• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Kawasan Industri dan Perdagangan

N O PRO GRAM UTAM A LO KAS

10. Sub Kawasan Industri dan Perdagangan

Arahan pengembangan sub kaw asan perdagangan dibagi menjadi 2 w ilayah pengembangan perdagangan (W PP) adalah :

 Perdagangan Kabupaten N agekeo berpusat di M bay, dengan pusat satuan pengembangan perdagangan Aesesa Selatan dan W olow ae.

 W ilayah pengembangan perdagangan II (W PP II) berpusat di Boaw ae dengan pusat satuan pengembangan perdagangan Nangaroro, Keo Tengah dan M auponggo.

Dari 10 kaw asan sub kaw asan pengembangan tersebut kemudian dirinci lagi secara lebih detail baik lokasinya maupun jenis kegiatan yang ada di dalamnya, dimana potensi pengembangan KAPET M bay yang sekaligus sebagai peluang investasi terdapat pada 13 sub kaw asan yang telah diidentifikasi sebagai berikut :

a. Sub Kawasan H utan

Jumlah luas sub kaw asan hutan adalah 120.135 ha. Terdapat peluang investasi di bidang HTI terutama pada areal hutan produksi konversi (28.787 ha) dan di bidang pariw isata alam pada areal hutan cagar alam (8.721 ha).

b. Sub Kaw asan Pertanian Terpadu

Terdapat potensi pengembangan seluas 65.056 ha lahan kosong untuk berbagai komoditi seperti : kopi, jambu mente, kemiri, asam, jarak, cacao, tanaman holtikultura (mangga, jeruk, sayur-sayuran) dan tanaman pangan (padi, jagung, kedele) dan pengembangan peternakan (sapi, kambing, domba), serta pertambakan.

Arahan St rat egis Nasional 3 - 72 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

c. Sub Kawasan Industri Peternakan Terpadu

Sub Kaw asan ini mencakup luas areal 260 ha, diarahkan untuk memberikan pelayanan jasa perkantoran, perdagangan, pergudangan dan cold storage, rumah potong hew an,

holding ground, karantina, industri pengolahan, industri pendukung, dermaga dan

permukiman.

Sub Kaw asan ini dimaksudkan untuk menunjang pengembangan daerah belakang yakni pengembangan ternak potong (sapi) pada areal seluas 4.530 ha.

d. Sub Kaw asan minapolitan

Sub kaw asan ini meliputi luas areal 320 ha, diarahkan untuk memberikan jasa perkantoran, perdagangan, pergudangan dan cold storage, industri pengolahan dan industri pendukung, pelabuhan perikanan, pembibitan (hatchery), pemukiman nelayan.

Sub kaw asan ini dimaksudkan untuk menunjang pengembangan potensi perikanan yang dimiliki KAPET M bay baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

Potensi lestari perairan laut sekitar Nusa Tenggara Timur seluas 200.000 km2 (Laut Flores, Laut Saw u, Laut Timor) adalah sebesar 240.000 ton/ tahun yang terdiri atas jenis-jenis ikan pelagis dan demersal. Namun tingkat pemanfaatannya masih rendah, yakni 64.887 ton atau 27% (1997).

Lahan perairan pantai berpotensi untuk pengembangan budidaya rumput laut, teripang, keramba ikan, pertambakan udang dan bandeng serta budidaya mutiara. Luas lahan pantai yang cocok untuk pertambakan adalah 1.920 ha. Lokasi industri perikanan terpadu di arahkan di kaw asan pesisir Kecamatan Aesesa.

e. Sub Kawasan Garam Industri

Potensi alam padang garam di w ilayah Sub Kaw asan Garam Industri KAPET M bay terbentang di sepanjang pantai utara Kabupaten N agekeo. Areal terluas terdapat di Desa W aekoka (W aemburung), Desa M bay II, Kecamatan Aesesa yakni 626,50 ha. Perkiraan produksi pertahun adalah sebesar 105.000 ton, di samping potensi garam di Kaburea (Wolow ae).

Arahan St rat egis Nasional 3 - 73 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

W ilayah perencanaan sub kaw asan ini mencakup 950 ha terdiri atas 626,50 ha ladang/ tambak garam dan 323,5 ha untuk jasa perdagangan, pergudangan, perkantoran, yodisasi, pelabuhan/dermaga, dan pemukiman.

f. Sub Kaw asan Industri

Sub kaw asan ini diarahkan untuk pengembangan sektor industri yang memanfaatkan sumberdaya alam pertanian dan pertambangan. Luas sub kaw asan adalah 2.100 ha, terletak di Desa N ggolonio, Kecamatan Aesesa.

g. Sub Kaw asan Pariw isata

Obyek w isata yang dapat diandalkan dalam sub kaw asan ini terdiri atas :

i. Potensi wisata Kota M bay

 Agrow isata pertanian irigasi M bay dan peternakan domba.

 Kaw asan Bendungan Sutami-M bay.

 Kaw asan Air Panas Puta

 Kaw asan Pantai W atundoa-M arapokot-Nangadhero-Anakoli.

 Penelusuran Gua Jepang.

 Perkampungan tradisional Ola Lape, Tutu Bhada, N anganumba, Towak, Boanio dan Lambo.

ii. Potensi W isata Kawasan Tengah  Situs arkeologi Olabula.

Tracking dan hicking G. Ebulobo.

 N apak tilas Kampung Boaw ae-Bekas Pusat Sw apraja N agekeo.

 Perkampungan Tradisional (Boaw ae); Boaw ae, W olow ea, N atameze, N agemi, Gero, Natalea, dan Degho.

 Perkampungan Tradisional (Nangaroro); Dongga Odo.

 Perkampungan Tradisional (Aesesa Selatan); Rendu, Tutubhada, Dadho W awo, W olo W ajo.

 Atraksi tinju tradisional (Etu).

iii. Potensi W isata Pesisir Selatan

 Panorama alam pantai Ena Gera di Kecamatan M auponggo.

Arahan St rat egis Nasional 3 - 74 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

 Agrow isata perebunan cengkeh, kopi, dan kakao.

Tracking dan Hicking.

 Perkampungan Tradisional (M auponggo); Lejo, Samu, Wuhu, Paulundu, dan Pau.

 Perkampungan Tradisional (Keo Tengah); W uji, Keliw atuw ea, W ajo, dan M orow atu.

 W olosambi dan Sew u.

 Atraksi tradisional Beghu.

h. Sub Kawasan Pusat Bisnis.

M encakup w ilayah seluas kurang lebih 250 ha, berada dalam Kaw asan Rencana Perkotaan M bay. Perencanaan tata ruang diarahkan untuk pembangunan berbagai sarana kaw asan seperti; perkantoran, perdagangan/ perniagaan, perhotelan, jasa komersial seperti; pos, telekomunikasi, bank, asurasi, biro perjalanan, dan sebagainya serta pembangunan prasarana kaw asan seperti; air bersih, drainase, pembuangan air limbah, listrik, jaringan jalan.

M asih terdapat 5 sub kaw asan lainnya yang sudah selesai diidentifikasi, namun belum disusun RDTR nya, terdiri atas :

a. Sub Kaw asan Pertambangan

Sub kaw asan ini mempunyai potensi berupa bahan galian batu besi, dengan luas 100 Ha; Granit dan zeolit di N ggolonio luasnya 679 Ha; bijih besi di Kecamatan Aesesa, kadar ferum (Fe) sekitar 72 % . Bahan galian batu kapur, marmer di Desa Gerodhere (Kecamatan Boaw ae) luas penyebaran belum teridentifikasi. M armer mempunyai cadangan sebesar 14.900.000 m3, tersebar dalam areal seluas 1600 ha. Bahan galian pasir batu di Kecamatan Aesesa jumlah sumberdaya 2.783.483 m3 di Kecamatan

Boaw ae terdapat di Desa W olopogo dan Desa N ageoga jumlahnya 191.908.817 m3,

sirtu di Desa N dora (Kecamatan Nangaroro) dengan luas 1 (satu) Ha. Bahan galian tanah liat terdapat di Desa Danga (Kecamatan Aesesa) seluas 753,93 Ha dengan ketebalan 1,5 m – 2 m dan W atuapi memiliki kandungan sebesar 17.648.547 ton.

Arahan St rat egis Nasional 3 - 75 Review Rencana Terpadu dan Program I nvestasi I nfrastruktur Jangka M enengah |

b. Sub Kaw asan Pengaman Pantai

Sub Kaw asan ini terletak di pesisir utara KAPET M bay yang terdiri atas hutan bakau seluas 1.240 ha. W alaupun kondisi hutan bakau masih baik, namun sudah terlihat tanda-tanda perusakan oleh penduduk pantai.

c. Sub Kaw asan Permukiman Perkotaan

Terletak di Kota M bay mencakup luas 6.200 ha yang dipersiapkan sebagai tempat permukiman penduduk termasuk semua fasilitas pelayanan umum seperti; perkantoran pemerintah, fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, olah raga, prasarana jalan, dan sebagainya.

d. Sub Kaw asan Pelabuhan Udara dan Laut.

Pelabuhan Udara Surabaya II dan Pelabuhan Laut M arapokot terletak di pesisir utara KAPET M bay yang terletak dalam Kecamatan Aesesa.

Luas lahan yang tersedia untuk Bandara Surabaya II 300 ha dan Pelabuhan M arapokot 550 ha.

e. Sub Kawasan W aduk M bay

Terletak di Desa Dhaw e, Kecamatan Aesesa seluas 600 ha. Kapasitas tampung 132 juta m3, pada ketinggian + 98,50 m.