• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: MUHAMMAD DWI HARDI (Halaman 44-0)

BAB II KERANGKA TEORI

2.7 Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2016:60) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar

29

dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

Online customer review adalah ulasan yang diberikan oleh konsumen terkait dengan informasi dari evaluasi suatu produk tentang berbagai macam aspek, dengan adanya informasi ini konsumen bisa mendapatkan kualitas dari produk yang dicari dari ulasan dan pengalaman yang ditulis oleh konsumen yang telah membeli produk dari penjual online (Mo et al., 2015). Online customer rating adalah bagian dari review yang menggunakan bentuk simbol bintang dari pada bentuk teks dalam mengekspresikan pendapat dari pelanggan. Rating dapat diartikan sebagai penilaian dari pengguna pada preferensi suatu produk terhadap pengalaman mereka mengacu pada keadaan psikologis dan emosional yang mereka jalani saat berinteraksi dengan produk virtual dalam lingkungan dimediasi. Kerangka konseptual penelitian menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah Online Customer Review (X1) dan Online Customer Rating (X2) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y). Kerangka pemikiran yang digunakan yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Sumber: Peneliti(2021) Online Customer Review

(X1), Lackermair et al, (Pradika, 2020:4):

1. Awareness (kesadaran) 2. Frequensy

(frekuensi) 3. Comparison

(Perbandingan) 4. Effect (Efek)

Keputusan Pembelian (Y), Abdurrahman

(2018:41):

1. Pengenalan Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian Online Customer Rating

(X2), Lackermair et al, (Pradika, 2020:8):

1. Layanan 2. Produk 3. Operasional

31 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis hubungan antara variabel yang ingin diketahui. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini di dapat dari kuesioner yang disebarkan ke seluruh responden yang kemudian diolah dengan menggunakan software statistic.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kota Kisaran dan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April sampai Juni 2021.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran. Jumlah populasi pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran tidak pernah dilakukan pengukuran sehingga jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.

3.3.2 Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling dimana peneliti tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam menentukan sampel yang akan diteliti, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dimana

suatu anggota haruslah memenuhi syarat atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun kriteria sampel atau responden yang telah ditetapkan peneliti, sebagai berikut:

1. Berusia minimal 17 tahun

2. Pernah melakukan pembelian di Shopee minimal 2 kali

Oleh karena sampel yang akan diambil dan ditentukan dengan menggunakan rumus Purba (Sujarweni, 2015:155), yaitu :

n =

Keterangan:

n = ukuran sampel

Z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

Moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal sebesar 10%

Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

n = (1,96)2 4 (10%)2 n = 96,04

Maka jumlah responden yang diteliti dari hasil perhitungan di atas adalah 96,04. Namun untuk memudahkan perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden.

33

3.4 Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh online customer review terhadap keputusan pembelian

Ha1: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer review terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota kisaran

H01: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer review terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran

2. Pengaruh online customer rating terhadap keputusan pembelian

Ha2: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer rating terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran

H02: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer rating terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran

3. Pengaruh online customer review dan online customer rating

Ha3: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer review dan online customer rating terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran

H03: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara online customer review dan online customer rating terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di kota Kisaran

3.5 Definisi Konsep

Untuk memberikan batasan yang lebih jelas dari setiap konsep untuk menghindari adanya salah pengertian, maka definisi yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka pemikiran yang dikemukakan. Definisi konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menurut Mudambi (Purba et al, 2021:18) review adalah evaluasi produk yang dilakukan oleh pelanggan yang mempunyai pengalaman tentang produk atau jasa tersebut di posting di situs web perusahaan atau pihak media online lain yang dikelola oleh pihak ketiga.

2. Menurut Lackermair et al. (Melisa, 2021:20) rating merupakan pendapat dari pelanggan dengan skala tertentu dan diaplikasikan di toko online dengan memberikan bintang. Semakin banyak memberikan bintang maka menunjukan peringkat penjualan yang semakin baik

3. Menurut Abdurrahman (2018:35) keputusan pembelian konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

3.6 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang terhubung, yaitu variabel bebas (independen) online customer review (X1), online customer rating (X2), dan variabel terikat (dependen) yaitu keputusan pembelian (Y)

35

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Online Customer Review (X1)

Online Customer review (OCR ) adalah ulasan yang diberikan oleh konsumen terkait dengan informasi dari evaluasi suatu produk tentang berbagai macam aspek, dengan adanya informasi ini konsumen bisa mendapatkan kualitas dari produk yang dicari dari ulasan dan

pengalaman yang ditulis oleh produk secara online menjadi salah satu cara konsumen berpendapat tentang kualitas produk online, meskipun terkadang ada bias yang terjadi dalam pengukurannya, hal ini terutama disebabkan oleh penilaian produk oleh konsumen yang

mencerminkan kepuasan konsumen secara global, tidak hanya pada produknya saja, tetapi juga pada bagaimana konsumen dilayani oleh

