• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN ……...…….………………..……..… 53-75

3.3 Instrument Pengumpulan Data

3.3.1 Kecenderungan adiksi smartphone

Kecenderungan adiksi smartphone diukur dengan Smartphone Addiction Scale (SAS) yang dikemukakan Kwon et al. (2013). Penulis menggunakan teknik modifikasi alat ukur berdasarkan face validity, sehingga diperoleh 40 item. Alat ukur ini terdiri dari 36 item Smartphone Addiction Scale (SAS). Pada dimensi overuse terdiri dari: 2 item dari Internet Gaming Disorder Test (IGD-20 Test) dikembangkan oleh Pontez et al (2014), dan 2 item yang dibuat oleh penulis.

Penulis memodifikasi beberapa alat ukur karena untuk menyempurnakan pernyataan yang mewakili tiap dimensi, dan menyesuaikan dengan karakterisik remaja. Pengukuran menggunakan skala Likert dengan lima rentang penilaian (1=

sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= netral, 4= sesuai, dan 5= sangat sesuai).

Terdapat dua jenis respon item, yaitu: favorable dan unfavorable. Untuk respon

favorable (F), skor partisipan bergerak dari nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Dan sebaliknya untuk respon unfavorable (UF).

Tabel 3.2

Blueprint Skala Kecenderungan Adiksi Smartphone

Keterangan *: item valid

Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah Contoh Item Daily life

Overuse a. Uncontrollable use

58

3.3.2 Extraversion

Extraversion diukur dengan skala Big Five Inventory (BFI) oleh John dan Srivastava (1999), dengan mengadaptasi delapan item dari dimensi extraversion.

Skala ini merupakan skala yang diadaptasi oleh penulis, karena skala awal dikembangkan dengan Bahasa Inggris. Pengukuran menggunakan skala Likert dengan lima rentang penilaian (1= sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= netral, 4= sesuai, dan 5= sangat sesuai). Terdapat dua jenis respon item, yaitu: favorable (F) dan unfavorable (UF). Untuk respon favorable, skor partisipan bergerak dari nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Dan sebaliknya untuk respon unfavorable.

Tabel 3.3

Blueprint Skala Trait Kepribadian Extraversion

Keterangan *: item valid 3.3.3 Keterampilan sosial

Keterampilan sosial diukur dengan Social Skill Inventory (SSI) oleh Riggio dan Carney (2003) terdiri dari 30 item. Pengukuran menggunakan skala Likert dengan lima rentang penilaian (1= sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= netral, 4=

sesuai, dan 5= sangat sesuai). Terdapat dua jenis respon item, yaitu: favorable (F) dan unfavorable (UF). Untuk respon favorable, skor partisipan bergerak dari nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Dan sebaliknya untuk respon unfavorable.

Indikator Pernyataan

Jumlah Contoh Item

F UF

a. Activity level 3* 8 Saya suka berbicara

b. Dominance 6*

c. Sociable 1*, 8* 2*

d. Expressiveness 5, 7*

e. Positive emotionality 4*

Tabel 3.4

Blueprint Skala Keterampilan Sosial

Keterangan *: item valid 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah kemampuan sebuah instrumen untuk mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid haruslah instrumen yang dibuat untuk mengukur hal

Dimensi Indikator Pernyataan

Jumlah Contoh Item

60

yang ingin diukur. Setelah mendapatkan data yang diinginkan penulis akan menguji validitas konstruk dan reliabilitas masing-masing alat ukur.

Dalam pengujian validitas digunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dengan metode ini dapat diketahui apakah seluruh item mengukur apa yang hendak diukur dan apakah masing-masing item signifikan dalam mengukur hal tersebut. Adapun logikanya adalah dengan cara membandingkan sejauh mana matriks korelasi hasil estimasi menggunakan teori dengan matriks korelasi yang diperoleh dari data. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah teori adalah konsep bahwa seluruh item mengukur satu hal yang sama (unidemensional) yaitu konstruk yang hendak diukur.

Jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara teori dengan data, maka berarti bahwa seluruh item itu mengukur hal yang sama (unidimensional).

Selanjutnya dengan menggunakan software yang sama dapat diuji apakah masing-masing item signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Setelah diukur validitasnya, kemudian diuji pula realibilitas dari item-item yang dimiliki peneliti.

Reliabilitas adalah seberapa besar proporsi varian dari total skor yang merupakan varian dari true score. Nilai reliabilitas nantinya akan didapatkan ketika melakukan uji validitas dengan menggunakan LISERL 8.7.

3.4.1 Uji validitas konstruk

Untuk menguji validitas konstruk setiap item maka peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) dengan sofware LISERL 8.7. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut (Umar, 2012):

1. Dilakukan uji CFA dengan model undimensional (satu faktor) dan dilihat nilai Chi-Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak signifikan (p>0.05) berarti semua item telah mengukur sesuai dengan yang diteorikan, yaitu hanya mengukur satu faktor saja. Jika ini terjadi maka analisis dilanjutkan ke langkah ketiga, yaitu melihat muatan faktor pada masing-masing item. Namun jika nilai Chi-Square signifikan (p<0.05), maka diperlukan modifikasi terhadap model pengukuran yang diuji langkah kedua ini.

2. Jika nilai Chi-Square signifikan, maka dilakukan modifikasi model pengukuran dengan cara mengestimasi korelasi antar kesalah pengukuran pada beberapa item yang mungkin bersifat multidimensional. Ini berarti bahwa selain suatu item mengukur konstruk yang seharusnya diukur (sesuai dengan teori), juga dapat dilihat apakah item tersebut mengukur hal yang lain (mengukur lebih dari satu hal). Jika setelah beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh model fit, maka model terakhir inilah yang digunakan pada langkah selanjutnya,

3. Setelah diperoleh model pengukuran yang fit (undimensional) maka dilihat apakah ada item yang muatan faktornya negatif. Jika ada, item tersebut harus di drop atau tidak diikutsertakan dalam analisis perhitungan factor score.

4. Dengan menggunakan SPSS dan model unidimensional (satu faktor) kemudian dihitung (destimasi) nilai skor faktor (true score) bagi setiap orang untuk variabel yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dianalisis faktor hanya item yang baik saja (tidak didrop). Kriteria item yang baik pada CFA adalah :

62

1. Melihat signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktornya dengan melihat nilai t bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya adalah t>1,95 maka item tersebut sigifikan dan sebaliknya. Apabila item tersebut signikan maka item tidak akan di drop, dan sebaliknya.

2. Melihat koefisien muatan faktor dari item. Jika item tersebut sudah di skoring dengan favorable (pada skala likert 1-5), maka nilai koefisien muatan faktor pada item harus bermuatan positif, dan sebaliknya. Apabila item tersebut favorable, namun koefisien muatan faktor item bernilai negatif maka item tersebut di drop dan sebaliknya.

3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi, maka item tersebut di drop. Sebab, yang demikian selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain.

3.4.1.1 Kecenderungan adiksi smartphone. Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur kecenderungan adiksi smartphone. Sebelum melakukan validasi item dengan first order, penulis terlebih dahulu melakukan uji validasi second order pada kontruk kecenderungan adiksi smartphone. Kemudian penulis mendrop item yang memiliki korelasi residu paling besar yaitu item ke-6, 30, dan 38 ,hal ini dikarenakan item tersebut tidak memiliki daya pembeda dalam memprediksi responden. Setelah itu, penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square=

2534,56 DF= 629 P-Value= 0,000 RMSEA= 0,113. Hal ini berarti P-Value <0.05 dan RMSEA>0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak 76 kali. Sehingga diperoleh nilai

Chi-Square= 819,11 DF= 540 P-Value= 0.000 RMSEA= 0.049. Hal ini berarti RMSEA<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu kontruk kecendeungan adiksi smartphone.

