• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM PUTUSAN NO

B. Pertimbangan Hakim

1) DALAM KONVENSI :

 Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Konvensi Penggugat adalah sebagaimana diuraikan diatas ;

 Menimbang, bahwa pokok gugatan Penggugat adalah menyatakan

Tergugat telah melakukan wanprestasi atas perjanjian sewa kontrak tertanggal 1 Januari 2010, dan mengajukan pembatalan perjanjian tersebut di atas ;

 Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti surat bertanda P-1 s/d P-4 dan 2 (dua) orang saksi ;

 Menimbang, atas dalil gugatan Penggugat tersebut, pihak Tergugat telah

menyangkalnya, dan untuk mendukung dalil bantahannya pihak Tergugat telah mengajukan bukti surat bertanda T-1 dan T-2, serta 2 (dua) orang saksi ;

 Menimbang, bahwa inti gugatan pihak Penggugat adalah meminta

perjanjian sewa kontrak antara Penggugat dengan Tergugat, tertanggal 1 Januari 2010, dinyatakan batal, dengan alasan Tergugat telah melakukan wanprestasi ;

 Menimbang, bahwa Pasal 1313 KUH Perdata memberikan pengertian

tentang perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih ;

 Menimbang, bahwa beberapa ahli hukum memandang pengertian

perjanjian dalam pasal 1313 KUH Perdata kurang sempurna, sehingga memberikan pengertian perjanjian adalah suatu hubungan hukum di bidang harta kekayaan yang didasari kata sepakat anatar subyek hukum

yang satu dengan yang lain, dan diantara meraka (para pihak/subyek hukum) saling mengikatkan dirinya, sehingga subyek hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu pula subyek hukum yang lain berkewajiban untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati para pihak tersebut, serta menimbulkan akibat hukum ;

 Menimbang, bahwa setelah Majelis melihat bukti surat bertanda P-2 yang

sama dengan bukti surat bertanda T-1, yaitu Surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah, tertanggal 1 Januari 2010, adalah suatu bentuk perjanjian/

perikatan antara Hj. Tohir Hardo, selaku pihak ke-1 dan Arbani, selaku pihak ke-2 ;

 Menimbang, bahwa seperti dalam gugatan Penggugat untuk menyatakan

batal suatu perjanjian, haruslah mengacu pada syarat sahnya suatu perjanjian, apakah syarat untuk sahnya suatu perjanjian telah terpenuhi atau tidak ;

 Menimbang, bahwa demikian pula untuk mengadili perkara ini Majelis

Hakim, akan melihat ketentuan-ketentuan yang berlaku tentang berakhirnya suatu perjanjian/perikatan ;

 Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya, mendalilkan jika

perjanjian/perikatan sewa kontrak rumah dengan Tergugat, selain syarat yang tertulis dalam Surat Perjanjian tertanggal 1 Januari 2010 (Bukti P-2/

bukti T-1), juga ditentukan syarat secara lisan yaitu jika sewaktu-waktu Penggugat (Robingah) akan menggunakan obyek perjanjian/perikatan, maka Tergugat (Arbani) sanggup/harus menyerahkan dan rumah/bangunan hanya boleh digunakan untuk usaha penitipan sepeda saja ;

63

 Menimbang, bahwa atas dalil Penggugat di atas, Tergugat menyangkal,

dengan menyatakan jika tidak ada persyaratan yang disampaikan secara lisan atas perjanjian sewa kontrak rumah, antara Penggugat dengan Tergugat ;

 Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim melihat dan mencermati bukti

P-1 s/d P-4 dan bukti T-1 s/d T-2, terdapat fakta yang bersesuaian, berkenaan dengan perkara in casu, yaitu : bahwa Pihak ke-1 (Hj. Tohir Hardo) mengontrakan rumah yang berada di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kutoarjo (sebelah Timur Pasar Kutoarjo) kepada pihak ke-2 (Arbani/

Tergugat), selama 5 (lima) tahun, dengan biaya sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) ;

 Menimbang, bahwa atas obyek dalam perjanjian/perikatan antara

Penggugat dengan Tergugat, adalah sudah jelas, yaitu sebuah bangunan/

rumah yang terletak di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, luas ± 70 M², dengan batas-batas :

• Sebelah Utara : tanah milik Sangit ;

• Sebelah Selatan : tanah Milik Siti Mulyani ;

• Sebelah Timur : tanah Milik Zahro ;

• Sebelah Barat : Jl. Tanjung Anom ;

Dimana obyek tersebut didalilkan Penggugat dan dibenarkan oleh Tergugat, dimana Majelis Hakim telah pula melakukan Pemeriksaan Setempat atas obyek yang bersangkutan ;

