• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemurahan Hati dan Penghematan

Dalam dokumen 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (Halaman 115-118)

instabile quam fama potentiae non sua vi nixa " 38 Pasukan sendiri adalah pasukan yang terdiri dan rakyat atau warga negara atau

XVI. Kemurahan Hati dan Penghematan

DENGAN demikian, mulai dari sifat-sifat pertama yang saya sebutkan di atas, saya menyatakan bahwa baik sekali kalau orang terkenal karena kemurahan hatinya. Namun jika tmdakan Anda terpengaruh oleh keinginan untuk mendapatkan keharuman nama semacam itu, Anda akan kecewa. Sebab, jika kemurahan hati Anda itu baik dan jujur mungkin tidak akan diperhatikan orang dan tidak akan membuat Anda bebas dari umpatan kalau Anda bertindak sebaliknya. Jika Anda ingin memperoleh nama baik karena kemurahan hati, Anda harus secara mencolok bertindak boros; dan raja yang bertindak demikian akan segera menghabiskan hartanya dan akhirnya ia akan terpaksa, jika ia ingin mempertahankan nama baiknya, menarik pajak yang berat dan melakukan segala cara hanya supaya dapat memperoleh uang. Hal ini akan merupakan permulaan rakyat membencinya dan karena ia akan menjadi semakin miskin, biasanya ia akan tidak dihargai orang lagi. Sebagai akibatnya, karena kemurahan hatinya tersebut dan karena telah melukai hati banyak orang dan memberi hadiah kepada beberapa orang saja, ia akan mudah sekali mendapat kecaman atas kegagalan kecil yang dilakukannya

dan itulah awal bahaya yang dihadapinya dan akan membuatnya kecewa. Kalau ia menyadari hal ini dan mencoba menelusuri jalan yang benar, ia segera akan dicap sebagai seorang yang kikir.

Karena itu seorang raja tidak perlu bertindak murah hati untuk membuat dirinya tersohor, kecuali kalau ia mau v

mempertaruhkan dirinya; jika ia bijaksana, ia tidak akan berkeberatan dianggap sebagai seorang yang kikir. Pada saatnya ia akan diakui sebagai orang yang sebetulnya murah hati, karena menyadari bahwa dengan menghemat pendapatan yang ada, ia dapat mempertahankan diri dari penyerbu/musuh dan ia dapat melakukan perlawanan tanpa membebani rakyat. Dengan demikian ia membuktikan diri bermurah hati terhadap mereka yang tidak dipungut apa-apa dan jumlah mereka banyak sekali; sedangkan ia bersikap kikir terhadap mereka yang tidak menerima apa pun dari raja dan jumlah mereka ini sedikit. Pada zaman ini banyak hal besar dilakukan hanya oleh mereka yang

dipandang kikir, sedangkan orang-orang lain mengalami

kehancuran. Paus Julius II menggunakan cara bertindak bermurah hati untuk memenangkan tahta kepausan, tetapi kemudian ia tidak mempertahankan kemurahan hatinya tersebut, karena ia ingin dapat membiayai perang yang dilakukannya. Raja Prancis yang sekarang ini dapat melakukan begitu banyak perang tanpa membebani rakyat dengan pajak yang terlalu berat; ia dapat berbuat demikian hanya karena ia selalu berhemat sehingga ia mampu membayar biaya-biaya tambahan yang dibutuhkannya. Seandainya raja Spanyol sekarang ini terkenal karena kemurahan hatinya, ia pasti tidak akan dapat memulai dan melakukan dengan berhasil usaha-usaha yang sedemikian banyaknya itu.

Karena itu jika seorang raja tidak perlu merampok rakyatnya, jika la dapat mempertahankan dirinya sendiri, jika Ia tidak Jatuh ke dalam kemiskinan dan aib, jika ia tidak terpaksa menjadi rakus, ia tidak perlu khawatir disebut sebagai seorang yang kikir. Sifat kikir merupakan salah satu keburukan yang

mendukung pemerintahannya. Mungkin ada yang tidak setuju: Cesare meraih kekuasaan dengan sikap murah hati dan banyak alasan lain, karena mereka bertindak murah hati dan terkenal karena kemurahan hatinya, mereka telah mencapai kedudukan yang tertinggi. Jawaban saya terhadap hal ini adalah sebagai berikut. Anda seorang raja atau seorang yang sedang merintis untuk menjadi raja. Dalam hal yang pertama, kemurahan hati Anda akan menjadi beban Anda; dalam yang kedua, memang penting untuk memperoleh pujian karena kemurahan hati. Cesare adalah salah satu dari mereka yang ingin memerintah Roma; tetapi, jika sesudah menegakkan kekuasaan, ia tetap hidup seperti sediakala dan tidak berhemat dalam pengeluaran biaya, kekuasaannya pasti akan runtuh.

Mungkin Anda menyanggah kembali: ada banyak raja yang mencapai sukses dengan pasukan perangnya dan yang terkenal sangat bermurah hati. Jawaban saya terhadap hal ini ialah: raja memberikan apa yang menjadi miliknya atau harta rakyatnya atau mungkin apa yang menjadi milik orang lain. Dalam hal yang pertama ia harus bersikap hemat; dalam hal yang kedua, ia harus menuruti keinginan untuk bermurah hati tersebut sebaik-baiknya. Raja yang memimpin pasukan perang, yang hidup dari hasil jarahan dan memeras, membagikan harta milik orang lain; dan la harus bersikap terbuka, karena kalau tidak, para serdadunya ndak akan mau taat kepadanya. Anda dapat bersikap boros terhadap harta yang bukan milik Anda atau milik rakyat Anda, seperti Cesare, Cyrus dan Alexander. Menghadiahkan barang yang merupakan milik orang lain sama sekali tidak akan mempengaruhi kedudukan Anda di negara sendiri; bahkan sebaliknya hal tersebut akan menambah keharuman nama Anda. Menggunakan harta milik sendiri itulah yang akan merugikan Anda. Tidak ada hal yang lebih menghancurkan daripada sikap bermurah hati, karena dengan menggunakan sikap tersebut Anda akan tidak mampu melaksanakannya dan Anda akan menjadi

kemiskinan, Anda menjadi rakus dan dibenci rakyat. Seorang raja harus menghindari, pertama-tama, untuk tidak direndahkan dan dibenci; dan kemurahan hati akan mengakibatkan dua hal tersebut. Karena itu lebih bijaksana untuk dengan sengaja menimbulkan kesan seorang kikir, yang akan membuat Anda dipandang hina tetapi tidak dibenci, danpada terpaksa mencari nama harum dalam kemurahan hati tetapi Anda akan mendapat sebutan rakus, yang menyebabkan Anda akan dibenci dan juga terhina.

XVII. Sikap Kejam dan Penuh Belas Kasih; dan Apakah Lebih Baik

Dalam dokumen 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (Halaman 115-118)