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Kecenderungan Adiksi Smartphone

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.31 0.07 4.62 V

64

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

38 0.91 0.18 11.65 X

39 0.44 0.07 6.53 V

40 0.40 0.07 5.95 V

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.5 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39 dan 40 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan item ke-3, 6, 30, 37, dan 38 di drop. Hal ini berarti item tersebut tidak akan ikut dinalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.1.2 Extraversion. Penulis menguji apakah kedelapan item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi extraversion. Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square=

129,91 DF= 20 P-Value= 0,0000 RMSEA= 0,16. Hal ini berarti P-Value<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak tujuh kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square= 17,74 DF=

12 P-Value= 0,12379 RMSEA= 0,047. Hal ini berarti P-Value > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi extraversion.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Trait Kepribadian Extraversion

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.48 0.07 7.24 V

2 0.56 0.07 7.98 V

3 0.94 0.06 16.13 V

4 0.83 0.07 13.65 V

5 -0.03 0.07 -0.43 X

6 0.32 0.07 4.71 V

7 0.43 0.07 6.37 V

8 0.47 0.07 7.03 V

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 3, 4, 6, 7, dan 8 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3.

Dengan demikian secara keseluruhan item ke-5 di drop, karena t <1.96 dan lamda negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.1.3 Emotional expressitivity (EE). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi emotional expressitivity (EE). Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 17,03 DF= 5 P-Value= 0,00445 RMSEA= 0,106.

Hal ini berarti P-Value<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square= 6,28 DF= 4 Value= 0,17891 RMSEA= 0,051. Hal ini berarti P-Value>0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi emotional expressitivity (EE).

66

Tabel 3.7

Muatan Faktor Item Emotional Expressitivity (EE)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.34 0.08 4.49 V

Berdasarkan tabel 3.7 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 4, dan 5 signifikan karena t>1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan item ke-2 dan 3 di drop, karena t <1.96 dan lamda negatif.

Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.1.4 Emotional sensitivity (ES). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi emotional sensitivity (ES). Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 21,96 DF= 5 P-Value= 0,00053 RMSEA= 0,125. Hal ini berarti P-Value<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square= 6,87 DF= 4 Value= 0,14307 RMSEA= 0,058. Hal ini berarti P-Value>0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi emotional sensitivity (ES).

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Emotional Sensitivity (ES)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.20 0.08 2.60 V

Berdasarkan tabel 3.8 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 3, 4, dan 5 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang di drop dan seluruh item akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.1.5 Emotional control (EC). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi emotional control (EC). Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 17,49 DF= 6 Value= 0,00763 RMSEA= 0,094. Hal ini berarti P-Value<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square=

8,15 DF= 5 P-Value= 0,14803 RMSEA= 0,054. Hal ini berarti P-Value>0.05 dan RMSEA <0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi emotional control (EC).

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Emotional Control (EC)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.96 0.05 19.33 V

2 0.15 0.07 2.20 V

3 0.33 0.07 4.89 V

4 0.22 0.07 3.17 V

5 0.07 0.07 1.02 X

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.9 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 3, dan 4 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan item ke-5 di drop, karena t <1.96 dan lamda negatif.

Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

68

3.4.1.6 Social expressivity (SE). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi social expressivity (SE). Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 12,17 DF= 5 P-Value= 0,03256 RMSEA= 0,081.

Hal ini berarti P-Value <0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square= 2,49 DF= 4 Value= 0,64707 RMSEA= 0,000. Hal ini berarti P-Value>0.05 dan RMSEA <0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit.

Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi social expressivity (SE).

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Social Expressivity (SE)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.61 0.06 9.47 V

2 0.86 0.06 15.06 V

3 0.90 0.06 16.02 V

4 0.69 0.06 11.02 V

5 0.60 0.06 9.23 V

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.10 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 3, 4 dan 5 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang di drop dan seluruh item akan dianalisis dalam perhitungn factor score dan true score.

3.4.1.7 Social sensitivity (SS). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi social sensitivity (SS). Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 15,18 DF= 6 Value= 0,01888 RMSEA= 0,084. Hal ini berarti

P-Value <0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square=

8,74 DF= 5 P-Value= 0,11994 RMSEA= 0,059. Hal ini berarti P-Value >0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit.

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Social Sensitivity (SS)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.96 0.05 19.33 V

2 -0.12 0.07 -1.73 X

3 0.16 0.07 2.27 V

4 -0.11 0.07 -1.56 X

5 0.23 0.07 3.30 V

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.11 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1,3, dan 5 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan item ke-2 dan 4 di drop, karena t <1.96 dan lamda negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3.4.1.8 Social control (SC). Penulis menguji apakah kelima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur dimensi social control (SC).

Penulis menganalisa validitas item menggunakan software hingga diperoleh Chi-Square= 24,25 DF= 5 P-Value= 0,00019 RMSEA= 0,134. Hal ini berarti P-Value

<0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model tidak fit, maka penulis melakukan modifikasi sebanyak satu kali. Sehingga diperoleh nilai Chi-Square= 7,88 DF= 5 P-Value= 0,09625 RMSEA= 0,067. Hal ini berarti P-Value >0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model fit. Artinya seluruh item hanya mengukur satu faktor yaitu dimensi social control (SC).

70

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Social Control (SC)

No Item. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

1 0.15 0.07 2.00 V

2 0.64 0.07 8.67 V

3 0.91 0.08 11.57 V

4 0.53 0.07 7.28 V

5 0.25 0.07 3.41 V

Keterangan V : Signifikan

Berdasarkan tabel 3.12 nilai t bagi koefisien muatan faktor item ke-1, 2, 3, 4 dan 5 signifikan karena t >1.96, lamda positif dan korelasi residu <3. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang di drop dan ikut dianalisis dalam perhitungan factor score dan true score.

3. 5 Teknik Analisa Data

Analisa data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah multiple regresi, untuk mengetahui besar dan arah hubungan antara variabel X1 (trait kepribadian extraversion) dan X2 (keterampilan sosial) dengan Y (kecenderungan adiksi smartphone). Analisa regresi berganda adalah suatu metode untuk mengkaji akibat-akibat dan besarnya akibat dari lebih satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan menggunakan prinsip-prinsip korelasi dan regresi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan SPSS Versi 16.0. Adapun persamaan regresi pada penelitian ini adalah;

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7

Keterangan:

Y’ = kecenderungan adiksi smartphone a = intercept

b = koefisien regresi

X1 = trait kepribadian extraversion X2 = emotional expressivity

X3 = emotional sensitivity X4 = emotional control X5 = social expressitivity X6 = social sensitivity X7 = social control

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, peneliti menentukan skor kecenderungan adiksi smartphone, trait kepribadian extraversion dan keterampilan sosial didapatkan dari data primer melalui tes psikologi yang diberikan kepada mahasiswa. Skor yang didapat berupa row score, kemudian dikonversi dalam factor score, kemudian dikonversi ke true score dengan tujuan agar tidak adanya nilai negatif pada deskripsi statistik variabel.

T-Score TPA = 50 + (X * 10)

Kemudian, peneliti analisis regresi, dimulai secara simultan, kemudian dari satu persatu IV. Sehingga nilai R2 yang dihasilkan dapat dilihat secara murni.

Fungsi R2 ini adalah untuk melihat proporsi varians dari Prestasi Akademik yang dipengaruhi IV yang ada. Melihat jumlah R2 x 100%. Maka dihasilkanlah proporsi varians atau determinat. R2 didapatkan dengan rumus:

72

Selanjutnya uji F untuk membuktikan signifikansi regresihal tersebut menggunakan rumus:

Dimana pembilang disini adalah R2 dengan df-nya (dilambangkan k), yaitu sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya (1 – R2) dibagi dengan dfnya N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh terhadap DV.