 Menimbang, bahwa Majelis hakim akan mempertimbangkan terlebih

dahulu, para pihak dalam perjanjian/perikatan di atas, dimana pihak ke-1 adalah Hj. Tohir Hardo dan pihak ke-2 adalah Arbani ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Rini Perjuwati, bahwa

Hj. Tohir Hardo adalah Robingah, dimana Tohir Hardo adalah suami Robingah, dimana fakta tersebut tidak dibantah oleh pihak Tergugat, sehingga Majelis hakim berpendapat jika Hj. Tohir Hardo adalah sama dengan Robingah/Penggugat ;

 Menimbang, bahwa saksi Rini Perjuwati menerangkan jika sebelum

perjanjian sewa rumah antara Penggugat dengan Tergugat, ada syarat lisan yang disampaikan oleh Penggugat yaitu : jika Penggugat membutuhkan rumah yang dikontrak Tergugat, maka Tergugat akan menyerahkan rumah yang disewa, dan rumah yang disewa Tergugat hanya untuk usaha penitipan sepeda saja tidak untuk yang lain ;

 Menimbang, bahwa saksi Sutrisno menerangkan jika saksi mendengar dari

Robingah/Penggugat, jika Tergugat/Arbani tidak menepati janji jika sewaktu-waktu Penggugat akan menggunakan rumah bersedia menyerahkan dan rumah hanya untuk penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa saksi Priyono dan saksi Wagiyo, berkenaan dengan

perjanjian antara Penggugat dan Tergugat, menerangkan jika para saksi di atas, mengetahui adanya perjanjian tertulis antara Penggugat dengan Tergugat (vide : bukti P-2/bukti T-1), namun saksi-saksi tersebut tidak mengatahui syarat/kesepakan lisan yang disampaikan oleh Penggugat berkenaan dengan perjanjian yang dibuat dengan Tergugat

65

 Menimbang, bahwa inti dari perkara in casu adalah apakah perjanjian/

perikatan antara Penggugat dengan Tergugat, hanya seperti dalam Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010, ataukah selain perjanjian tertulis tersebut ada kesepakatan lain (lisan) antara Penggugat dengan Tergugat berkenaan dengan perikatan yang dibuat ? ;

 Menimbang, bahwa dari bukti-bukti yang diajukan para pihak, untuk

menggali apakah ada atau tidak kesepakatan lisan antara Penggugat dengan Tergugat berkenaan dengan perjanjian sewa menyewa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :

 Menimbang, bahwa saksi Rini Perjuwati menerangkan jika diminta oleh

Isteri Tergugat menemui Penggugat, dengan maksud Tergugat akan menyewa rumah di Jl. Tanjung Anom, dan setelah bertemu dengan Penggugat, yang saat itu ada Furi (anak Penggugat), Yuyun (isteri Tergugat) dan saksi, Penggugat menyatakan secara lisan jika rumah di Jl.

Tanjung Anom boleh disewa dengan syarat jika Penggugat membutuhkan, maka rumah akan diserahkan kepada Penggugat, dan peruntukkan rumah hanya untuk penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa saksi Rini Perjuwati memberikan keterangan di persidangan tidak dibawah sumpah ;

 Menimbang, bahwa saksi Sutrisno di persidangan menerangkan jika saksi

telah diberitahu oleh Penggugat jika dalam sewa menyewa rumah di Jl.

Tanjung Anom, secara lisan Penggugat memberikan syarat, yaitu : jika Penggugat memerlukan rumah tersebut, Tergugat akan menyerahkan dan rumah di Jl. Tanjung Anom hanya untuk usaha penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa saksi Sutrisno yang memberikan keterangan berdasarkan fakta yang didengar dari orang lain ;

 Menimbang, bahwa dari keterangan 2 (dua) orang saksi di atas, ada hal

yang bersesuaian, yaitu ada suatu syarat yang disampaikan secara lisan oleh Penggugat dalam sewa menyewa rumah di Jl. Tanjung Anom, yang disampaikan kepada Tergugat ;

 Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menilai kekuatan pembuktian dari saksi-saksi tersebut di atas ;

 Menimbang, bahwa saksi Sutrisno adalah saksi yang memberikan

ketarangan berdasarkan keterangan dari orang lain yaitu Penggugat (testimonium de auditu) ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 173 HIR, kepada Hakim diberikan

wewenang untuk mempertimbangkan apakah sesuatu dapat diwujudkan sebagai alat bukti persangkaan ;

 Menimbang, bahwa atas tentang saksi testimonium de auditu, Majelis

berpendapat jika keterangan saksi yang mendengar dari orang lain, patut diakui secara eksepsional, namun dikonstruksikan sebagai bukti persangkaan (Putusan Mahkamah Agung nomor : 308 K/Pdt/1959 jo Putusan Mahkamah Agung 818 K/sip/1983) ;

 Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan keterangan saksi

Sutrisno yang bersesuaian dengan keterangan saksi Rini Perjuwati, maka Majelis Hakim menemukan persangkaan jika dalam kesepakatan perjanjian sewa kontrak rumah antara Penggugat dan Tergugat terhadap obyek di Jl. Tanjung Anom no. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten

67

Purworejo ada suatu syarat yang ditetapkan Penggugat, sebagai pemilik rumah, yang akhirnya disepakati Penggugat dan Tergugat dalam suatu perikatan sewa menyewa, selain yang tertuang dalam Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010 ;

 Menimbang, bahwa berkenaan dengan isi kesepakatan lisan selain yang

tertulis dalam suarat perjanjian tanggal 1 Januari 2010, Majelis hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :

 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Wagiyo, sebelum

dikontrak Tergugat, rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom No. 46, disewa oleh seseorang yang biasa di panggil Bu Haji, dan digunakan sebagai tempat penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa saksi Priyono dipersidangan memberikan keterangan,

jika pada awal Tergugat menyewa rumah Penggugat, bangunan/ rumah di Jl. Tanjung Anom digunakan untuk usaha penitipan sepeda, namun saat ini bertambah untuk usaha penitipan barang dan kelontong

 Menimbang, bahwa demikian pula keterangan saksi Sutrisno, yang

menerangkan jika rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom sebelum ditempati Tergugat, hanya digunakan untuk penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan 3 (tiga) orang saksi di atas,

terdapat hal yang bersesuaian, yaitu bahwa sebelum di sewa Tergugat, oleh penyewa sebelumnya rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom No. 46 digunakan untuk penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa dari hal yang bersesuaian di atas, dikaitkan dengan keterangan saksi Rini Perjuwati dan saksi Sutrisno, maka Majelis Hakim

mendapat bukti persangkaan yaitu : rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom hanya digunakan untuk usaha penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,

maka Majelis Hakim berpendapat jika dalam perjanjian sewa kontrak rumah tertanggal 1 Januari 2010, antara Penggugat dengan Tergugat, digantungkan syarat yang disepakati kedua belah pihak bahwa rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, hanya digunakan untuk usaha penitipan sepeda ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Rini Perjuwati, saksi

Sutrisno, saksi Priyono dan saksi Wagiyo serta hasil pemeriksaan setempat, rumah/bangunan di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, selain untuk penitipan sepeda juga untuk penitipan barang dan usaha warung kelontong, sehingga dikaitkan dengan kesepakatan lisan yang telah dipertimbangkan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat jika Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji/

wanprestasi, dengan menggunakan obyek selain apa yang telah disepakati

;

 Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan di atas, maka

Penggugat telah dapat membuktikan pokok gugatannya, bahwa Tergugat telah melakukan wanprestasi, sehingga permohonan pembatalan surat Perjanjian Sewa Kontrak Rumah tertanggal 1 Januari 2010, antara Penggugat dengan Tergugat, patut dikabulkan

69

 Menimbang, bahwa dari bukti-bukti yang diajukan Tergugat, tidak ada

yang bisa mendukung dalil bantahan Tergugat jika tidak ada kesepakatan lisan dalam perjanjian/perikatan dengan Penggugat ;

 Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan petitum Penggugat satu persatu ;

 Menimbang, bahwa petitum ke-1, adalah memohon agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;

 Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan petitum ini, maka

Majelis Hakim haruslah mempertimbangkan petitum-petitum selanjutnya terlebih dahulu ;

 Menimbang, bahwa petitum ke-2, dari gugatan Penggugat adalah

menyatakan tanah yang terletak di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, dengan batas-batas :

• Sebelah Utara : tanah milik Sangit ;

• Sebelah Selatan : tanah Milik Siti Mulyani ;

• Sebelah Timur : tanah Milik Zahro ;

• Sebelah Barat : Jl. Tanjung Anom ; Adalah milik sah Penggugat ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan bukti bertanda P-3, yang bersesuaian

dengan keterangan saksi-saksi dan juga diakui oleh Tergugat, jika tanah yang terletak di Jl. Tanjung Anom No. 46 Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, dengan batas-batas :

• Sebelah Utara : tanah milik Sangit ;

• Sebelah Selatan : tanah Milik Siti Mulyani ;

• Sebelah Timur : tanah Milik Zahro ;

• Sebelah Barat : Jl. Tanjung Anom ;

 Adalah milik sah Penggugat, sehingga Majelis Hakim berpendapat jika petitum ini patut untuk dikabulkan ;

 Menimbang, bahwa petitum ke-3 dari gugatan Penggugat, memohon agar

perpanjangan masa kontrak 2 (dua) tahun oleh Tergugat yang tidak dicantumkan dalam Perjanjian Sewa Kontrak Rumah, tertanggal 1 Januari 2010, dan oleh Tergugat tidak dibuat addendum/perubahan adalah perbuatan melawan hukum ;

