah pelatihan partisipatif yang membedakannya dari proses pembelajaran tradisional: satu arah.

b. Setelah itu, jelaskan pelatihan partisipatif yang efektif didasarkan pada masukan dari semua peserta. Ini artinya bahwa kesuksesan suatu pelatihan lebih tergantung kepada kemampuan pelatih untuk memperkirakan dinamika kelompok, kemampuan untuk melakukan perubahan pada saat-saat menjelang pelatihan dimulai, kemampuan untuk mengambil resiko dan memberi tantangan kepada peserta, kemampuan untuk memahami gaya komunikasi peserta untuk memaksimalkan penggunaan metode fasilitasi yang inovatif. Dengan kata lain, Anda memerlukan ketrampilan fasilitasi yang luar biasa, sehingga proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dan proses belajar yang efektif bisa berlangsung.

Langkah 2: Fasilitasi dinamika kelompok (15 menit)

1. Tanyakan kepada peserta, seandainya ia menjadi fasilitator sebuah pelatihan dan menemukan situasi seperti di bawah ini, apa kira-kira yang jadi penyebabnya?

2. Setiap orang tidak berpartisipasi atau tidak menunjukkan ketertarikan dan sebagian diam 3. Peserta tetap pada pandangan yang saling bertentangan, menghambat proses atau

pengambilan keputusan

4. Beberapa peserta mengabaikan atau tidak memperdulikan kontribusi dari peserta lain 5. Kelompok tidak bisa mengambil keputusan, atau tidak ingin melaksanakan keputusan Setelah peserta menyampaikan pendapatnya, jelaskan bahwa proses untuk menemukan apa yang terjadi dalam satu kelompok disebut mendiagnosis. Ini merupakan ketrampilan penting bagi seorang fasilitator. Seorang fasilitator hanya bisa menghindari atau menghilangkan masalah jika dia bisa mendiagnosis apa yang terjadi. Dalam diagnosis terkandung pemahaman tentang penyebab masalah yang diperoleh setelah mencari petunjuk:

Memahami mengapa keterampilan fasilitasi penting dalam pelatihan partisipatif 90 menit

Bahan dan persiapan

Lembar peserta • Presentasi • Meta plan • Flip chart • LCD

• Lembar peserta 1.5: Apakah fasilitasi itu dan apa yang perlu difasilitasi • Lembar peserta 1.6: Praktik Menyimak

• Lembar peserta 1.7: Praktik Bertanya • Lembar peserta 1.8: Praktik Parafrase

• Lembar peserta 1.9: Praktik Memfasilitasi sebuah konsensus atau kesepakatan

Tujuan Durasi

MODUL TAMBAHAN

1. dari dalam kelompok, misalnya pola komunikasi, bahasa tubuh

2. di luar kelompok, misalnya sejarah, hubungan masa lalu antara anggota, hierarki. Beberapa contoh yang bisa diungkap di sini adalah:

Masalah

Setiap orang tidak berpartisipasi atau tidak menunjukkan

ketertarikan dan sebagian diam

Peserta tetap pada pandangan yang saling bertentangan, menghambat proses atau pengambilan keputusan Beberapa peserta mengabaikan atau tidak memperdulikan kontribusi dari peserta lain Kelompok tidak bisa mengambil keputusan, atau tidak ingin melaksanakan keputusan

Ketika presentasi

Ketika mendorong sharing

Ketika mendorong penemuan

Tugas tidak jelas untuk setiap orang Beberapa peserta merasa tidak aman Beberapa peserta mendominasi berdasarkan pendidikan, kelas atau seks

Adanya nilai-nilai yang berbeda yang jauh lebih penting ketimbang tugas kelompok

Adanya perbedaan/konflik antara individual yang ada sebelum keberadaan kelompok

Peserta tidak sensitif terhadap kebutuhan dan masukan dari yang lain

Peserta terlalu mementingkan diri sendiri Peserta tidak memiliki cukup informasi atau ketrampilan untuk memecahkan masalah Keputusan mengancam peserta

Takut salah

Perjelas tujuan

Kelompok, struktur dan kecepatan sesuai dengan apa yang perlu dipelajari

Sebanyak mungkin gambarkanlah

Hubungkan dengan apa yang sudah peserta ketahui Hubungkan dengan realitas kerja peserta

Cari kesamaan dan perbedaan Tetap pada jalur

Ikuti seluruh diskusi

Rumuskan poin-poin penting

Tantang dengan pemikiran hitam & putih Dapatkan nilai-nilai belajar

Perkuat ekplorasi dan eksperimentasi Perkuat untuk mencoba sesuatu yang baru Dampingi

Kemungkinan penyebab

Langkah 3: Menjelaskan bagaimana fasilitasi mendukung proses belajar yang efektif (20 menit)

