• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar dengan menyertakan proses mental dan fisik melalui interaksi antarmahasiswa, mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan lingkungan, dan mahasiswa dengan sumber belajar dalam rangka mencapai KD. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai mahasiswa.

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian pengembangan ini dikelola dengan pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme dalam proses/kegiatan pembelajaran dapat terwujud melalui kegiatan orientasi, eksplorasi konsep, interpretasi/penemuan konsep, dan aplikasi konsep. Kegiatan interpretasi/penemuan konsep misalnya, dilakukan mahasiswa melalui kegiatan pemecahan masalah, belajar mandiri, kegiatan inkuiri, kegiatan bertanya, belajar dalam kelompok kecil dan kelompok besar, mencari kesepakan, dan penegasan oleh dosen. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini juga berbasis tugas. Tugas-tugas sangat mewarnai pelaksanaan proses pembelajaran. Tugas-tugas tersebut dimaksudkan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.

Tugas-tugas tersebut juga dimaksudkan untuk melatih kemandirian mahasiswa dalam belajar. Contoh singkat deskripsi kegitan pembelajaran dalam silabus dapat dicermati pada tabel 5.28 berikut.

Tabel 5.28 Kegiatan Pembelajaran MKI Berpendekatan Konstruktivisme

No. Kompetensi Dasar Bahan ajar Kegiatan Pembelajaran 1. Memilih tema dan

a. Mengkaji secara mandiri sejumlah literatur tentang tema dan identifikasi topik makalah b. Mendiskusikan dalam kelompok kecil dan

kelompok besar (diskusi kelas) hasil kajian literatur tentang tema dan identifikasi topik makalah

2. Membatasi topik makalah

Pembatasan topik makalah

1. Mengkaji secara mandiri sejumlah literatur tentang pembatasan topik makalah 2. Mendiskusikan dalam kelompok kecil dan

kelompok besar (diskusi kelas) hasil kajian literatur tentang pembatasan topik makalah

6. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan menunjukkan penanda tingkat ketercapaian pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh mahasiswa pada setiap topik pembelajaran.

Indikator keberhasilan ditandai oleh adanya perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina, hasil pemikiran bersama dosen pembina, dan

pertimbangan kebutuhan belajar mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar indikator pembelajaran hasil pengembangan dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Karakteristik indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya jiwa konstruktivisme. Jiwa konstruktivisme tampak pada hasil kegiatan mahasiswa dalam menginterpretasi/menemukan konsep, misalnya, mahasiswa mampu mengidentifikasi, membedakan, menjelaskan, memilih, merumuskan, menyusun, mempresentasikan hasil diskusi. Hal itu menunjukkan adanya aktivitas dan kreativitas mahasiswa dalam menginterpretasi/menemukan konsep sebagai ciri pendekatan konstruktivisme. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan orientasi, eksplorasi konsep, interpretasi/

menemukan konsep, dan aplikasi konsep dalam membangun pengetahuan dan keterampilan dalam menulis karya ilmiah. Dengan proses/kegiatan belajar semacam itu diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi, membedakan, menjelaskan, memilih, merumuskan, dan menyusun makalah, serta dapat mempresentasikannya di hadapan dosen dan teman-teman sejawatnya. Contoh singkat indikator pembelajaran dapat dicermati pada tabel 5.29 berikut.

Tabel 5.29 Indikator Keberhasilan dalam Pembelajaran MKI Berpendekatan Konstruktivisme

No. Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan

1. Menjelaskan hakikat makalah, yang mencakup:

a. menjelaskan perbedaan antara karya ilmiah dan karya nonilmiah (karya fiksi, laporan peristiwa, prediksi);

b. menjelaskan substansi karya ilmiah;

c. menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah;

d. menjelaskan format karya ilmiah;

e. menyebutkan jenis-jenis karya ilmiah;

f. menyebutkan tujuan menulis karya ilmiah;

g. menjelaskan langkah prosedur dalam menulis karya ilmiah.

1. Mampu menjelaskan hakikat makalah, yang mencakup:

a. mampu menjelaskan perbedaan antara karya ilmiah dan karya nonilmiah (karya fiksi, laporan peristiwa, prediksi);

b. mampu menjelaskan substansi karya ilmiah;

c. mampu menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah;

d. mampu menjelaskan format karya ilmiah;

e. mampu menyebutkan jenis-jenis karya ilmiah;

f. mampu menyebutkan tujuan menulis karya ilmiah;

g. mampu menjelaskan langkah prosedur dalam menulis karya ilmiah.

2. Memilih tema dan mengidentifikasi topik makalah yang diturunkan dari tema

Mampu memilih tema dan mengidentifikasi topik makalah yang diturunkan dari tema

3. Membatasi topik makalah Mampu membatasi topik makalah 4. Merumuskan judul makalah Mampu merumuskan judul makalah

7. Evaluasi

Evaluasi pencapaian KD oleh mahasiswa dilakukan berdasarkan indikator keberhasilan. Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar mahasiswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang lengkap dan bermakna dalam pengambilan keputusan.

Evaluasi dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina dan hasil pemikiran bersama dosen pembina. Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan dengan dua cara, yakni evaluasi selama proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi selama proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan jurnal belajar. Evaluasi pada proses pembelajaran diterapkan pada aspek ketekunan, partisipasi, kerja sama, kecermatan dan ketepatan dalam bekerja, interaksi antarmahasiswa dan interaksi dengan dosen, serta inisiatif mahasiswa. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen portofolio dan rubrik penilaian dengan sejumlah indikator dan deskriptor, serta bobot skor pada masing-masing deskriptor. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan skor pada karya ilmiah hasil kerja mahasiswa. Perangkat evaluasi selengkapnya dapat dicermati pada perangkat evaluasi produk pengembangan yang dijilid secara terpisah dengan naskah utama ini.

8. Alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matakuliah dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD oleh mahasiswa yang beragam. Dalam penelitian ini, alokasi waktu yang ditetapkan pada setiap KD adalah 3 x 50 menit perminggu. Alokasi waktu diambil secara langsung dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh fakultas dan jurusan. Akan tetapi, dosen dapat

menambahkan alokasi waktu yang telah ditetapkan dengan cara mancari waktu di luar jam perkuliahan resmi apabila masih dirasakan perlu.

9. Sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan media elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, bahan ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Sumber belajar dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina, hasil pemikiran bersama dosen pembina, dan pertimbangan kebutuhan belajar mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar sumber belajar hasil pengembangan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Dalam konteks penelitian ini sumber belajar hanya disebutkan secara garis besar dan tidak mengikat. Dosen dapat mengkreasikan sendiri dengan sumber-sumber belajar suplemen lainnya yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dosen dapat memanfaatkan surat kabar, jurnal, majalah, buletin, hasil-hasil ulasan, dan bahan-bahan lain yang relevan untuk memperkaya sumber belajar yang dimanfaatkannya.

5.1.2.2 Rencana Perkuliahan Semester (RPS)

Rencana perkuliahan semester (RPS) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dipersiapkan dan dimanfaatkan oleh dosen sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPS merupakan rencana pembelajaran jangka pendek (satu sampai dengan dua KD) yang disusun oleh dosen dengan berpedoman pada silabus. RPS dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar mahasiswa dalam mencapai KD. Setiap dosen sebaiknya menyusun RPS secara lengkap dan sistematis agar proses pembelajaran yang dilaksanakannya berlangsung lancar,

interaktif, konstruktif, menyenangkan, menantang, memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkem-bangan fisik, serta psikologis mahasiswa.

RPS disusun dengan memperhatikan perbedaan individu mahasiswa, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kecepatan belajar, latar belakang budaya, dan atau lingkungan mahasiswa. RPS yang disusun juga harus dapat mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam belajar. Komponen proses pembelajaran dalam RPS harus dirancang untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar mahasiswa. RPS harus mampu memberikan umpan balik dan tindak lanjut dari proses pembelajaran.

RPS disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, bahan ajar, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, evaluasi, dan daftar rujukan dalam satu keutuhan pengalaman belajar. Langkah-langkah penyusunan RPS dimulai dengan mencantumkan identitas RPS, KD, indikator, tujuan pembelajaran, bahan ajar, metode pembel-ajaran, langkah-langkah proses pembelajaran, media, evaluasi, dan daftar rujukan. Setiap komponen RPS mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semuanya merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan.

Berkaitan dengan paparan di atas, RPS yang dikembangkan dalam pene-litian ini adalah RPS tentang pembelajaran menulis karya ilmiah berpendekatan konstruktivisme.

RPS yang berhasil dikembangkan berjumlah tiga belas perangkat. RPS berupa rambu-rambu lebih rinci untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam satu sampai dua KD.

RPS yang dikembangkan merupakan hasil adaptasi dari format RPS oleh JPBSI FS UM tahun 2009 dengan sebelas komponen penting. Berdasarkan hasil adaptasi, kesebelas komponen RPS tersebut adalah (a) identitas RPS, (b) KD, (c) indikator pencapaian, (d) tujuan pembelajaran, (e) bahan ajar, (f) metode pembelajaran, (g) langkah-langkah

proses pembelajaran, (h) media, (i) evaluasi, (j) alokasi waktu, dan (k) daftar rujukan.

Penjelasan selengkapnya setiap komponen dipaparkan berikut berdasarkan urutan komponen penting dalam RPS.

1. Identitas RPS

Identitas merupakan penanda khusus RPS pada jenjang pendidikan tertentu (SD-PT). Aspek-aspek yang tercakup dalam identitas RPS meliputi (a) nama PT, (b) nama fakultas, (c) nama jurusan, (d) nama MK (e) kode MK, (f) jumlah SKS/JS, (g) pertemuan ke-..., (h) semester, dan (j) dosen pembina.