 Menimbang, bahwa suatu perjanjian/perikatan ada dan sah adalah

berdasarkan 4 syarat seperti ditentukan dalam pasal 1320 KUH Perdata, yaitu :

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ; 3. Suatu Hal tertentu ;

4. Suatu sebab yang halal ;

Dimana ke-4 (empat) syarat yang ditentukan dalam pasal 1320 KUH Perdata di atas bersifat komulatif, sehingga harus ada dan dipenuhi semua dalam setiap perjanjian, tanpa digantungkan pada suatu bentuk perjanjian tertulis saja, sehingga Majelis Hakim berpendapat jika petitum ke-3 harus ditolak ;

 Menimbang, bahwa petitum ke-4 dari gugatan Penggugat, adalah menyatakan Surat perjanjian sewa kontrak rumah, tertanggal 1 Januari

71

2010, yang dibuat Penggugat dengan Tergugat adalah cacat hukum, dan oleh karenanya batal demi hukum ;

 Menimbang, bahwa tentang petitum ini, Majelis Hakim telah

mempertimbangkan dalam pertimbangan pokok gugatan Penggugat, sehingga petitum ini patut dikabulkan, namun dikontruksikan bukan batal demi hukum akan tetapi dinyatakan batal ;

 Menimbang, bahwa dalam petitum ke-5 dari gugatan Penggugat,

memohon agar Tergugat dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hokum, dengan mendirikan usaha toko tanpa ijin Penggugat, pada obyek sengketa yang dikontrak oleh Tergugat ;

 Menimbang, bahwa seperti dipertimbangkan dalam pertimbangan pokok

gugatan, jika dalam kesepakatan lisan obyek hanya digunakan untuk penitipan sepeda, namun pada ahkirnya digunakan untuk penitipan barang dan usaha kelontong, sehingga Majelis Hakim berpendapat jika yang dilakukan Tergugat adalah suatu bentuk wanprestasi, bukanlah suatu bentuk perbuatan melawan hukum, dengan demikian petitum ini haruslah ditolak ;

 Menimbang, bahwa petitum ke-6 dan ke-7 dari gugatan Penggugat adalah

berkaitan, sehingga Majelis Hakim akan mempertimbangkan sekaligus dan secara bersamaan ;

 Menimbang, bahwa seperti dalam pertimbangan pokok gugatan Penggugat, bahwa Tergugat telah dinyatakan wanprestasi, dan menyatakan perjanjian sewa kontrak rumah tertanggal 1 Januari 2010 batal, oleh

karenanya petitum ke-6 dan ke-7 patut untuk dikabulkan dengan kontruksi hukum sebagai berikut :

 Bahwa perjanjian sewa kontrak rumah, tertanggal 1 Januari 2010, adalah

sah sebelum dimintakan pembatalan, oleh karenanya sebelum putusan dalam perkara ini dijatuhkan maka masih mengikat kedua belah pihak, sehingga Majelis Hakim berpendapat jika sejak putusan ini (berkekuatan hukum tetap) maka Penggugat harus mengembalikan uang sewa yang belum terpakai dan Tergugat menyerahkan obyek kepada Penggugat ;

 Menimbang, bahwa dalam petitum ke-7 Penggugat, menyatakan jika uang

sewa yang belum dijalani adalah sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah), dimana setelah Majelis Hakim mencermati dalil-dalil Penggugat yang bersesuaian dengan dalil-dalil Tergugat, adalah nyata jika sewa yang belum dijalani adalah 5 (lima) tahun dimana sewa setiap tahun adalah Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah), sehingga uang sewa yang belum dijalani yang harus dikembalikan oleh Penggugat kepada Tergugat adalah Rp. 40.000.000,- ;

 Menimbang, bahwa tentang petitum ke-8, dimana Penggugat meminta

pembayaran ganti rugi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), berdasarkan pertimbangan sebelumnya adalah berlebihan, dengan pertimbangan, karena dengan dinyatakan batal perjanjian sewa kontrak rumah antara Penggugat dengan Tergugat, dan kewajiban masing pihak ditentukan yaitu Tergugat harus mengembalikan obyek kepada Penggugat dan Penggugat mengembalikan uang sewa yang belum terpakai, maka

73

menurut Majelis Hakim, tidak ada kerugian yang diderita Penggugat, sehingga petitum ini haruslah ditolak ;

 Menimbang, bahwa demikian pula petitum ke-9 yang memohon agar

dijatuhkan uang paksa kepada Tergugat, maka Majelis Hakim berpendapat jika petitum ini juga harus ditolak ;

 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka gugatan Penggugat haruslah dinyatakan dikabulkan sebagian ;

 Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagaian,

sehingga Tergugat berada pada pihak yang kalah maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Tergugat yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini ;