• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN USAHA

Dalam dokumen PENAWARAN UMUM TERBATAS I (Halaman 125-153)

D. Kegiatan Usaha

IX. KEGIATAN USAHA

1. Pendahuluan

Perseroan adalah operator telepon selular di Indonesia, dengan jumlah pelanggan sekitar 2,3 juta pada tanggal 31 Agustus 2010, baik untuk produk Fren, Hepi maupun Mobi. Perseroan menawarkan layanan CDMA prabayar dan pasca bayar termasuk layanan suara dan data. Jangkauan jaringan Perseroan saat ini mencakup seluruh kota besar, mayoritas kota-kota besar di tingkat propinsi dan seluruh pulau Jawa, Bali, Batam, sebagian wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, sebagian wilayah Sulawesi Utara dan Selatan dan Kalimantan.

Perseroan mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan pada tiga tahun terakhir. EBITDA Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah Rp(357,1) miliar, Rp(83,8) miliar, dan Rp399,5 miliar. EBITDA Perseroan untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2010 adalah Rp(351,9) miliar dibandingkan dengan EBITDA Perseroan sebesar Rp(257,0) miliar untuk periode 8 (delapan) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009. Pendapatan kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp537,4 miliar menurun sebesar 42,0% dibandingkan dengan pendapatan kotor Perseroan sebesar Rp926,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2008. Selain itu, Perseroan belum mampu meningkatkan jumlah pelanggan sejak tahun 2007. Total pelanggan Perseroan menurun dari 3 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2008 menjadi kurang lebih 2,9 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2009, dimana secara persentase mengalami penurunan sebesar 3,4%. Per tanggal 31 Desember 2009, jumlah pelanggan Perseroan berjumlah 2,8 juta dengan perincian 95,7% merupakan pelanggan prabayar dan sisanya 0,1 juta atau 4,3% merupakan pelanggan pasca bayar.

Berdasarkan Business Monitor International per kuartal kedua tahun 2010, jumlah pelanggan telepon selular di Indonesia per September 2009 adalah sebanyak 171,1 juta, yang mencerminkan tingkat penetrasi sebesar 73,8%, telah meningkat 22,6% dari 139,6 juta pelanggan per 31 Desember 2008 dan peningkatan sebesar 75,8% dari 97,3 pelanggan per 31 Desember 2007. Meskipun terdapat peningkatan dari sisi jumlah pelanggan, tingkat penetrasi telepon selular di Indonesia masih merupakan salah satu yang terendah di wilayah Asia Pasifik.

Jaringan Perseroan beroperasi di spektrum 800 MHz dengan menggunakan teknologi CDMA2000 1X. Per tanggal 31 Agustus 2010, komponen-komponen utama dari infrastruktur CDMA2000 1X terdiri dari 1.458 BTS, 55 BSC yang mengkoneksikan satu BTS ke BTS yang lainnya, dan 28 MSC. Perseroan merupakan operator pertama di Indonesia yang memperkenalkan layanan telepon selular dengan kecepatan 3G berdasarkan teknologi CDMA2000 1X EV-DO pada bulan Mei 2006.

Perseroan mengadopsi strategi multi-channel untuk distribusi dan penjualan, dengan saluran distribusi utama sebanyak 126 distributor independen, 42 Mobile-8 Centers, tenaga penjual dan distribusi alternatif seperti jaringan ATM Bank dan pihak vendor PC. Per tanggal 31 Agustus 2010, Perseroan memiliki hubungan kerjasama dengan sekitar 24.048 gerai yang mendistribusikan produk Perseroan.

Restrukturisasi

Pada bulan Maret 2007, Perseroan menerbitkan obligasi dalam Rupiah sebesar Rp675 miliar berdasarkan perjanjian tanggal 22 Februari 2007 antara Perseroan sebagai penerbit dan PT Bank Permata Tbk sebagai wali amanat. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009, Perseroan melakukan restrukturisasi dalam jumlah besar atas kewajiban jangka panjang Perseroan termasuk hutang obligasi. Restrukturisasi obligasi disetujui pada tanggal 29 Juni 2009, dan sebesar Rp68,5 miliar dari obligasi tersebut dikonversi menjadi saham. Selain itu, persyaratan keuangan dalam obligasi diubah dan jatuh tempo obligasi diperpanjang hingga 15 Juni 2017. Sejumlah Rp829,3 juta dari hutang dan

Konversi hutang menjadi saham tersebut memperkuat neraca Perseroan dan memungkinkan Perseroan mengejar peluang pertumbuhan yang baru. Hingga saat ini Perseroan telah melakukan konversi atas sebagian hutang yang dimilikinya ke saham dan Perseroan akan terus melanjutkan proses penawaran konversi dari utang menjadi saham.

