• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

10. Daftar rujukan

5.1.1.3 Pengembangan Bahan ajar

Pengembangan bahan ajar berpendekatan konstruktivisme dimaksud-kan untuk meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah mahasiswa. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan hasil adaptasi dari format bahan ajar oleh Depdiknas tahun 2008. Penyusunan bahan ajar dilakukan secara berkolaborasi dengan dosen untuk memperoleh kesamaan persepsi tentang format materi yang dikembangkan. Kegiatan revisi dilakukan setelah materi pembel-ajaran dilakukan uji praktisi, uji ahli, dan uji

coba materi dalam proses pembelajaran. Dari kegiatan uji praktisi, uji ahli, dan uji coba materi itu diperoleh masukan sebanyak untuk keperluan revisi bahan ajar.

Proses mendesain bahan ajar didasarkan pada hasil kolaborasi dengan dosen dan pengamatan contoh-contoh bahan ajar menulis karya ilmiah. Berdasarkan hasil kolaborasi dan pengamatan contoh tersebut berhasil dikembangkan tigas belas unit bahan ajar selaras dengan jumlah dan jenis KD. Karakteristik bahan ajar yang dikembangkan adalah sebagai beri-kut. Bahan ajar terdiri atas sepuluh komponen penting, yakni (a) Unit ke-..., (b) Pokok bahasan/topik pembelajaran, (c) KD, (d) Tujuan pembelajaran, (e) Petunjuk pembelajaran, (f) Deskripsi bahan ajar, (g) Kegiatan belajar 1 dan 2, (h) Kegiatan individu, (i) Penilaian diri, dan (j) Pendalaman bahan ajar..

Komponen-komponen itu disusun sesuai dengan masukan dari dosen, contoh-contoh format bahan ajar, kemudahan implementasinya dalam proses pembelajaran, dan format yang menunjukkan adanya pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme. Format yang menunjukkan adanya pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme ditunjukkan pada bagian (a) deskripsi bahan ajar, (b) kegiatan belajar 1 dan 2, (c) kegiatan individu, dan (d) penilaian diri.

Topik pembelajaran/pokok bahasan dikembangkan sejalan dengan KD dan hasil kolaborasi dengan dosen. Pengembangan topik pembelajaran dilakukan dengan pola induktif yang relevan dengan pendekatan konstruktivisme. Dengan pola itu, mahasiswa dapat membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya melalui kegiatan eksplorasi konsep. Karakteristik pengem-bangan bahan ajar dengan pola induktif adalah dipaparkannya contoh sebanyak mungkin pada bagian awal dan diikuti dengan kegiatan eksplorasi.

KD dikembangkan sejalan dengan SK, hasil pemikiran bersama dosen, dan kebutuhan belajar mahasiswa. Perumusan KD lebih mengutamakan pada pengembang-an tiga rpengembang-anah kompetensi, yakni rpengembang-anah kognitif, rpengembang-anah psikomotor, dpengembang-an rpengembang-anah afektif. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam pembelajaran menulis karya ilmiah.

Tujuan pembelajaran dikembangkan sejalan dengan KD. Pengembagan tujuan pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan arah dan target yang ingin dicapai selama proses pembelajaran. Pengembangan tujuan pembelajaran juga akan memberi-kan arah kepada dosen dalam melaksanamemberi-kan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Petunjuk pembelajaran dikembangkan berdasarkan KD dan tujuan pembel-ajaran, hasil pemikiran bersama-sama dosen, gaya belajar mahasiswa, dan relevansinya dengan pembelajaran berpendekatan konstruktiviame. Hal itu dimaksudkan proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Deskripsi bahan ajar dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen dan contoh bahan ajar dengan pola penyajian secara induktif. Pada bagian itu dipaparkan bahan ajar dalam bentuk contoh yang sejalan dengan KD dan tujuan pembelajaran.

Paparan contoh dimanfaatkan sebagai ilustrasi untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami bahan ajar. Diharapkan dari kegiatan eksplorasi mahasiswa dapat membangun secara generatif pengetahuan dan keterampilan dalam alam pikiran mereka secara terus-menerus.

Bagian kegiatan belajar merupakan tempat untuk menuangkan hasil-hasil temuan mahasiswa setelah mereka mengamati sejumlah ilustrasi/contoh, setelah mereka melakukan proses kostruksi, dan setelah mereka melakukan kegiatan eksplorasi.

Temuan-temuan mahasiswa merupakan bentuk ekspresi nyata dalam membangun sendiri pengetahuan dan keterampilan hasil pengamatan mereka terhadap sejumlah ilustrasi. Bagian temuan dikembangkan berdasarkan hasil kolaborasi dengan dosen dan contoh-contoh pengembangan bahan ajar yang relevan.

Kegitan belajar juga dirancang dalam bentuk kegiatan kretaif. Kegiatan itu berupa aktivitas kreatif mahasiswa dalam membentuk kelompok-kelompok kecil (4 mahasiswa) untuk membahas bahan ajar yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah.

Mereka berdiskusi untuk saling bertanya dan saling menjelaskan kepada teman-temannya. Yang lemah pengetahuannya bertanya kepada yang pintar dan yang pintar

wajib memberikan bantuan penjelasan kepada teman-temannya yang masih membutuhkan. Dalam hal sini peran dosen hanya sebagai narasumber tempat mahasiswa bertanya apabila mahasiswa mengalami kesulitan belajar dan memberikan penjelasan apabila terdapat bahan ajar yang sulit dipecahkan. Kegiatan kreatif dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen dan pertimbangan penciptaan proses pembelajaran yang kreatif sehingga mahasiswa merasa memiliki proses pembelajaran seutuhnya.

Bagian kegiatan individu berupa pekerjaan yang harus diselesaikan secara individu oleh mahasiswa berkaitan dengan topik pembelajaran yang dipelajari. Bagian itu dikerjakan mahasiswa setelah mereka melakukan kegiatan eksplorasi. Bagian kerja individu dikembangkan berdasarkan kolaborasi dengan dosen dan atas dasar pertimbangan pendalaman materi secara individu oleh mahasiswa.

Bagian penilaian diri berupa kegiatan menilai hasil pekerjaan mahasiswa secara individu oleh mahasiswa yang bersangkutan. Bagian itu juga dipandang sebagai bentuk refleksi atas proses pembelajaran yang dijalani mahasiswa untuk mengecek tingkat pencapaian pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengecek kebenaran atas pekerjaan mahasiswa berdasarkan rambu-rambu yang tertuang dalam rubrik penilaian. Mahasiswa diminta untuk mengoreksi pekerjaan sendiri seandainya masih ditemukan adanya ketidakcocokan dengan rambu-rambu dalam rubrik penilaian. Bagian penilaian individu dikembangkan berdasarkan hasil kolaborasi dengan dosen dan atas dasar pertimbangan peningkatan kualitas hasil kerja mahasiswa secara individu.

Bagian pendalaman materi dikembangkan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Diharapkan dengan pendalaman materi, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dapat secara terus-menerus ditingkatkan. Bagian pendalaman materi dikembangkan berdasarkan hasil kolaborasi dengan dosen dan atas dasar pertimbangan peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan mahasiswa secara individual.

Setelah selesai proses desain, langkah pengembangan berikutnya adalah dilakukan uji praktisi dan uji ahli untuk memantapkan bahan ajar produk pengembangan. Proses uji praktisi dan uji ahli dilakukan untuk memperoleh bahan ajar yang mantap. Kolaborasi dengan praktisi dan ahli dilakukan untuk memperoleh masukan-masukan dari praktisi dan ahli. Praktisi yang ditunjuk untuk melakukan validasi adalah para dosen pembina matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK) dan dosen matakuliah Penulisan Karya ilmiah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dan keterampilan dalam pembel-ajaran menulis karya ilmiah. Kelompok ahli yang ditunjuk untuk melakukan uji adalah ahli materi/isi pembelajaran menulis karya ilmiah (AMat), ahli metode pembelajaran menulis karya ilmiah (AMet), dan ahli teknologi pembelajaran (ATP). Hasil penelaahan oleh kelompok ahli berupa komentar, saran, kritik, perbaikan, dan penilaian yang dituangkan dalam pedoman penilaian atau pun dituangkan secara langsung dalam format bahan ajar.

Kolaborasi dengan praktisi dan ahli dimaksudkan untuk melakukan uji atas keseluruhan bahan ajar yang terdiri atas sembilan komponen penting, yakni (a) topik pembelajaran/pokok bahasan, (b) KD, (c) tujuan pembelajaran, (d) petunjuk pembelajaran, (e) deskripsi bahan ajar, (f) kegiatan belajar 1 dan 2, (g) kegiatan individu, (h) penilaian individual, dan (i) pendalaman materi. Hasil uji oleh praktisi dan ahli berupa komentar, kriktik, saran, perbaikan, dan penilaian terhadap sembilan komponen penting bahan ajar. Praktisi dan ahli juga diberikan kewenangan untuk memberikan komentar, kriktik, saran, perbaikan, dan penilaian pada aspek-aspek lain di luar sembilan komponen penting bahan ajar. Aspek-aspek lain tersebut, seperti jenis huruf, konsistensi penggunaan istilah, tampilan fisik, tampilan grafis, dan lay out bahan ajar. Kegiat-an uji oleh praktisi dan ahli dimaksudkan untuk memantapkan komponenkom-ponen bahan ajar secara keseluruhan.

Paparan hasil uji praktisi dan ahli berikut dikelompokkan berdasarkan komponen-komponen penting yang terdapat pada bahan ajar, yakni (a) sampul, (b) kelayakan isi, (c) penyajian, (d) tataletak, (e) kegrafisan, dan (f) kebahasaan. Pada

bagian akhir dikemukakan hasil uji praktisi dan ahli pada aspek-aspek lain dari bahan ajar, seperti jenis huruf, konsistensi penggunaan istilah, tampilan fisik, tampilan grafis, dan lay out. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut..

1. Sampul

Tabel 5.21 Hasil Uji Komponen Sampul Bahan ajar

No. Sumber Data Hasil Penelaahan

1. Praktisi 1 Sudah terlalu umum 2. Praktisi 2 Sudah biasa digunakan

3. Praktisi 3 Perlu desain yang lebih menarik

4. AMat Mintalah bantuan desainer agar tampak lebih menarik 5. AMet Didesain lagi agar lebih menarik

6. ATP Terlalu stereotip, mintalah bantuan desainer cover buku

Dari tabel 5.21 di atas dapat dikatakan bahwa sampul/cover bahan ajar perlu direvisi atau didesain kembali agar tampak lebih menarik, lebih relevan antara sampul dengan materi/isi pembelajaran, dan mudah dikenali dari jauh.