• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

I.1 Latar Belakang

1.5 Manfaat Penelitian

1.6.1 Kebijakan Publik

Kebijakan Publik adalah suatu keputusan yang dimaksudkan untuk tujuan mengatasi permasalahan yang muncul dalam suatu kegiatan tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.24Oleh karena itu kebijakan dipandang sebagai hal yang mendasari suatu keputusan yang akan diambil oleh pembuat keputusan.

Kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat oleh Negara, khususnya pemerintah sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan Negara yang bersangkutan.Kebijakan publik adalah strategi untuk mengantarkan masyarakat pada awal, memasuki masyarakat pada masa transisi, untuk menuju pada masyarakat yang dicita-citakan.25

Dunn mengemukakan studi Kebijakan Publik mempelajari keputusan – keputusan pemerintah dalam mengatasi suatu masalah yang menjadi perhatian publik.Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah menurut Dunn sebagian disebabkan oleh kegagalan birokrasi dalam memberikan pelayanan dan menyelesaikan persoalan public.Kegagalan tersebut adalah information failures, complex side effects, motivation failures, renstseeking, second best theory, implementation failures.Berdasarkan stratifikasinya, kebijakan publik dapat

24

Edi Suharto.2008. Kebijakan Publik. Jakarta: Alfabeta. hal.109-110. 25

dilihat dari tiga tingkatan, yaitu kebijakan umum (strategi), kebijakan manajerial, dan kebijakan teknis operasional. Selain itu, dari sudut manajemen, proses kerja dari kebijakan publik dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi:26

1. Pembuatan kebijakan

2. Pelaksanaan dan pengendalian 3. Evaluasi kebijakan

Carl Frederich memandang kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu tujuan tertentu.27Secara umum, saat ini kebijakan lebih dikenal sebagai keputusan yang dibuat oleh pemerintah, yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat dalam sebuah Negara.

Proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut diartikan sebagai proses pembuatan kebijakan dandivisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling tergantung, berdasarkan penyusunan agenda, formulasi bebijakan, adopsi

26

William N. Dunn. 1998. Pengantar Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada Univeristy Press. hal.24.

27

kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Proses formulasi kebijakan dapat dilakukan melalui tujuh tahapan sebagai berikut:28

1. Pengkajian persoalan. Tujuannya adalah untuk menemukan dan memahami hakekat persoalan dari suatu permasalahan dan kemudian merumuskannya dalam hubungan sebab akibat.

2. Penentuan tujuan. Adalah tahapan untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai melalui kebijakan publik yang segera akan diformulasikan.

3. Perumusan alternatif. Alternatif adalah sejumlah solusi pemecahan masalah yang mungkin diaplikasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Penyusunan model. Model adalah penyederhanaan dan kenyataan persoalan yang dihadapi yang diwujudkan dalam hubungan kausal. Model dapat dibangun dalam berbagai bentuk, misalnya model skematik, model matematika, model fisik, model simbolik, dan lain – lain.

5. Penentuan kriteria. Analisis kebijakan memerlukan criteria yang jelas dan konsisten untuk menilai alternative kebijakan yang ditawarkan. kriteria yang dapat dipergunakan antara lain kriteria ekonomi, hokum, politik, teknis, administrasi, peran serta masyarakat, dan lain – lain.

6. Penilaian alternatif. Penilaian alternatif dilakukan dengan menggunakan kriteria dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai

28

tingkat efektivitas dan kelayakan setiap alternative dalam pencapaian tujuan.

7. Perumusan rekomendasi. Rekomendasi disusun berdasarkan hasil penilaian alternative kebijakan yang diperkirakan akan dapat mencapai tujuan secara optimal dan dengan kemungkinan dampak yang sekecil – kecilnya.

Chandler dan Plano ( 1988 ), mengatakan Kebijkan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdayasumberdayayang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik ataupemerintah. Kebijakan publik merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukansecara terus menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurangberuntung dalam masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut berpartisipasidalam pembangunan secara luas. 29 Pengertian kebijakan publik menurut Chandlerdan Plano dapat diklasifikasikan kebijakan sebagai intervensi pemerintah. Dalamhal ini pemerintah mendayagunakan berbagai instrumen yang dimiliki untuk

mengatasi persoalan publik.

Thomas R. Dye ( 1981 ), Kebijakan publik dikatakan sebagai apa yang tidak dilakukan maupun apa yangdilakukan oleh pemerintah. Pokok kajian dari hal ini adalah negara.Pengertian iniselanjutnya dikembangkan dan diperbaharui oleh para ilmuwan yangberkecimpung dalam ilmu kebijakan publik. Definisi

29

Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2003. Teori dan Konsep Kebijakan Publik dalam Kebijakan Publikyang

Membumi, konsep,

kebijakan publik menurutThomas R. Dye ini dapat diklasifikasikan sebagai keputusan ( decision making ),dimana pemerintah mempunyai wewenang untuk menggunakan keputusanotoritatif, termasuk keputusan untuk membiarkan sesuatu terjadi, demi teratasinyasuatu persoalan publik.30

Easton ( 1969 ), Kebijakan publik diartikan sebagai pengalokasian nilai- nilai kekuasaan untukseluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam hal ini hanyapemerintah yang dapat melakukan suatu tindakan kepada masyarakat dantindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintahyang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat.Definisi kebijakan publik menurut Easton ini dapat diklasifikasikan sebagai suatuproses management, yang merupakan fase dari serangkaian kerja pejabat publik.Dalam hal ini hanya pemerintah yang mempunyai andil untuk melakukantindakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah publik, sehinggadefinisi ini juga dapat diklasifikasikan dalam bentuk intervensi pemerintah.31

Anderson, Kebijakan publik adalah sebagai suatu tindakan yang mempunyai tujuan yang dilakukan oleh seorang pelaku atau sejumlah pelaku untuk memecahkan suatu masalah.selanjutnya Anderson mengklasifikasikan kebijakan itu menjadi dua, yaitu:32

1. Substantif, yaitu apa yang harus dilakukan pemerintah, dan

30 Ibid. 31 Ibid hal.2. 32

Nurcholis dan Hanif. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.Jakarta. PT Grasindo. hal.263.

2. Prosedural, yaitu siapa dan bagaimana kebijakan itu diselenggarakan. Sedangkan menurut Woll, kebijakan publik adalah sejumlah aktifitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.33

Kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik. Pada dasarnya terdapat banyak batasan atau defenisi mengenai apa yang dimaksud dengan kebijakan publik dalam literatur-literatur ilmu politik.34Masing-masing defenisi tersebut memberikan penekanan yang berbeda-beda, perbedaan itu timbul karena masing- masing ahli mempunyai latar belakang yang berbeda-beda namun tidak ada yang keliru, semuanya benar dan saling melengkapi. Berikut pengertiannya: (a) secara luas kebijakan publik dapat didefenisikan sebagai hubungan suatu unit pemerintahan dengan lingkungannya, (b) kebijakan publik adalah sesuatu yang dikerjakan dan yang tidak dikerjakan pemerintah, (c) kebijakn merupakan sesuatu yang hendaknya dipahami sebagai serangkaian kegiatan yang sedikit banyak berhubungan beserta konsekuensi-konsekuensinya.35

Dengan adanya kebijakan publik maka hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya akan berjalan maksimal oleh karena tidak saling timpang. Sehingga hubungan secara vertikal antara pemerintah dan masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam sistem pemerintahan yang mengarah pada tujuan bersama.

33

Tangkilisan.op. cit, hal.2.

34

Budi Winarno. Op-cit. hal 20.

35