• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan Perlindungan Setempat.

N O PRO GRAM UTAM A LO KAS

A. Arahan Pengembangan Kaw asan Lindung

3. Kawasan Perlindungan Setempat.

Rencana kaw asan perlindungan setempat di Kabupaten Nagekeo terdiri dari kaw asan sempadan pantai, kaw asan sempadan sungai, kawasan sekitar danau/w aduk, kaw asan sekitar mata air, dan kaw asan terbuka hijau, termasuk hutan kota.

(2) Kaw asan Sempadan Pantai

Kaw asan sempadan pantai adalah kaw asan sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kaw asan sempadan pantai terletak di sepanjang pantai, yaitu sepanjang pantai utara Kecamatan Aesesa dan Wolow ae, dan sepanjang pantai selatan Kecamatan M auponggo, Keo Tengah dan Nangaroro. Sempadan pantai sekurang-kurangnya adalah 100 meter dari titik tertinggi muka air ke arah darat. Luas kaw asan sempadan pantai direncanakan adalah 1.088,54 Ha.

Arahan St rat egis Nasional 3 - 83 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

Tabel 3 29 Panjang Pantai dan Luas Kerusakan di Kabupaten Nagekeo

N o Kecamatan Panjang Pantai (Km) Luas Kerusakan (Km) Prosentase Kerusakan (%)

1. M auponggo 16 6 37,50 2. Keo Tengah 19 8 42,11 3. N angaroro 25 12 48,00 4. Boaw ae - - - 5. Aesesa 35 12 34,29 6. Aesesa Selatan - - - 7. Wolow ae 27 9 33,33 Jumlah 122 47 38,52

Sumber: N agekeo Dalam Angka 2014

Langkah-langkah pengelolaan ruang yang disusun bagi kaw asan ini terutama adalah perlindungan terhadap kaw asan sempadan pantai, yaitu:

b Sosialisasi rencana pengelolaan kaw asan sempadan pantai kepada seluruh masyarakat yang bermukim di sekitar pantai dan kepada seluruh stakeholders pembangunan terkait;

c Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat membantu kelestarian fungsi pantai, merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar pantai.

d Perlindungan kaw asan sempadan pantai 100 meter dari pasang tertinggi dilarang mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas pantai;

e Pada sempadan pantai dan sebagian kaw asan pantai yang merupakan pesisir terdapat ekosistem bakau, terumbu karang, padang lamun, dan estuaria harus dilindungi dari kerusakan;

f Alih fungsi bakau untuk tambak diijinkan maksimum 20% dari optimum luas hutan bakau. Pada kaw asan yang potensial untuk dilakukan penanaman bakau, maka dilakukan penanaman sehingga menambah area bakau di Kabupaten N agekeo;

g Beberapa pesisir pantai dapat dikembangkan terumbu karang buatan untuk meningkatkan fungsi ekologis pesisir;

h Pada kaw asan sepanjang pantai yang termasuk sebagai kaw asan lindung memiliki fungsi sebagai kaw asan budidaya seperti : permukiman perkotaan dan perdesaan, pariw isata, pelabuhan, pertahanan dan keamanan, serta kaw asan lainnya. Pengembangan kaw asan ini harus dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan yang telah ditentukan dalam rencana tata ruang kaw asan pesisir;

i M elakukan sistem peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana;

j M emantapkan kaw asan lindung di daratan untuk menunjang kelestarian kaw asan lindung pantai;

Arahan St rat egis Nasional 3 - 84 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

k Bangunan di pantai diarahkan di luar sempadan pantai, kecuali bangunan yang harus ada di sempadan pantai seperti dermaga, tow er penjaga keselamatan pengunjung pantai;

l M enjadikan kaw asan lindung sepanjang pantai yang memiliki nilai ekologis sebagai obyek w isata dan penelitian;

m Pengembalian fungsi lindung pantai yang mengalami kerusakan;

(b) Kaw asan Sempadan Sungai

Berdasarkan Keppres N o. 32 Tahun 1990, Sempadan sungai adalah kaw asan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai buatan/ kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan pelestarian fungsi sungai :

1. Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar dan 50 meter di kiri-kanan anak sungai yang berada di luar kaw asan permukiman.