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian yaitu

keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan alternatif pilihan

3.7 Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Primer

Penelitian ini penulis menggunakan kuesioner berbentuk google form yang disebarkan kepada masyarakat pengguna aplikasi Shopee di Kota Kisaran, hal ini dikarenakan adanya dampak covid-19 yang tidak bisa dibagikan secara langsung kepada seluruh masyarakat pengguna Shopee di kota Kisaran.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian terdahulu, dan data-data yang didapat melalui internet.

3.8 Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini skala pengukuran variabel yang digunakan untuk mengetahui skor atau nilai dari tiap pernyataan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu fenomena sosial.

37

Dalam penentuan skor, penulis menggunakan alat pengukuran yang akan ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2016:94) 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Instrumen

Uji instrumen digunakan untuk menguji pernyataan dalam kuesioner atau yang telah dibuat sebelumnya oleh penulis dalam meneliti pengaruh online customer review dan online customer rating terhadap keputusan pembelian pada pengguna marketplace Shopee di Kota Kisaran. Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua jenis pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.9.1.1 Uji Validitas

Validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari instrumen untuk mengukur secara aktual apa yang seharusnya diukur dan tidak ada kesalahan dalam penarikan kesimpulan data. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut bisa mengukur apa yang hendak diukur. Nilai rtabel pada α = 0,05 dengan

derajat bebas df = n-2 = 98 pada uji dua arah adalah sebesar 0,1966 (didapat dari rtabel).

rxy = ∑ x y – (∑ x) (∑ y)

Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi (rhitung)

∑x = Skor Variabel Independen

∑y = Skor Variabel Dependen

∑xy = Hasil Kali Skor Butir Dengan Skor Total n = Jumlah Responden

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program software statistic. Menurut Rusman (2015:37) Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid, begitu pula sebaliknya.

2. Apabila probabilitas (sig) < 0,05 maka instrumen valid, jika sebaliknya tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Ghozali (Barus, 2019:34) dalam menghitung uji reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut.

39

Keterangan:

α = Koefisien reliabilitas r = Korelasi antar item k = Jumlah Item

Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan/pernyataan. Jika nilai alpha > 0,60 disebut maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan terpercaya (reliable) dan sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari < 0,60 maka instrumen tersebut tidak terpercaya.

3.9.2 Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Teknik yang digunakan yaitu dengan analisis Kolmogorov-Smirnov, grafik histogram, dan grafik P P-Plot. Kriteria uji normalitas, yaitu:

a. Apabila nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal b. Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal 2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi (hubungan yang kuat) atau kolinearitas antar variabel bebas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang berarti akan mempengaruhi variabel terikatnya (dependen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi interkorelasi antara variabel independen (tidak adanya multikolinearitas). Untuk menguji multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) masing-masing variabel independen.

a. Jika nilai Tolerance lebih besar > 0,10 maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas

b. Jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai peramalan. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3.10 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen. Adapun untuk

41

memperoleh hasil dari model regresi linear berganda adalah sebagai berikut (Latan, 2014:191):

Y = a+ β 1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + .... ... ... β11X11+ e Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian

a : Konstanta

X1 : Online Customer Review X2 : Online Customer Rating β 1, β 2, β 3, : Koefisien Regresi e : Standar error 3.11 Uji hipotesis

3.11.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (two tailed test/pengujian dua arah) dengan derajat bebas df = n-k = 97, maka dapat diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984 (didapat dari ttabel). Pengambilan keputusan pada Uji T didasarkan oleh:

1. Thitung< Ttabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat atau H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Thitung > Ttabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat atau H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Apabila probabilitas (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak 4. Apabila probabilitas (sig.) > 0.05 maka H0 diterima.

3.11.2 Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Online Customer Review dan Online Customer Rating Terhadap Keputusan Pembelian secara simultan dan parsial. Pengambilan keputusan pada uji F didasarkan oleh:

1. Apabila Fhitung > Ftabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y), maka H0 ditolak. Begitu pula sebaliknya sehingga H0 diterima.

2. Apabila signifikansi (sig.) < 0.05 maka H0 ditolak atau signifikan, sebaliknya H0 diterima.

3.11.3 Koefisien Determinan ( R2)

Uji koefisien digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Range nilai dari R2 adalah 0 sampai 1 (0≤R2≤1). Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik (Situmorang dan Lufti, 2012:154).

