ARBITRASE KETERANGAN NOMOR TANGGAL a. Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat W10.UI.PMH/415/IX/2010/03 22-09-2010 menerangkan bahwa sejak tahun 2007 hingga dikeluarkannya surat keterangan ini, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak terdaftar/tercatat dalam register perkara perdata dan pidana di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat., kecuali perkara No.: 0247/Pdt.G/2010/JKT.Pst antara Perseroan sebagai Penggugat dan Financing, Inc sebagai Tergugat, yang sampai saat ini masih dalam proses persidangan. b. Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta
W2-TUN1.394/
HK.06/IX/2010 27-09-2010 menerangkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal dikeluarkannya surat keterangan ini, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak terdaftar dalam suatu sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagai pihak, baik sebagai Penggugat, Tergugat maupun Intervensi.
c. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
W10.U1/3712/Pdt.
02/IX/2010/03 27-09-2010 menerangkan bahwa sejak tahun 2007 sampai dengan tanggal dikeluarkannya surat keterangan ini, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak terdaftar sebagai pihak (baik Pemohon atau Termohon) dalam register kepailitan/Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. d. Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI)
10.848/SKB/IX/BA
NI/WD 27-09-2010 menerangkan bahwa untuk periode tahun 2008, 2009, dan sampai dengan tanggal surat ini, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak terdaftar dalam register arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
e. Pengadilan Pajak S-965/SP.5/2010 29-09-2010 menerangkan bahwa selama kurun waktu terhitung sejak tanggal 12 April 2002 sampai dengan tanggal 28 September 2010, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak terdaftar dalam register perkara di Pengadilan Pajak, kecuali perkara perpajakan yang terdaftar pada Pengadilan Pajak di bawah No. 10-029177-2004 tanggal 4 Mei 2007, yang diajukan oleh Perseroan (selaku Pemohon Banding) dan saat ini perkara tersebut sedang dalam proses peninjauan kembali. f. Pengadilan
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
W7.DC.PHI/601/IX
/2010/03 23-09-2010 menerangkan bahwa sejak tanggal 14 Januari 2006 hingga dikeluarkannya surat keterangan ini, Perseroan dengan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisarisnya tidak tercatat sebagai pihak (baik Penggugat, Turut Penggugat, Tergugat, Para Tergugat, Pelawan, Terlawan,
NO. PENGADILAN/ NAMA BADAN ABITRASE SURAT KETERANGAN PENGADILAN/ BADAN ARBITRASE KETERANGAN NOMOR TANGGAL
Pembantah, Terbantah) di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
2. Perkara yang melibatkan Perseroan sebagai pihak sebagaimana diuraikan dalam Bab XI Laporan Uji Tuntas.
3. Surat Pernyataan-Surat Pernyataan yang diterbitkan oleh Perseroan termasuk No. 215/M8Tbk-CS/XII/2010 tanggal 15 Desember 2010 mengenai tersedianya dana untuk pelunasan bunga dan denda Obligasi.
J. Dokumen korporasi PT Smartel
Pemeriksaan terhadap PT Smartel meliputi antara lain: 1. Pendirian PT Smartel;
2. Anggaran Dasar PT Smartel;
3. Riwayat Kepemilikan Modal dan Pemegang Saham PT Smartel 4. Pemegang Saham PT Smartel;
5. Maksud dan Tujuan PT Smartel;
6. Direksi dan Dewan Komisaris PT Smartel; 7. Ijin-ijin dan Dokumen Operasional PT Smartel; 8. Aset PT Smartel;
9. Perjanjian antara PT Smartel dengan Pihak Lainnya; 10. Perkara Yang Sedang Dihadapi PT Smartel; 11. Dokumen Lainnya.
Sebagaimana dirinci dalam Lampiran Laporan Uji Tuntas.