2. Untuk sungai di kaw asan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 meter.

Sempadan sungai yang ada di Kabupaten N agekeo diantaranya DAS yang berasal dari Bendungan Sutami, Sungai Olakile/ Ae bha, Low o Lele, Nata Bhada (Boaw ae); M aunori (Keo Tengah), Low o Redu (Aesesa Selatan); Sungai N angaroro, N angemere, Ndetumura (N angaroro); Sungai Aesesa dan Aemaru (Aesesa Selatan); serta beberapa sungai lain yang tersebar merata di setiap kecamata. Kebijaksanaan pemanfaatan ruang pada kaw asan perlindungan setempat di Kabupaten N agekeo ditujukan untuk melindungi kaw asan sempadan sungai dari kemungkinan gangguan kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestariannya. Untuk memantapkan fungsinya, kebijaksanaan pemanfaatan ruang pada kaw asan perlindungan setempat diarahkan untuk melindungi sungai dari kegiatan penduduk

gambar 3 5 Sempadan Sungai di Kecamatan Aesesa (sebelah kiri merupakan DAS Bendungan Sutami)

Arahan St rat egis Nasional 3 - 85 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai. Dalam kaitan ini, perlu upaya-upaya :

n Pencegahan dilakukan kegiatan budidaya di sepanjang sungai yang dapat mengganggu atau merusak kualitas air sungai.

o Pengendalian terhadap kegiatan yang telah ada di sepanjang sungai agar tidak berkembang lebih jauh.

p Pengamanan aliran sungai. q Penanganan limbah industri.

Pengembangan sistem sanitasi dan pengelolaan air buangan (limbah domestik).

Di samping itu, diperlukan suatu pengelolaan kaw asan sempadan sungai, yaitu dilakukan dengan :

 Perlindungan sekitar sungai, yaitu dilarang melakukan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas air sungai;

 Bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikan;

 Sungai yang melintasi kaw asan permukiman ataupun kaw asan perdesaan dan perkotaan dilakukan re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan;

 Sungai yang memiliki arus deras dijadikan salah satu bagian dari w isata alam- petualangan seperti arung jeram, out bond, dan kepramukaan;

 Sungai yang arusnya lemah dan bukan sungai yang menyebabkan timbulnya banjir dapat digunakan untuk pariwisata; serta

 Sempadan sungai yang areanya masih luas dapat digunakan untuk pariw isata melalui penataan kaw asan tepian sungai.

(c) Kaw asan Sekitar Danau/W aduk

Perlindungan kaw asan sekitar w aduk/ danau/ bendungan dilakukan untuk melindungi dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestarian w aduk/dam/ bendungan. Kriteria kaw asan sekitar w aduk/dam adalah daratan sepanjang tepian w aduk/ dam yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi w aduk/dam dengan jarak 50–100m. Di Kabupaten N agekeo terdapat raw a-raw a, w aduk M bay dan DAM yang berperan menyimpan air, menjaga keseimbangan lingkungan selain itu juga sangat potensial sebagai obyek w isata.

Arahan St rat egis Nasional 3 - 86 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

Pengelolaan kaw asan sempadan w aduk/ bendungan/ dam dilakukan dengan :

 Perlindungan sekitar w aduk/bendungan/ dam untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan menyebabkan kerusakan kualitas sumber air;

 W aduk selain untuk irigasi, pengendali air, perikanan, sumber energi listrik juga untuk pariw isata. Untuk itu diperlukan pelestarian w aduk beserta seluruh tangkapan air di atasnya;

 W aduk yang digunakan untuk pariw isata seperti Bendungan Sutami, untuk kepentingan pariw isata diijinkan membangun selama tidak mengurangi kualitas tata air yang ada;  Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup tanah atau

ground cover untuk melindungi pencemaran dan erosi terhadap air.

(d) Kaw asan Sekitar M ata Air

Kabupaten N agekeo memiliki sumber mata air yang tersebar di tiap kecamatan. Sumber mata air ini difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk. Keberadaan sumber mata air itu sebagian kecil sudah dikelola oleh pihak PDAM untuk memasok air bersih. W ujud nyata pemanfaatan itu yaitu terlihat dengan keberadaan pengelolaan air bersih PDAM yang memanfaatkan sumber mata air, seperti; unit Aesesa, unit Boaw ae, unit N angaroro, dan unit M auponggo. Sedangkan lokasi dan besaran potensi sumber air yang ada di Kabupaten N agekeo, diantaranya; unit Aesesa/ sumber Wugha-w ugha 1, dengan debit air 8 liter/detik; unit Boaw ae/ sumber Ae Lade, dengan debit air 5 liter/ detik, dan sumber Ae Te dengan debit air 2,5 liter/ detik; unit N angaroro/sumber Dowo Dambo dengan debit air 6 liter/ detik; unit M auponggo/sumber Teo Dhae dengan debit air 5 liter/detik, dan sumber Eko Dhae dengan debit air 30 liter/ detik (belum difungsikan) untuk pengembangan ke depan.

