• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Pengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Teknik penyajian

5.1.2 Produk Pengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah

Produk pengembangan terdiri atas tiga jenis yang merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan, yakni (a) silabus, (b) RPS, dan (c) bahan ajar berpendekatan konstruk-tivisme. Ketiga jenis produk pengembangan tersebut tidak dipaparkan di sini secara lengkap tetapi dipaparkan secara ringkas. Paparan selengkapnya tentang produk pengembangan dijilid secara terpisah dari naskah laporan penelitian ini. Berikut dipaparkan secara ringkas sesuai dengan urutan pengembangannya.

5.1.2.1 Silabus

Silabus pada adalah salah satu perangkat pembelajaran yang dipersiapkan dan dimanfaatkan oleh dosen sebagai pedoman dalam menyusun RPS dan melaksanakan proses pembelajaran. Silabus merupakan rencana jangka panjang (satu semester) yang disusun oleh dosen dengan berpedoman pada kurikulum dan kondisi pembelajaran di lapangan. Silabus berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin dicapai, bahan ajar, serta uraian materi yang perlu dipelajari oleh mahasiswa dalam rangka mencapai SK dan KD.

Seperti diketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran terlebih dahulu ditentukan SK yang berisi kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian SK. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan (a) Apa sajakah yang akan diajarkan (SK, KD, dan bahan ajar)?, (b) Bagaimanakah cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, dan

media?, (c) Bagaimanakah dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai (indikator dan penilaian)?.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok matakuliah tertentu yang mencakup SK, KD, bahan ajar, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, evaluasi, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana perkuliahan semester, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem evaluasi. Silabus merupakan sumber pokok dalam menyusun rencana pembelajaran semester, baik rencana pembelajar-an untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan proses pembelajaran, misalnya proses belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Begitu pula, silabus bermanfaat untuk mengembangkan sistem evaluasi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem evaluasi selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat dalam silabus.

Sehubungan dengan paparan di atas, silabus yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus tentang pembelajaran menulis karya ilmiah berpendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme dalam silabus tampak pada kegiatan orientasi, eksplorasi konsep, interpretasi/penemuan konsep, dan aplikasi konsep yang terdapat pada komponen kegiatan pembelajaran dalam silabus. Kegiatan interpretasi/

penemuan konsep misalnya, tampak adanya aktivitas mahasiswa dalam memecahkan masalah, belajar mandiri, kegiatan inkuiri, bertanya, belajar dalam kelompok kecil dan besar, menyusun kesepakatan, dan penegasan dari dosen. Silabus yang berhasil dikembangkan adalah satu perangkat yang lebih lanjut dijabarkan dalam RPS. Silabus berupa rambu-rambu global untuk melak-sanakan proses pembelajaran selama satu semester, sedangkan rambu-rambu lebih rinci dituangkan dalam RPS. Silabus yang dikembangkan merupakan hasil adaptasi dari format silabus oleh JPBSI FS UM tahun 2009 dengan sembilan komponen. Berdasarkan hasil adaptasi, kesembilan komponen silabus tersebut adalah (a) identitas silabus, (b) SK, (c) KD, (d) bahan ajar, (e) proses

pembelajaran, (f) indikator keberhasilan, (g) evaluasi, (h) alokasi waktu, dan (i) sumber belajar. Penjelasan selengkapnya dipaparkan berikut berdasarkan urutan komponen dalam silabus.

1. Identitas silabus

Identitas silabus merupakan jati diri yang digunakan untuk memberikan label pada silabus. Identitas silabus terdiri atas komponen (a) nama PT, (b) nama fakultas, (c) nama jurusan, (d) nama MK, (e) kode MK, (f) SKS/JS, (g) semester, dan (h) dosen pembina. Komponen-komponen tersebut merupakan komponen minimal yang harus ada dalam silabus.

2. Standar Kompetensi (SK)

Komponen SK merupakan komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Komponen-komponen lain yang berkaitan dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah KD, indikator pencapaian, dan bahan ajar. SK dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina, hasil pemikiran bersama dosen pembina, dan pertimbangan kebutuhan belajar mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar SK hasil pengembangan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. SK yang dikembangkan dalam silabus dapat dicermati pada tabel 5.27 berikut.

Tabel 5.27 Standar Kompetensi Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah

Standar Kompetensi

Memahami konsep karya ilmiah dan teknik penyusunannya, serta mampu menggunakan pemahaman konsep dan teknik penyusunan tersebut dalam menyusun karya ilmiah, khususnya jenis makalah dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia secara benar dan efektif.

3. Kompetensi Dasar (KD)

KD merupakan standar minimal tentang kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa. KD dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina, hasil pemikiran bersama dosen pembina, dan pertimbangan kebutuhan belajar mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar KD hasil pengembangan dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran. KD disusun berdasarkan hirarki tingkat kesulitan materi, keterkaitan antara SK dan KD, dan keterkaitan antarkompetensi dasar (KD).

Sehubungan dengan itu, KD yang berhasil dikembangkan dalam penelitian ini berjumlah 13 butir. Paparan KD selengkapnya dapat dicermati pada silabus produk pengembangan yang dijilid secara terpisah dengan naskah laporan ini.

4. Bahan ajar

Bahan ajar merupakan penjabaran dari kompetensi dan keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Secara keseluruhan bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Melalui bahan ajar dosen akan lebih mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mahasiswa pun akan terbantu dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen pembina, hasil pemikiran bersama dosen pembina, dan pertimbangan kebutuhan belajar mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar bahan ajar hasil pengembangan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dikembangkan dengan cara mengidentifikasi materi yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan (a) potensi mahasiswa, (b) karakteristik mahasiswa, (c) kebermanfaatannya bagi mahasiswa, (d) aktualitas, (e) kedalaman, (f) keluasan materi, (g) relevan dengan kebutuhan mahasiswa, (h) relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan tuntutan lingkungan, dan (i) alokasi waktu.