Dalam melakukan pemeriksaan dari segi hukum tersebut di atas, kami mengasumsikan bahwa:
(i) selain dari dokumen-dokumen yang telah kami terima untuk melaksanakan uji tuntas dari segi hukum, tidak ada dokumen-dokumen lain mengenai perubahan anggaran dasar, perubahan susunan anggota Direksi maupun susunan anggota Dewan Komisaris, pembubaran dan likuidasi, ijin-ijin usaha, ataupun pencabutan/pembatalan/pembekuan perijinan, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan pendirian, pengaturan, keberadaan, pelaksanaan kegiatan usaha, kekayaan dari Perseroan maupun perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan pihak lain yang belum diserahkan kepada kami;
(ii) semua dokumen yang disampaikan dalam bentuk salinan/copy adalah sama dengan aslinya;
(iii) semua tanda tangan yang ada pada dokumen asli dari semua dokumen yang disampaikan kepada kami adalah tanda tangan asli dari orang-orang yang mempunyai kewenangan dan kecakapan hukum untuk menandatangani dokumen-dokumen tersebut; dan
(iv) semua pernyataan mengenai atau sehubungan dengan fakta material sebagaimana dimuat dalam dokumen-dokumen yang disampaikan adalah benar.
a. Perseroan yang bernama PT Mobile-8 Telecom Tbk adalah perseroan terbatas terbuka yang didirikan dengan sah menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Pusat serta diakui sebagai subjek pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
Sampai diterbitkannya Pendapat Hukum ini, semua perubahan atas anggaran dasar Perseroan telah disetujui dan/atau didaftarkan oleh/pada instansi yang berwenang serta diumumkan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Selain penyesuaian format maksud dan tujuan dengan format yang ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1, Anggaran Dasar Perseroan telah memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai perusahaan terbuka.
b. Perseroan telah memperoleh ijin-ijin yang diperlukan dan melakukan pendaftaran yang disyaratkan untuk menjalankan kegiatan usahanya dan sampai dengan tanggal diterbitkannya Pendapat Hukum ini ijin-ijin tersebut masih berlaku.
Perseroan melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasarnya serta ijin-ijin yang telah diperoleh.
c. Saham-saham Perseroan telah diterbitkan dengan sah dan telah diambil bagian dan disetor penuh oleh masing-masing pemegang saham Perseroan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
Perolehan saham Perseroan oleh para pemegang sahamnya melalui konversi hutang telah memenuhi ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perolehan saham Perseroan oleh para pemegang sahamnya melalui konversi bunga dan denda dengan memperhatikan:
- Peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor sebagai akibat dari konversi hutang usaha maupun hutang Obligasi beserta bunga dan denda telah dilaksanakan dan telah mendapatkan persetujuan dari serta telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
- Terdapat ketentuan sebagaimana termaktub dalam Pasal 1425 KUHPerdata yang mengatur sebagai berikut: ”Jika dua orang saling berutang satu pada yang lain, maka terjadilah antara mereka suatu perjumpaan, dengan mana utang-utang antara kedua orang tersebut dihapuskan, dengan cara dan dalam hal-hal yang akan disebutkan sesudah ini”;
- Perseroan mempunyai cukup dana tunai untuk melunasi bunga dan denda Obligasi kepada pemegang Obligasi sebagaimana tercantum dalam Laporan Keuangan untuk tahun buku 2009, yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan.
adalah sah karena (i) telah tersedia dana tunai yang cukup untuk membayar bunga dan denda Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (”Obligasi”) sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan Perseroan; (ii) penambahan modal untuk menampung hasil konversi bunga dan denda Obligasi yang telah dilaksanakan adalah sesuai dengan ketentuan mengenai perjumpaan hutang sebagaimana diatur dalam Pasal 1425 KUHPerdata; dan (iii) pilihan pemegang Obligasi untuk menerima saham sebagai pengganti pembayaran tunai atas hutang berupa bunga dan denda Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada pemegang Obligasi tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 35 UUPT mengingat bahwa tersedia uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk membayar bunga dan denda Obligasi.
d. Waran Seri II yang diterbitkan bersamaan dengan Saham dikeluarkan sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
e. Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah diangkat sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan serta telah didaftarkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya masing-masing sebagai anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. f. Karyawan Perseroan dipekerjakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk
pemenuhan Perseroan mengenai ketentuan upah minimum dan Jamsostek.
