• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.4. Karakteristik Petani Sampel

4.4.1. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Usia

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang petani dalam menjalankan usahataninya, salah satu faktornya adalah usia. Usia petani yang produktif memungkinkan petani dapat bekerja dengan lebih baik dan maksimal hal tersebut karena pada usia tersebut petani memiliki kondisi fisik yang prima/mumpuni sehingga akan menghasilkan hasil kerja yang lebih baik pula. Usia juga mempengaruhi bagaimana pola pikir seorang petani dalam mengambil keputusan di dalam menjalankan usahataninya. sehingga petani yang berusia produktif akan mampu memanajemen usahataninya dengan lebih maksimal dibandingkan dengan yang usianya sudah tidak produktif lagi. Petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian Terbagi menjadi dalam beberapa kategori usia, dapat dilihat pada tabel 4.5. berikut:

Tabel 4.5. Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia

No. Usia

(Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. 21-30 3 4,17

2. 31-40 18 25,00

3. 41-50 17 23,61

4. 51-60 20 27,78

5. 61-70 12 16,67

6. 71-80 1 1,39

7. 81-90 1 1,39

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Usia produktif dikategorikan antara usia 15-64 tahun. Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa jumlah petani padi sawah terbesar berada pada usia produktif 51-60 tahun yaitu sebesar 27,78%.

4.4.2. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kemampuan seorang petani dalam mengambil keputusan dalam menjalankan usataninya dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Hal ini dikarenakan pendidkan akan mengembangkan pola berpikir seseorang sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seorang petani maka akan semakin baik pula kemampuan berpikir dalam mengelola usahataninya. Tingkat pendidikan petani padi sawah di daerah penelitian dapat dilihat tabel 4.6. berikut:

Tabel 4.6. Karakteristik Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan

Terakhir

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. Tidak Bersekolah 4 5,56

2. SD 38 52,78

3. SMP 17 23,61

4. SMA 13 18,06

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan petani padi sawah di daearah penelitian didominasi pada tingkat SD yaitu sebesar 52,78%.

4.4.3. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab oleh petani padi sawah dalam rumah tangganya. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin banyak biaya untuk kehidupan sehari-hari yang harus dikeluarkan oleh petani dan membuat petani harus lebih giat lagi untuk bekerja agar pendapatan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Adapun jumlah tanggungan keluarga petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7. dibawah ini:

Tabel 4.7. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan

No. Jumlah

Tanggungan

Jumlah (Orang)

Persentase (%) 1. Tidak memiliki

tanggungan 1 1,39

2. 1 - 2 37 51,39

3. 3 - 4 33 45,83

4. 5 - 6 1 1,39

5. > 6 0 0

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasrkan tabel 4.7. diatas maka diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga petani terbanyak berada pada angka 1-2 orang yaitu sebesar 51,39 %.

4.4.4. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan

Luas lahan yang dimiliki oleh petani padi sawah sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang diterima oleh petani. Semakin besar luas lahan yang diolah maka akan semakin tinggi produksi dan pendapatan yang diperoleh. Sejalan dengan semakin luas lahan yang diusahakan petani maka akan semakin tinggi pula keinginan petani untuk terus menerapkan inovasi teknologi yang ada. hal ini agar petani bisa mendapatkan produksi yang lebih tinggi lagi sehingga pendapatan yang diperoleh akan meningkat lagi.

Selain itu semakin luas lahan yang diolah akan membuat petani harus mengeluarkan biaya yang lebih besar pula untuk pembelian alat-alat sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida), biaya upah tenaga kerja, biaya sewa traktor, biaya penerapan teknologi dan lain-lain. Hal ini dikarenakan semakin luas lahan yang diusahakan maka kebutuhan akan input yang digunakan juga harus ditingkatkan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Luas lahan petani sampel dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut ini:

Tabel 4.8. Karakteristik Sampel Berdasarkan Luas Lahan No. Luas lahan

(Ha)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. 0,04 - 0,4 39 54,17

2. 0,44 - 0,8 18 25,00

3. 0,84 - 1,2 11 15,28

4. 1,24 - 1,6 3 4,17

5. 1,64 - 2 1 1,39

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa luas lahan petani sampel didominasi pada luas 0,04-0,4 Ha yaitu sebesar 54,17%.

4.4.5. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Pengalaman Usahatani Pengalaman dilalui oleh para petani saat berusahatani membuat para petani semakin menjadi swadaya dan mengerti permasalahan apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya. Semakin banyak pengalaman petani dalam berusahatani maka akan lebih cepat petani memutuskan apa yang akan terjadi dalam usahatani padi sawahnya.

Pengalaman petani dapat diperoleh dari pengalamannya sewaktu ikut bertani untuk membantu orangtuanya, mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian kemudian menerapkan inovasi yang diberikan penyuluh sewaktu, saling bertukar pikiran dengan sesama petani tentang bagaimana cara mengatasi hama penyakit tanaman, ataupun berdasarkan hasil pengamatan petani selama melakukan usahatani.

