• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hasil Penelitian

3. Kemampuan Akhir Siswa Setelah Perlakuan

Hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol setelah diberikan perlakuan berupa pengajaran menggunakan e-modul berbasis problem based learning untuk kelompok kontrol serta pembelajaran konvensional disajikan pada gambar berikut:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

46% 52%

persentase

indikator literasi sains menafsirkan data dan bukti ilmiah

Kelompok eksperimen Kelompok Kontrol

Gambar 4. 6 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Hasil Post-test Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan gambar 4.6 dapat terlihat perbedaam skor pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Siswa kelompok eksperimen memperoleh skor terbanyak pada interval 16-18 yaitu sebanyak 10 siswa.

Sedangkan siswa kelompok kontrol memperoleh skor terbanyak pada interval 13-15 yaitu sebanyak 13 siswa. Skor pretest tertinggi pada kelompok eksperimen berada di interval 22-23 yaitu berjumlah 3 siswa. Sedangkan pada kelompok kontrol skor pretest tertinggi berada pada interval 19-21 dengan jumlah 1 siswa.

Kemudian skor pretest terendah pada kelompok eksperimen berada pada interval 10-12 berjumlah 4 siswa sedangkan dengan kelompok kontrol yang memiliki skor pretest terendah pada interval 7-9 berjumlah 4 siswa.

Berdasarkan perhitungan statistic, diperoleh skor pemusatan dan penyebaran data dari skor pretest yang ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4. 3 Pemusatan dan Penyebaran Data Post-test Pemusatan dan

(1-3) (4-6) (7-9) (10-12) (13-15) (16-18) (19-21) (22-23)

0 0 0

Hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pemusatan dan Penyebaran Data

Kelompok

Eksperimen Kontrol

Median 18 14

Modus 18 14

Standar Deviasi 3,31 3,06

Tabel 4.3 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data hasil pre-test berdasarkan skor yang diperoleh siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor pre-test tertinggi pada kelompok eksperimen yaitu 23 sedangkan skor tertinggi kelompok kontrol yaitu 19. Skor terendah kelompok eksperimen yaitu 10 sama halnya dengan kelompok kontrol yaitu 7. Skor rata-rata yang didapatkan oleh kelompok eksperimen yaitu 17,22 sedangkan kelompok kontrol adalah 13,06. Skor tengah (median) kelompok eksperimen 18 dan kelompok kontrol 14. Sama halnya dengan skor yang sering muncul (modus) pada kelompok eksperimen adalah 18 dan pada kelompok kontrol yaitu 14. Standar deviasi pada kelompok eksperimen diperoleh sebesar 3,31 dan untuk kelompok kontrol sebesar 3,06

Gambaran skor rata-rata hasil post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini:

Gambar 4. 7 Diagram Batang Rata-rata Skor Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol

-2 3 8 13 18 23

17,22

13,06

Nilai rata-rata

Skor rata-rata pre-tes

Kelompok eksperimen Kelompok Kontrol

Gambar 4.7 ini menunjukkan gambaran rerata hasil post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor rerata post-test kedua kelompok tersebut mengalami peningkatan dibanding dengan hasil pre-test. Skor rerata kelompok eksperimen adalah 17,22 dan skor rerata kelompok kontrol adalah 13,06. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan skor rerata sebersar 8,69 sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan skor rerata sebesar 4. Selisih skor rerata kedua kelompok yakni sebesar 4,16. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara skor rerata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat diartikan bahwa kedua kelompok memiliki pengetahuan akhir yang berbeda.

b. Kemampuan akhir literasi sains siswa per Indikator

Kemampuan literasi sains siswa pada penelitian ini berdasarkan PISA 2015 memiliki aspek kompetensi yang terbagi menjadi 3 indikator, yakni: menjelaskan fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah, menafsirkan data dan bukti secara ilmiah. Kemampuan akhir literasi sains siswa pada setiap indikator berdasarkan hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4. 4 Kemampuan Akhir Kompetensi Literasi Sains Kemampuan

Kompetensi literasi sains siswa

Skor maksimum

Post-test

eksperimen kontrol

𝑋̅ % 𝑋̅ %

menjelaskan fenomena

secara ilmiah 13 9,41 74% 6,69 55%

mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah

6 4,53 73% 3,94 64%

menafsirkan data dan

bukti secara ilmiah 5 3,28 82% 2,44 61%

Presentase hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada setiap aspek kompetensi literasi sains dapat dilihat pada gambar 4.7, gambar 4.8, gambar 4.9 berikut ini:

Gambar 4. 8 Diagram Batang Persentase Hasil Post- Test Aspek Kompetensi Kemampuan Literasi Sains Indikator Menjelaskan Fenomena

Secara Ilmiah pada Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Gambar 4.8 menunjukkan hasil post-test aspek kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil post-test indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah kelompok eksperimen yaitu 74% sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 55%. Hasil tersebut mengartikan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan skor pada aspek kompetensi menjelaskan fenomena secara ilmiah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 40% dan kelompok kontrol sebesar 18%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

74%

55%

persentase

indikator literasi sains menjelaskan fenomena secara ilmiah

Kelompok eksperimen Kelompok Kontrol

Gambar 4. 9 Diagram Batang Persentase Hasil Post-Test Aspek Kompetensi Kemampuan Literasi Sains Indikator Menganalisis dan Merancang

Penyelidikan Ilmiah pada Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Gambar 4.9 menunjukkan gambaran hasil post-test aspek kompetensi menganalisis dan merancang penyelidikan ilmiah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil post-test indikator menganalisis dan merancang penyelidikan ilmiah kelompok eksperimen yaitu 73% sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 64%. Hasil tersebut mengartikan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan skor pada aspek kompetensi menganalisis dan merancang penyelidikan ilmiah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 36% dan kelompok kontrol sebesar 26%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

73%

64%

persentase

indikator literasi sains menganalisis dan merancang penyelidikan ilmiah

Kelompok eksperimen Kelompok Kontrol

Gambar 4. 10 Diagram Batang Persentase Hasil Post-Test Aspek Kompetensi Kemampuan Literasi Sains Indikator Menafsirkan Data dan Bukti Secara

Ilmiah pada Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Gambar 4.10 menunjukkan gambaran hasil post-test aspek kompetensi menafsirkan data dan bukti ilmiah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil post-test indikator menafsirkan data dan bukti secara ilmiah kelompok eksperimen yaitu yaitu 82% sedangkan pada kelompok kontrol yaitu 61%. Hasil tersebut mengartikan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan skor pada aspek kompetensi menafsirkan data dan bukti ilmiah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 36% dan kelompok kontrol sebesar 9%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol