• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Pada Kawasan Soziona

4.2.3 Karakteristik Pelaksana

Keberhasilan implementasi kebijakan dipengaruhi oleh karakteristik pelaksana kebijakan itu sendiri. Karakteristik pelaksana dapat diartikan sebagai ciri-ciri organisasi pelaksana. Karakteristik pelaksana tidak terlepas dari struktur birokrasi dan meliputi siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut dan bagaimana bentuk dukungan yang diberikan dalam implementasi kebijakan.

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan pariwisata ini adalah Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias dan Bappeda Kabupaten Nias. Dinas Pariwisata bertanggung jawab untuk pembangunan destinasi dan pemasaran pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias dalam menyediakan aksesibilitas dan Bappeda selaku instansi perencanaan dan pembangunan.

Dinas Pariwisata terdiri dari struktur organisasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi bidang-bidang yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nias dalam wawancara berikut:

“Di Dinas pariwisata tentu kami sudah dibuat dalam struktur organisasi dan di sana diikat dengan tugas dan tanggung jawab sesuai pembidangannya.

Hingga koordinasi dalam pelaksanaannya ini yang butuh untuk kita sinkronkan di lapangan.” (Kepala Dinas Pariwisata, 29 Juni 2020, Transkrip Wawancara, hal.

10).

Struktur organisasi Dinas Pariwisata dijelaskan oleh Kepala Bidang Seni dan Budaya. Informan mengatakan bahwa:

“Kalau strukturnya mulai dari Kepala Dinas, sekretaris kemudian ada tiga kepala bidang. Masing-masing bidang itu ada kepala seksinya. Itulah struktur di Dinas Pariwisata.” (Kepala Bidang Seni dan Budaya, 6 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 31).

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Kabupaten Nias

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2020.

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa susunan struktur organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari Kepala Dinas yang membawahi Sekretaris.

Selanjutnya Sekretaris membawahi Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan dan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Program. Kemudian terdapat 3 bidang yaitu Bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran, Bidang

Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Bidang Seni dan Budaya Masing-masing bidang tersebut membawahi seksi-seksi dalam bidang tersebut.

Dari susunan tersebut dapat dilihat pembagian kerja sesuai masing-masing bidang dan terdapat hierarki, yaitu ada atasan dan ada bawahan. Hal tersebut merupakan karakteristik utama birokrasi atau organisasi publik.

Kemudian Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata mengatakan bahwa masing-masing bidang tersebut memiliki tugas dalam melaksanakan pengembangan pariwisata. Informan mengatakan bahwa:

“Ada tiga bidang. Selain Bidang Pengembangan Destinasi, ada Bidang Kelembagaan Pariwisata dan Promosi dan ada Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata. Bidang Pengembangan Destinasi itu bagian pembangunan sarana prasarana baik dari bahari, rumah adat dan lain-lain. Bidang Seni dan budaya itu bertanggung jawab untuk penampilan seni budaya yang ditampilkan pada saat event. Sementara Bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran itu bertanggung jawab untuk promosi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Seni dan Budaya dan Bidang Pengembangan destinasi akan dipromosikan oleh bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran. Misalnya ketika Bidang Pengembangan Destinasi udah membangun sarana di Pantai Tagaule maka Bidang Kelembagaan Pariwisata dan Promosi ini yang melakukan promosi melalui media. Tiga bidang itu ada tugas masing-masing dalam mendukung kepariwisataan di Kabupaten Nias.” (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, 30 Juni 2020, Transkrip Wawancara, hal. 17).

Hal senada juga dinyatakan oleh Kepala Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata:

“Kalau Bidang Destinasi soal pengembangan destinasi misalnya di Tagaule dan Bozihӧna, kita yang mempromosikannya. Bidang Seni Budaya juga untuk penampilan kebudayaan pada saat event.” (Kepala Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata, 3 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 28).

Dari wawancara-wawancara di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang terjalin antarbidang yang ada di Dinas Pariwisata dalam melaksanakan pengembangan pariwisata. Masing-masing memiliki tupoksi dan

saling mendukung antara satu bidang dengan bidang yang lain. Hal tersebut juga diungkap oleh Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran:

“Kita saling mendukung. Artinya di Dinas Pariwisata kita kerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. Walaupun ada tupoksi masing-masing tapi tentu hubungan kerja antarbidang itu tetap ada. Saling mendukung.” (Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran, 3 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 26).

Kepala Seksi Sarana Usaha dan Jasa Pariwisata juga mengatakan bahwa bentuk dukungan yang diberikan dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata yaitu dengan melaksanakan tupoksi masing-masing dan melaksanakan program yang sudah direncanakan. Hal tersebut diungkapkan dalam hasil wawancara berikut:

“Bentuk dukungan yang diberikan setiap bidang dalam melaksanakan tanggung jawabnya, ya masing-masing bidang itu melaksanakan tugasnya masing-masing dan setiap program yang sudah direncanakan.” (Kasi Sarana Usaha dan Jasa Pariwisata, 2 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 23).

Selanjutnya, implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona juga melibatkan berbagai pihak, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut:

“Yang terlibat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata ini adalah pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah.” (Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nias, 29 Juni 2020, Transkrip Wawancara, hal. 10).

Kemudian Kepala Bidang Pengembangan Destinasi mengatakan bahwa:

“Ini kan selalu kita adakan kerja sama di antara beberapa SKPD lain, tanpa ada SKPD lain tidak bisa dikembangkan pariwisata ini. Karena kan

masalah jalannya kita tidak bisa ngurusin itu, itu kan masalah PU.” (Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, 30 Juni 2020, Transkrip Wawancara, hal. 16).

Pernyataan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata tersebut juga didukung oleh pernyataan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias yang mengatakan bahwa:

“Sebagai dinas teknis tentunya Dinas Pariwisata terlibat ya, Dinas PU dalam rangka pembangunan aksesibilitas, Bappeda juga turut serta dalam perencanaan pembangunannya.” (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias, 13 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 38).

Kemudian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias juga mengatakan bahwa:

“Dinas Pekerjaan Umum mensuport Dinas Pariwisata dalam pengembangan pariwisata dengan menyediakan infrastruktur atau aksesibilitas ke lokasi wisata yang sudah, sedang atau akan dikembangkan nanti oleh Dinas Pariwisata.” (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias, 13 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 38).

Selain Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias, Bappeda juga turut terlibat dalam mendukung implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona seperti yang dinyatakan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Nias dalam wawancara berikut:

“Perannya sudah saya sampaikan tadi di awal, Bappeda adalah organisasi yang menyiapkan kebijakan daerah, kebijakan pembangunan daerah lebih khusus ke pariwisata, lebih khusus lagi ke Kawasan Soziona itu sudah disiapkan dan tugas kedua melaksanakan integrasi atau keterpaduan terhadap program-program dinas terkait supaya tidak ego sektoral, supaya jalannya bisa sinergilah tidak kerja masing-masing.” (Kepala Bappeda, 9 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 35).

Dari wawancara di atas, dapat diketahui bahwa dalam implementasi kebijakan pegembangan pariwisata selain Dinas Pariwisata banyak pihak yang terlibat. Mulai dari masyarakat, pelaku usaha, organisasi perangkat daerah di Kabupaten Nias seperti Bappeda Kabupaten Nias dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias.

Gambar 4. 15 Jalan yang sudah di buka oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias di sepanjang Kawasan Soziona.

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias, 2020.

Gambar di atas merupakan jalan yang sudah di buka oleh Dinas Pekerjaan Umum di sepanjang Kawasan Soziona. Kondisi jalan masih dalam tahap pembukaan badan jalan dan belum ada pengerasan. Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias turut mendukung implementasi kebijakan pengembangan pariwisata dengan menyediakan aksesibilitas sepanjang Kawasan Soziona. Jalan ini nantinya akan dibangun di sepanjang Kawasan Soziona dan menghubungkan objek wisata yang satu dengan yang lainnya yang ada di Kawasan Soziona.

Dibukanya jalan tersebut sekaligus membuka keterisoliran wilayah pada Kawasan Soziona.

Dengan terlibatnya masyarakat dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona tentunya dibutuhkan dukungan dan tanggung jawab dari masyarakat agar implementasi kebijakan pengembangan pariwisata dapat berhasil. Terkait dengan wujud tanggung jawab masyarakat, informan mengatakan bahwa:

“Menjaga lingkungan ini dan bangunan yang sudah dibangun sama pemerintah. Yang pentinglah bagaimana supaya pantai ini pantas menjadi objek wisata.” (Masyarakat, Desiaro Hura, 15 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal.

41).

Kemudian masyarakat lainnya mengatakan:

“Membuat suasana menjadi nyaman biar wisatawan tidak takut untuk datang jalan-jalan ke sini.” (Masyarakat, Wita Telaumbanua, 15 Juli 2020, Transkrip Wawancara, hal. 46).

Wujud tanggung jawab lainnya diungkapan oleh informan lainnya:

“Menjaga ketertiban.” (Masyarakat, Fajar Lafau, Transkrip Wawancara, hal. 54).

Dari hasil wawancara dengan masyarakat di atas dapat di ketahui bahwa masyarakat sudah mengetahui apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam mendukung implementasi kebijakan pengembangan pariwisata.

Selanjutnya terkait dengan karakteristik pelaksana, peneliti mengobservasi pegawai Dinas Pariwisata dalam hal ini Bidang Pengembangan Destinasi

Pariwisata dengan Bidang Kelembagaan Pariwisata, Promosi dan Pemasaran pada saat sedang menyiapkan dokumen untuk pelaksanaan kegiatan homestay. Kedua bidang tersebut saling mendukung dalam melaksanakan tugas terkait dengan implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona.

Dengan adanya dukungan antarbidang maka terdapat kesatuan dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona.

(Observasi: 9 Juli 2020).

Berdasarkan informasi-informasi yang didapatkan oleh peneliti di lapangan maka dapat diketahui ciri-ciri dari organisasi pelaksana dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Nias, yaitu terdapat pembagian tugas dan hierarki yang dapat dilihat dari struktur organisasi Dinas Pariwisata. Dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona, struktur organisasi turut mendukung implementasi kebijakan. Dengan adanya struktur organisasi maka, terdapat pembagian tugas yang jelas dalam pengimplementasian kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona. Dalam implementasi kebijakan pengembangan pariwisata, masing-masing bidang memiliki tupoksi yang berbeda.

Meskipun demikian, ketiga bidang tersebut sama-sama saling mendukung satu sama lain. Pembagian masing-masing bidang diharapkan dapat mendukung jalannya pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien.

Selanjutnya implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona melibatkan banyak pihak. Selain Dinas Pariwisata, organisasi perangkat daerah lainnya di Kabupaten Nias juga terlibat, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias dan Bappeda Kabupaten

Nias. Dengan terlibatnya organisasi perangkat daerah lain selain Dinas Pariwisata, maka diperlukan dukungan dari organisasi-organisasi perangkat daerah tersebut.

Apabila organisasi perangkat daerah tersebut tidak mendukung maka akan menghambat implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias selaku organisasi perangkat daerah yang bertanggung jawab atas infrastruktur, mendukung implementasi kebijakan pengembangan pariwisata. Dukungan tersebut dapat dilihat dengan adanya pembukaan jalan di sepanjang Kawasan Soziona yang nantinya akan menghubungkan objek wisata yang satu dengan objek wisata yang lainnya dukungan ini masih belum maksimal dilihat dari akses menuju objek wisata masih belum memadai. Selanjutnya Bappeda Kabupaten Nias selaku organisasi perangkat daerah yang terkait dengan perencanaan dan pembangunan daerah turut mendukung pengembangan pariwisata dalam hal perencanaannya.

Berdasarkan pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi tersebut, dapat dinyatakan bahwa karakteristik pelaksana mendukung implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona.

Dengan adanya pembagian tugas yang jelas sesuai dengan bidang yang ada di Dinas Pariwisata akan mempermudah pelaksana untuk fokus mengerjakan tugasnya terkait dengan implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona. Selain itu, adanya dukungan dari organisasi perangkat daerah

lainnya yang terlibat akan memperbesar kemungkinan berhasilnya implementasi kebijakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Soziona.