1. Ketika kita memfasilitasi proses-proses partisipasi, sharing dan dinamika kelompok maka fokus fasilitator terletak pada bagaimana dan prosesnya. Sedangkan untuk memfasilitasi proses belajar, fokusnya terletak pada apanya.

a. Keterbukaan: kemampuan untuk mengundang dialog, menerima umpan balik, dan siap untuk menguji nilai-nilai Anda termasuk opini, serta kesiapan untuk merubah- nya, jika perlu.

b. Sensitif/empati: kemampuan mengambil pesan implisit; untuk melihat masalah melalui mata peserta; untuk memahami perasaan, ide-ide dan nilai-nilai mereka; untuk fokus pada peran daripada sekedar hanya pada kepribadian atau kompetensi.

c. Ketrampilan komunikasi dasar: kemampuan menyimak dan mengamati secara aktif, bertanya, menguji, menciptakan dialog, mengungkapkan dengan cara lain, memberi umpan balik,

d. Mendiagnosis: kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan memilih cara dan waktu intervensi yang tepat

e. Mendukung dan mendorong peserta: kemampuan untuk memberikan dukungan, apreasiasi dan kepedulian baik secara verbal maupun non-verbal.

f. Menantang: kemampuan untuk berlawanan, untuk tidak setuju, untuk menghentikan satu proses tanpa bersikap kasar.

g. Mengelola konflik: kemampuan untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi dan mediasi.

h. Model: kemampuan untuk menyertakan diri sebagai model dalam kelompok, menanggapi dengan spontan, bersikap sebagai pakar.

Langkah 4: Kerja kelompok – Kemampuan dasar fasilitasi (30 menit)

1. Bagilah peserta kedalam kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan tugas untuk mempresentasikan beberapa kemampuan dasar fasilitasi sebagai berikut:

a. Menyimak b. Bertanya c. Parafrase

d. Memfasilitasi sebuah konsensus

2. Mintalah peserta untuk melihat lembar peserta 1.6, 1.7, 1.8, dan 1.9 sesuai dengan tema diskusi kelompok mereka. Secara berkelompok, mintalah mereka untuk mendiskusikan bersama dan mempersiapkan praktik dan demonstrasi singkat mengenai isi dari lembar peserta tersebut. Berikan waktu 15 menit untuk diskusi kelompok

Langkah 5: Presentasi kelompok (50 menit)

Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan apa yang sudah mereka diskusikan sehingga kelompok lain bisa saling belajar.

Langkah 6: Merangkum poin-poin utama pembelajaran (5 menit)

1. Simpulkan bahwa fasilitasi merupakan seni yang melibatkan banyak kemampuan dasar yang harus dikuasai seperti menyimak, mengamati, bertanya, parafrase, memberikan umpan balik, dinamika kelompok dan seterusnya.

2. Dalam sebuah pelatihan partisipatif, seorang fasilitator harus bisa memfasilitasi kebutuhan peserta pelatihan. Di sini, fasilitator tidak memposisikan dirinya sebagai seorang ahli atau sumber pengetahuan, melainkan sebagai jembatan bagi pertukaran pengetahuan dan informasi. Karenanya, seorang fasilitator haruslah pandai dalam menggali informasi, mengoptimalkan pengetahuan peserta yang didasarkan pada pengalaman mereka kedalam sistematika berpikir dan pengetahuan.

MODUL TAMBAHAN

Tugas

Curah Pendapat (15 menit):

1. Mulailah dengan pertanyaan, siapa dari peserta yang sudah pernah mengadakan kegiatan baik seminar maupun pelatihan. Bila perlu, mintalah panitia acara memberikan gambaran apa yang telah dilakukannya untuk mempersiapkan pelatihan saat ini.

2. Mintalah peserta mengutarakan pendapat mereka tentang pengorganisasian suatu acara yang baik, apa saja yang harus dipersiapkan. Fasilitator menulis di flipchart dan mengkategorikan pendapat mereka.

3. Sesuai pendapat peserta di flipchart, galilah informasi lebih detil tentang pendapat mereka tersebut.

4. Ringkaslah apa yang menjadi poin-poin penting dan tip dan trik mengorganisasikan sebuah pelatihan. Mintalah peserta membaca informasi lebih rinci mengenai pengorganisasian pelatihan pada lembar bacaan peserta 1.10.

Fasilitator perlu menekankan bahwa sebuah pelatihan haruslah berbasis kebutuhan peserta dan seorang pelatih tidaklah harus menjadi ahli dalam segala hal. Perencanaan sebuah pelatihan idealnya mencakup:

1. Perencanaan logistik dan administratif yang mencakup lokasi kegiatan, peralatan dan perlengkapan pelatihan termasuk manual pelatihan.

2. Pemilihan tim pelatih dan peserta pelatihan yang tepat dan dibuat kriterianya.

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 183-187)