Kemudian peneliti melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang dianalisis untuk melihat apakah signifikan dampak dari tiap IV terhadap DV. Uji T dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar error dari b. Hasil uji T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti nantinya.

R2 =

SSreg SSy

3.6 Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu:

3.6.1 Tahap persiapan

a. Dimulai dengan perumusan masalah penelitian yang akan diteliti melalui analisa terhadap fenomena yang terjadi.

b. Menentukan variabel penelitian.

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Persiapan alat pengumpulan data primer dengan menentukan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu berupa skala model self rating untuk mengukur kecenderungan adiksi smartphone, trait kepribadian extraversion, dan keterampilan sosial.

f. Persiapan segala hal mengenai perizinan, termasuk di dalamnya perizinan dalam memperoleh data sekunder penelitian.

3.6.2 Tahap uji coba alat ukur

a. Melakukan uji coba terhadap alat ukur yang dibuat.

b. Meliputi uji keterbacaan pada tiap item.

c. Melakukan uji keterbacaan kepada 30 remaja untuk melihat apakah reponden memahami isi kuesioner tersebut.

d. Menyusun kembali item-item untuk dijadikan alat ukur yang siap pakai dalam penelitian ini.

74

3.6.3 Tahap pelaksanaan

a. Menentukan jumlah sampel penelitian.

b. Memberikan penjelasan tujuan penelitian dan meminta kesediaan sampel penelitian untuk mengisi skala dalam penelitian.

c. Melaksanakan pengambilan data.

Pada pengambilan data, metode metode yang digunakan adalah kuesioner, dimana penulis akan memberikan paket kuesioner penelitian kepada partisipan.

Sebelum mengisi kuesioner, mereka akan diminta mengisi inform concent sebagai bentuk kesediaan mengikuti penelitian dan informasi mengenai identitas partisipan. Kemudian mereka akan diminta mengisi kuesioner yang terdiri dari tiga aspek pengukuran. Waktu pengerjaan tidak dibatasi dan partisipan diminta mengisi paket kuesioner secara lengkap, lalu paket yang telah diisi diserahkan kembali kepada penulis.

Pada pengukuran trait kepribadian extraversion, partisipan diminta menceklis pilihan 1= sangat tidak sesuai sampai 5= sangat sesuai pada setiap pernyataan. Aspek kedua adalah keterampilan sosial, partisipan akan diminta menceklis pilihan 1= sangat tidak sesuai sampai 5= sangat sesuai pada setiap pernyataan. Aspek terakhir adalah kecenderungan adiksi smartphone, dimana partisipan akan diminta menceklis pilihan 1= sangat tidak sesuai sampai 5= sangat sesuai pada setiap pernyataan.

3.6.4 Tahap pengolahan data

a. Melakukan skoring terhadap skala hasil jawaban sampel penelitian.

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh dan membuat tabel data.

c. Menganalisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.

d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir.

76 BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab empat peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan gambaran subyek penelitian, deskripsi data, analisis data, dan hasil pengujian hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SMA di Jakarta Timur terdiri dari 217 siswa, terdiri dari 94 perempuan dan 123 laki-laki dengan rentangan usia 15 sampai 18 tahun.

Jenis smartphone Android 164 (75.75)

IOS (iPhone Operating System) 33 (15.21)

Blackberry 15 (6.91)

Windows 5 (2.31)

Jenis kegiatan Chatting (BBM, Whatsapp, Line) 121 (55.76) Social media (Twitter, Facebook) 99 (45.62)

Internet browsing 98 (45.16)

Bermain game 61 (28.11)

SMS (Short Message Service) 76 (35.02)

Lama kepemilikan Diatas 1 tahun 192 (88.47)

Dibawah 1 tahun 25 (11.52)

Berdasarkan tabel 4.1, didapat informasi berdasarkan jenis kelamin, subyek dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki sebanyak 56,69 % dari 217 subyek. Sedangkan jenis smartphone yang paling banyak digunakan oleh remaja adalah Android sebesar 75.75%, kemudian IOS (iPhone Operating System) sebesar 15.21%, Blackberry sebesar 6.91%, dan terakhir Windows sebesar 2.31%.

