• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Desa Karyamekar

Secara historis, awalnya Desa Karyamekar merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Pasirkiamis (Kecamatan Samarang) pada tahun 1979, pada waktu itu hanya terdapat satu desa pemekaran, dimana kecamatannya masuk ke Wilayah Kecamatan Samarang.

1. Batas Wilayah dan Orbitrasi Desa Karyamekar

Secara geografis Desa Karyamekar adalah desa yang paling Barat dari Kabupaten Garut yang berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal Darajat Project) khususnya dengan PT. Chevron Geothermal Indonesia. Kemudian secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Pasirwangi dan berdekatan dengan wilayah kehutanan (perhutani). Desa Karyamekar memiliki luas wilayah 305,493 Ha yang terdiri dari dataran 75,493 ha dan perbukitan 230 ha, artinya sekitar 75% wilayah Desa Karyamekar merupakan wilayah berbukit, dan 25% yang terdiri atas tanah datar, yang umumnya merupakan proses pemerataan atau pemangkasan bukit secara sengaja oleh warga untuk kegiatan usaha atau aktivitas sosial lainnya. Batas-batas wilayah administrasi pemerintahan Desa Karyamekar adalah :

Sebelah Utara : Desa Padaawas(Kecamatan Pasirwangi) Sebelah Timur : Desa Talaga (Kecamatan Pasirwangi) Sebelah Selatan : Desa Sarimukti (Kecamatan Pasirwangi) Sebelah Barat : Kehutanan (Kecamatan Ibun Kabupaten

110

Kemudian mengenai jarak dan waktu tempuh untuk mencapai desa Karyamekar, dapat dilihat dalam tabel 13 mengenai Orbitrasi/Jarak Tempuh Desa Karyamekar. Perjalanan menuju Desa Karyamekar, umumnya menanjak dan berkelok-kelok, namun selama perjalanan akan disuguhi dengan pemandangan alam yang indah dan berbukit.

Tabel 13. Orbitrasi Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

1. Jarak ke ibu kota Kecamatan 13 Km 2. Lama Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan

kendaraan Motor ¼ jam

3. Lama tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki/

non motor 1 jam

4. Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan Ada 5. Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten/kota 23 km 6. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan

kendaraan motor 1 jam

7. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan berjalan

kaki 3 jam

8. Kendaraan ke ibu kota kabupaten/kota Ada

9. Jarak ke ibu kota provinsi 83 Km

10. Lama jarak ke ibu kota provisi dengan kendaraan ber motor 4 jam 11. Kendaraan ke ibu kota propinsi Ada 12. Jarak tempuh ke Ibu kota pusat memakai kendaraan 6 jam Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Topografi dan kontur tanah di Desa Karyamekar secara umum berupa area pertanian terdiri dari kebun dan tegalan. Ketinggian rata- rata wilayah ini adalah ± 1450 m dari atas permukaan laut. Suhu rata- rata adalah antara 18OC - 32 OC. secara umum sepanjang tahun

111

mengalami dua musim yaitu musim hujan (Januari–September) dan musim kemarau (April–Agustus).

Kemudian berdasarkan hidrologi, yaitu gambaran aliran-aliran sungai di wilayah Desa Karyamekar membentuk pola daerah aliran sungai yaitu DAS Cibeureum yang berasal dari aliran Gunung Gagak dan area Darajat. Beberapa aliran sungai baik sekala kecil atau besar yang melewati Desa Karyamekar antara lain:

- Sungai Cibeureum (yang berbatasan dengan Desa Padaawas, Desa Pasirwangi), dan

- Desa Talaga yang mengalir langsung ke Cikamiri.

- Sungai Cibeureum di wilayah RW 03 yang mengalir ke Wilayah Desa Talaga yang dipergunakan untuk mengairi area sawah/Pertanian Desa Talaga .

- Sungai Ciwakap yang mengalir ke wilayah Ciherang.

Selain aliran sungai terdapat pula beberapa mata air yang dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari, yaitu: mata air Cihaneut, disebut haneut karena kondisi airnya yang tetap hangat berada di Kampung Cihaneut Rw 04, kemudian mata air Cipanas berada di kampung Cipanas Rw04, mata air Pangliwen (Sulita), dan terakhir mata air Barukai.