gambar 3 6 Bendungan Sutami yang ada di Kecamatan Aesesa (kiri).Salah satu DAM yang ada di Kecamatan N angaroro (sebelah

Arahan St rat egis Nasional 3 - 87 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

Sumber air bersih lain yang ada di Kecamatan Boaw ae, selain Ae Lade, dan Ae Te diantaranya; mata air Ae M enge di Kelimado, mata air Dhuge di Natanage, mata air Pisa M eka di N agesapadhi, mata air Ae go di N ageoga di samping sumur bor (galian). Daerah yang sudah terlayani air bersih meliputi; Kelurahan N atanage Timur, Kelurahan N agesapadhi, Kelurahan N ageoga, Kelurahan Rega, Desa Leguderu, Desa Row a, Desa W ea Au, serta Desa W olow ea. Sedangkan daerah yang kekeringan (kurang air bersih), meliputi; Desa Rotogamobo, Desa Gerodhere, Desa Dhereisa, Desa Aloraw e, Desa N ageraw e, Desa Focolodoraw e, Desa Kelew ae, Desa M ulakoli, dan Kelurahan Olakile.

Sumber air bersih lain yang ada di Kecamatan Aesesa, selain sumber air W ugha-w ugha yaitu; Ae Tebo, Ae Fa, Lia Oro, Ae W aku, Lia Oro Au, dan Ae Keda, di samping sumur bor (galian). Daerah yang sudah terlayani air bersih yaitu beberapa w ilayah yang ada di Kelurahan Danga, Kelurahan Lape, Kelurahan Dhaw e, Kelurahan M bay I, Kelurahan M bay II, Desa Labolew a, Desa Olaia, Desa Tedakisa, Desa N gegedhaw e, Desa N ggolombay, dan Tonggurambang. Sedangkan wilayah yang mengalami kekurangan air (terutama musim kemarau), meliputi; Desa N ggolonio, Kelurahan Tow ak, Desa N angadhero, Desa Aeramo, Desa N gegedhaw e, Desa M arapokot, Desa M arapokot, Desa W aekokak, Desa Tedakisa, Desa Tedamude.

Sumber air bersih lain yang ada di Kecamatan Aesesa Selatan yaitu; Napu, dan Tabulape di samping sumur bor (galian). W ilayah yang terlayani air bersih dan kekurangan air bersih, tersebar hampir di 5 (lima) desa yang ada. Sumber air bersih di Kecamatan N angaroro sebagian berasal dari mata air pedesaan dan sumur desa, dimana hampir 90 % wilayahnya sudah terlayani air bersih. Wilayah yang mengalami kekurangan air bersih yaitu; Desa Utetoto, Desa Tonggo, Kelurahan Nangaroro, dan Desa Degalea. Sumber air bersih yang ada di Kecamatan W olow ae sebagian berasal dari mata air pedesaan dan sumur desa, dimana w ilayahnya sudah sebagian tercukupi air bersihnya. Sedangkan sumber air bersih yang ada di Kecamatan Keo Tengah sebagian berasal dari mata air pedesaan (salah satu diantaranya; Ae Puu M uku W aw o) dan sumur desa, dimana w ilayahnya sudah sebagian tercukupi air bersihnya. W ilayah yang mengalami kekurangan air bersih yaitu; Kelimari (Desa Pautola), dan Kelimatunea (Desa Keli).

Arahan St rat egis Nasional 3 - 88 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

Pengelolaan kaw asan sekitar mata air antara lain dilakukan dengan :

 Perlindungan sekitar mata air untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan menyebabkan kerusakan kualitas sumber air;

 Pembuatan sistem saluran bila sumber dimanfaatkan untuk air minum atau irigasi;  Selain sebagai sumber air minum dan irigasi, sumber air juga digunakan untuk

pariw isata peruntukkannya diijinkan selama tidak mengurangi kualitas tata air yang ada. Penggunaan sumber air untuk rekreasi dan renang, perlu dibuat kolam tersendiri;  Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup tanah atau

ground cover untuk melindungi pencemaran dan erosi terhadap air; serta

 M embatasi dan tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konservasi mata air.

(e) Kaw asan Suaka Alam Obyek W isata Alam

Keberadaan obyek w isata alam di w ilayah Kabupaten N agekeo terdapat di Pantai Ena Gena-Kecamatan M auponggo, Pulau Anggrek, Pantai W atundoa, Pantai Nangadhero, Pantai Tonggo dan Sumber Air Panas Puta. Kondisi Obyek w isata alam yang ada di Kabupaten N agekeo masih baik dan tetap teraw at. M engingat fungsinya sebagai kaw asan hutan lindung, maka keberadaannya dilindungi.