Kebanyakan petani merupakan anak petani, sehingga banyaknya pengalaman yang mereka miliki adalah dari pengalaman mereka selama ikut membantu orangtuanya berusahatani. Lamanya pengalaman bertani petani sampel dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut ini:

Tabel 4.9. Karakteristik sampel Berdasarkan Pengalaman Usahatani No. Lama bertani

(Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. 1 - 10. 11 15,28

2. 11 - 20. 13 18,06

3. 21 - 30 26 36,11

4. 31 - 40 11 15,28

5. 41 - 50 8 11,11

6. 51 - 60 3 4,17

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa pengalaman bertani petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian paling banyak adalah 36,11% yaitu pada kategori 21-30 tahun.

4.4.6 Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Sumber Modal

Modal sangat menentukan besar ataupun kecilnya penerimaan yang akan diterima petani padi sawah dalam mengusahakan usahataninya. semakin besar modal yang dimiliki maka kemampuan untuk mengembangkan maupun meningkatkan hasil usahatani akan semakin mudah. Sumber modal terbagi dua, yaitu modal sendiri dan juga modal dari pihak lain (pinjaman). Petani yang tidak memiliki ataupun kekurangan modal tentunya bisa memperoleh modal melalui pinjaman kepada pihak lain dan setiap musim tanamnya harus menyisihkan sebagian penerimaan yang diterima untuk membayar pinjaman yang dijadikan modal pada usahatani sebelumnya.

Dalam menjalankan usahatani petani menggunakan tiga sumber modal, yaitu modal milik sendiri, modal dari pihak lain/pinjaman, dan modal campuran. Dengan menggunakan modal milik sendiri maka biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil dan juga risiko dalam penggunaannya juga lebih kecil. Pelaku usaha tidak perlu

bergantung pada pihak lain, tidak ada keharusan untuk pengembalian modal, tidak perlu membayar bunga ataupun biaya administrasi dan tidak adanya administrasi yang rumit. Akan tetapi penggunaan modal milik sendiri memiliki kelemahan seperti jumlahnya yang terbatas, memperolehnya lebih sulit, dan kurang memotivasi untuk pengembangan usaha. Penggunaan modal yang bersumber dari pihak lain/pinjaman mempunyai kelebihan seperti dari segi jumlah yang tidak terbatas, dan memotivasi pengguna modal agar giat dalam menjalankan usahanya.

Di lain sisi penggunaan modal dari pihak lain juga memiliki kelemahan seperti administrasinya yang rumit, keharusan mengembalikan modal, biaya tambahan seperti bunga dan biaya administrasi, serta adanya beban moral. Dan penggunaan modal yang terbaik adalah dengan menggunakan sumber modal campuran antara modal milik sendiri dan dari pihak lain/pinjaman dengan perbandingan lebih banyak menggunakan modal milik sendiri dan penggunaan modal dari pinjaman disesuaikan dengan kekurangan modal milik sendiri.

Kategori sumber modal yang digunakan petani sampel dalam mengushakan usahatani padi sawahnya dapat diketahui melalui tabel 4.10. berikut:

Tabel 4.10. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Sumber Modal

No. Sumber Modal Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1. Tabungan 22 30,56

2. Pinjaman 25 34,72

3. Tabungan dan pinjaman 25 34,72

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasarkan tabel 4.10. diatas maka dapat diketahui bahwa sumber modal petani padi sawah yang menjadi sampel penelitian paling banyak adalah hanya pinjaman

yaitu sebesar 34,72% atau sebanyak 25 orang dan yang melalui tabungan dan pinjaman sebesar 34,72% atau sebanyak 25 orang juga.

4.4.7. Karakteristik Petani Sampel Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Status kepemilikan lahan sangat mempengaruhi biaya yang harus ditanggung petani dalam berusahatani. Petani padi sawah yang melakukan usahatani dengan menyewa lahan dikarenakan tidak memiliki lahan sendiri maka akan mengeluarkan biaya sewa lahan tiap musim tanamnya.

Adapun status kepemilikan lahan petani sampel dapat dilihat pada tabel 4.11.

berikut:

Tabel 4.11. Karakteristik Sampel Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan

No. Status Kepemilikian Lahan

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. Milik Sendiri 65 90,28

2. Sewa 6 8,33

3. Milik sendiri dan sewa 1 1,39

Jumlah 72 100

Sumber: Analisis Data Primer dari lampiran 1 (diolah dengan SPSS 21)

Berdasarkan tabel 4.11. diatas maka dapat dilihat bahwa status kepemilikan lahan petani sampel terbesar adalah lahan milik sendiri sebesar 90,28% atau sebanyak 65 orang.

56 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Keadaan Minat, Pola pikir, Keterampilan, Modal dan Pendapatan Petani

Dokumen terkait