• Tidak ada hasil yang ditemukan

Katakan “Cinta” dengan Kata kata pada Status Facebook mu 1 Katakan Cinta dengan Kata kata

Dalam dokumen hiski buku3compressed (Halaman 147-151)

KATAKAN “CI NTA” DENGAN KATA-KATA PADA STATUS FACEBOOK-MU

2. Katakan “Cinta” dengan Kata kata pada Status Facebook mu 1 Katakan Cinta dengan Kata kata

Sebagai karya kreatif, karya sastra yang mengangkat masalah kemanusiaan yang bersandarkan kebenaran dan kebaikan akan menggugah nurani dan memberikan pertimbangan baru pada diri pembacanya. Hal ini tentu ada kaitannya dengan tiga hal yang mendasari sumber penciptaan karya sastra, yaitu kehidupan agama, sosial, dan individu. Perlu disadari bahwa ketiga hal tersebut sering berperan sebagai sumber ilham dan pendorong penciptaan karya sastra. Di samping itu, perlu kita sadari pula bahwa acap kali karya sastra bermuara pada ajaran agama. Sejatinya, apapun agamanya, semua ajaran agama adalah sama, yaitu menanamkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia dan ciptaan-Nya. Oleh karena itu, cukup beralasan apabila mengatakan

bahwa sastra (dalam hal ini khususnya puisi) dapat berfungsi sebagai pengasah nurani dan peneguh suasana batin pembacanya. Selanjutnya, pada bagian ini akan dipaparkan kaitan antara pilihan kata pada puisi, dengan cinta.

Cinta adalah sebuah tema yang tidak pernah usang untuk dibicarakan. Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya.

Ada sebuah ungkapan yang telah dikenal banyak orang pada waktu yang lalu, yaitu “Katakan cinta dengan bunga”. Pada masa kini tampaknya tidak ada salahnya apabila seseorang yang ingin menyatakan cinta, ia tidak lagi menggunakan bunga, namun menggunakan kata-kata. Pilihan kata atau diksi yang digunakan oleh seseorang untuk menyatakan cintanya tentu tidak sembarangan. I a akan mencari diksi yang apik untuk menyatakan maksud hatinya.

Keraf (1981:23) mengungkapkan bahwa masyarakat manusia kontemporer tidak akan berjalan tanpa komunikasi. Komunikasi, dalam hal ini dengan mempergunakan bahasa, karena bahasa adalah alat yang vital bagi masyarakat manusia. Mereka yang terlibat dalam jaringan komunikasi masyarakat kontemporer ini memerlukan persyaratan- persyartan tertentu. Persyaratan itu antara lain ia harus menguasai sejumlah besar kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan kekayaannya itu menjadi jaringan-jaringan kalimat yang jelas dan efektif untuk menyampaikan rangkaian pikiran dan perasaannya kepada anggota-anggota masyarakat lainnya. Pada gilirannya, ketika seseorang akan menyatakan perasaannya, ia harus berusaha untuk menggunakan pilihan kata yang baik dan apik agar maksud dan tujuannya dapat diterima dengan baik pula.

Tujuan pengajaran puisi dalam sebuah proses pembelajaran adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh pengalaman sastra dengan meningkatkan daya apresiasi terhadap puisi, yang dibagi secara umum menjadi empat tingkatan: menggemari, menikmati, mereaksi, dan menghasilkan. Dengan demikian, sebelum siswa menulis sebuah puisi untuk mencurahkan perasaan atau pikirannya, mereka harus menyukai dan menikmati puisi setelah itu harus mampu memberikan respons terhadap puisi.

Pembelajaran apresiasi puisi bermanfaat bagi perkembangan jiwa para siswa. Di sekolah, siswa tidak hanya perlu mengembangkan kemampuan intelektualnya melainkan perlu juga mengasah nurani untuk perkembangan psikisnya agar siswa dapat terbentuk menjadi manusia yang berkarakter baik sebagai karakter dirinya dan menerapkan nilai- nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.

Puisi dapat digunakan sebagai alat komunikasi baik kepada diri sendiri maupun kepada pihak lain. Hal itu pun dinyatakan oleh H.B. Jassin yang dikenal sebagai paus sastra I ndonesia bahwa puisi merupakan pengucapan dan perasaan yang di dalamnya

mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan. Terkait dengan hal ini, guru

sastra sebagai pengajar puisi dapat memberikan pemahaman bahwa bahasa puisi juga bisa dijadikan sebagai media yang komunikatif dan bersahabat manakala siswa ingin menyampaikan sebuah aspirasi dalam konteks kekinian. Misalnya ketika siswa Sekolah

Menengah Atas (SMA) bermaksud menyampaikan isi hatinya, khususnya rasa cinta kepada seseorang yang dicintainya. Pada tulisannya, Berthold Damshauser (2012:31) mengatakan bahwa bagi tiap manusia kata cinta dan segala padanannya dalam bahasa lain berkonotasi positif belaka. Tak jarang kepositifan itu seiring dengan etimologi kata itu, Dalam bahasa Jerman, misalnya, makna asal dari kata Liebe (cinta) adalah “sesuatu yang baik”, “sesuatu yang berharga”. Pandangan positif terhadap cinta demikian mendasar sehingga pengalaman paling pahit berkaitan dengan cinta sama sekali tidak mengganggu. Pada hari ini, rasanya dapat dinafikan bahwa siswa pada masa usia SMA, sedang “dekat-dekatnya” dengan urusan cinta. Cinta demikian bersifat khas: ia timbul atau melanda, dan kerap tidak bisa dihentikan walaupun tidak dibalas.

2.2 Katakan “Cinta” dengan Kata- kata pada Status Facebook- mu

Berkaitan dengan pemaparan sebelumnya, pada bagian ini akan diuraikan sebuah teknik pembelajaran yang dapat dilaksanakan di kelas pada masa kini. Kegiatan yang bertujuan akhir untuk mengapresiasi karya puisi ini, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaannya. Teknik ini akan memanfaatkan dunia yang sangat dekat dan akrab dengan para remaja. Karena pada hakikatnya, pembelajaran andragogi yang baik adalah ketika pendidik mau masuk ke dunia siswa, bukan sebaliknya yaitu para siswa “dipaksa” masuk ke dalam dunia gurunya. Nama tekniknya adalah Katakan “Cinta” dengan kata-kata pada status Facebook-mu.

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada bulan Februari 2004 yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Halaman utama Facebook menampilkan formulir log masuk di kanan atas untuk pengguna terdaftar, dan formulir pendaftaran di bawahnya untuk pengunjung baru. Pengguna dapat membuat profil dilengkapi foto, daftar ketertarikan pribadi, informasi kontak, dan informasi pribadi lain. Pengguna dapat berkomunikasi dengan teman dan pengguna lain melalui pesan pribadi atau umum dan fitur obrolan. Dengan menggunakan alamat e-mail atau nama pengguna dan memasukkan password, pemilik akun facebook dapat masuk ke dalam akun pribadinya. Di halaman beranda, ada kotak yang bertuliskan “Apa yang Anda pikirkan”? Selanjutnya pemilik akun dapat menulis apapun pada bagian tersebut. Kegiatan itu sering dikenal dengan istilah “up-date status”.

Pada masa ini, hampir semua siswa SMA telah memiliki akun facebook. Guru dapat memanfaatkan jejaring sosial yang umumnya telah dimiliki oleh para siswa ini untuk pembelajaran menulis puisi dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Guru menjelaskan manfaat karya sastra khususnya puisi untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

2. Siswa menulis puisi bertema ‘cinta’ dengan memperhatikan diksi, bait, irama, dan rima.

3. Siswa dan guru melalui facebook memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

4. Siswa menulis status dengan puisi pada akun facebook masing-masing.

5. Siswa saling menandai teman-temannya. Boleh teman sekelas atau teman di luar kelas.

I I I . Simpulan

Teknik pembelajaran Katakan “Cinta” dengan kata-kata pada status Facebook-mu dapat melatih siswa dalam keterampilan menulis karena sesuai dengan hal yang tertera di dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar I si Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu SK nomor 8. Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi, dan KD 8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Selain itu, pembiasaan menuliskan “Apa yang Anda pikirkan” pada jejaring sosial facebook dengan pilihan kata atau diksi yang apik dan terpilih, diharapkan dapat mengasah ketajaman mata hati, ketajaman pendengaran, dan ketajaman nurani, sehingga puisi dapat mempertemukan antara hati penulis dengan hati pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Damshauser, Berthold. 2012. “Tentang Cinta” Jurnal Sajak Edisi 03/ tahun I I . Depok: PT Jurnal Sajak I ndonesia.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Situmorang, B. P. 1983. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Ende: Nusa I ndah. Standar I si Kurikulum Satuan Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. http:/ / id.wikipedia.org/ wiki/ Facebook.

MENANAMKAN PENDI DI KAN KARAKTER KEPADA

Dalam dokumen hiski buku3compressed (Halaman 147-151)