• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM PUTUSAN NO

A. Kasus Posisi

Para pihak dalam kasus Putusan Nomor 03/Pdt.G/2012/PN.Pwr ini adalah sebagai berikut :

Penggugat :

ROBINGAH, berumur 65 tahun, bertemp at tinggal di Kemiri Lor RT 01 RW 01 Desa Kemiri Lor, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya, bernama Tjahjono, SH. dan Mahmud Riyadh, SH.

Advokat, pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum “Tjahjono, SH & rekan”

beralamat di Jalan Sawunggalih No. 104 Kutoarjo Purworejo.

Tergugat :

ARBANI, berumur 46 tahun, pekerjaan swasta, yang beralamat di Purwosari RT 01 RW 01 Desa Purwosari, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya bernama Kasran, SH dan Umi Mujiarti, SH.

Advokat, pada Kantor Pusat Advokasi dan Kajian Hukum (PAKHIS), beralamat di Jalan Nusa Tenggara No. 2 Kebumen Jawa Tengah.

1. Kronologi Perkara

Penggugat telah dikontrakkan kepada Tergugat mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 dengan besar uang kontrak Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) per tahun, dan oleh Tergugat diperpanjang lagi mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 dengan uang kontrak sebesar Rp 6.000.000,- (enam juta rupiah) per

53

tahun.Dan pada tahun 2010 Tergugat hendak mengontrak rumah milik Penggugat lagi selama 5 (lima) tahun yaitu dimulai pada tanggal 1 Januari 2010 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan besarnya uang kontrak untuk setiap tahunnya adalah Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah), seperti tersebut dalam Surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010. Dan dalam perjanjian ini Dalam kontrak kali ini Penggugat berpesan secara lisan kepada Tergugat karena sudah mengenal satu dengan lain secara baik dan saling percaya, pesan tersebut adalah bahwa Tergugat diperbolehkan mengontrak rumah Penggugat hanya untuk tempat usaha penitipan sepeda dan tidak diperbolehkan untuk usaha lain selain hal tersebut juga apabila sewaktu-waktu Penggugat menginginkan rumah tersebut sebelum masa kontrak habis maka Tergugat harus menyerahkan rumah tersebut kepada Penggugat dengan syarat sisa uang kontrak yang belum dijalani akan dikembalikan dan diperhitungkan

Bahwa ternyata kontrak masih berjalan satu tahun Tergugat menambah usahanya yaitu selain untuk penitipan sepeda juga dipergunakan oleh Tergugat untuk membuka Toko sembako, dan hal ini sudah berulang kali Penggugat menegur namun tidak diperhatikan oleh Tergugat .

Bahwa disamping hal tersebut Tergugat ternyata sebelum masa kontrak habis menambah masa kontrak lagi selama 2 (dua) tahun sehingga masa kontrak akan berakhir sampai dengan tahun 2016, namun penambahan kontrak selama 2 (dua) tahun lagi tersebut oleh Tergugat tidak dimasukkan dan atau ditambahkan sebagai Adendum dalam Surat Perjanjian Sewa Kontrak tertanggal 1 Januari 2010.

Bahwa oleh karena hal tersebut maka Penggugat berkehendak untuk membatalkan Perjanjian Sewa Kontrak Rumah yang telah disepakati antara

Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat telah beriktikat tidak baik yaitu dengan membuka usaha Toko sembako tanpa seijin Penggugat serta Tergugat telah menambah masa kontrak dengan tidak memperbarui Surat perjanjian dan atau membuat Adendum disamping hal tersebut bahwa antara Penggugat dengan Tergugat secara lisan pernah menyatakan kesepakatan apabila Penggugat akan mempergunakan rumah yang disewakan maka Tergugat harus menyerahkan kepada Penggugat dengan ketentuan Penggugat juga harus mengembalikan sisa uang sewa yang belum dijalani kepada tergugat ;

Penggugat sudah berulangkali bermusyawarah secara kekeluargaan untuk mengakhiri Kontrak rumah tersebut namun Tergugat tidak mengindahkan justru Tergugat meminta disamping dikembalikan uang kontrak yang belum dijalani juga minta ganti rugi sebasar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap satu harinya dikalikan selama lima tahun, dengan demikian Penggugat sangat keberatan

Karena dalam kesepakatan Lisan bahwa apabila sebelum masa kontrak habis kemudian Penggugat akan menggunakan rumah obyek sengketa tersebut maka Penggugat akan mengembalikan uang sisa kontrak yang belum dijalani kepada Tergugat sebesar Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) dikalikan 5 (lima) tahun yaitu terhitung dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, sehingga apabila dijumlah Penggugat akan mengembalikan uang kontrak yang belum dijalani kepada Tergugat sebesar Rp 40.000,000,- (empat puluh juta rupiah) namun ternyata Tergugat ingkar janji (wanprestasi) kepada Penggugat dan tetap Tergugat tidak mau menyerahkan obyek sengketa tersebut.

