• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan Self-Efiicacy Sedang

a. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Self-Efiicacy Sedang Kategori Soal C4 (Analyze)

Berikut adalah kemampuan deskripsi kemampuan subjek dengan self-efficacy sedang dalam menyelesaikan permasalahan kategori soal C4 (analyze).

1) Pada tahapan focus, subjek mampu menuliskan serta memaparkan informasi apa saja yang terdapat pada permasalahan. Informasi tersebut berupa apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan bahasanya sendiri. Selain itu informasi yang disampaikan juga relevan dengan permasalahan. Kemudian pada indikator kedua, subjek juga mampu memberikan strategi yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan.

Langkah yang dipaparkan jelas, runtut, dan sesuai dengan permasalahan.

2) Tahapan kedua yaitu reason, subjek mampu memberikan bukti yang logis, relevan, dan akurat berdasarkan strategi yang sudah dipilih.

3) Tahapan ketiga yaitu inference, subjek mampu menarik simpulan baru berdasarkan argumen dan alasan yang disampaikan. Simpulan yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi tahapan selanjutan yaitu situation.

4) Pada tahapan Situation, subjek mampu mampu mengunakan simpulan awal untuk mnjawab pemasalahan. Simpulan yang diberikan jelas, tepat, dan relevan dengan permasalahan.

5) Pada tahapan clarity, subjek mampu menyelesaikan permasalahan lain yang masih terkait dengan permasalahan awal dengan langkah-langkah yang jelas, runtut, dan tepat. Penyelesaian tersebut sesuai dengan konteks permasalahan.

6) Subjek meyakini bahwa jawaban yang diberikan sudah tepat baik pada soal kategori C4 (analyze). Akan tetapi subjek tidak memberikan bukti yang logis maupun menemukan cara lain untuk membuktikan jawabannya tersebut. Oleh karena itu subjek tidak mampu memenuhi tahapan overview.

Berdasarkan hasil paparan diatas, subjek belum mampu menyelesaikan semua tahapan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu pada tahapan meninjau ulang jawaban yang diberikan untuk soal kategori C4 (analyze). Selanjutnya akan dibahas kemampuan subjek dengan self-efficacy sedang kaitannya dengan tingkatan berpikir kritis Elder dan Paul.

Rubrik kemampuan berpikir kritis Elder dan Paul sudah dimodifikasi sesuai dengan permasalahan

Hasil perbandingan antara hasil tes tertulis dan hasil wawancara pada soal kategori C4 (analyze) menunjukkan terdapat kesesuaian dengan karakteristik tingkat berpikir kritis Elder dan Paul pada tahap 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis dari subjek

self-efficacy sedang berada pada tahap 5 yaitu The Advanced Thinker.

Adapun deskripsi The Advanced Thinker sebagai berikut.

1) Subjek mampu menuliskan informasi apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal sesuai dengan konsep, ide, penyimpulan, dan sudut pandang dari masalah yang di hadapi.

2) Subjek mampu memberikan strategi yang tepat, jelas, dan logis untuk menyelesaikan permasalahan.

3) Subjek mampu menarik simpulan baru berdasarkan strategi yang digunakan

4) Simpulan yang diperoleh dapat menjawab permasalahan awal.

5) Simpulan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan lain yang masih terkait.

b. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Self-Efiicacy Sedang Kategori Soal C5 (evaluate).

Berikut adalah kemampuan deskripki kemampuan subjek dengan self-efficacy sedang dalam menyelesaikan permasalahan kategori soal C5 (evaluate).

1) Pada tahapan focus, subjek mampu menuliskan serta memaparkan informasi apa saja yang terdapat pada permasalahan. Informasi tersebut berupa apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan bahasanya sendiri. Selain itu informasi yang disampaikan juga relevan dengan permasalahan. Kemudian pada indikator kedua, subjek juga mampu memberikan strategi yang tepat sesuai dengan konteks permasalahan.

Langkah yang dipaparkan jelas, runtut, dan sesuai dengan permasalahan.

2) Tahapan kedua yaitu reason, subjek mampu memberikan bukti yang logis, relevan, dan akurat berdasarkan strategi yang sudah dipilih.

3) Tahapan ketiga yaitu inference, subjek mampu menarik simpulan baru berdasarkan argumen dan alasan yang disampaikan. Simpulan yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi tahapan selanjutan yaitu situation.

4) Pada tahapan Situation, subjek mampu mampu mengunakan simpulan awal untuk mnjawab pemasalahan. Simpulan yang diberikan jelas, tepat, dan relevan dengan permasalahan.

5) Pada tahapan clarity, subjek tidak mampu menyelesaikan permasalahan lain yang masih terkait dengan permasalahan awal dengan langkah-langkah yang jelas, runtut, dan tepat. Penyelesaian tersebut tidak sesuai dengan konteks permasalahan.

6) Subjek meyakini bahwa jawaban yang diberikan sudah tepat baik pada soal kategori C5 (evaluate). Akan tetapi subjek tidak memberikan bukti yang logis maupun menemukan cara lain untuk membuktikan jawabannya tersebut. Oleh karena itu subjek tidak mampu memenuhi tahapan overview.

Berdasarkan hasil paparan diatas, subjek belum mampu menyelesaikan semua tahapan indikator kemampuan berpikir kritis yaitu pada tahapan menyelesaikan permasalahan lain dan meninjau ulang jawaban yang diberikan untuk soal kategori C5 (evaluate). Selanjutnya akan dibahas kemampuan subjek dengan self-efficacy sedang kaitannya dengan tingkatan berpikir kritis Elder dan Paul. Rubrik kemampuan berpikir kritis Elder dan Paul sudah dimodifikasi sesuai dengan permasalahan.

Hasil perbandingan antara hasil tes tertulis dan hasil wawancara pada soal kategori C5 (evaluate) menunjukkan terdapat kesesuaian dengan karakteristik tingkat berpikir kritis Elder dan Paul pada tahap 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis dari subjek self-efficacy sedang berada pada tahap 4 yaitu The Practicing Thinker.

Adapun deskripsi The Practicing Thinker sebagai berikut

1) Subjek mampu menuliskan informasi apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal sesuai dengan konsep, ide, penyimpulan, dan sudut pandang dari masalah yang di hadapi

2) Subjek mampu memberikan strategi yang tepat, jelas, dan logis untuk menyelesaikan permasalahan.

3) Subjek mampu menarik kesimpulan baru berdasarkan strategi yang digunakan

4) Kesimpulan yang diperoleh dapat menjawab permasalahan awal.

Berdasarkan paparan diatas, siswa dengan self-efficacy sedang dalam menyelesaiakn soal C4 (analyze) berada pada tahapan 5 yaitu The Advanced Thinker. Tahapan ini mengindikasikan bahwa sudah mampu berpikir secara mendalam, akan tetapi pemikir belum mampu berpikir lebih tinggi secara konsisten. Hal inilah yang menunjukkan siswa self-efficacy sedang tidak mampu memenuhi tahapan overview. Berbeda dengan soal kategori C4, pada soal kategori C5 subyek berada pada tahap 4 yaitu The Practicing Thinker. Tahapan ini mengindikasikan bahwa kemampuan berpikir kritis self-efficacy sedang masih berada pada tahapan latihan. Wawasan yang dimiliki subjek masih belum mendalam. Meskipun mengetahui langkah penyelesaian masalah, subjek tidak mampu menyelesaikan permasalahan lain yang masih terkait. Penelitian ini menunjukkan perbedaan tingkatan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal kategori C4 (analyze) dan C5 (evaluate).

Penyelesaian soal kategori C4 (analyze) yang dilakukan berkaitan dengan kemampuan subjek menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya, sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. Secara garis besar, subjek mampu menyelesaikan permsalahan dengan kategori C4 (analyze), akan tetapi ada satu tahapan yaitu overview yang kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis tidak mampu dipenuhi subjek. Selanjutnya, kemampuan subjek dalam menyelesaikan soal kategori C5 (evaluate) lebih rendah dibandingkan soal kategori C4 (analyze). Soal kategori C5 (evaluate) berkaitan dengan kemampuan siswa membuat penilaian terhadap suatu cara atau metode.Indikator untuk mengukur kemampuan evaluasi ialah kemampuan mengambil keputusan atau metode agar sejalan dengan tujuan yang diinginkan. Rendahnya kemampuan siswa menyelesaikan soal tingkat evaluasi (C5) dapat menunjukkan bahwa siswa tidak yakin dengan jawaban dan cara yang digunakan dalam menjawab soal. Siswa

belum mampu mempertimbangkan analisis awal pada hal yang diketahui dan ditanya pada soal, serta kegunaanya dalam menjawab soal.

Sejalan dengan karakteristik siswa dengan self-efficacy sedang berfokus pada dokumen dan fakta yang dipresentasikan secara terpisah tanpa menghubungkan satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dengan self-efficacy sedang mampu memenuhi tahapan focus. Self-self-efficacy sedang memberikan pemaparan informasi yang diketahui dan diitanyakan serta memberikan strategi penyelesaian menggunakan bahasanya sendiri. Siswa dengan self-efficacy sedang pada dasarnya memahami materi pelajaran dan menjelaskan informasi melalui kata-kata mereka sendiri. Namun, sayangnya mereka tidak mensintesis informasi keseluruhan dengan cara yang saling terintegrasi. Sebagaiman yang diungkapkan Woolfolk (Anwar, 2009:23) bahwa self-efficacy merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri/ tingkat keyakinan dalam menyelesaikan sesuatu. Keyakinan diri kaitanya dengan self-efficacy sedang tentunya jauh berbeda dengan self-self-efficacy tinggi dikarenakan keyakinan diri mereka masih belum konsisten. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal kategori C4 (analyze) yang berbeda dengan soal C5 (evaluate). Siswa dengan self-efficacy sedang mampu memenuhi tahapan reason, inference, situation dan clarity pada soal kategori C4 (analyze). Akan tetapi pada soal kategori C5 (evaluate) siswa belum mampu memenuhi tahapan clarity.

Siswa terbukti kurang kreatif dalam memberikan alternative solusi.

Akibatnya, pada tahap overview, mereka tidak dapat meninjau keputusan yang telah diambil akal (Hyytinen H, Toom A & Postareff L: 2018). Selain itu, berdasarkan hasil beberapa penelitian siswa dengan self-efficacy sedang juga tidak dapat memberikan alasan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aspek asumsi atau ide (Taubah, R: 2018). Subjek tidak mampu memberikan argumen, alasan, dan juga bukti terkait jawabannya. Kedua subjek meyakini bahwa jawaban yang mereka berikan sudah tepat. Akan tetapi kedua subjek tidak mampu memberikan bukti. Bukti yang diberikan kedua subjek pada soal C4 dan C5 terkesan mengada-ngada, tidak logis, dan tidak relevan. Sejalan

dengan karakteristik self-efficacy sedang, subjek mampu menghadapi masalah yang mereka hadapi secara efektif, percaya diri dalam menghadapi masalah atau hambatan, tekun dalam upaya mereka untuk menyelesaikan masalah, percayalah pada kemampuan mereka, tetapi tidak cepat bangkit dari kegagalan yang mereka hadapi (Padmomartono S & Windrawanto Y: 2016). Hal ini dapat dilihat ketika siswa tidak dapat meninjau pekerjaan mereka, mereka juga tidak ingin mencoba lagi meskipun peneliti telah mencoba membantunya selama wawancara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dengan self-efficacy sedang dalam menyelesaikan soal HOTS kategori C4 (analyze) lebih baik dari pada soal kategori C5 (evaluate).