• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK-BENTUK KEKERASAN YANG DIALAMI TOKOH MIRA DALAM NOVEL WAJAH SEBUAH VAGINA

2.3 Bentuk-Bentuk Kekerasan yang dialami Tokoh Mira

2.3.2 Kekerasan Nonseksual

2.3.2.4 Kekerasan Politik

Kekerasan politik adalah perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang yang menyebabkan seseorang terisolasi dari lingkungan sosalnya.

Kedua orang tua Mira meninggal dunia, karena terlibat anggota Barisan Tani Indonesia (BTI) dibawah payung komunis. Orang tua Mira meninggal saat Mira berusia lima tahun dan diasuh oleh neneknya. Keterlibatan orang tua Mira BTI menyebabkan Mira dibenci oleh teman-teman sekolah dan tetangganya.

(37) Mira mengangguk, lalu bicara pelan, “Ayah-Ibu saya dibunuh ketika saya berusia lima tahun. Ya, itu sekitar tahun enam-lima akhir.”

“Dibunuh?siapa yang membunuh?tanya Totti terkejut.

“Petugas Keamanan Negara!!” sahut Mira lirih. “Alasan?Pasti politik!sel,a Totti dengan nada tinggi.

“Saya tidak tahu politik. Yang saya tahu, ayah saya-ibu saya petani miskin. Setelah saya masuk Sekolah Dasar saya dengar bahwa Ayah-ibu saya dibunuhkarena terlibat partai komunis—BTI, Barisan Tani Indonesia, adalah organisasi di bawah payung partai komunis…(hlm 45)

(38)“Ketika saya mulai beranjak dewasa, menjelang lulus Sekolah Dasar, banyak teman-teman dan tetangga menghina dan mencap saya anak PKI. Kamu tahu dik? Itu artinya, saya adalah warga Indonesia paling di benci dan paling dikucilkan dalam masyarakat.”(hlm 46)

Mira dicap sebagai anak komunis, hinaan dan cemoohan diterimanya. Sampai suatu kali Mira diperkosa oleh lurah Prakoso. Mira diperkosa di sepulang dari sekolah. Ia dijanjikan akan dibantu melanjutkan sekolah, takut akan ancaman Lurah Prakoso Mira lari dari desa dan tinggal bersama Mbak Dinah samapai ia menjadi Pelacur. Lurah Prakoso mengancam akan membunuh Mira dan menyebarkan isu, bahwa Mira mulai mngaktifkan partai komunis. Keadaan Mira sebagai anak anggotakomunis dimanfaatkan oleh Lurah Prakoso untuk menakut-nakuti Miraagar ia tidak menceritakan perbuatan Lurah Prakoso. Berikut kutipannya.

(39)“Kakak jadi WTS?” Totti mengeja pertanyaannya.

“Ya, karena tidak ada jalan lain yang bias saya lakukan pada waktu itu, selain menjadi WTS,”tanggap Mira geram. “Setelah lurah edan itu merenggut kehormatan saya, saya minggat dari desa, karena kalau saya tidak pergi diancam akan dibunuh Pak Lurah, Aneh kan?yang salah dia, kok malah dia yang mengancam saya. Dia mencari-cari kesalahan nenek saya dan saya. Katanya, saya mulai kasak-kusuk mengatifkan partai komunis di Mijil. Astaga, mana mungkin anak kencur, yang selamanya udik, lulusan sekolah dasar mampu menghimpun kekuatan untuk mengaktifkan PKI?”

“Apa nenek kakak tahu, kalau kakak… dianu oleh pak lurah?’ tanya Totti…

“tidak , karena pak lurah terus mangancam saya , saya lalu pergi ke Surabaya—menemui seorang tetangga saya yang katanya kerja di sebuah restoran. Namanya Mbak Dinah. Ternyata, Mbak Dinah menjadi mucikari. Dia tega menjual saya (hlm 49)

Kutipan-kutipan mengenai kekerasan politik di atas merupakan bukti bahwa tokoh Mira dirampasan kemerdekaannya secara sewenang-wenang dan menyebabkan Mira terisolasi dari lingkungan sosalnya.

2.4 Rangkuman

Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan yang dialami Mira terdapat empat bentuk yang di kategorikan oleh sebuah lembaga yang peduli akan nasip perempuan, yaitu Rifka Annisa Women Crisis Center. Bentuk Bentuk kekerasan tersebut; 1) kekerasan fisik yang berupa remasan, gigitan pada payudara, pemukulan, sulutan rokok pada vagina, tendangan di perut, tempelengan atau pukulan pada wajah, pengerusakan pada alat kelamin yaitu sulutan rokok pada vaginanya. 2) kekerasan seksual berupa: perkosaan yang dilakukan oleh Lurah Prakoso, Mulder dan pemuda amoral dan pelecehan seksual seperti payudara diremas-remas, digigit-gigit, vagina disulut rokok yang dilakukan pelanggan Mira saat berhubungan intim, perlakuan Mulder terhadap vagina Mira dengan

seenaknya. Kekerasan tersebut mengakibatkan rusaknya alat kelamin. 3) Kekerasan ekonomi, adanya eksploitasi pada tubuh Mira dan 4) kekerasan psikologi, perbuatan yang mengakibatkan Mira mengalami tekanan psikologi seperti, kenangan pahit sewaktu kecil, karena orang tua Mira dibunuh oleh petugas keamanan negara, perkosaan dan ancaman yang dilakukan Lurah Prakoso, Hinaan, cemoohan, dikucilkan dan dibenci tetangga dan teman-temannya karena dicap sebagai anak PKI. Frustasi karena neneknya meninggal, hinaan, umpatan dan penganiayaan yang dilakukan Mulder serta perkosaan yang dilakukan pemuda amoral yang mengakibatkan Mira trauma. 5) Kekerasan politik, adanya diskriminasi pada kehidupan Mira, karena ia dicap sebagai anak komunis Mira dikucilkan dari lingkungan sosialnya.

Peneliti akan merumuskan bentuk-bentuk kekerasan yang dialami Mira selama hidupnya hingga ia meninggal. Rangkuman akan dipaparkan lewat tabel yang ada di bawah analisis ini. Peneliti merangkum dengan menggunakan tabel bertujuan agar lebih mudah mengetahui mengenai bentuk-bentuk kekerasan yang dialami Mira yang sudah dikaji pada bab dua ini.

Tabel.1. Bentuk-Bentuk Kekerasan yang dialami Mira

Bentuk-bentuk/kekerasan Keterangan 1. Kekerasan fisik

2. Nonseksual a. Kekerasan fisik

- Gigitan-gigitan, remasan pada payudara, pemukulan saat hubungan intim dan sulutan rokoh pada alat kelamin atau vagina. Mengakibatkan luka dan sakit pada tubuh dan rusaknya alat kelamin.

- Kasar pada hubungan intim, di tendang pada bagian perut, ditempeleng pada bagian wajah. Di sodok dengan benda tumpul hingga mengalami Pendarahan

- Akibat dari kekerasan tersebut tentu saja menyebabkan luka pada tubuh, rasa sakit, luka pada alat kelamin dan rahim sampai pada kematian.

- Perkosaan yang dilakukan lurah Prakoso

- Pelecehan seksual yang dilakukan pelanggan Mira, payudara digigit dan di remas, sampai alat kelamin disulut rokok.

- Pelecehan seksual yang dilakukan Mulder; alat kelamin dimainkan seenaknya, meraba dan memperlakukan Mira semaunyap dan perkosaan.

- Akibat dari kekerasan seksual, Mira mengalami luka pada tubuh, sakit, nyeri, selaput dara rusak, alat kelamin

b. Kekerasan Ekonomi

c.Kekerasan Psikologi

e. Kekerasan Politik

luka dan sampai rahim rusak.

- Kemiskinan, Eksploitasi yang dilakukan Mbak Dinah. - Eksploitasi yang dilakukan Mulder Class.

- Kematian orang tua Mira, karena terlibat komunis. - Cemoohan, hinaan dan dikucilkan oleh teman

sekolah dan warga, serta dicap sebagi anak PKI - Ancaman dari lurah Prakoso atas perisriwa

perkosaan

- Pemaksaan yang menjadi Pelacur yang dilakukan Mbak Dinah.

- Frustasi karena ditinggal mati nenek yang merawatnya

- Umpatan, hinaan dan perlakuan kasar dari Mulder. - Dikubur hidup-hidup. Mengakibatkan jiwa Mira

trauma.

- Perampasan kemerdekaan dan menyebabkan Mira terkucilkan dari lingkungan sosial

BAB III

PENYEBAB KEKERASAN TERHADAP TOKOH MIRA DALAM NOVEL

Dokumen terkait