2. Gugatan Penggugat

55

Penggugat mengajukan gugatan atas dasar karena wanprestasi dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat, inti gugatannya adalah agar :

a) Menyatakan bahwa tanah dan bangunan Sertipikat Hak Milik Nomor 842, luas kurang lebih 70 m2 yang terletak di Jln. Tanjunganom No. 46, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo yang batas-batasnya seperti dalam Surat Gugatan adalah milik sah Penggugat;

b) Menyatakan bahwa perpanjangan masa kontrak 2 (dua) tahun oleh Tergugat yang tidak dicantumkan dalam Surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010 dan oleh Tergugat tidak dibuat Adendum perubahan adalah perbuatan melawan hukum ;

c) Menyatakan bahwa Surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat adalah cacat hukum dan oleh karenanya batal demi hukum ;

d) Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitu dengan mendirikan usaha toko tanpa ijin Penggugat pada obyek sengketa yang dikontrak oleh Tergugat ;

e) Menyatakan bahwa tergugat telah ingkar janji (wanprestasi) kepada Penggugat dimana Tergugat harus menyerahkan obyek sengketa kepada Penggugat apabila Penggugat memutus kontrak untuk dipakai sendiri ; f) Menghukum Tergugat untuk segera menyerahkan obyek sengketa kepada

Penggugat dengan syarat Penggugat mengembalikan sisa uang kontrak yang belum dijalani sebesar Rp 40.000,000,- (empat puluh juta rupiah) ;

g) Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) segera setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap ;

3. Jawaban Tergugat

Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 2 April 2012, yaitu sebagai berikut :

a) Gugatan Penggugat Prematur

Bahwa hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat adalah hubungan sewa menyewa rumah berdasarkan perjanjian sewa menyewa tertanggal 1 Januari 2010 dengan obyek perjanjian berupa satu unit rumah SHM No 842 luas

± 70 m2 terletak di Jalan Tanjunganom No. 46 Kutoarjo, Kabupaten Purworejo dengan batas batas : Sebelah utara milik Sangit, sebelah selatan milik Siti Mulyani, sebelah timur milik Siti Zahro dan sebelah Barat Jalan Tanjunganom, dengan masa sewa selama 5 tahun (sampai dengan tanggal 1 Januari 2015) dan telah dilakukan perpanjangan selama 2 (dua) tahun (sampai dengan 1 Januari 2017) artinya Tergugat baru dapat dikatakan Wanprestasi jika pada tanggal 2 Januari 2017 Tergugat masih menempati tanah dan bangunan obyek sengketa.

Berdasarkan pasal 1234 KUH Perdata “ Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberi sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu” artinya seseorang dikatakan telah melakukan Wanprestasi jika tidak memenuhi kewajiban sama sekali atau terlambat memenuhi kewajiban atau memenuhi kewajiban tidak seperti apa yang diperjanjikan.

b) Gugatan Penggugat Obscur libel / kabur

57

Penggugat ragu- ragu menentukan apakah Tergugat melakukan Perbuatan Melawan Hukum ataukah wanprestasi, keragua- raguan dalam menentukan judul dapat berakibat tidak jelas/kabur (obscure libel), apakah yang dipersoalkan oleh Penggugat adalah perbuatan melawan hukum atau wanprestasi?

Bahwa antara perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad) dengan perbuatan Wanprestasi (onreghmatige overheids daads) adalah dua hal yang berbeda, penggabungan dua persoalan hukum kedalam satu gugatan dikenal juga dengan istilah gugatan terlarang karena melanggar tertib hukum.

Berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1875 K/Pdt/1984 tanggal 8 April 1986 dinyatakan bahwa Penggabungan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) tidak dapat dibenarkan dalam tata tertib beracara dan harus diselesaikan secara tersendiri pula.

Bahwa Penggabungan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) adalah gugatan yang Obscur libel karena tidak jelas yang dipersoalkan oleh Penggugat apakah Perbuatan melawan hukum atau perbuatan Wanprestasi.

4. Putusan

Adapun putusan dalam perkara ini adalah sebagai berikut : DALAM EKSEPSI :

Menyatakan menolak eksepsi Tergugat;

DALAM POKOK PERKARA a. DALAM KONVENSI

 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

 Menyatakan tanah dan bangunan SHM nomor : 842, luas ± 70 M², yang

terletak di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, dengan batas-batas:

• Sebelah Utara : tanah milik Sangit ;

• Sebelah Selatan : tanah Milik Siti Mulyani ;

• Sebelah Timur : tanah Milik Zahro ;

• Sebelah Barat : Jl. Tanjung Anom ; Adalah milik sah Penggugat

 Menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi ;

 Menyatakan batal Surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah, tertanggal 1 Januari 2010, yang dibuat oleh Penggugat dan Tergugat ;

 Memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan tanah dan bangunan

SHM nomor : 842, luas ± 70 M², yang terletak di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo

 Memerintahkan Penggugat untuk mengembalikan uang sewa yang

belum digunakan, sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) kepada Tergugat ;

a. DALAM REKOVENSI :

 Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;

 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

1.076.000,- (satu juta tujuh puluh enam ribu rupiah)

 Menghukum Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara sebesar nihil.