• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Deskripsi/Amplifikas

5.1. Makna Budaya dalam Animal Farm dan Peternakan Binatang

5.1.2 Kategori Bidang Tempat Tinggal (Bangunan)

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata farm penerjemah menyepadankannya dengan peternakan, kandang, dan ladang (teks 72, 73, dan 74 hal 103, dan 75 hal. 104). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahakan kata farm; satu kata diterjemahkan dengan tiga kata yakni peternakan, kandang, dan ladang. Ciri semantik farm dalam CALD (2008:512) [sebidang tanah, ada rumah dan bangunan, dimanfaaatkan untuk bercocok tanam dan atau beternak]. Kata peternakan dalam KBBI (2008:1454) mengandung ciri semantik [sebidang tanah, ada rumah atau bangunan, dimanfaaatkan untuk beternak]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616)

memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Kata ladang dalam KBBI (2008:769) memiliki ciri semantik [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk bercocok tanam]. Karena peternakan, kandang, dan ladang mengandung ciri semantik yang kurang lebih sama dengan farm, jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan kata peternakan, kandang, dan ladang dapat disepadankan dengan farm.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata farm-building, penerjemah menyepadankannya dengan kandang (teks 76 hal. 104). Ciri semantik farm-building dalam CALD (2008:512) [sebidang tanah, ada rumah dan bangunan, dimanfaaatkan untuk bercocok tanam dan atau beternak]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Kandang dan farm-building memilki ciri semantik yang kurang lebih sama. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, kata kandang adpat disepadankan dengan kata farm-building. Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata hen-house, penerjemah menyepadankannya dengan kandang ayam (teks 77 hal. 104). Ciri semantik hen-house dalam CALD (2008:700) [bangunan, dimanfaatkan untuk memilihara binatang (ayam)]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Ayam dan hen adalah binatang (ternak). Karena kandang ayam dan hen-house memiliki ciri semantik yang sama, jika dilakukan terjemahan balik frasa kandang ayam sepadan dengan hen-house.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata farm-house penerjemah menyepadankan dengan kandang dan gedung peternakan (teks 78 dan teks 79 hal 104). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan kata farm-house, yakni satu kata (farm-house) diterjemahkan dengan kandang dan gedung peternakan. Kata farm-house dalam CALD (2008:512) memiliki ciri semantik [rumah di peternakan, tempat tinggal petani (peternak)]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Frasa gedung peternakan mengandung ciri semantik [gedung, dimanfaatkan untuk beternak] yang kurang lebih sama dengan farm-house. Kata gedung dan house adalah hiponim dari kata bangunan. Walaupun terjadi gejala divergensi, tetapi kata kandang dan gedung peternakan memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama dengan farm-house. Oleh karena itu, jika diterjemahan balik kata kandang dan gedung peternakan dapat disepadankan dengan kata farm-house.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata public-house, penerjemah menyepadankannya dengan gedung peternakan (teks 80 hal. 104). Kata public-house dalam CALD (2008:317) memiliki ciri semantik [rumah (penginapan), milik pemerintah, sewa lebih murah daripada swasta]. Frasa gedung peternakan memiliki ciri semantik [gedung, dimanfaatkan untuk beternak]. Ciri semantik gedung peternakan dan public-house berbeda. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik frasa gedung peternakan tidak dapat disepadankan dengan kata public-house.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata out-house, penerjemah menyepadankannya dengan paviliun (lihat teks 81 hal. 105). Ciri semantik out-house dalam CALD (2008:1009) [bangunan, kecil, menyatu atau dekat dengan bangunan besar (rumah induk). Ciri semantik kata paviliun dalam KBBI (2008:1032) [rumah (bangunan) tambahan, di samping rumah induk]. Karena memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama, jika dilakukan penerjemahan balik, kata paviliun dapat disepadankan dengan out- house.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata barn, penerjemah menyepadankan dengan kandang (teks 82, 83, dan 84 hal. 105). Ciri semantik barn dalam CALD (2008:107) [bangunan (gedung) di peternakan, tempat menyimpan jerami dan padi-padian atau biji- bijian]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Ciri semantik kandang dan barn berbeda. Oleh karena itu, jika dilakukan terjemahan balik, kata kandang tidak sepadan dengan kata barn.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata stall, penerjemah menyepadankannya dengan kandang dan tidak diterjemahkan (zero translation) (teks 85 dan 86 hal. 105). Ciri semantik stall dalam CALD (2008:1410) [kawasan tertutup, kecil di gedung (peternakan), tempat binatang (hewan) dipelihara]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Kata kandang memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama dengan stall. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan

balik kata kandang dapat disepadankan dengan kata stall. Kata stall tidak seharusnya tidak diterjemahkan. Tidak diterjemahkannya kata stall mungkin bukan dikarenakan penerjemah tidak memiliki kompetensi dalam menerjemahkan, tetapi mungkin dikarenkana kecerobohan atau kurang telitinya penerjemah.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata stable(s), penerjemah menyepadankan dengan kandang (teks 87 hal. 105). Ciri semantik stable dalam CALD (2008:1406) [bangunan, tempat kuda dipelihara]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Kata kandang memiliki ciri yang kurang lebih sama dengan stable. Kata kuda adalah hiponim kata binatang. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik kata kandang dapat disepadankan dengan kata stable.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata bin(s), penerjemah menyepadankannya dengan kandang dan tong (teks 88 dan 89 hal. 106). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan kata bin(s), yakni bin diterjemahkan dengan kandang dan tong. Ciri semantik bin dalam CALD (2008:133) [wadah (tempat), dimanfaatkan untuk sampah]. Kata kandang dalam KBBI (2008:616) memiliki ciri semantik [bangunan, dimanfaatkan untuk tempat tinggal binatang dan memelihara binatang (ternak)]. Kata tong dalam KBBI (2008:1479) memiliki ciri semantik [wadah (tempat) untuk air, paku, semen, dan sebagainya, terbuat dari kayu, papan, plastik, berbentuk bulat buluh dan sebagainya]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, hanya kata tong yang sepadan dengan kata bin; kata kandang tidak sepadan dengan kata bin.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan frasa rubbish heap, penerjemah menyepadankannya dengan keranjang sampah dan tong sampah (teks 90 dan 91 hal. 106). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan frase rubbish heap. Satu frasa rubbish heap disepadankan dengan keranjang sampah dan tong sampah. Ciri semantik rubbish dalam CALD (2008:1246) [bahan atau barang yang tidak terpakai lagi] dan ciri semantik heap dalam CALD (2008:666) [tumpukan (onggokan) barang yang tidak rapi]. Ciri semantik sampah dalam KBBI (2008:1215) [barang atau benda yang dibuang, tidak terpakai lagi]. Ciri semantik keranjang dalam KBBI (2008:1215) [bakul besar yang anyaman kasar]. Ciri semantik bakul dalam KBBI (2008:1215) [wadah (tempat) berupa ayaman dari bambu atau rotan, mulut berbentuk lingkaran, bagian bawahnya berbentuk segi empat, lebih kecil daripada mulutnya]. Kata tong dalam KBBI (2008:1479) memiliki ciri semantik [wadah (tempat) untuk air, paku, semen, dan sebagainya, terbuat dari kayu, papan, plastik, berbentuk bulat buluh dan sebagainya]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya yang berbeda, keranjang sampah dan tong sampah tidak sepadan dengan rubbish heap.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata barrel, penerjemah menyepadankan dengan peti (teks 92 hal. 106), kata scullery tidak diterjemahkan (teks 93 hal. 106). Kata scullery dalam CALD (2008:1281) memiliki ciri semantik [kamar, dekat dapur, tempat mencuci peralatan dapur, dan mempersiapkan makanan]. Ciri semantik barrel dalam CALD (2008:107) [wadah (tempat), besar, terbuat dari kayu atau plastik, bagian atas dan bawah rata, sisi pinggirnya bengkok, bagian tengahnya lebih cembung]. Ciri

semantik peti dalam KBBI (2008:1068) [kotak bertutup, terbuat daripada kayu, logam, dan lainnya] Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantik yang kurang lebih sama, kata peti dapat disepadankan dengan kata barrel. Tidak diterjemahkannya kata scullery menggambarkan bukannya penerjemah tidak memiliki kompetensi penerjemahan, tetapi mungkin dikarenakan kelalain penerjemah.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata store-shed, penerjemah menyepadankannya dengan tidak diterjemahkan dan gudang (teks 94, 95, dan 96 hal. 107). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan kata store-shed disepadankan dengan gudang dan tidak diterjemahkan. Ciri semantik store-shed dalam CALD (2008: 1432) dan dalam CALD (2008:1317) [bangunan, terbuat dari kayu, dimanfaatkan untuk menyimpan barang]. Ciri semantik gudang dalam KBBI (2008:463) [rumah atau bangsal, tempat menyimpan barang]. Bangsal dalam KBBI (2008:134) memiliki ciri semantik [rumah, terbuat dari kayu, untuk gudang, kandang, dan sebagainya]. Kata gudang memiliki ciri semantik yang sama dengan store-shed. Jika dilakukan penerjemahan balik, kata gudang sepadan dengan kata shed.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata shed, penerjemah menyepadankannya dengan ruang dan kandang (teks 97 dan 98 hal. 107). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan kata shed, yakni diterjemahkan dengan ruang dan kandang. Ciri semantik shed dalam CALD (2008:1317) [bangunan, terbuat dari kayu, dimanfaatkan untuk menyimpan barang]. Ciri semantik ruang dalam KBBI (2008:1184) [sela-sela, rongga atau tempat kosong]. Ciri semantik kandang dalam

KBBI (2008:616) [bangunan, tempat tinggal binatang] Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, kata ruang dan kandang tidak dapat disepadankan dengan kata shed.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata block, penerjemah menyepadankannya dengan kandang (teks 99 hal. 107). Ciri semantik block dalam CALD (2008:141) [bangunan, tinggi terbagi-bagi, dimanfaatkan untuk kantor atau rumah]. Ciri semantik kandang dalam KBBI (2008:616) [bangunan, tempat tinggal binatang]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, kata kandang tidak sepadan dengan kata block.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata harness-room, penerjemah menyepadankannya dengan ruang simpan pakaian kuda, gudang simpanan pakaian kuda, dan gudang (teks 100 hal 106, dan teks 101 dan 102 di hal. 108). Ciri semantik harness-room dalam CALD (2008:659) dan dalam CALD (2008:1240) [ruang, tempat penyimpanan peralatan]. Ciri semantik ruang dalam KBBI (2008:1184) [sela-sela, rongga atau tempat kosong]. Frasa ruang simpanan pakaian kuda [ruang, dimanfaatkan untuk menyimpan pakaian kuda]. Ciri semantik gudang dalam KBBI (2008:463) [rumah atau bangsal, tempat menyimpan barang]. Bangsal dalam KBBI (2008:134) memiliki ciri semantik [rumah, terbuat dari kayu, untuk gudang, kandang, dan sebagainya]. Gudang simpanan pakaian kuda [gudang dimnafaatkan untuk menyimpan pakaian kuda]. Frasa ruang simpanan pakaian kuda dan gudang simpanan pakaian kuda memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama dengan harness-room. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik, frasa ruang

simpanan pakaian kuda, gudang simpanan pakaian kuda, dan kata gudang dapat dispadankan dengan harness-room.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata headquarter penerjemah menyepadankan dengan markas besar (teks 103 hal. 108). Ciri semantik headquarter dalam CALD (2008:665) [kantor utama sebuah organisasi, seperti tentara, polisi, atau perusahaan]. Frasa markas besar dalam KBBI (2008:880) memiliki ciri semantik [tempat kedudukan pemimpin utama yang menjadi pusat, seperti polisi dan tentara]. Frasa markas besar mengandung ciri semantik yang kurang lebih sama dengan headquarter. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik, frasa markas besar dapat dispadankan dengan headquarter.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata rein penerjemah menyepadankannya dengan tali kekang (teks 104 hal. 108). Ciri semantik tali kekang [seutas tali, sebagai pengekang (pengendali) kuda]. Ciri semantik rein dalam CALD (2008:1198) [seutas bahan,tipis, panjang, biasanya kulit, sebagai alat pengendali dan mengarahkan kuda]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya yang sama, frasa tali kekang sepadan dengan reins.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata halters penerjemah menyepadankannya dengan tali kulit pelibat kepala kuda (teks 104 hal. 108). Ciri semantik tali kulit pelibat kepala kuda [seutas tali (kulit), diikatkan di kepala kuda, sebagai pengendali kuda]. Ciri semantik halter dalam CALD (2008:649) [seutas tali (kulit), diikatkan di kepala hewan, sehingga hewan dapat dikendalikan atau ditambat]. Frasa tali kulit pelibat

kepala kuda mengandung ciri semantik yang sama dengan kata halter . Oleh karena itu, frasa tali kulit pelibat kepala kuda sepadan dengan halter jika dilakukan penerjemahan balik.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata blinkers penerjemah menyepadankannya dengan penutup mata (teks 104 hal. 108). Ciri semantik penutup mata [alat untuk menutup, mata (kuda), terbuat dari kulit, mengendalikan kuda untuk tetap memandang ke depan]. Ciri semantik blinkers dalam CALD (2008:142) [sepasang alat untuk menutup, mata (kuda), terbuat dari kulit, berfungsi mengarahkan kuda untuk tetap memandang ke depan]. Frasa penutup mata mengandung ciri semantik yang sama dengan kata blinkers. Oleh karena itu, frasa penutup mata sepadan dengan blinkers jika dilakukan penerjemahan balik.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata degrading-nosebag, penerjemah menyepadankannya dengan klausa keranjang makanan yang diikatkan di kepala kuda (teks 104 hal. 108). Ciri semantik klausa keranjang maknan yang diikatkan di kepala kuda [keranjang berisi makanan, diikatkan di kepala kuda]. Ciri semantik frasa degrading-nosebag dalam CALD (2008:968) [karung, tempat makanan kuda, digantung di leher kuda]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, klausa keranjang maknan yang diikatkan di kepala kuda sepadan dengan degrading- nosebag karena keduanya memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata platform, penerjemah menyepadankan dengan bagian yang agak ketinggian, beranda kandang, tempat ketinggian, dan tidak

diterjemahkan (teks 105 hal. 108, teks 106, 107, dan 108 hal. 109). Terjadi gejala divergensi dalam penerjemahan kata platform, yakni satu kata diterjemahan dengan tiga bentuk terjemahan (bagian yang agak ketinggian, beranda kandang, dan tempat ketinggian, dan tidak diterjemahkan). Ciri semantik platform dalam CALD (2008:1082) [daerah (tempat), tinggi, rata]. Frasa bagian yang agak ketinggian [bagian, agak tinggi]. Tempat ketinggian [tempat, agak tinggi]. Ciri semantik frasa bagian yang agak ketinggian dan tempat ketinggian memilik ciri semantik yang kurang lebih sama dengan platform. Oleh karena itu, jika diterjemahkan balik frasa bagian yang agak ketinggian dan frasa tempat ketinggian yang dapat disepadankan dengan platform. Frasa beranda kandang tidak dapat disepadankan dengan platform. Ciri semantik beranda dalam KBBI (2008:175) [ruang beratap terbuka (tidak berdinding), di bagian samping atau depan rumah, dimanfaatkan untuk tempat duduk santai]. Ciri semantik kandang dalam KBBI (2008:616) [bangunan, tempat tinggal binatang]. Ciri semantik beranda kandang [ruang beratap terbuka (tidak berdinding), di bagian samping atau depan kandang, dimanfaatkan untuk tempat duduk]. Tidak diterjemahkannya kata platform tidaklah menggambarkan bahwa penerjemah tidak memiliki kompetensi menerjemahkan, tetapi mungkin dikarenakan kelaian penerjemah.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata pop-hole penerjemah menyepadankan dengan lubang kecil tempat ayam keluar masuk (teks 109 hal. 109). Ciri semantik pop dalam CALD (2008:1099) [bergerak dari satu tempat tertutup ke tempat tertentu (terbuka)] dan hole dalam CALD (2008:688) memiliki ciri semantik [lubang (bolongan) di permukaan sebuah objek]. Klausa lubang kecil tempat ayam keluar masuk

menggambarkan ciri semantik yang kurang lebih sama dengan pop-hole. [lubang (bolongan) di permukaan sebuah objek, tempat bergerak dari satu tempat tertutup ke tempat tertentu (terbuka)] Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, klausa lubang kecil tempat ayam keluar masuk dapat disepadankan dengan pop-hole.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata gate, penerjemah menyepadankannya dengan pintu dan pintu gerbang (teks 110 dan 111 hal. 109). Ciri semantik gate dalam CALD (2008:593) [bagian pagar atau dinding luar, lengket di satu sisi pagar atau dinding, dapat dibuka dan ditutup (pintu)]. Ciri semantik pintu dalam KBBI (2008:1078) [papan penutup, tempat untuk masuk dan keluar]. Gerbang dalam KBBI (2008:444) memiliki ciri semantik [pintu masuk]. Sekalipun terjadi gejala divegensi dalam penerjemahan kata gate, tetapi jika diterjemahkan balik, dengan melihat ciri semantiknya yang lebih kurang sama, kata pintu dan pintu gerbang dapat disepadankan dengan kata gate.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata door, penerjemah menyepadankannya dengan pintu (teks 112 hal. 110). Ciri semantik door dalam CALD (2008:) [benda (papan), rata, dipasang kamar atau bangunan, tempat (jalan) untuk masuk dan keluar]. Ciri semantik pintu [papan penutup (gerbang), tempat untuk masuk dan keluar]. Pintu dan door memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya, kata pintu dapat disepadankan dengan kata door.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata bed, penerjemah menyepadankannya dengan tempat tidur, alas, dan kamar tidur (teks 113, 114, 115, dan 116 hal.110). Terjadi gejala divergensi dalam penerjemahan kata bed, yakni satu kata (bed) diterjemahkan menjadi tiga bentuk terjemahan (tempat tidur, alas, dan kamar tidur). Ciri semantik bed dalam CALD (2008:117) [perabotan, persegi panjang, berkaki empat, dimanfaatkan untuk tidur] atau [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk bercocok tanam]. Frasa tempat tidur sudah menggambarkan ciri yang lebih kurang sama dengan bed. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik tempat tidur sepadan dengan bed. Frasa kamar tidur mengacu pada lokasi tempat tidur yang tidak memiliki ciri semantik yang sama atau kurang lebih sama kata bed. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik kamar tidur tidak dapat disepadankan dengan bed. Kata alas bersinonim dengan kata lapik (KBBI, 2008:789) yang memilik ciri semantik [alas (seperti tikar atau kain)]. Tikar dalam budaya bahasa target sering sebagai alas yang digunakan untuk tempat tidur yang memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama dengan bed. Jika dilakukan penerjemhan balik kata alas dapat disepadankan dengan bed.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata seed-bed, penerjemah menyepadankannya dengan tanah yang siap tanam (teks 117 hal. 110). Ciri semantik seed-bed dalam CALD (2008:117) dalam CALD (2008: 1291) [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk menanam bibit]. Frasa tanah yang siap tanam sudah menggambarkan ciri semantik yang kurang lebih sama dengan seed-bed [sebidang tanah, siap dimanfaatkan untuk ditanami]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri

semantiknya, frasa tanah yang siap tanam dapat disepadankan dengan kata seed- bed.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata field, penerjemah menyepadankannya dengan tanah, perladangan, ladang, padang, lapangan, dan kebun (teks 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, dan 126 di hal. 111). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahakan kata field, yakni satu kata (field) diterjemahkan menjadi enam bentuk terjemahan (tanah, perladangan, ladang, padang, lapangan, dan kebun). Ciri semantik kata field dalam CALD (2008:525) [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk bercocok tanam (menanam) atau memelihara hewan (ternak), biasa berpagar]. Dalam KBBI (2008) kata tanah, padang, dan lapangan saling bersinonim yang ciri semantiknya [sebidang tanah, datar, luas, tidak ditumbuhi pepohonan yang berkayu besar]. Kata perladangan berasal dari kata ladang yang bermakna tempat orang berladang. Kata ladang dalam KBBI (2008:769) ciri semantik [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk ditanami]. Kata kebun dalam KBBI (2008:642) [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk ditanami pohon musiman (buah-buahan dan sebagainya)]. Walaupun terjadi gejala divergensi, jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantik seperti yang digambarkan di atas yang lebih kurang sama, ke enam bentuk terjemahan (tanah, perladangan, ladang, padang, lapangan, dan kebun] dapat disepadankan dengan kata field.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata yard, penerjemah menyepadankannya dengan pekarangan, disitu, peternakan, dan meter (teks 127, 128, 129, dan 130 hal. 111). Terjadi gejala divergensi dalam menerjemahkan kata yard, yakni satu kata (yard)

diterjemahkan menjadi empat bentuk terjemahan (pekarangan, disitu, peternakan, dan meter). Ciri semantik yard dalam CALD (2008:1692) [sebidang tanah, berdekatan dengan rumah, biasa dimanfaatkan untuk menanam bunga, rerumputan, dan tanaman (tumbuhan) lain]. Ciri semantik pekarangan dalam KBBI (2008:624) [sebidang tanah, dekat rumah, biasa dinanami bunga, rerumputan, dan tanaman (tumbuhan) lain]. Jika dilakukan penerjemahan balik, berdasarkan ciri semantiknya yang kurang lebih sama, kata pekarangan dapat disepadankan dengan kata yard. Kata peternakan dalam KBBI (2008:1454) mengandung ciri semantik [sebidang tanah, ada rumah atau bangunan, dimanfaaatkan untuk beternak]. Ciri semantik peternakan tidak sama dengan yard. Oleh sebab itu, kata peternakan tidak dapat disepadankan dengan yard. Kata disitu mengacu kepada kata penunjuk (indexical deitic) yang mengarah pada tempat (spatial deitic), kata penunjuk yang menyatakan tempat yang agak dekat dengan pembicara. Kata disitu mengandung makna yang beragam. Apabila konteks penggunaannya dimengerti oleh pembicara dan pendengar, kata disitu dapat disepadankan dengan yard. Namun sebaliknya, jika tidak dimengerti oleh pembicara dan pendengar, kata disitu tidak dapat disepadankan dengan yard. Dalam hal ukuran, kata meter juga tidak dapat disepadankan dengan kata yard. Kata yard dalam hal ukuran dalam CALD (2008) [tiga kaki] . Satu kaki dalam bahasa sumber sama panjangnya dengan 90 sentimeter. Sementara satu meter dalam konsepsi bahasa target sama dengan 100 sentimeter. Ukuran satu meter tidak dapat disepadankan dengan ukuran satu yard.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata paddock, penerjemah menyepadankannya dengan ladang

rumput, dan lapangan (teks 131 dan 132 hal. 112). Terjadi gejala divergensi dalam penerjemahan kata paddock; satu kata diterjemahkan dengan dua bentuk terjemahan (ladang rumput dan lapangan). Kata paddock dalam CALD (2008:1023) memiliki ciri makna [sebidang tanah (lapangan tempat binatang/hewan (khususnya kuda) dipelihara] atau [sebidang tanah (lapangan), dimanfaatkan untuk beternak]. Ladang rumput memiliki ciri semantik [sebidang tanah, ditumbuhii rerumputan]. Kata lapangan memiliki ciri semantik [sebidang tanah, datar, luas, tidak ditumbuhi pepohonan]. Jika dilakukan penerjemahan balik bedasarkan ciri semantiknya, kata ladang rumput dan lapangan dapat disepadankan dengan kata paddock karena memiliki ciri semantik yang kurang lebih sama.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata orchard penerjemah menyepadankannya dengan kebun, kebun buah-buahan, kandang, pelataran, kuburnya, dan pekarangan (teks 133, 134, 115, teks 135, 136, dan 137 hal. 112, dan 138 hal. 113). Terjadi gejala divergensi dalam penerjemahan kata orchard; satu kata (orchard) diterjemahkan dengan enam bentuk terjemahan (kebun, kebun buah-buahan, kandang, pelataran, kuburnya, dan pekarangan). Ciri semantik kata orchard dalam CALD (2008:1001:) [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk menanam beragam buah (tidak untuk buah jeruk atau sejenisnya]. Kata kebun dalam KBBI (2008:642) memiliki ciri semantik [sebidang tanah, dimanfaatkan untuk ditanami pohon musiman (buah-buahan dan sebagainya)]. Ciri semantik pekarangan [sebidang tanah, dekat rumah, biasa dinanami bunga, rerumputan, dan tanaman (tumbuhan) lain]. Ciri semantik kandang [bangunan, tempat tinggal binatang]. Kata pelataran dalam

KBBI (2008:794) memiliki ciri semantik [sebidang tanah, sudah diratakan]. Kata kubur(an) dalam KBBI (2008:748) memiliki ciri semantik [sebidang tanah, tempat menguburkan mayat]. Jika dilakukan penerjemahan balik berdasarkan ciri semantiknya yang kurang lebih sama, kata kebun, kebun buah-buahan, dan pekarangan dapat disepadankan dengan kata orchard. Kata kandang, pelataran, dan kuburnya memiliki ciri semantik yang berbeda dengan kata orhard. Oleh karena itu, kata kandang, pelataran, dan kuburnya tidak dapat disepadankan dengan kata orchard.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata hedge(s) penerjemah menyepadankannya dengan perdu- perdu (teks 139 hal. 113). Dalam KBBI (2008:1054) ciri semantik perdu [tumbuhan berkayu bercabang-cabang, tumbuh rendah dekat dengan permukaan tanah, tidak mempunyai batang yang tegak]. Ciri semantik hedge(s) dalam CALD (2008:670) [sederatan semak atau perdu, ditanam saling berdekatan, khususnya sepanjang ujung taman]. Berdasarkan ciri semantiknya kata perdu-perdu dan hedge memiliki ciri semantik yang lebih kurang sama. Oleh karena itu, jika dilakukan penerjemahan balik, kata perdu-perdu dapat disepadankan dengan kata hedge.

Padanan yang dihasilkan mengidentifikasikan bahwa dalam menerjemahkan kata pasture, penerjemah menyepadankannya dengan padang rumput (teks 140 hal. 113). Kata padang dalam KBBI (2008:996) memiliki ciri semantik [sebidang tanah, datar, luas, tidak ditumbuhi pepohonan yang berkayu besar]. Frasa padang rumput memiliki ciri semantik [sebidang tanah, ditumbuhi rerumputan]. Kata pasture dalam CALD (2008:1040) memiliki ciri semantik

[sebidang tanah, ditumbuhi rerumputan atau sejenisnya, dapat dimakan sebagai makanan ternak (sapi, domba)]. Berdasarkan ciri semantiknya yang kurang lebih sama, jika dilakukan penerjemahan balik, kata padang rumput dapat