112

2. Jumlah Penduduk dan Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa

Karyamekar

Jumlah penduduk Desa Karyamekar di akhir tahun 2012 sebanyak: 5.906 jiwa terdiri dari laki-laki 3.047 jiwa dan perempuan 2.859 jiwa, dengan 1.614 kk (kepala keluaga), dengan jumlah keluarga miskin adalah 670 kk. Berdasarkan gambaran jumlah penduduk tersebut maka dapat diperkirakan jika rata-rata jumlah anggota dalam satu keluarga antara 3-4 orang. Dengan demikian dari 670 kk tersebut berada dalam kondisi miskin, artinya dapat diperkirakan bahwa sekitar 2000 jiwa hingga 2600 jiwa lebih penduduk berada dalam kondisi miskin, atau sekitar 33%-44% masyarakat desa Karyamekar berada dalam kondisi miskin. Kondisi rumah/bangunan tempat tinggal sebanyak 1.373 rumah terdiri dari rumah panggung, semi permanen dan permanen (tidak diperoleh data mengenai proporsi tipologi rumah tersebut).

Kemudian sebaran penduduk di setiap dusun dan rukun warga (RW) nampak tidak merata, dimana jumlah penduduk terbanyak tinggal di dusun 1 Kepakan (hampir 80%) dan sisanya penduduk sekitar 20% tinggal di dusun Ciherang. Dalam data tabel 14 terlihat bahwa konsentrasi penduduk berada di dusun 1 Kepakan, khususnya di RW 2 yang berjumlah 2.038 jiwa. Hal tersebut dapat dipahami mengingat pusat kegiatan pemerintahaan dan masyarakat desa Karyamekar berada di wilayah tersebut.

113

Tabel 14. Jumlah Penduduk per Dusun Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi Dusun RW Jumlah Penduduk Jumlah KK Laki-

laki Perempuan Jumlah Dusun 1 Kepakan RW 01 580 536 1.116 323 RW 02 1.060 978 2.038 571 RW 03 398 350 748 204 RW 04 411 384 795 181 Jumlah A 2.449 2.248 4.697 1.279 Dusun 2 Ciherang RW 05 384 388 772 210 RW 06 214 223 437 125 Jumlah B 598 611 1.209 335 Jumlah A+B 3.047 2.859 5.906 1.614 Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan usia, 40% penduduk berada dalam usia muda (usia 0 -15 tahun). Kemudian berdasarkan usia produktif, nampak bahwa hampir 56% berada dalam kelompok tersebut. Besarnya jumlah usia produktif tersebut dapat merupakan potensi, namun juga dapat dapat menjadi beban apabila tidak tersedia lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja potensial tersebut.

114

Tabel 15. Jumlah Penduduk menurut Usia Laki-laki dan Perempuan Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi N0 Usia (tahun) Jumlah Jumlah % Laki-laki Perempuan 1 0 2 236 239 475 8 2 3 4 130 98 228 4 3 5 6 181 171 352 6 4 7 12 560 526 1086 18 5 13 15 146 131 227 4 6 16 19 208 204 412 7 7 20 30 683 611 1294 22 8 31 45 565 532 1097 19 9 46 60 281 292 573 8 10 61 70 33 27 60 1 11 71 24 28 52 1 JUMLAH 3047 2859 5.906

Sumber: Diolah dari Potensi Desa Karyamekar, 2012

Banyak faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di suatu daerah, diantaranya persoalan tingkat pendidikan, kompetensi, skill dan daya juang dari sumber daya manusia tersebut. Selain itu penyerapan tenaga kerja juga ditunjang oleh potensi kewilayahan, baik alam, budaya dan peluang usaha yang tersedia. Sehingga potensi tenaga kerja produktif tersebut mampu menopang struktur penduduk lain yang termasuk kriteria tidak produktif, bukannya menjadi beban baru masyarakat dan pemerintah.

115

Tabel 16. Mata Pencaharian Penduduk di Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1 PNS 10 2 Guru Honor 7 3 Pensiunan PNS 2 4 Pegawai BUMN 3 5 Karyawan Swasta 92 6 Buruh 104 7 Buruh Tani 717 8 Pertukangan/Bangunan 16 9 Wiraswasta 30 10 Pedagang Keliling 10 11 Pedagang 63 12 Petani 451 13 Pengemudi Ojek 50 14 Bidan 1

15 Pengrajin peralatan tani 1

16 TKI 2

18 Tukang Bengkel 4

19 Penjahit Pakaian /Tailor 3

20 Paraji 2

22 Tukang Batu 2

24 Peternak 81

25 Kontraktor/Pengusaha Lokal 10

Jumlah 1.661

Sumber: Diolah dari Profil Desa Karyamekar, 2012

Mata pencaharian penduduk Desa Karyamekar, mayoritas adalah bekerja sebagai petani (27%) dan buruh (49%), sebagian besar merupakan buruh tani. Struktur ketenagakerjaan Desa Karyamekar menunjukkan (sebagaimana terlihat dalam tabel 16), bahwa tidak banyak variasi lapangan pekerjaan yang terdapat di desa Karyamekar. Sehingga diperlukan upaya-upaya yang memungkinkan masyarakat

116

dapat berwirausaha melalui sitmulus-stimulus pemberdayaan masyarakat yang tanpa henti.

3. Sarana Pendidikan

Permasalahan kemiskinan ekonomi umumnya berkat dengan masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat, yaitu diantaranya adalah tingkat pendidikan. Pendidikan juga merupakan salah aspek atau indikator untuk menentukan kemajuan suatu daerah, selain masalah kesehatan dan pengangguran (penyerapan tenaga kerja).

Tabel 17. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Tingkat Pendidikan Jumlah Ket (%)

1 TK 100 2 2 Tidak Tamat SD 340 5,8 3 Tamat SD 2.180 40 4 Tamat SLTP 732 12 5 Tamat SLTA 567 10 6 Akademi/Universitas 20 0,3 Jumlah 3839 100

Sisanya 2607 orang (35%) tidak jelas, tidak tercatat atau memang belum sekolah, dari jumlah penduduk 5.906 jiwa Sumber: Diolah dari Profil Desa Karyamekar, 2012

Dalam tabel 17, terlihat bahwa sebagian besar penduduk menurut pendidikan (kelulusan) adalah 40% merupakan lulusan sekolah dasar. Sedangkan lulusan akademi atau perguruan tinggi hanya 0,3% atau 20 orang saja. Kondisi tersebut cukup memprihatinkan, mengingat tingginya tingkat pendidikan penduduk di suatu daerah menunjukkan potensi kemajuan potensial yang akan dapat diperoleh.

117

Tingginya tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah, juga merupakan suatu indikasi dari kemampuan warga masyarakat melakukan penyesuaian diri dengan perkembangan teknologi dan informasi. Oleh karena itu pula ketersediaan sarana dan fasilitas pendidikan di suatu daerah juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendidikan.

Tabel 18. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi No. Jenis sarana pendidikan Unit

1. Tk / PAUD 2

2. SDN 3

3. SMP 1

4. Madrasah 9

5. PKBM/Kelompok Belajar

Masyarakat (Paket B dan C) 1

6. Pondok Pesantren 1

Sumber: Diolah dari Profil Desa Karyamekar, 2012

Siswa yang lulus SMP di desa Karyamekar jika akan meneruskan pendidikan harus ke daerah lain, dimana para lulusan tersebut dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi (SLTA) atau ke Pendidikan Tinggi. Di desa Karyamekar hanya terdapat 1 Sekolan Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP/ SMP), sedangkan bagi mereka yang akan meneruskan pendidikan setingkat SLTP/SMP, namun secara usia sudah melewati usia wajib belajar, dapat mengikuti program Paket A, Paket B atau Paket C.

Untuk pelayanan kesehatan, khususnya berkaitan dengan persoalan kesehatan ibu dan anak di desa Karyamekar terdapat 6 buah

118

posyandu, 1 orang bidan desa, serta 3 orang paraji (dukun bayi), dengan jumlah kader PKK dan kesehatan sejumlah 23 orang (diolah dari Profil Desa Karyamekar, 2012). 6 buah pos pelayanan terpadu tersebut terdapat di masing-masing RW yang berjumlah 6 RW. Untuk pelayanan kesehatan lanjutan, maka warga masyarakat Desa Karyamekar dapat memanfaatkan fasilitas puskesmas kecamatan Pasirwangi, atau menuju rumah sakit umum daerah (RSUD) kabupaten Garut setelah memperoleh rujukan dari Puskesmas setempat.

Selanjutnya mengenai kondisi sarana dan prasarana umum terutama jalan, selain jalan utama Samarang-Pasirwangi (Darajat), sebagian berada dalam kondisi baik, dan sebagian lagi belum diaspal dan diperkeras. Khususnya jalan-jalan dan gang-gang di lingkungan warga, serta gorong-gorong dan selokan. Kebutuhan akan air bersih nampaknya mendesak bagi warga Desa Karyamekar, terutama di masa kemarau.

4. Potensi Ekonomi

Potensi perkonomian yang terdapat Desa Karyamekar salah satunya potensi alamnya. Potensi yang paling menonjol jika dibandingkan dengan desa-desa lain di kecamatan Pasirwangi adalah potensi air panas. Uap panas alami terdapat di 4 (empat) lokasi di desa Karyamekar, sehingga tidak mengherankan jika di desa Karyamekar ini banyak terdapat kolam pemandian air panas, sebagai potensi wisata. Selain itu juga terdapat potensi pertanian, khususnya tanaman palawija. Desa Karyamekar, juga merupakan salah satu yang lokasinya berdekatan dengan hutan lindung.

119

Tabel 19. Jenis Sumber Daya Alam Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Jenis Jumlah/Luas Lokasi

1 Tanah Carik Desa 3,75 Ha Menyebar 2 Batu alam/Batu Kali 4 lokasi Menyebar

3 Bambu 2,5 Ha Menyebar

4 Lahan Pekarangan masih luas

168,58 Ha Menyebar 5 Tanah Sawah 1,5 Ha Kp. Ciherang 6 Tanah Pertanian/Darat 98,50 Ha Menyebar

7 Palawija 10,72 Ha Menyebar

8 Tanah Hibah Masyarakat 2,4 Ha Menyebar 9 Sumber Mata Air 7 Lokasi Menyebar 10 Hutan Negara & Hutan

Lindung

188 Ha Hutan pangkuan 11 Saluran irigasi/Sungai 3 Lokasi Menyebar

12 Kolam 10 Lokasi Menyebar

13 Danau 1 Lokasi Wilayah darajat 14 Sumber Gas /Uap Panas 4 Lokasi Menyebar 15 Sumber Mata air hangat 1 Lokasi Kp. Cihaneut Rw

04 Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Karunia kekayaan potensi alam yang terdapat di desa Karyamekar tersebut harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan warga masyarakatnya. Sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat setempat, tersebut bukan berarti merusak potensi alam tersebut, itu artinya tidak mensyukuri karunia alam yang mereka peroleh. Tetapi masyarakat, pemerintah dan perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut, secara secara bijak

120

memelihara kondisi alam, kondisi sosial dan kondisi budaya yang menunjang pemeliharaan lingkungan tersebut.

Tabel 20. Kegiatan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

No. Jenis Sarana Usaha dan jasa Jumlah Sarana yang ada Lokasi 1. Konveksi/Tailor 4 Menyebar 2. Bengkel 4 Menyebar

3. SPBU Mini 1 Kp.Kubang

4. Warnet 2 Menyebar

5. Toko 4 Menyebar

6. Rumah makan/Restoran 3 Menyebar 7. Warung kelontong 50 Menyebar 8. Pengrajin Alat Pertanian 1 Kp.Darajat

9. Pangkalan Ojek 1 Kp.Kepakan

10. Bengkel/Tambal ban 4 Menyebar 11. Pengrajin Makanan

Ringan

1 Kp.Ciherang

12. Warung Baso 4 Menyebar

13. Toko Obat/alat Pertanian 1 Di Kp.Kepakan 14. Counter Hp/Pulsa 4 Menyebar 15. Kolam Renang/Water

Boom

5 Di Darajat

16. Penjahit 4 Menyebar

17. Sewa alat Musik/Dangdut Live

1 Kp.Cibeureum 18. Sewa Penginapan 5 diDarajat

19. Pariwisata 5 diDarajat

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Selain usaha dan jasa yang dikembangkan berdasarkan potensi alam yang terdapat di desa Karyamekar, masyarakat juga mengembangkan kegiatan usaha ekonomi lainnya. Terdapat 19 jenis

121

kegiatan usaha yang terdapat di desa Karyamekar, baik usaha jasa, perdagangan, restoran maupun wisata. Perkembangan jenis usaha tersebut seiring pula dengan meningkat potensi wisata di desa Karyamekar serta interaksi yang terjadi antara masyarakat lokal dengan para pendatang atau wisatawan.

Selain potensi usaha jasa dan perdagangan di desa Karyamekar, kepemilikan hewan ternak juga merupakan potensi usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat lokal. Berdasarkan data, terdapat 4 jenis hewan ternak yang dipelihara oleh penduduk desa Karyamekar. Domba merupakan hewan ternak yang paling banyak dipelihara oleh penduduk desa Karyamekar, dan lokasinya menyebar di setiap dusun, RW dan RT. Berbeda dengan kepemilikan ternak ‘itik’ yang hanya terpusat di kampung Kepakan.

Tabel 21. Kepemilikan Ternak oleh Masyarakat Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi N0 Jenis Kepemilikan Ternak Jumlah Ternak yang dimiliki Lokasi 1 Ayam Kampung 230 ekor Menyebar

2 Domba 420 ekor Menyebar

3 Kelinci 5 ekor Kp.Sukalaksa 4 Entog (itik) 70 ekor Kp.Kepakan Rt

01/02

JUMLAH 725 ekor

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Kepemilikan hewan ternak yang menyebar tersebut, seperti ternak domba dan ayam kampung, dapat diartikan bahwa masyarakat telah terbiasa mengelola dan memelihara hewan ternak tersebut. Hal ini

122

merupakan potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut, khususnya berkaitan inovasi pemasaran dan diversifikasi kegiatan yang dapat dimunculkan dari kegiatan beternak tersebut. Apakah akan dikembangkan menjadi hewan potong, pedaging atau pemuliaan ternak yang jalur pemasarannya dapat dibangun dengan rumah-rumah makan di sekitar kecamatan Pasirwangi atau rumah makan dan restoran yang ada di kabupaten Garut atau daerah lainnya.

5. Sarana Agama, Seni dan Budaya

Di desa Karyamekar tidak ditemui fasilitas keagamaan lain selain Islam, sebagaimana terlihat dalam tabel 22. Keberadaan sarana ibadah tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kecukupan menampung jamaah di desa Karyamekar. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa mayoritas penduduk desa Karyamekar adalah beragama Islam.

Tabel 22. Sarana Keagamaan (Islam) Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Jenis Sarana Keagamaan Jumlah unit

Sarana yang ada Lokasi 1 Mesjid Jami 9 di Rw 01 s/d 06 2 Mushola/Langgar 24 di Rw 01 s/d 06 3 Pondok Pesantren 1 di Rw 03

4 Madrasah 9 di Rw 01 s/d 06

JUMLAH 43

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Selain sarana ibadah, di desa Karyamekar terdapat pula sarana kegiatan rekreatif dan olah raga. Sarana olah raga yang tersedia di desa Karyamekar antara lain lapangan sepak bola, bola volley, bulu tangkis,

123

serta kolam renang. Tersedianya kolam renang tidak terlepas dari keberadaan kolam-kolam air hangat di tempat-tempat wisata. Keberadaan kolam-kolam tersebut merupakan kondisi tersendiri, yang jarang dimiliki oleh desa-desa lain di kecamatan Pasirwangi. Keberadaan sarana olah raga sangat diperlukan bagi warga yang ingin berolah raga, atau sekedar menyalurkan bakatnya, atau juga sebagai kegiatan rekreatif. Para pemuda dapat mengisi waktu luang mereka dengan melakukan aktifitas yang bermanfaat, salah satunya melalui kegiatan olah raga.

Tabel 23. Sarana Olah Raga di Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Jenis Sarana Olah Raga Jumlah

Sarana yang ada Lokasi 1 Lapangan Sepak Bola 1 Kp.Kepakan 2 Kolam Renang/

berendam

5 di Darajat 3 Lapangan Bola Volly 1 Kp.Kepakan 4 Lapangan Bulu

Tangkis

2 Kp.Kepakan

JUMLAH 9

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Selain mengisi kegiatan dengan berolah raga, warga masyarakat pun dapat menyalurkan kegiatan bermanfaat lainnya dalam bidang seni dan budaya. Di desa Karyamekar terdapat beberapa kelompok seni dan budaya, seperti seni dogdog, bela diri pencak silat, qosidah, dangdut, atau group band. Keikutsertaan warga masyarakat dalam kelompok seni tradisional seperti seni dogdog dan seni bela diri pencak silat, merupakan salah satu upaya dari pemeliharaan budaya tradisional.

124

Tabel 24. Kelompok Kesenian dan Budaya di Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Jenis Kesenian/Budaya Jumlah kelompok Kesenian yang ada

1. Dogdog 1 2. Pencak Silat 1 3. Qosidahan 3 4. Dangdung Live 1 5. Band 3 JUMLAH 9

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Selain seni tradisonal, terdapat juga beberapa seni kontemporer seperti misalnya group-group band atau group musik dangdut di desa Karyamekar. Semua jenis kesenian tersebut merupakan saluran minat dan bakat bagi warga masyarakat, untuk melepas ketegangan dari aktivitas pekerjaan sehari-hari.

6. Kelembagaan dan Organisasi Tingkat Desa Karyamekar

Selain struktur formal pemerintahan desa, terdapat pula organisasi-organisasi yang bersifat semi informal dan informal, yang dibentuk oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Bahkan dalam realitas kehidupan sehari-hari organisasi-organisasi inilah yang seringkali menjadi ujung tombak pelayanan kepada masyarakat secara langsung.

125

Tabel 25. Kelembagaan dan Organisasi di Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi

N0 Jenis Organisasi/Kelembagaan Jumlah Anggota/ Lembaga 1. BPD 5 2. LPM 6 3. MUI 5 4. PKK dan Kader PKK 18 5. Linmas 12 6. Posyandu 6 7. Kelompok Tani 2 8. DKM 9 9. Yayasan 2

10. Organisasi Olah Raga 5 11. Rukun Tetangga (RT) 32

12. Rukun Warga (RW) 6

13. Partai Politik 5

14. Kelompok Simpan Pinjam Perempuan

5 15. Remaja Mesjid (IRMA) 3

Sumber: Profil Desa Karyamekar, 2012

Namun demikian tidak semua organisasi sosial tersebut aktif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan warga masyarakat. Beberapa organisasi tersebut hanya akan aktif pada saat tertentu saja ketika dibutuhkan, atau hanya hadir sebagai pelengkap saja. Keberadaan organisasi sosial di Desa Karyamekar tersebut dharapkan dapat menjadi saluran aspirasi dan media pelayanan bagi warga masyarakat.

7. Isyu dan Kebutuhan Pembangunan Desa di Karyamekar

Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap dusun terdapat isyu dan masalah yang akan menjadi prioritas pelaksanaan pembangunan desa tahun yang dimulai dari Tahun 2011 –

126

2015. Sejumlah isyu dan permasalahan tersebut terangkum dari hasil data lapangan sebagai berikut:

 Isyu permasalahaan pendidikan yang dihadapi oleh desa Karyamekar antara lain sarana PAUD, SD, dan perpustakaan di Madrasah. Ruang guru yang belum tersedia di beberapa sekolah, sarana MCK sekolah, ruang laboratorium sekolah, masih banyaknya anak yang putus sekolah, kesejahteraan guru ngaji.

 Isyu yang berkait dengan masalah kesehatan antara lain di sejumlah RW belum tersedia Posyandu, desa belum memiliki ambulan desa, 40% warga belum memiliki MCK, kesadaran dan perilaku warga masyarakat akan kebersihan masih rendah, belum tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), warga rentan terhadap penyebaran penyakit menular, kader-kader PKK dan Posyandu masih kurang, jaminan kesehatan keluarga miskin belum tersedia, tenaga medis dan kesehatan desa belum tersedia.

 Isyu berkaitan dengan infrastruktur atau pembangunan fisik, antara lain perbaikan dan pembangunan jalan di setiap kampung, saluran drainase, saluran kirmier, bahu jalan, pipanisasi untuk kebutuhan sarana air bersih, sarana gedung serba guna desa.

 Isyu yang berkait dengan lingkungan hidup, masyarakat masih kesulitan memperoleh air bersih (terutama saat kemarau), tempat pembuangan sampah sementara belum tersedia, 20% rumah warga tidak layak huni, pemanfaatan halaman rumah untuk apotik dan warung hidup masih minim, saluran pembuangan air kotor.

 Isyu yang berkait dengan persoalan sosial, dan budaya antara lain IPM (indeks pembangunan manusia) masih rendah, kemampuan dan kompetensi petani masih rendah, banyak angkatan kerja yang

127

belum memiliki keahlian (sekitar 40% usia produktif belum bekerja), sarana pendukung pertanian masih kurang (termasuk bibit pertanian), terdapat sejumlah kelompok kesenian yang belum terbina, karang taruna belum berjalan, beberapa sarana kegiatan kepemudaan dan olah raga belum tersedia.

 Isyu perekonomian lain dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) antara lain, para pelaku usaha kecil masih memerlukan modal, peternak domba (400 ekor) memerlukan dukungan pengadaan bibit, kolam ikan air tawar (30 kolam) belum digarap secara maksimal, industri rumah tangga (pembuatan kripik) butuh modal, pengusaha konveksi (jahit) butuh modal, tidak terdapat sentra kerajinan dan makanan khas desa, masih beredarnya tengkulak. (Sumber: diolah Profil Desa Karyamekar, 2012)

Secara umum kebijakan pembangunan di Desa Karyamekar mengacu pada terwujudnya desa yang maju sesuai yang dicita – citakan dalam Visi Desa Karyamekar. Dengan mengarah pada dapat terakomodasinya kepentingan masyarakat secara umum, dengan berazaskan pada kemanfaatan, keadilan, pemerataan, untuk mendorong tumbuhnya pembangunan masyarakat yang partisipatif, berkelanjutan, transparan dan akuntabel.

Adapun arah Kebijakan Pembangunan Desa Karyamekar pada dasarnya meskipun Kepala Desa berganti setiap masa jabatannya,tetap mengarah ke satu hal yaitu mewujudkan sumber daya manusia berkualitas yang mampu membangun desanya. Dengan didorong oleh potensi pendidikan dan kesehatan sebagai sektor sesuai arah misinya di Desa Karyamekar dengan tanpa mengabaikan sektor lainnya,

128

pemerintah desa, tokoh masyarakat, instansi terkait serta seluruh lapisan masyarakat, berusaha menjadikan sektor ini sebagai ”sarana”

untuk memulai dan menuju ”proses/ tahapan” menuju visi desa

Tentu hal ini harus diimbangi serta didukung pula oleh pembangunan sektor lain (keagamaan, kesehatan, sarana/prasarana) serta penataan kelembagaan yang profesional dan amanah. Dengan ini diharapkan dapat memicu reaksi-berantai, dengan dimulai dari perubahan paradigma pembangunan masyarakat dengan berorientasi pada kemandirian (pembangunan yang partisipatif), dengan ditunjang dari tersedianya sarana/prasarana umum (sekolah, madrasah, jalan lingkungan, jalan desa, saluran air, perpipaan, penerangan umum /listrik). Serta dengan kapasitas dan kualitas kesejahteraan masyarakat yang terus ditingkatkan (sarana kesehatan: penyediaan air, kebersihan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan masyarakat), selanjutnya adalah ketersediaan kebutuhan pokok (pangan dan bahan pangan) yang memadai khususnya untuk warga Desa Karyamekar.

Dengan ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya SDM yang memadai untuk peningkatan berbagai sektor, terutama diharapkan dapat tumbuhnya usaha ekonomi produktif (di bidang perdagangan dan pertanian), serta adanya ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbuka.