• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Teoritik

5. Konsep Pemanasan Global

Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas XI SMA kurikulum 2013 pada konsep fluida statis yaitu:

3.12 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan

1.12 Mengajukan ide/ gagasan penyelesaian masalah pemanasan global sehubungan dengan gejala dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan

b. Peta konsep

49 OECD, ‘PISA 2015 DRAFT SCIENCE FRAMEWORK’.h.39

Gambar 2. 3 Peta Konsep Pemanasan Global c. Materi Pemanasan Global

1) Menganalisis penyebab pemanasan global

Jika kita melihat rumah kaca yang dipakai pada pertanian modern, atap dan dinding pada kebun rumah kaca dapat dilalui cahaya sehingga sinar matahari dapat mencapai ruangan di dalamnya. Tetapi dinding kaca itu juga mengurangi aliran

udara dan menambah temperatur di dalamnya. Demikian pula analogi yang terjadi di Bumi. Efek rumah kaca secara alami menghangatkan Bumi. Tanpa efek ini, temperatur rata-rata pada permukaan Bumi akan berada di bawah titik beku air, sehingga Bumi menjadi terlalu dingin dan tak layak untuk ditinggali. Tanpa rumah kaca, temperatur rata-rata Bumi yang saat ini adalah 15°C akan menjadi -18°C.

Sebagai perbandingan, temperature rata-rata Planet Mars adalah -32°C. Hal ini dikarenakan Mars tidak memiliki efek rumah kaca yang mencukupi.50

Gambar 2. 4 Visualisasi efek rumah kaca pada bumi

Efek rumah kaca di atmosfer terjadi karena adanya gas-gas yang menyerap dan memancarkan radiasi infra merah yang disebut gas-gas rumah kaca. Beberapa gas tersebut diantaranya adalah metana (CH4), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan nitrus oksida (N2O). Gas-gas itu menyerap radiasi panas infra merah yang dipancarkan oleh permukaan Bumi, panas akibat penyerapan radiasi Matahari oleh atmosfer itu sendiri, dan panas yang diserap oleh awan. Penyerapan itu menyebabkan atmosfer di dekat permukaan Bumi menjadi hangat sehingga akhirnya atmosfer juga memancarkan radiasi panas infra merah ke segala penjuru,

50 Team SOS, Pemanasan Global Solusi Peluang Dan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia, 2011). h.8-9

termasuk ke bawah permukaan Bumi. Oleh karena itu, jika siklus itu berlangsung cepat maka penghangatan atau pemanasan Bumi juga akan menjadi semakin cepat.

51

Pemanasan global adalah meningkatnya temperatur rata-rata di atmosfer, laut dan daratan. Penyebab dari peningkatan temperatur ini adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui. Pembakaran dari bahan bakar fosil ini melepaskan karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi.52

Penghasil terbesar dari pemanasan global ini adalah negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, Tiongkok yang berada di belahan bumi bagian utara. Pemanasan global ini dapat terjadi karena pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negara utara yang sepuluh kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan yang kebanyakan adalah negara berkembang.

Meskipun kontribusinya pada pemanasan global tidak setinggi negara-negara industri, negara-negara berkembang juga ikut menghasilkan karbondioksida dengan meningkatnya industri-industri dan perusahaan tambang dengan bahan baku migas, batubara dan yang terutama berbahan baku fosil.53

Selain itu negara seperti Indonesia juga ikut mempunyai andil dalam pemanasan global ini karena menyumbangkan kerusakan hutan yang tercatat dalam rekor dunia Guinnes Record of Book sebagai negara yang paling cepat dalam merusak hutannya. Padahal selama ini sudah diketahui bahwa hutan tropis merupakan paru-paru dari bumi dan menyerap paling banyak karbon di udara.

Bahkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menempatkan Indonesia pada posisi tiga negara dengan emisi terbesar di bawah Amerika Serikat

51 Abdulkadir rahardjanto, atok miftahul Huda, Husamah, Etika Lingkungan ( Teori Dan Praktik Pembelajarannya) (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2019). h.15

52 atok miftahul Huda, Husamah. h. 24

53 Dadang Rusbiantoro, Global Warming for Beginner (Yogyakarta: Panembahan, 2008). h.6

dan Tiongkok pada tahun 2000, hal ini disebabkan oleh asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dan hutan di Indonesia.54

2) Mengidentifikasi dampak pemanasan global

Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia, seperti yang telah dipaparkan oleh Huda (2019) diantaranya adalah sebagai berikut:55

a) Perubahan Iklim dan Cuaca

Perubahan iklim yang tidak menentu dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan akibat dari efek rumah kaca. Hal ini dapat dilihat dari musim kemarau dengan panas yang sangat menyengat, hujan terlambat datang dan jika tiba curahnya sangat tinggi sehingga menimbulkan banjir, serta peningkatan suhu panas global yang mencapai 3–4 derajat celcius.

b) Kenaikan Permukaan Air Laut

Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan serta mencairnya salju abadi pada gunung-gunung yang sangat tinggi mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil di sekitarnya tenggelam.

c) Pertanian dan Persediaan Makanan

Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Sehingga petani tidak dapat memprediksi musim tanam akibat musim yang tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka produksi panen juga demikian.

d) Ekosistem

Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan habitat baru yang sesuai. Sebagai contoh burung akan bermigrasi jika terjadi perubahan musim, arah dan kecepatan angin, arus laut yang membawa nutrien dan migrasi ikan. Kondisi ini juga memberikan pengaruh habitat dan

54 Rusbiantoro. h.7

55 atok miftahul Huda, Husamah. h.24-28

kehidupan fauna. Pemanasan global mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam Negara; Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina.

e) Kesehatan Manusia

Perubahan iklim merupakan faktor resiko bagi kesehatan manusia.

Perubahan iklim dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia, dimanapun mereka berada. Perubahan iklim juga menyebabkan munculnya penyakit jenis baru.

3) Memahami cara mengatasi pemanasan Global

Upaya mengurangi dampak dari pemanasan global yang sudah terjadi antara lain diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro, Brazil dan dihasilkannya Protokol Kyoto di Jepang. Tonggak penting dalam pembahasan isu lingkungan hidup ditandai dengan pelaksanaan United Nations Conference on Environmental and Development (UNICED) atau dikenal dengan KTT Bumi yang dilaksanakan di Rio de Janeiro, Brazil pada 3-14 Juni 1992. KTT Bumi ini menghasilkan Deklarasi Rio mengenai lingkungan hidup dan pembangunan, agenda 21, prinsip mengenai hutan, konvensi biodiversitas PBB dan kerangkan konvensi perubahan iklim PBB.56

Protokol Kyoto diselenggarakan pada 1-10 Desember 1997 dan diikuti oleh 2.200 delegasi dari 158 negara anggota Konvensi Perubahan Iklim. Protokol Kyoto merupakan sebuah kesepakatan dimana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas rumah kaca secara bertahap sebesar 5, 2% dibandingkan dengan tahun 1990.57