• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pekerja rumah tangga membentuk jaringan dan aliansi

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 127-131)

Thailand. The Network of Domestic Workers (Jaringan Pekerja Rumah Tangga) di Thailand dibentuk sebagai hasil dari sebuah kelompok kerja serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil yang dimulai pada tahun 2009 dengan tujuan mempromosikan kerja layak bagi pekerja rumah tangga. Kelompok kerja awal mengumpulkan pekerja rumah tangga untuk bersosialisasi, meningkatkan kesadaran akan hak-hak mereka, dan memberikan pelatihan tentang

Hongkong Cina. Hong Kong Confederation of Trade Unions (HKCTU) adalah salah satu organisasi yang paling aktif dan berpengalaman dalam membela pekerja rumah tangga di Asia. Sejak berdirinya pada tahun 1990, HKCTU mendorong hubungan antara anggota nasional dan pekerja migran di Hongkong, dan mengorganisir forum-forum mengenai nasib pekerja rumah tangga migran untuk membuat para anggota serikat Hongkong memahami pentingnya bekerja dengan para migran, mendukung perjuangan mereka dan mengalokasikan sumber daya untuk membantu mereka membangun organisasi mereka. Secara umum, tidak sulit untuk meyakinkan para anggota serikat mengenai perlunya membela hak-hak pekerja rumah tangga migran: mereka yang bergabung dengan serikat mendukung prinsip solidaritas antar pekerja.

Namun, dalam tahun-tahun setelah berdirinya HKCTU, sebuah partai konservatif menyerukan pembedaan antara perlindungan hukum yang diberikan kepada pekerja migran dan pekerja lokal, yang menuntut misalnya, agar pemerintah tidak memberi pekerja rumah tangga migran hak atas cuti bersalin, sehingga tidak mempengaruhi kehidupan keluarga majikan. Banyak orang mendukung sikap ini. Pada tahun 1995-96, HKCTU dipandang sebagai organisasi yang membela kepentingan pekerja asing dari pada orang Hongkong. HKCTU dikritik dengan keras, grafiti (coretan dinding) dituliskan pada bangunan kantor mereka dan, dalam kasus ekstrim, bola api kertas dilemparkan ke kantor mereka.

Juga sulit untuk meyakinkan para anggota serikat tentang perlunya mendukung pekerja rumah tangga migran karena banyak di antara mereka sendiri yang merupakan majikan pekerja rumah tangga. Ketika ada pembicaraan tentang kenaikan upah, mereka secara otomatis berpikir tentang dompet mereka. Ada banyak perdebatan internal selama tahun-tahun itu, tetapi pada akhirnya, serikat ini membangun prinsip-prinsip yang kuat dan tradisi-tradisi yang kokoh yang berlanjut hingga saat ini.

HKCTU berjuang untuk perubahan perundang-undangan untuk melindungi pekerja rumah tangga nasional dan migran. Serikat ini juga memberikan layanan khusus. Contohnya, serikat membuat program penciptaan lapangan kerja bagi para anggotanya, dan membuat kontrak tertulis yang berisi peraturan upah, upah yang baik dan kondisi kerja yang layak. Serikat menawarkan jasa pekerja rumah tangga penuh waktu di masyarakat setempat. Serikat mengatur pekerja berpengalaman untuk pergi ke rumah majikan yang memiliki pekerja baru untuk melatih dan meningkatkan kepercayaan diri. Serikat berjuang untuk penghormatan terhadap hak-hak pekerja migran dan menawarkan sejumlah layanan khusus.37

Filipina. Pada tahun 1995, SUMAPI (Samahan di Ugnayan ng mga Manggagawang Pantahanan sa Pilipinas) didirikan sebagai organisasi pekerja rumah tangga pertama di Filipina. SUMAPI merupakan hasil dari upaya-upaya sebelumnya dan dukungan dari Forum Visayan (VF – sebuah LSM di bidang pemberdayaan migran yang rentan, khususnya korban perdagangan manusia, kerja paksa rumah tangga dan bentuk-bentuk eksploitasi lain) untuk menjangkau dan mengorganisasi pekerja rumah tangga perempuan muda saat mereka berkumpul pada libur hari Minggu. Saat ini SUMAPI merupakan salah satu organisasi nasional terdaftar terbesar dengan sekitar 10.000 anggota di seluruh negara. Organisasi ini beranggotakan kelompok-kelompok inti jaringan yang berbasis di taman, sekolah, gereja dan titik-titik penampungan lain untuk perdagangan manusia. Bersama-sama mereka berbicara tentang nasib pekerja rumah tangga, dan mereka bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja rumah tangga anak melalui undang-undang nasional dan kode etik.

