• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

R ENC ANA S IS TEM P ER KOTAAN

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU MAKMUR DAN SEJAHTERA TAHUN 2025

4. Mengembangkan tata pemerintahan yang baik, melalui peningkatan kinerja aparatur, sehingga mampu memberikan pelayanan prima kepada

2.1.3 Karakteristik Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu

1. Pola ruang eksisiting wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi 4

karakteristik spesifik, yaitu :

a. Kawasan bagian selatan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan dataran tinggi (kemiringan diatas 40 %) yang sebagian besar adalah kawasan Hutan Lindung Bukit Nanti dan perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan diwillayah ini adalah kopi dan lada. b. Kawasan bagian tengah wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan kawasan dataran hingga bergelombang (kemiringan 15-40 %) merupakan kawasan hutan produksi, perkebunan. Pertanian lahan kering dan horttikultura dengan komoditas unggulan adalah karet, sawit, kelapa, buah-buahan (durian, rambutan, duku).

c. Kawasan bagian utara yang merupakan dataran (kemiringan 0-15 %) merupakan kawasan perkebunan dan pertanian lahan basah dengan komoditas unggulan karet, sawit dan padi serta sayur mayur.

d. Pada kawasan tengah dari arah barat-timur serta utara terdapat kawasan sub DAS Sungai Ogan dan Lengkayap terdapat kawasan-kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan.

2. Struktur ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari;

a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Perkotaan Baturaja dengan fungsi pusat pemerintahan kabupaten, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, industri.

b. Pusat Kegiatan Ibukota kecamatan (IKK) terdiri 10 yaitu IKK yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan.

c. Terdapat 138 desa yang tersebar diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan struktur mata pencaharian pertanian dengan dominasi sub sektor perkebunan (karet, sawit, lada, kopi) dan sebagian sub sektor pertanian lahan basah (padi dan sayur mayur).

d. Sistem jaringan transportasi utama terdiri dari jalan nasional yang menghubungkan akses dari Palembang-Prabumulih-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Lampung dan jalan provinsi yang dari

Prabumulih-Lubuk Batang-Baturaja-Muara Dua. Jaringan rel kereta api dari Palembang-Prabumulih-Baturaja-Martapura-Lampung.

e. Sistem jaringan lain seperti listrik dan telepon kabel mengikuti pola jalan yang ada.

f. Sebaran fasilitas utama mengikuti perkembangan masing-masing IKK, namun fasiltas kesehatan (puskesmas), fasilitas pendidikan, pasar tradisional tersebar merata di setiap IKK.

3. Kawasan Rawan Bencana; kawasan rawan bencana gempa vulkanik

(terletak pada kawasan kaki pengunungan bukit barisan) dan longsor dikawasn perbukitan, sebagian terdapat diwilayah Kecamatan Ulu Ogan, Muara Saeh dan Lengkiti. Kawasan rawan banjir akibat meluapnya Sungai Ogan dan Lengkayap meliputi wilayah Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan dan Sinar Peninjauan.

4. Perekonomian wilayah; hasil analisis LQ terhadap PDRB Kabupaten OKU

tahun 2007 yang merupakan sektor basisi adalah pertanian, bangunan dan konstruksi, perdagangan dan jasa, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta sektor jasa lainnya. Sektor usaha pertambangan dan galian masih sektor non basis karena faktanya Kabupaten OKU memiliki potensi untuk pengembangan pertambangan dan galian namun kurangnya aksessibilitas dan kendala promosi menjadi penghalang berkembangnya sektor ini. Dengan adanya potensi minyak, gas dan batubara dan bahan galian lainnya diharap sektor memberikan konribusi yang tinggi dimasa yang datang.

Komoditas unggulan hasil hasil pertanian adalah karet, sawit, kopi dan lada.

5. Kependudukan; pada tahun 2009 Kabupaten Ogan Komering Ulu

Lampung Barat dihuni oleh 308.081 jiwa penduduk atau rata-rata hanya 64 jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi di kecamatan Baturaja Timur 970 jiwa/Km2, Kecamatan Baturaja Barat 257 jiwa/km2 yang

merupakan kawasan perkotaan ibukota kabupaten, Kecamatan Lubuk Raja 337 jiwa/km2 dan Sinar Peninjauan 196 jiwa/Km2 merupakan kepadatan tertinggi setelah kawasan perkotaan Baturaja.

Keuangan Daerah; Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu

pada tahun 2007 masing-masing sebagai berikut:

• Total realisasi pendapatan dari bagian pendapatan asli daerah sebesar Rp. 24.582.840.648.000,- dari jumlah tersebut sebesar 8.051.216.898,80 berasal dari pajak daerah, Rp. 4.1158.590.401,17 berasal dari retribusi daerah, Rp. 2.201.689.726,38,- berasal dari laba perusahaan milik daerah dan sisanya berasal dari pendapatan lain-lain (Rp. 10.214.343.622,05,-). Selain itu, pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu berasal dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah, masing-masing sebesar Rp. 515.862.689.115,00 dan Rp. 5.000.000.000,-. Sehingga total pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2007 sebesar Rp. 545.445.529.763,-. Besarnya pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu sejalan dengan telah berjalannya otonomi daerah yang mengakibatkan pemerintah kabupaten dapat mengelola pendapatannya sendiri.

• Dari sisi pengeluaran tampaknya pada tahun anggaran 2007 pengeluaran untuk belanja/pengeluaran langsung merupakan bagian terbesar dari jenis belanja lainnya. Adapun total pengeluaran langsung yakni sebesar Rp. 376.517.866.874,-. Sedangkan belanja tidak langsung sebesar Rp. 169.651.365.899,87. Belanja pegawai adalah pengeluaran belanja terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 157.427.562.776,-, sedangkan belanja modal adalah pengeluaran terbesar untuk belanja langsung yaitu sebesar Rp. 280.669.576.934,00.

Anggaran belanja pembangunan yang dikategorikan sebagai pengeluaran pembangunan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pada dasarnya adalah investasi dari Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk ikut serta menggerakkan roda pembangunan, yang berarti ikut mempengaruhi laju pertumbuhan PDRB

tersebut pinjaman daerah, baik pinjaman dalam negeri maupun pinjaman luar negeri tidak ada

Dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan kawasan bagian selatan dan barat kawasan perbukitan dan terdapat hutan lindung, perkebunan rakyat dengan komoditas unggulan pada kawasan ini kopi dan lada, bagian terngah dataran hingga bergelombang kawasan hutan produksi, perkebunan karet dan sawit baik dikelola swasta maupun rakyat, bagian utara dataran dengan potensi kawasan pertanian lahan basah dan perkebunan karet, pada kawasan tengah dialiri Sungai Ogan dan Lengkayap, terdapat jaringan jalan nasional yang menghubungkan akses Palembang-Prabumulih-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Lampung atau Padang-Bengkulu-Lubuk Linggau-Tebing Tinggi-Lahat-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Lampung. Jaringan kereta api barang dan penumpang akses Palembang-Prabumulih-Baturaja-Lampung. Terdapat Industri strategis yaitu industri Semen Baturaja di Kota Baturaja. Potensi yang prospektif dikembangan dimasa yang akan datang selain sektor perkebunan, kehutanan adalah sektor pertambangan dengan adanya potensi minyak, gas, batubara dan bahan galian lainnya.

Isu Strategis; seperti yang telah dipaparkan pada bab 1, bahwa isu strategis yang

berkembang di Kabupaten Ogan Komering Uu secara garis besar adalah :

• Merupakan kawasan yang penting dalam sistem tata air di Provinsi Sumatera Selatan adanya Sub DAS Ogan serta kawasan Hutan Lindung • Memiliki keunggulan aksessibilitas transportasi (jalan nasional dan rel kereta

api)

• Memiliki potensi pengembangan sistem jaringan energi dan telekomunikasi • Merupakan kawasan andalan (Muara Enim dan sekitarnya) dengan prioritas

pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan

• Ketersedian lahan perkebunan yang cukup luas dengan komoditi unggulan karet dan kelapa sawit.

• Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat memberikan kontribusinya terhadap lumbung energi nasional. Kerena mempunyai ketersediaan potensi tambang minyak dan gas, panas bumi, batubara serta bahan miniral bukan batuan, • Memliki keanekaragaman potensi wisata (alam, agro dan peninggalan

sejarah)

• Struktur ekonomi berbasis pertanian

• Terdapatnya sumber daya energi yang dapat diperbaharui

• Terdapat potensi kawasan rawan bencana banjir, longsor dan erosi terutama di kawasan sepanjang Sub DAS Ogan serta kawasan Hutan Lindung (akibat pengundulan hutan/Lahan kritis).

• Terdapat kawasan pertahanan dan keamanan (Obyek Militer

Baturaja/OMIBA) tempat pendidikan dan latihan TNI Angkatan Darat • Permasalahan permukiman disempadan sungai.

• Komplik pemanfaatan lahan antara pertambangan dengan kegiatan budidaya lainnya.

Aspirasi Stakeholder; melalui Lokakarya dan terakhir adalah seminar /diskusi yang

difokuskan pada perumusan tujuan penataan ruang diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2.1

Masukan Rumusan Tujuan Dan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu

NO Usulan Substansi Tujuan Kata Kunci Tujuan

1 Masyarakat Sejahtera, Hutan dan Daerah Aliran Sungai

Lestari Masyarakat SejahteraHutan & Daerah

Aliran Sungai Lestari 2 Kota Baturaja sebagai Pusat Pemerintahan, perdagangan

dan jasa, pendidikan, kesehatan Pusat KegiatanWilayah

3 Kawasan bagian selatan sebagai Kawasan Hutan Lindung Pelestraian Lingkungan 4 Pengembangan Agrobisnis dengan memperhatikan Zona

Seismic Agrobisnis

5 Kawasan perkotaan Baturaja dikebangkan juga kawasan Industri Semen Baturaja dan industri berbasis hasil pertanian, perkebunan, kehutanan dan hasil pertambangan

Industri berbahan baku lokal

6 Kabupaten Hijau (Green Regency) menuju Masyarakat

NO Usulan Substansi Tujuan Kata Kunci Tujuan kerangka Pelestarian Alam

Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat

Agrowisata

7 Pengembangan potensi minyak dan gas, batubara, bahan galian dan energi alternatif untuk listrik perkotaan dan perdesaan

Ekploitasi dan Kelestraian Lingkungan 8 Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu sesuai

dengan Potensi SDA dan SDM Potensi Lokal

9 Pengembangan perkebunan rakyat dengan komoditas

unggulan karet Tanaman KaretRakyat

10 Penguatan fungsi hutan sebagai sumber daya energi Hutan 11 Pengaturan zona Daerah Aliran Sungai berbasis budaya

dan kearifan lokal Konservasi danrevitalisasi daerah

aliran sungai dengan Budaya Lokal

12 Pembangunan ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal (hutan, perkebunan, pariwisata) ditunjang infrastruktur yang memadai

Ekonomi masyarakat Sumber daya lokal 13 Prioritas Perluasan dan pembukaan lahan Pertanian

Tanaman Pangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (kecamatan Peninjauan dan Sinar Peninjauan)

Memenuhi swasembada pangan 14 Penataan ruang memperhatikan peningkatan status jalan

dan kawasan pertambangan, pendekatan ruang hulu-hilir, penjagaan hutan, pemanfaatan lahan untuk kawasan lindung

Pertambangan Kawasan Lindung 15 Pada kawasan budidaya dibuat Zonasi untuk perkebunan,

persawahan dan permukiman serta Kawasan Minapolitan Tranformasi Ekonomi 16 Lingkungan Lestari Ogan Komering Ulu Makmur &

Sejahtera

(Pembangunan berbasis lingkungan dengan

memperhatikan daya dukung yang ada, mempertahankan luasan kawasan lindung, pembatasan jumlah penduduk, mengupayakan insentif lingkungan (CDM))

Lingkungan lestari Makmur & Sejahtera

17 Pembangunan Pariwisata dengan tidak meninggalkan

Budaya dan Kearifan Lokal, serta bentang alam PariwisataKearifan Lokal 18 Kabupaten Konservasi yang berpenghasilan pertanian,

perkebunan, pertambangan serta penyangga air bagi Provinsi Sumatera Selatan

Kabupaten Konservasi Perkebunan Pertambangan Penyangga air Provinsi Sumatera Selatam

19 Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, adalah dengan upaya mendorong

pengembangan sektor utama (basis) perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu sektor pertambangan dan penggalian, pertanian, perdagangan dan jasa, industri sebagai penggerak ekonomi utama (prime mover) dan menjadi tulang punggung tercapainya kesejahteraan penduduk, dengan :

Pengembangan sektor perkebunan rakyat (karet, sawit)

Pengembangan sektor pertanian lahan basah

Masyarakat Sejahtera & Madani

Pertanian & Perkebunan, pertambangan

NO Usulan Substansi Tujuan Kata Kunci Tujuan

Pengembangan sub sektor penunjang lainnya (pariwisata, perikanan, peternakan, industri kecil)

Meningkatkan aksesibilitas wilayah terisolir

Menviptakan lapangan kerja tepat guna

20 Pengembangan kawasan berbasis mitigasi bencana

(gempa, lonsor dan banjir) dan jasa lingkungan Mitigasi danPelestarian lahan 21 Pembangunan kawasan permukiman tidak boleh

mengganggu lahan produktif (sawah abadi) Pelestarian LahanProduktif 22 Penataan Ruang terpadu matra darat, udara dan dalam

bumi PerencanaanTerpadu

23 Mempertahan Obyek Militer Baturaja (OMIBA) sebagai

kawasan tempat pendidikan dan latihan militer Pertahanan dankeamanan negara

Sumber: Hasil Seminar di Kabupaten dan Proviinsi Tahun 2009.

Dari hasil masukan tersebut diperoleh kata kunci untuk merumuskan tujuan penataan ruang yaitu :

1. Konservasi

2. Masyarakat Makmur dan Sejahtera

3. Keserasian Kawasan Daerah Aliran Sungai dan Permukiman

4.

Berbasis industri dan Agribisnis