Pada tanggal 15 Agustus 2007, anak perusahaan Perseroan yaitu Mobile-8 B.V. menerbitkan Guaranteed

Senior Notes senilai USD100,0 juta dengan tingkat bunga sebesar 11,25% yang akan jatuh tempo pada

1 Maret 2013. Guaranteed Senior Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pada tanggal 19 September 2008, PT Global Mediacom Tbk menjual sebagian kepemilikan sahamnya atas Perseroan sehingga kepemilikannya menjadi di bawah 51%. Hal ini merupakan suatu perubahan pengendalian di dalam persyaratan surat hutang dan penerbit surat hutang diwajibkan untuk membuat suatu penawaran pelunasan kepada pemegang surat hutang. Pada tanggal 6 November 2008, Perseroan mengindikasikan bahwa Perseroan tidak mampu melunasi kewajiban disebabkan oleh perubahan pengendalian Perseroan akibat kondisi keuangan dan krisis ekonomi global. Kegagalan Perseroan dalam melunasi kewajiban tersebut merupakan kelalaian berdasarkan surat hutang dan pada tanggal 12 November 2008 wali amanat mempercepat jangka waktu surat hutang tersebut dengan memberikan pemberitahuan kepada Perseroan. Pada tanggal 7 Januari 2009, wali amanat mengajukan klaim kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk seluruh jumlah hutang yang tersisa, yaitu senilai USD100,0 juta ditambah dengan bunga sebesar USD3,5 juta. Pada tanggal 3 Desember 2009, wali amanat menarik klaim tersebut. Perseroan belum melakukan pembayaran sejak percepatan surat hutang tersebut.

Sejarah

Perseroan didirikan pada tahun 2002. Pada bulan Desember 2003, Perseroan memulai kegiatan operasinya dengan menawarkan layanan selular prabayar dengan merek “Fren” berbasis CDMA2000 1X. Hingga tahun 2007, Perseroan memiliki tiga anak perusahaan: (i) Metrosel, merupakan anak perusahaan pertama yang diakusisi penuh melalui share swap pada tanggal 7 Maret 2003, (ii) Komselindo, merupakan anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 98,6% melalui share swap pada tanggal 21 Februari 2003 dan (iii) Telesera, merupakan anak perusahaan dengan kepemilikan secara penuh yang diakusisi pada tanggal 28 September 2004. Sebelum diakusisi Perseroan, setiap anak perusahaan tersebut beroperasi pada layanan nirkabel dengan sistem selular AMPS. Sejak tahun 2004, Perseroan secara progresif menghapus sistem AMPS setelah meluncurkan layanan berbasis CDMA2000 1X - khusus untuk Telesera dilakukan sejak akusisi. Pada tanggal 31 Maret 2007, Perseroan menghapus seluruh operasi AMPS yang dioperasikan oleh anak perusahaan. Pada tanggal 18 Juli 2007, Perseroan mendirikan anak perusahaan, Mobile-8 Telecom Finance B.V. (“Mobile-8 B.V.”). Mobile-8 B.V. merupakan perseroan terbatas di bawah hukum negara Belanda.

Pada tanggal 29 November 2006, Perseroan melakukan penawaran umum perdana atas saham Perseroan dan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Perseroan menerbitkan saham sejumlah 3,9 miliar saham dengan harga penawaran Rp225,- setiap saham, sehingga jumlah nilai penawaran umum adalah sebesar Rp877,5 miliar. Berdasarkan harga penutupan bursa di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2010, kapitalisasi pasar Perseroan adalah sebesar Rp1.845 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, kurang lebih sebanyak 33,0 miliar saham Perseroan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Untuk merasionalisasi struktur korporasi Perseroan, Perseroan melakukan reorganisasi korporasi dimana Metrosel, Komselindo, dan Telesera dilebur ke dalam Perseroan pada tanggal 31 Mei 2007. Setelah reorganisasi, Perseroan memegang izin operasi dalam satu kesatuan.

Pada bulan Mei 2007, Pemerintah memberikan izin fixed wireless access (“FWA”) kepada Perseroan dan di bulan Mei 2008 Perseroan meluncurkan produk FWA pertama Perseroan. Pada akhir tahun 2009, Perseroan menawarkan layanan FWA di 13 kota utama di Indonesia. Pada bulan April 2008, Perseroan memperkenalkan fitur baru “World Passport”, dimana Perseroan menjadi operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan asosiasi GSM sehingga memungkinkan pelanggan Perseroan melakukan komunikasi di seluruh dunia baik melalui jaringan CDMA dan GSM.

Pada bulan Februari 2009, Perseroan meluncurkan produk baru bernama Mobile Data Service baik untuk pelanggan pascabayar dan prabayar. Pada bulan Mei 2009, Perseroan meluncurkan layanan pascabayar FWA untuk melengkapi portofolio produk. Lebih lanjut pada bulan Juni 2009, Perseroan meluncurkan FrenDuo, suatu layanan hybrid yang mengintegrasikan baik selular maupun layanan FWA dalam satu kartu yang memungkinkan konsumen melakukan registrasi untuk dua layanan pada satu chip. FrenDuo menerima respon yang baik dari para pelanggan yang memperoleh manfaat dengan memiliki layanan FWA sebagai tambahan terhadap layanan selular. FrenDuo memberikan pelanggan kesempatan untuk menikmati manfaat berupa tarif yang lebih rendah dari layanan FWA dengan layanan selular secara penuh. Pada tanggal 31 Desember 2009, FrenDuo tersedia di 13 kota besar di seluruh Indonesia. Pada tanggal 3 Maret 2010, Perseroan mengumumkan strategi aliansi dengan operator selular lainnya di Indonesia yakni PT Smart Telecom untuk memperkenalkan layanan telepon selular gabungan antara Mobile-8 - Fren dan Smart Telecom – SMART. Perseroan mempercayai merek baru yakni SmartFren akan memberikan penghematan biaya bagi Perseroan dengan cara: (i) konsolidasi aset tetap berupa galeri dan menara, (ii) promosi pemasaran bersama dengan merek SmartFren, (iii) berbagi biaya yang berkaitan dengan outlet-outlet dan jaringan distribusi, dan (iv) penggunaan bersama logistik dan alat-alat penunjang termasuk handset dan RUIM. Selain itu, Perseroan berkeyakinan bahwa dengan kerjasama tersebut, Perseroan akan lebih mampu bersaing dengan pesaing-pesaing yang lebih besar. Per tanggal 31 Agustus 2010, aliansi Mobile-8 dan Smart Telecom memiliki pelanggan dengan jumlah sekitar 5.7 juta.

Strategi Operasional

Meningkatkan strategi aliansi dengan PT Smart Telecom (Smartel)

Perseroan berencana untuk mengimplementasikan strategi aliansi dengan Smartel untuk mencapai penghematan biaya dan efisiensi yang telah dideskripsikan di atas. Perseroan bermaksud untuk menjalin hubungan dengan Smartel. Pada bulan September 2010, Perseroan menjajaki nota kesepahaman yang tidak mengikat dengan Smartel dimana Perseroan dan Smartel menyetujui untuk melanjutkan pembicaraan berkaitan dengan potensi kerjasama usaha.

Menata kembali dan meningkatkan cakupan area jaringan dari area yang sudah ada

Perseroan berencana untuk menata kembali jaringannya dengan memfokuskan pada area layanan yang sudah ada. Saat ini, akibat kurangnya sumber daya, Perseroan telah menghentikan ekspansi jaringan ke area baru, dan sebagai penggantinya, Perseroan berencana untuk meningkatkan cakupan jaringan pada area yang sudah ada dalam hal layanan.

Mengurangi belanja modal dan mempercepat infrastruktur jaringan

Dalam hal ekspansi jaringan, Perseroan berencana untuk menyewa dalam jumlah besar seluruh menara yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko, mempercepat proses jaringan dan mengurangi belanja modal. Operator menara akan menyediakan lokasi, layanan operasi dan pemeliharaan serta power supply pada kondisi tertentu. Perseroan berkeyakinan bahwa strategi tersebut akan memungkinkan Perseroan untuk berkonsentrasi dalam hal penyediaan, peningkatan dan pemasaran layanan nirkabel Perseroan.

Mengakusisi pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada

Perseroan berkeyakinan dapat melanjutkan meningkatkan pangsa pasar Perseroan dengan fokus pada

mass market dengan segmentasi tertentu seperti pangsa pasar anak muda dan perusahaan kecil hingga

menengah, serta dengan menawarkan layanan yang bernilai tambah kepada para pelanggan. Perseroan juga akan melanjutkan kerjasama dengan pemasok handset guna menawarkan berbagai macam handset kepada para pelanggan Perseroan. Selain mencari pelanggan yang baru, Perseroan juga akan tetap fokus mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Memperkuat dan memperluas distribusi dan pemasaran

Perseroan baru saja mengimplementasikan apa yang Perseroan yakini sebagai platform distribusi yang terbaru, yang menciptakan insentif bagi para distributor untuk menjual produk Perseroan dan meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mencapai target pangsa pasar. Perseroan juga menyusun

Perseroan juga akan melanjutkan menyempurnakan inisiatif dan promosi pemasaran dengan bertambahnya jumlah pelanggan dan berubahnya karakteristik para pelanggan. Perseroan terus memperkenalkan promosi pemasaran yang baru dari waktu ke waktu untuk mempromosikan nilai-nilai Perseroan yaitu kesederhanaan, nilai terbaik, inovatif, dan produk serta layanan yang modern. Rencana penetapan harga Perseroan pada awalnya difokuskan pada usaha untuk menghasilkan pertumbuhan jumlah pelanggan, sedangkan promosi mengenai tarif saat ini ditargetkan untuk peningkatan profitabilitas.

Kegiatan Usaha

Kegiatan utama Perseroan ditujukan pada penyediaan layanan telekomunikasi nirkabel, yang meliputi layanan percakapan dan jasa nilai tambah. Jaringan Perseroan memiliki interkoneksi dengan jaringan dari seluruh fixed line dan operator nirkabel di Indonesia sehingga memungkinkan para pelanggan menelpon dan menerima panggilan dari pelanggan operator telekomunikasi lain di Indonesia maupun dari internasional. Perseroan menerima pendapatan interkoneksi dari dan membayar biaya interkoneksi kepada operator yang melakukan interkoneksi dengan Perseroan. Perseroan beroperasi pada jaringan CDMA2000 1X dengan menggunakan spektrum 800 MHz. Perseroan menawarkan layanan telepon selular berkecepatan tinggi dengan teknologi 3G berdasarkan teknologi CDMA2000 1X EV-DO. Tabel di bawah menjelaskan komponen pendapatan Perseroan untuk periode sebagaimana yang tertera di dalam tabel :

(dalam miliar Rupiah)

Keterangan 12 bulan 8 bulan

2006 2005 2007 2008 2009 2010

Jasa Telekomunikasi :

Suara 272,7 275,5 785,6 665,1 331,5 150,2

SMS 94,0 125,1 156,5 116,9 82,9 40,2

Data 9,5 26,6 37,2 27,2 32,1 35,0

Biaya jasa bulanan 7,2 3,4 2,4 3,2 4,2 2,5

Lainnya 4,5 10,7 10,5 7,9 14,0 6,8 Subtotal 387,9 441,3 992,1 820,4 464,7 234,7 Layanan Interkoneksi : Domestik 88,5 97,6 109,0 87,3 59,4 28,3 Internasional 6,2 12,2 16,6 18,8 13,3 7,5 Subtotal 94,7 109,9 125,6 106,2 72,7 35,9 Jumlah Pendapatan 482,6 551,2 1.117,7 926,6 537,4 270,6 Potongan Harga (34,0) (39,1) (41,8) (31,6) (32,9) (9,4)

Pendapatan Usaha - Bersih 448,6 512,1 1.075,9 895,0 504,5 261,2

Layanan Jasa Telekomunikasi

Perseroan menawarkan berbagai layanan telekomunikasi selular (baik untuk layanan percakapan dan non-percakapan) kepada pelanggan Perseroan dengan basis prabayar dan pascabayar dengan merek “Fren” dan merek “Mobi” untuk layanan internet mobile. Layanan dasar telekomunikasi selular Perseroan termasuk layanan percakapan, SMS, internet selular, jasa nilai tambah, layanan jelajah di dalam jaringan Perseroan untuk pelanggan Perseroan dan internasional.

Tabel berikut memperlihatkan informasi operasional yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan untuk periode sebagaimana yang tertera di dalam tabel:

Keterangan 31 Desember 31 Agustus

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah Pelanggan (ribuan) :

Prabayar 776,0 1.778,2 2.920,2 2.855,5 2.750,3 2.236,0

Pasca Bayar 18,9 47,7 92,6 148,9 122,3 107,3

Total Jumlah Pelanggan 795,0 1.825,9 3.012,8 3.004,4 2.872,6 2.343,3 Rata-rata Pendapatan per Pelanggan

(ribuan Rp) :

Prabayar 57,3 46,0 37,2 21,5 11,1 10,3

Perseroan mengalami pertumbuhan jumlah pelanggan yang pesat pada tahun pertama setelah Perseroan memulai layanan CDMA nirkabel prabayar pada bulan Desember 2003 dan layanan pasca bayar pada bulan April 2004. Perseroan memiliki kurang lebih 795.000 pelanggan per 31 Desember 2005, 1,8 juta pelanggan per 31 Desember 2006, dan 3 juta pelanggan per 31 Desember 2007. Namun demikian, selama tiga tahun terakhir Perseroan tidak mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Jumlah pelanggan Perseroan turun dari 3 juta per 31 Desember 2008 menjadi sekitar 2,9 juta pelanggan per 31 Desember 2009, yang mencerminkan penurunan kurang lebih sebesar 3,4%. Per tanggal 31 Desember 2009 jumlah pelanggan Perseroan berjumlah 2,8 juta dengan perincian 95,7% merupakan pelanggan prabayar dan sisanya 0,1 juta atau 4,3% merupakan pelanggan pasca bayar.

ARPU Perseroan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pelanggan pascabayar dan prabayar. ARPU pelanggan pascabayar cenderung lebih tinggi dibandingkan ARPU pelanggan prabayar. Hal ini mencerminkan layanan pascabayar lebih diminati oleh pelanggan dengan rata-rata pemakaian tinggi, sedangkan layanan prabayar lebih diminati oleh pelanggan dengan rata-rata pemakaian relatif lebih rendah. ARPU untuk pelanggan prabayar pada tahun 2007, 2008, dan 2009 adalah Rp37,2 ribu, Rp21,5 ribu, dan Rp11,1 ribu, sedangkan untuk pascabayar pada periode yang sama adalah Rp115,3 ribu, Rp86,4 ribu, dan Rp58,7 ribu.

Layanan Fren Prabayar

Seperti halnya dengan penyelenggara selular lainnya di Indonesia, pelanggan prabayar Perseroan merupakan mayoritas dari total pelanggan Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2009, Perseroan memiliki sekitar 2,8 juta pelanggan, dimana 95,7% merupakan pelanggan prabayar. Pelanggan prabayar membeli kartu isi ulang yang memuat nilai nominal dari layanan dan tidak menerima tagihan setiap bulannya serta tidak membayar Abonemen atau biaya bulanan lainnya. Layanan prabayar meningkatkan kemudahan layanan nirkabel terhadap pelanggan dengan rata-rata pendapatan yang rendah.

Untuk menjadi pelanggan prabayar, calon pelanggan cukup membeli kartu perdana yang berisi kartu RUIM, atau satu paket yang meliputi handset. Kartu perdana dipasarkan dengan merek “Fren Sobat” dan “Fren Duo” dengan harga Rp5.000,- termasuk pulsa sebesar Rp5.000,-. Dari waktu ke waktu, Perseroan dapat menawarkan paket-paket perdana lainnya. Perseroan tidak membebankan biaya aktivasi atas kartu perdana dan pelanggan sudah bisa langsung melakukan panggilan atau menerima panggilan tanpa menambahkan nilai layanan ke dalam kartu RUIM.

Pelanggan prabayar dapat melakukan isi ulang dengan membeli voucher isi ulang fisik maupun elektronik.

Voucher isi ulang fisik dijual dengan denominasi Rp10.000,-, Rp20.000,-, Rp30.000,-, Rp50.000,- dan

Rp100.000,- . Voucher isi ulang fisik berbentuk kartu plastik yang di dalamnya terdapat kode numerik yang harus digosok pada bagian berhologram untuk melihat kode voucher yang kemudian dimasukkan ke dalam sistem dan secara otomatis akan menambah saldo pulsa prabayar sebesar nilai voucher isi ulang yang dibeli.

Voucher isi ulang secara elektronik dijual dengan denominasi antara Rp10.000,- sampai Rp50.000,-, dan

layanan tambahan pulsa akan diberikan ketika pelanggan telah membayar dan tanpa perlu kartu voucher.

Voucher isi ulang akan jatuh tempo di akhir masa aktif dan diberikan 30 (tiga puluh) hari masa tenggang.

Pelanggan hanya dapat menerima panggilan selama masa tenggang tersebut. Masa aktif voucher isi ulang berbeda-beda tergantung dari nilai denominasi yang dipilih, yaitu antara 15 (lima belas hari) hari untuk voucher Rp10.000,- sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari untuk voucher Rp200.000,- atau lebih.

Ketika telepon selular CDMA tidak tersedia secara luas dari pihak ketiga, Perseroan telah menawarkan berbagai paket prabayar yang disubsidi dengan selular CDMA beserta kartu perdana untuk menarik perhatian pelanggan. Sebagai contoh, Perseroan menawarkan paket dengan harga terjangkau Rp255.000,- (sebelum pajak) yang terdiri dari selular SmartFren OT 203c dan kartu perdana senilai

Saat ini, Perseroan menawarkan tujuh paket prabayar termasuk telepon selular yang Perseroan tidak subsidi dimulai dari harga Rp255.000,- (sebelum pajak) hingga Rp799.000,- (sebelum pajak) termasuk kartu perdana senilai Rp5.000,- per unit paket. Manfaat dalam paket tersebut bervariasi seperti SMS gratis, bebas net call atau bebas data. Kebanyakan manfaat diberikan kepada para pelanggan berdasarkan jumlah isi ulang voucher. Dari waktu ke waktu, Perseroan merevisi paket-paket yang sudah ada atau menawarkan promosi paket baru.

Bonus loyalitas pelanggan diberikan berdasarkan dua kategori, (i) jangka waktu layanan dan (ii) denominasi isi ulang voucher. Bonus diberikan kepada pelanggan selama event khusus seperti hari kemerdekaan Indonesia, hari Natal, atau hari raya. Perseroan juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam menyalurkan program loyalitas. Sebagai contoh, satu dari program loyalitas pelanggan termasuk paket makan gratis di KFC untuk setiap pelanggan yang melakukan top up dengan jumlah minimum Rp50.000,-.

Pelanggan prabayar Perseroan dapat mengubah untuk layanan pascabayar setiap waktu tanpa perlu mengganti nomor mereka, dengan syarat–syarat tertentu.

Layanan Fren Pascabayar

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan memiliki 122.300 jumlah pelanggan pascabayar yang mewakili kurang lebih 4,3% dari total pelanggan Perseroan. Layanan pascabayar Perseroan ditargetkan pada pelanggan dengan pendapatan besar, pelanggan korporasi dan pelanggan dengan kebutuhan pemakaian data.

Perseroan menawarkan lima paket layanan pascabayar: (i) Maxi; (ii) Duo yang menyediakan dua layanan pada satu kartu dan gratis benefit on-net; (iii) paket FWA yang menyediakan maksimum diskon bulanan sebesar Rp25.000,-; (iv) pascabayar untuk korporasi, dan (v) SHOP (SmartFren Handphone Ownership Program). Perseroan menawarkan seluruh pelanggan pascabayar gratis roaming nasional.

Perseroan tidak membebankan biaya aktivasi kepada pelanggan pascabayar untuk mengaktifkan kartu RUIM. Biaya bulanan minimum untuk layanan pascabayar adalah Rp25.000,-. Perseroan juga menawarkan paket selular dengan gratis telepon selular bagi pelanggan pascabayar yang menandatangani kontrak dengan minimum pengeluaran yang disyaratkan pada program SHOP. Program ini ditargetkan pada para professional dan pihak korporasi. Dari waktu ke waktu, Perseroan merevisi program paket atau menawarkan paket promosi.

Perseroan telah menyederhanakan dan mempercepat proses aktivasi bagi calon pelanggan pascabayar. Dalam prosedur baru tersebut, proses persetujuan aplikasi dapat dilakukan dalam jangka waktu 24 jam. Dalam proses verifikasi selanjutnya, revisi batas kredit, pemblokiran nomor dan terminasi rekening dapat dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan. Perseroan juga telah meningkatkan batas kredit pelanggan dan di saat yang bersamaan mengimplementasi kriteria evaluasi kredit yang lebih komprehensif. Dengan demikian proses aktivasi menjadi lebih sederhana dan cepat tanpa mengesampingkan proses verifikasi yang dibutuhkan untuk menghindari potensi kredit macet dan penipuan.

SMS, Data dan Layanan Nilai Tambah Lainnya

Perseroan menawarkan data dan layanan bernilai tambah termasuk SMS. Berikut ini layanan-layanan nilai tambah Fren yang dapat dinikmati baik pelanggan pascabayar maupun prabayar Fren, yaitu:Short Message Service (SMS)

Fasilitas yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan teks lewat telepon selular

Fren hingga 160 karakter per SMS. Pelanggan Perseroan dapat mengirimkan SMS kepada pelanggan

operator CDMA/GSM lain di Indonesia termasuk pelanggan operator GSM internasional lain. Sejak tahun 2007, Perseroan menjajaki perjanjian dengan operator GSM internasional di regional Asia Pasifik, Eropa dan Saudi Arabia untuk layanan SMS internasional. Perseroan berencana menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan operator ternama GSM internasional lain termasuk operator CDMA

Mobile Internet / Wireless Data

Fasilitas untuk akses internet, dengan kecepatan transfer data yang cepat baik melalui telepon selular yang telah diperlengkapi kabel network atau dengan notebook yang dilengkapi dengan kartu data nirkabel, di wilayah jaringan Perseroan. Perseroan juga menawarkan CDMA2000 1X dan kartu data modem EV-DO untuk akses internet pada notebook. Perseroan telah meluncurkan layanan 3G internet selular berkecepatan tinggi di Jakarta dengan menggunakan platform CDMA2000 1X EV-DO.

WAP Access

Akses WAP memungkinkan telepon selular dilengkapi dengan akses berbagai informasi seperti berita, informasi keuangan, dan rute jalan yang macet di Jakarta.

SMS On Demand

Fasilitas ini memberikan fitur interaktif dan berbagai informasi melalui SMS dan memungkinkan pelanggan mendapatkan berita, info, terjemahan kata Indonesia/Inggris dan konten religius, partisipasi dalam lelang SMS, memberikan komentar pada forum tertentu, pengecekan pemakaian dan saldo dibayar di muka serta kredit isi ulang.

Voice Mail Service

Fasilitas ini memungkinkan seseorang yang menelpon dapat meninggalkan pesan, baik dalam bentuk percakapan, call back number, ataupun berupa faksimili apabila telepon selular sedang dimatikan atau berada di luar area layanan. Bila telepon selular dalam kondisi aktif, maka panggilan akan dialihkan ke fasilitas call waiting dan apabila masih tidak diterima maka panggilan tersebut akan dialihkan ke voice mail service.

Call Forwarding

Fasilitas untuk mengalihkan semua panggilan yang masuk ke telepon selular Fren ke manapun

Dalam dokumen PENAWARAN UMUM TERBATAS I (Halaman 125-153)