SUMAPI memobilisasi pekerja rumah tangga untuk perayaan Hari Pekerja Rumah Tangga tahunan. Perayaan-perayaan di seluruh negara tersebut berlangsung di taman-taman umum di mana pekerja rumah tangga bertemu dan berorganisasi sepanjang tahun, dan para anggota mengorganisasi perjalanan ke stan pendaftaran Jaminan Sosial, pusat konseling serta lembaga-lembaga pemerintah lainnya.

Bagi banyak pekerja rumah tangga yang tinggal jauh dari orang yang mereka cintai, SUMAPI telah menjadi keluarga kedua yang melindungi dan menjaga mereka. Sebagaimana pendiri VF, Cecile Flores-Oebanda katakan: “Pengorganisasian SUMAPI merupakan strategi rintisan Visayan Forum karena memberikan ruang bagi anggota untuk berpartisipasi secara berarti dalam desain dan pelaksanaan kegiatan untuk rekan-rekan mereka sesama pekerja rumah tangga. Mengumpulkan dan meningkatkan kesadaran pekerja rumah tangga yang sangat banyak membutuhkan waktu bertahun-tahun membangun kepercayaan diri berdasarkan perpaduan serangkaian layanan langsung yang cepat tanggap dan penuh perhatian. Layanan-layanan ini – termasuk konseling, penampungan, dan bantuan hukum – terkonsentrasi pada

pekerja rumah tangga muda dan rentan yang tidak memiliki sistem dukungan di kota ini. Bekerja dengan pekerja rumah tangga sendiri merupakan sebuah pengakuan yang kuat bahwa mereka merupakan mitra dalam pemberdayaan mereka, bukan hanya penerima manfaat layanan kesejahteraan”.

SUMAPI dipandu oleh agenda 10 poin mengenai kerja layak bagi pekerja rumah tangga untuk aksi nasional dan internasional yang mencakup reformasi undang-undang, aksi melawan perdagangan manusia, perlunya memastikan migrasi yang aman dan prioritisasi penyediaan pendidikan untuk pekerja rumah tangga anak.38

AS. National Domestic Workers Alliance (NDWA) atau Aliansi Pekerja Rumah Tangga Nasional didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2007 untuk berorganisasi guna meningkatkan kondisi hidup dan kerja pekerja rumah tangga; mendapatkan rasa hormat dan keadilan dari majikan dan pemerintah; menantang rasisme dan seksisme yang telah menurunkan nilai pekerjaan rumah tangga; mengakhiri pengecualian pekerja rumah tangga dari pengakuan dan perlindungan sebagai angkatan kerja; membangun sebuah gerakan pekerja migran yang memerangi dampak globalisasi yang tidak manusiawi; dan mendukung upaya pengorganisasian untuk keadilan.

NDWA memiliki 19 organisasi anggota di 11 kota. NDWA mengumpulkan organisasi anggota untuk saling berbagi praktik dan kegiatan pengorganisasian untuk membangun basis lokal mereka. Organisasi-organisasi anggota mendapatkan dukungan dan sumber daya untuk membantu membangun upaya-upaya lokal mereka, dan organisasi-organisasi mendapatkan pelatihan di bidang sejarah pekerjaan rumah tangga dan pemahaman kesetaraan gender dan migrasi. Organisasi-organisasi anggota berkumpul di pertemuan-pertemuan regional untuk mendukung kerja lokal, merencanakan kampanye, dan membahas rencana kerja regional. Meluncurkan, mempertahankan, dan memperkuat kampanye yang meningkatkan kondisi kerja pekerja rumah tangga menjadi komponen penting penyatuan organisasi-organisasi anggota NDWA. NDWA juga membentuk jaringan dengan aliansi-aliansi akar rumput nasional lainnya yang melakukan pengorganisasian di masyarakat imigran dan kelas pekerja guna mendapatkan suara dan pengaruh yang lebih besar.39

Amerika Latin dan Karibia. Organisasi pekerja rumah tangga di seluruh Amerika Latin dan Karibia bersatu dalam sebuah federasi regional yang disebut CONLACTRAHO, Konfederasi Pekerja Rumah Tangga Amerika Latin dan Karibia. Saat ini, organisasi anggota berasal dari 13 negara di kawasan tersebut, serta Kanada dan sebuah organisasi pekerja migran di Eropa. Organisasi ini bekerja untuk memperkuat organisasi pekerja rumah tangga di masing-masing negara dan di seluruh kawasan tersebut, untuk meningkatkan visibilitas pekerjaan ini dan berupaya menghapuskan eksploitasi, marginalisasi dan diskriminasi yang banyak dialami oleh pekerja rumah tangga. Organisasi ini memperhatikan keragaman sosial, budaya dan ekonomi di kawasan tersebut yang menghantarkan banyak perempuan indigenous, Mestiza dan Kulit Hitam mendapatkan pekerjaan di rumah orang lain.

Marcelina Bautista Bautista, Sekretaris Jenderal Konfederasi, menggambarkan kerja Federasinya: ‘Pekerja rumah tangga, yang hampir semuanya perempuan, memiliki masalah besar dalam membela hak-hak mereka; banyak yang tidak tahu situasi hukum; banyak yang bekerja terisolasi, tidak diperbolehkan bergabung dengan serikat dan dihalangi melakukan kontak dengan NGO pendukung. Banyak yang merupakan migran di dalam negara mereka sendiri atau berasal dari komunitas indigenous. Pada hari libur mereka, Minggu, mereka perlu pergi jalan-jalan atau mengunjungi keluarga dan anak-anak mereka jika mereka bisa; sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mengorganisasi diri’.

Banyak majikan tidak memperlakukan pekerja rumah tangga sebagai ‘pekerja’ tetapi sebagai anggota rumah tangga inferior. Tetapi kita harus membuat perbedaan antara pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga dan pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang dipekerjakan sebagai pekerja berupah, yang padanya hak-hak pekerja harus implisit.

Peru, undang-undang khusus untuk melindungi pekerja rumah tangga disahkan pada tahun 2003 setelah perjuangan panjang oleh organisasi-organisasi di kedua negara tersebut. Di Brasil, sebuah undang-undang baru disahkan pada tahun 2006. Namun sangat sulit untuk membuat undang-undang ini dihormati.

CONLACTRAHO mempromosikan kolaborasi dengan serikat pekerja karena kelompok-kelompok pekerja rumah tangga tidak dapat melakukannya sendiri. Banyak (tetapi tidak semua) mendapatkan dukungan dari serikat pekerja di negara mereka, dalam pelatihan politik, membantu dengan melobi untuk perubahan hukum, dan lain-lain ... Sebagian organisasi kami juga bekerja lintas negara, misalnya, bekerja sama dengan organisasi-organisasi di Republik Dominika tempat banyak migran berasal.

Sebagai sebuah federasi, CONLACTRAHO terus mempromosikan organisasi pekerja rumah tangga dan pekerja domestik dan bekerja ke arah peningkatan kapasitas dan keterampilan”.40

Organisasi pekerja rumah tangga dan pendukungnya perlu bersatu dan bekerja bersama dengan cara yang terencana dengan baik selama satu jangka waktu untuk:

• Mendapatkan pengakuan pekerjaan rumah tangga sebagai pekerjaan seperti pekerjaan apapun lainnya.

• Memastikan penghormatan terhadap dan martabat pekerja rumah tangga. • Mencapai kondisi kerja layak bagi pekerja rumah tangga.

Panduan ini memberikan informasi, studi kasus, dan ‘asupan pikiran’ mengenai dimensi kompleks pekerjaan rumah tangga di seluruh dunia. Sesi latihan terakhir panduan ini fokus pada perencanaan untuk perubahan. Sebagaimana anda akan ketahui dari pengalaman, perencanaan secara cermat penting untuk keberhasilan dalam upaya apapun. Ada banyak metode perencanaan yang dikembangkan oleh serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, lembaga pemerintah, organisasi internasional, komunitas riset dan bisnis – semua ini berbeda-beda, tetapi semuanya menggarisbawahi perlunya melibatkan semua mitra dan pelaku di dalam proses tersebut.

Pengorganisasian, pembentukan aliansi dan koalisi dan proses perencanaan untuk perubahan untuk kerja layak bagi pekerja rumah tangga hanya akan berhasil jika berorientasi pada tujuan dan partisipatif, dengan seluruh mitra – terutama sekali pekerja rumah tangga sendiri – memberikan kontribusi ide-ide dan pandangan berdasarkan pengalaman mereka yang unik dan berharga.

Dalam dokumen Manual Pelatihan untuk Pelatih (Halaman 127-131)