Peraturan Perusahaan Perseroan sah berlaku dan mengikat Perseroan dan karyawannya.
g. Kekayaan Perseroan berupa tanah dan bangunan, kendaraan mobil, dan sepeda motor yang terdaftar atas nama Perseroan memberi hak kepada Perseroan sebagai pemilik untuk dilaksanakan terhadap kekayaan tersebut dan sepanjang pengetahuan kami, kekayaan tersebut tidak sedang dalam sengketa serta sebagian kekayaan tersebut telah diasuransikan.
Kekayaan Perseroan berupa tanah dan bangunan yang diperoleh berdasarkan akta penggabungan sebagaimana diatur dalam Pasal 122 ayat 3 UUPT maupun akta jual beli yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, meskipun belum dibalik nama atas nama Perseroan memberikan hak kepada Perseroan sebagai pemilik untuk dilaksanakan terhadap kekayaan tersebut. Perangkat telekomunikasi yang dipergunakan oleh Perseroan sehubungan dengan kegiatan usahanya sesuai dengan surat pernyataan Perseroan tertanggal 2 Nopember 2010 merupakan hak Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 1977 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
h. Perseroan telah memberikan jaminan perusahaan terhadap penerbitan dan pelaksanaan kewajiban berdasarkan
Indenture tanggal 15 Agustus 2007 (US$ 100.000.000,-) (11,25% Guaranteed Senior Notes 2013) yang
diterbitkan oleh anak perusahaan yang dimiliki 100% oleh Perseroan yaitu ”Mobile-8 Telecom Finance Company B.V.” sehingga berlaku ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata dimana seluruh kekayaan Perseroan menjadi jaminan bagi kewajiban Perseroan berdasarkan jaminan perusahaan yang diberikan tersebut.
i. Aspek hukum Perseroan termasuk struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham Perseroan dalam Prospektus adalah sesuai dengan hasil pemeriksaan sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Uji Tuntas.
j. Perseroan tidak terlibat sebagai pihak dalam perkara perdata, pidana, ketenagakerjaan, perpajakan, kepailitan ataupun arbitrase di muka pengadilan/ badan arbitrase yang secara material dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
k. Pada saat ini Perseroan belum dapat memenuhi kewajibannya membayar bunga yang telah jatuh tempo berdasarkan akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 191 Tanggal 22 Januari 2007 jis. akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Mobile 8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 114 tanggal 22 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.73 tanggal 17 Juli 2009 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta dan akta Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Mobile-8 Telecom Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 01 tanggal 1 September 2010 yang dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, namun berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang
Hukum ini belum dilaksanakan karena menunggu pernyataan pendaftaran menjadi efektif untuk HMETD. Penundaan pembayaran kupon obligasi ke-14 pada tanggal 15 Desember 2010 tersebut menyebabkan saham Perseroan tetap di-suspend.
l. Perjanjian-perjanjian antara Perseroan dengan pihak lain termasuk perjanjian sewa menyewa menara telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang berwenang dan karenanya sah dan mengikat Perseroan. Penerbitan Saham serta Waran Seri II tidak melanggar ketentuan dalam perjanjian-perjanjian Perseroan dengan pihak lain. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam perjanjian-perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan pihak lain yang dapat merugikan hak pemegang saham Perseroan, khususnya pemegang saham publik.
m. Masing-masing Perjanjian Emisi telah ditandatangani oleh pihak yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk anggaran dasar masing-masing pihak dan ketentuan-ketentuan dalam masing-masing Perjanjian Emisi tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku dan mengikat para pihak di dalamnya dan pelaksanaannya terhadap para pihak dapat dipaksakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
n. Tujuan penggunaan dana hasil penerbitan Saham setelah dikurangi dengan biaya emisi untuk membeli 99% saham PT Smartel dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Saham Pemegang Saham PT Smartel sedang dijaminkan untuk kepentingan Kreditor PT Smartel yaitu China Development Bank dan pelaksanaan pengambilalihan saham PT Smartel telah memperoleh persetujuan dari China Development Bank sesuai dengan suratnya tertanggal 6 Desember 2010.
Dengan memperhatikan catatan di bawah ini, apabila PT Smartel lalai memenuhi kewajibannya berdasarkan US$ 300.000.000 Buyer’s Credit Facility Agreement tanggal 28 Desember 2006 jo. Amendment and Release Agreement tanggal 22 Februari 2010, maka kelalaian tersebut menimbulkan hak bagi China Development Bank untuk mengeksekusi gadai atas saham-saham tersebut, yang apabila dilaksanakan maka Perseroan dapat kehilangan hak atas saham-saham tersebut namun di pihak lain tetap mempunyai hak subrogasi terhadap PT Smartel yang menjadi debitor China Development Bank.
o. Khusus mengenai PT Smartel:
- PT Smartel adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dengan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Seluruh saham yang dikeluarkan oleh PT Smartel telah disetor penuh oleh para pemegang sahamnya; Peralihan kepemilikan saham dalam PT Smartel telah dilaksanakan sesuai dengan anggaran dasarnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- PT Smartel telah memperoleh ijin-ijin yang diperlukan dan melakukan pendaftaran yang disyaratkan untuk melaksanakan kegiatan usahanya dalam bidang telekkomunikasi;
- Kekayaan PT Smartel yang didaftarkan atas nama PT Smartel memberikan hak yang penuh sebagai pemilik untuk dilaksanakan terhadap kekayaan tersebut;
Kekayaan PT Smartel berupa tanah dan bangunan yang diperoleh berdasarkan akta penggabungan sebagaimana diatur dalam Pasal 122 ayat 3 UUPT maupun akta jual beli yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, meskipun belum dibalik nama atas nama PT Smartel memberikan hak kepada PT Smartel sebagai pemilik untuk dilaksanakan terhadap kekayaan tersebut.
Perangkat telekomunikasi yang dipergunakan oleh PT Smartel sehubungan dengan kegiatan usahanya sesuai dengan surat pernyataan PT Smartel
No. 033/LO/LGL/Smart/X/I/2010 tanggal 5 November
2010
merupakan hak PT Smartel dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 1977 KUHPerdata; - Perjanjian-perjanjian antara PT Smartel dengan pihak lain termasuk perjanjian sewa menyewa menara
- PT Smartel tidak terlibat dalam perkara perdata, pidana, ketenagakerjaan, tata usaha negara, dan arbitrase yang secara material dapat mempengaruhi kegiatan usaha PT Smartel serta tidak sedang dimohonkan kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran hutang di pengadilan niaga;
- PT Smartel sedang memohon kebijaksanaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika untuk meninjau kembali tagihan Biaya Hak Penggunaan frekuensi radio yang dinilai oleh PT Smartel menggunakan dasar penilaian yang keliru;
- Tujuan penggunaan dana hasil penerbitan Saham untuk membeli 99% saham PT Smartel dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, anggaran dasar PT Smartel serta anggaran dasar masing-masing Pemegang Saham PT Smartel.
Pendapat Hukum ini diterbitkan dengan catatan sebagai berikut:
- Kecuali secara khusus dikesampingkan oleh para pihak dalam Penawaran Umum Saham yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan yang sifatnya mengatur (tidak mengikat), maka seluruh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang ada hubungannya dengan Penawaran Umum Saham berlaku bagi para pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan dalam KUHPerdata khususnya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1338 KUHPerdata.
- Pelaksanaan kewajiban-kewajiban oleh dan terhadap pemegang saham Perseroan tunduk kepada peraturan perundang-undangan tentang kepailitan, reorganisasi dan penundaan kewajiban pembayaran utang serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku umum.
- Penawaran Umum Saham melalui HMETD baru dapat dilaksanakan setelah pernyataan pendaftaran Perseroan menjadi efektif serta diperolehnya persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan. Pendapat hukum ini kami buat dengan sebenarnya selaku konsultan hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kami bertanggung jawab atas isi pendapat hukum ini.
Pendapat Hukum ini dialamatkan kepada dan sepenuhnya untuk kepentingan Bapepam dan LK serta Perseroan, dan kecuali dengan persetujuan tertulis dari kami, tidak diperkenankan diberikan atau dipergunakan oleh pihak lain.
Hormat kami,