Berdasarkan jenis kegiatan yang paling banyak dilakukan dengan smartphone

adalah chatting sebesar 55.76%, social media sebesar 45.62%, internet browsing sebesar 45.16%, SMS sebesar 35.02%, dan terakhir bermain game sebesar 28.11%. Sebanyak 88.47% subjek telah menggunakan smartphone lebih dari satu tahun.

4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian memberikan gambaran data penelitian yang disajikan dalam bentuk mean, standar deviasi, nilai maximum, dan nilai minimum dari setiap variabel penelitian.

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik Variabel

Variabel Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Kecenderungan adiksi smartphone 22.41 78.51 50.00 9.66 Kepribadian Trait kepribadian

extraversion 18.46 68.54 50.00 9.18

Keterampilan social

Emotional expressivity 32.83 69.90 50.00 9.33 Emotional sensitivity 22.41 66.68 50.00 8.53 Emotional control 24.07 65.60 50.00 9.99 Social expressivity 18.73 69.07 50.00 9.25 Social sensitivity 32.49 66.51 50.00 6.26 Social control 32.04 72.12 50.00 8.92 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mean setiap variabel adalah 50.00. Kecenderungan adiksi smartphone memiliki nilai minimum sebesar 22.41 dan nilai maximum sebesar 78.51. Trait kepribadian extraversion memiliki nilai minimum sebesar 18.46 dan nilai maximum sebesar 68.54.

Emotional expressivity memiliki nilai minimum sebesar 32.83 dan nilai maximum sebesar 69.90. Emotional sensitivity memiliki nilai minimum sebesar 22.41 dan nilai maximum sebesar 66.68. Emotional control memiliki nilai minimum sebesar 24.07 dan nilai maximum sebesar 65.60. Social expressivity memiliki nilai

78

minimum sebesar 18.73 dan nilai maximum sebesar 69.07. Social sensitivity memiliki nilai minimum sebesar 32.49 dan nilai maximum sebesar 66.51. Terakhir social control memiliki nilai minimum sebesar 32.04 dan nilai maximum sebesar 72.12.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Subyek penelitian ini berjumlah 217 siswa, terdiri dari 94 perempuan dan 123 laki-laki. Kategorisasi skor variabel diperoleh dengan metode cut off 50%

sehingga diperoleh skor rendah dan skor tinggi.

Tabel 4.3

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Rendah Tinggi

n (%) n (%) Kecenderungan adiksi smartphone 118 (54.37) 99 (45.62) Kepribadian Trait kepribadian extraversion 105 (48.38) 112 (51.61) Keterampilan sosial Emotional expressivity 83 (38.24) 134 (61.75) Emotional sensitivity 84 (38.70) 133 (61.29) Emotional control 102 (47.00) 115 (52.99) Social expressivity 117 (53.91) 100 (46.08) Social sensitivity 126 (58.06) 91 (41.93) Sosial control 106 (48.84) 111 (51.15) Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa skor subjek penelitian

n (%) n (%) Kecenderungan adiksi smartphone 118 (54.37) 99 (45.62) Kepribadian Trait kepribadian extraversion 105 (48.38) 112 (51.61) Keterampilan sosial Emotional expressivity 83 (38.24) 134 (61.75) Emotional sensitivity 84 (38.70) 133 (61.29) Emotional control 102 (47.00) 115 (52.99) Social expressivity 117 (53.91) 100 (46.08) Social sensitivity 126 (58.06) 91 (41.93) Sosial control 106 (48.84) 111 (51.15) Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa skor subjek penelitian