Gambar O byek W isata Alam

Sumber; Dinas Perhubungan, Kebudayaan, Pariw isata, Komunikasi dan Informatika Kabupaten N agekeo; Survei Lapangan, 2009

Arahan St rat egis Nasional 3 - 89 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan

Kaw asan cagar budaya di Kabupaten Nagekeo sekaligus merupakan kaw asan dengan fungsi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kaw asan pelestarian alam jenis cagar budaya yang ada di Kabupaten N agekeo terdapat di Watu Togo di Kecamatan Aesesa, Perkampungan Tradisional (Aesesa); Nanganumba, Tow ak, Boanio, Ola Lape, dan Lambo. Perkampungan Tradisional (Boaw ae); Boaw ae, W olow ea, N atameze, N agemi, Gero, Natalea, dan Degho. Perkampungan Tradisional (Aesesa Selatan); Rendu, Tutubhada, Dadho W aw o, dan Wolo W ajo. Perkampungan Tradisional (N angaroro); Dongga Odo. Perkampungan Tradisional (M auponggo); Lejo, Samu, W uhu, Paulundu, dan Pau. Perkampungan Tradisional (Keo Tengah); Wuji, Keliw atuw ea, W ajo, dan M orow atu. Atraksi Tradisional Beghu dan Atraksi Tinju Tradisional (Etu), serta beberapa kesenian daerah, seperti; berbagai jenis tarian dan atraksi kesenian khas daerah Todagu, Tea Eku, Dalata, Goe-goe, Iki M ea, dan hasil kerajinan tangan (tenun) daerah seperti : Ragi M bay, Hoba N age dan lain.

Kaw asan pantai Berhutan Bakau

Kaw asan pantai berhutan bakau yang jaraknya dari garis air surut terendah ke arah darat sebesar 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, sepanjang pantai di Kecamatan Aesesa dan Kecamatan W olow ae ditetapkan sebagai kaw asan pantai berhutan bakau yang dilindungi. Dengan luas 550,30 Ha di Kecamatan Aesesa dan 651,10 Ha di Kecamatan Wolow ae.

Gambar Cagar Budaya

Arahan St rat egis Nasional 3 - 90 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

(f) Kaw asan Raw an bencana Alam

Beberapa w ilayah di Kabupaten Nagekeo merupakan daerah raw an bencana yang merupakan daerah berpotensi longsor maupun daerah vulkanis aktif.

Kaw asan Rawan Gempa

Kaw asan raw an gempa di Kabupaten Nagekeo ini termasuk daerah yang mempunyai

epicenter III skala M M I yang berarti efek gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan

ringan berupa retakan pada tanah timbunan di sisi-sisi jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut (lokasi gempa bumi di Indonesia).

Kaw asan Rawan Letusan Gunung Berapi

Kaw asan raw an bencana letusan gunung berapi di Kabupaten N agekeo berada di sekitar gunung berapi Ebulobo karena gunung tersebut masih aktif. W ilayah tersebut mempunyai dampak raw an gunung berapi terutama akibat letusan gunung berapi. Sekitar wilayah ini harus diadakan perlindungan dengan penyediaan saluran aliran lahar cair. Gunung Ebulobo di Kabupaten N agekeo merupakan salah satu gunung api aktif diantara 24 gunung aktif yang ada di Pulau Flores. Bentuk-bentuk perlindungan yang perlu dilakukan adalah mengantisipasi bahaya letusan dengan melakukan konservasi secara ketat terhadap jaringan aliran lahar dan di sekitar bendungan lahar yang lokasi bahaya aliran laharnya berada di Kecamatan Boaw ae dan sekitar M auponggo.

Kawasan Rawan Longsor

Kaw asan raw an longsor di Kabupaten N agekeo terdapat di beberapa kecamatan, yaitu; Kecamatan Aesesa, Kecamatan Boaw ae (Kelurahan Olakile, Kelurahan Rega, Desa M ulakoli, Desa M ulakoli, Desa W ea Au, dan Desa Kelimado), Aesesa Selatan (beberapa w ilayah di Desa Renduteno, Renduwaw o, Tengatiba, Rendubutow e, dan Langedhaw e), Kecamatan Keo Tengah (Desa Kotawuji Barat), dan beberapa w ilayah lain di tiap kecamatan.

Gunung Ebulobo (Gunung Berstatus M asih Aktif di Kabupaten Nagekeo)

Arahan St rat egis Nasional 3 - 91 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |