• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Rutin

Dalam dokumen Hijab Ers (Halaman 121-125)

3. METODOLOGI PENELITIAN

5.10 Kegiatan Hijabers Community

5.10.1 Kegiatan Rutin

Adapun sejumlah kegiatan yang diadakan Hijabers Community yang terkategori rutin adalah

a) Rapat Pleno

Rapat pleno merupakan kegiatan internal rutin Hijabers Community yang dilaksanakan tiap bulan dan bersifat wajib dihadiri para komite. Agenda kegiatan rapat ini yaitu membahas kegiatan yang akan diselenggarakan dan hal-hal yang ingin dicapai oleh Hijabers Community. Selain itu, hal lain yang pernah dibahas pada rapat pleno yaitu seperti seperti tawaran kerjasama dari pihak lain serta rencana pembukaan percabangan Hijabers Community untuk wilayah lain. Oleh karena kegiatan rapat pleno bersifat wajib, maka terdapat sanksi bagi komite yang tidak hadir yaitu dikenakan denda. Sanksi tersebut dimaksudkan untuk menegaskan para komite atas komitmennya terhadap kelompok ini. Hasil kesimpulan dari rapat pleno yang telah dilaksanakan lalu disampaikan kepada seluruh komite baik utk yang hadir atau tidak melalui email atau broadcast

message pada Blackberry Messenger untuk memastikan agar seluruh komite

mengetahui perkembangan terbaru dalam kelompok ini. Rapat pleno biasanya dilakukan pada sekretariat Hijabers Community yang disediakan oleh Moshaict.

b) Pengajian

Selain acara internal bagi komite, terdapat juga kegiatan yang terbuka untuk umum dan dapat dihadiri oleh semua muslimah yang ingin ikut serta yang mana juga rutin diadakan yaitu pengajian. Alasan pengajian dijadikan salah satu kegiatan rutin yaitu dilatarbelakangi oleh Hijabers Community merupakan kelompok yang membawa nama agama, maka mereka merasa perlu mengadakan kegiatan positif yang juga dapat menambah keimanan bagi para muslimah muda.

Pengajian rutin yang diadakan Hijabers Community biasanya diisi dengan tausiyah oleh ustadzah yang berbeda-beda serta pembacaan ayat Al-Quran. Pada

tiap pengajian biasanya memiliki tema pembahasan tertentu Sejak bulan Maret 2011 hingga Agustus 2011 telah dilaksanakan 3 kali pengajian dengan tema yang berbeda-beda. Pengajian pertama pada 9 April 2011 bertema “Habluminannaas : menjaga silaturahmi dan hubungan baik antar sesama”, pengajian kedua pada 29 Mei 2011 bertema “Wanita muslimah di era digital” serta pengajian ketiga pada 9 Juli 2011 bertema “Menuju Ramadhan penuh berkah”. Pemilihan tema pengajian disesuaikan dengan momen pada saat itu ataupun terkait isu yang relevan pada saat ini. Selanjutnya barulah pemilihan ustad/ustadzah disesuaikan dengan tema pembahasan. Contohnya pada pengajian kedua yang bertema “Wanita muslimah di era digital”, dipilih Ustadzah Yayuk istri dari Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi RI.

Hal yang menarik dari kegiatan pengajian ini ditentukan dresscode atau tema gaya berbusana bagi para muslimah peserta pengajian. Dresscode tersebut merupakan salah satu strategi Hijabers Community untuk membuat para muslimah muda tertarik hadir dan ikut pengajian :

“sebenernya kenapa kita kasih dresscode biar menarik aja sih contoh

kayak waktu pengajian pertama kali di bens radio kita pake dresscode biar menarik anak muda supaya mereka..abis kalo acaranya Cuma yuk kita ngaji kayaknya boring banget…kita pengen ngasi sesuatu yang berbeda aja dengan kita kasi dresscode terus kita hias-hias..biar mereka ngerasanya kayak diundang loh ke acara ini gitu..ya niatnya pengen narik anak anak muda buat ngaji karena kan jarang kalo pengajian buat anak muda..karena biasanya pengajian kan buat ibu-ibu..padahal namanya ngaji kan wajib buat semua orang bukan hanya ibu-ibu doang masi kecil apa udah gede yang namanya ngaji ya kewajiban...”

(Informan JN, 23 Agustus 2011 pkl 13.05) Pada pengajian pertama dresscodenya adalah “Spring” yaitu pakaian yang digunakan harus berwarna cerah dan terdapat corak bunga pada jilbab atau baju yang dikenakan, dimana warna cerah dan corak bungan menggambarkan suasana cerah di musim semi, lalu pada pengajian kedua dresscodenya adalah “Batik” yaitu pakaian yang digunakan harus dipadupadankan dengan batik pada jilbab maupun baju. Pengajian ketiga, dresscodde “Pastel Parade” yaitu pakaian yang dikenakan harus berwarna muda atau tidak terlalu terang yang biasa disebut warna

pastel contohnya seperti abu-abu, pink muda, biru muda, hijau muda dan

sebagainya. Walaupun tiap pengajian memiliki dresscode yang berbeda-beda

109

ingin menghadiri pengajian, yaitu tidak boleh menggunakan pakaian yang ketat dan menerawang, contohnya celana legging, yaitu celana ketat yang membentuk badan.

Gambar 5.4 Publikasi Pengajian dengan Dresscode

Sumber : Blog Hijabers Community

Selain itu, dresscode memiliki makna bagi para komite Hijabers

Community yaitu ajang mengasah kreatifitas dan menambah pengetahuan fashion

pada anggota komite maupun partisipan. Dengan menetapkan dresscode maka dapat menambah perbendaharaan gaya berbusana bagi para komite mengenai tema gaya tertentu. Contohnya, pada dresscode batik maka gaya berbusana tiap komite dalam memadu-padankan batik menjadi beragam, sehingga bisa memberikan inspirasi satu sama lain. Walaupun ada penetapan dresscode pada tiap pengajian namun tidak bersifat wajib, sehingga apabila komite ataupun peserta tidak mengikuti dresscode maka tidak dikenakan sanksi apapun karena

dresscode hanya sebagai strategi untuk membuat kegiatan pengajian menjadi lebih

menarik

Pelaksanaan kegiatan pengajian tersebut ternyata memanfaatkan modal sosial komite yang memiliki jaringan sosial dengan para ustad atau ustadzah untuk mengisi ceramah, hubungan kerjasama dalam hal penyediaan tempat dan Wardah yang menjadi sponsor menyediakan goodie bag pada tiap acara pengajian. Wardah merupakan merk kosmetik yang dikhsuskan untuk muslimah dan cukup ternama di Indonesia. Target produk mereka yang ditujukan untuk para muslimah maka membuat mereka menggandeng Hijabers Community yang digandrungi ribuan muslimah muda

c) Hijab class

Hijab class merupakan kegiatan pelatihan tentang cara berjilbab yang

berisi tutorial kreasi gaya berjilbab dan tips berjilbab yang diberikan oleh komite

Hijabers Community. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar para muslimah muda

dapat tampil syar‟i dan stylish dalam berjilbab. Alasan acara Hijab class ini dijadikan kegiatan rutin oleh Hijabers Community didasari oleh permintaan yang besar terhadap acara ini dan tujuan dari Hijabers Community itu sendiri. Besarnya minat dari para muslimah muda terhadap acara ini membuat komite Hijabers

Community merasa perlu mengadakan acara ini pada tiap bulan namun dengan

tema tutorial yang berbeda yaitu Hijab class pertama pada 29-30 April 2011 bertema “Hijab Class & Wardrobe Mixmatch”, Hijab class kedua pada 3-5 Juni 2011 bertema “ Hijab Class & Make up Class” dan yang Hijab class yang ketiga pada 22-23 Juli yaitu “Make Your Lebaran Day Cheerful with Hijab ala HC”. Selain itu terkait dengan tujuan Hijabers Community yang ingin menarik para muslimah muda untuk berjilbab, yaitu dengan memberikan tutorial dan tips gaya berjilbab diharapkan lebih banyak orang yang tertarik untuk berjilbab. Untuk para muslimah yang ingin mengikuti acara Hijab class ini dikenakan biaya sebesar Rp.200.000-Rp.250.000. Biaya yang dikenakan pada peserta terbilang cukup mahal sehingga acara ini hanya dapat dijangkau oleh para muslimah dari kelas menengah ke atas. Hal tersebut disebabkan selah satunya yaitu biaya tempat kegiatan Hijab class. Kegiatan Hijab class sebelumnya selalu bertempat di butik Moshaict, namun karena ingin membatasi image Hijabers Community dari Moshaict maka mulai Hijab class yang ketiga Hijabers Community tidak lagi bekerjasama dengan Moshaict. Mereka mengadakan Hijab class di salah satu kafe di kawasan Kemang sedangkan Moshaict mengadakan Hijab class sendiri dengan tutor dari pihak lain.

Pada acara Hijab Class ini, juga memanfaatkan modal budaya, modal sosial dan modal simbolik yang ada dalam kelompok. Yaitu dalam hal gaya berjilbab yang akan diajarkan kepada peserta merupakan hasil kreasi dari selera juga pengetahuan yang dimiliki anggota komite. Sedangkan dari segi modal sosial, anggota komite yang memiliki bisnis label fashion juga terlihat mensponsori kegiatan ini dalam hal penyediaan jilbab yang akan diberikan pada

111

peserta untuk tutorial. Selain itu terlihat Wardah juga menjadi sponsor dalam memberikan tutorial make up pada Hijab class kedua yang bertema “ Hijab Class

& Make up Class”.

Sedangkan dari segi modal simbolik, citra “muslimah fashionable” pada

Hijabers Community „dijual‟ pada kegiatan Hijab Class ini untuk menarik

masyarakat, terlihat pada Hijab Class yang ketiga yang bertema “Make Your

Lebaran Day Cheerful with Hijab ala HC”. Kata HC tersebut merupakan

singkatan dari Hijabers Community. Pada saat Hijab Class ketiga tersebut pada bulan Juli memang Hijabers Community sudah cukup dikenal masyarakat dengan ciri khas gaya berjilbabnya melalui liputan-liputan media terhadap kelompok ini dalam rangka bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Dalam dokumen Hijab Ers (Halaman 121-125)