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat Shopee

Shopee adalah No. 1 tempat belanja online se-Indonesia. Shopee merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk menyuguhkan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman dan cepat dengan sistem pembayaran dan dukungan logistik yang kuat. Shopee juga hadir sebagai wadah bagi para penjual yang menjual seluruh kebutuhan pria dan wanita serta memudahkan pria dan wanita di Indonesia untuk mengikuti gaya hidup dengan menggunakan produk yang ada di Shopee. Shopee hingga saat ini masih menjadi mobile marketplace yang pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan untuk melakukan jual beli langsung pada forum jual beli online shopee di Indonesia. Shopee memiliki tujuan untuk terus berkembang menjadi e-commerce pilihan utama di Indonesia. Shopee memiliki beragam pilihan kategori produk, mulai dari Elektronik, Perlengkapan Rumah, Kesehatan, Kecantikan, Ibu & Bayi, Fashion hingga Perlengkapan Olahraga.

Shopee anak perusahaan Sea Group, pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 secara serentak di 7 negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Sea Group memiliki misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan para konsumen dan pengusaha kecil menjadi lebih baik dengan teknologi. Sea Group terdaftar di NYSE (Bursa Efek New York) di bawah simbol SE.

Gambar 4.1 Logo Shopee

Sumber: Google (2021)

Dalam menghadapi persaingan e-commerce di Indonesia, Shopee memberikan platform belanja online yang mengusung konsep sosial, dimana konsumen ini tidak hanya berfokus pada jual beli saja, tetapi juga bisa berinteraksi sesama konsumen lewat fitur pesan instan secara langsung. Strategi pada Shopee juga mengusung Platform yang menawarkan berbagai macam produk, dilengkapi dengan metode pembayaran yang aman dengan menggunakan kode verifikasi.

Shopee juga memberikan layanan pengiriman yang terintegrasi langsung dengan jasa pengiriman seperti JNE dan TIKI serta fitur sosial yang inovatif seperti fitur messenger yang ada pada aplikasi shopee untuk menjadikan jual beli menjadi lebih menyenangkan, aman, dan praktis.

4.1.2 Visi dan Misi 1. Visi

“Menjadi mobile marketplace nomor 1 di Indonesia”

2. Misi

“Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para penjual di Indonesia”

45

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi Shopee di kota Kisaran. Identitas responden yang terdapat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, penghasilan/uang saku per bulan, intensitas pembelian melalui marketplace Shopee.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan. Hasil analisis data jenis kelamin responden bisa diliat dalam tabel di berikut:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.1 disimpulkan bahwa dari 100 responden yang diteliti, mayoritas pengguna aplikasi Shopee di Kota kisaran berjenis kelamin perempuan dengan persentase 77% sedangkan laki-laki 23%. Hal ini dikarenakan kenyamanan dan kepercayaan menjadi faktor penting bagi perempuan dalam bertransaksi di e-commerce. Perempuan cenderung kembali ke e-commerce yang sama ketika cocok dengan barang dan harga. Sementara bagi laki-laki, pilihan e-commerce yang berbeda-beda tidak menjadi masalah.

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 23 23%

2 Perempuan 77 77%

Total 100 100%

Usia

Data mengenai identitas responden berdasarkan usia dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 17-20 Tahun 36 36%

2 21-24 Tahun 64 64%

3 25-29 Tahun - -

4 > 29 Tahun - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukkan dari 100 responden yang telah diteliti, dapat dilihat bahwa responden terbanyak didominasi dari usia 21-24 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut kebutuhan manusia semakin tinggi dan fitur-fitur di Shopee lebih interaktif dan selalu ada tema baru pada setiap momen sehingga konsumen menjadi tertarik untuk memenuhi kebutuhannya di Shopee.

2. Pekerjaan Responden

Data mengenai identitas responden berdasarkan pekerjaan responden disajikan dalam table berikut

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

1 Pelajar/Mahasiswa 87 87%

2 Pegawai Negeri 0 0%

47

Lanjutan Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

3 Pegawai Swasta 5 5%

4 Wirausaha 2 2%

5 Lainnya 6 6%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 100 responden terdapat 87 orang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, 5 orang berprofesi sebagai pegawai swasta, 2 orang berprofesi sebagai wirausaha dan 6 orang responden lainnya. Disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi Shopee adalah pelajar/mahasiswa yang dianggap banyak kebutuhan. Pelajar/mahasiswa jaman sekarang juga maunya praktis dan tidak mau memerlukan waktu yang banyak untuk berbelanja, sehingga mereka lebih memilih berbelanja secara online.

3. Intensitas Pembelian Responden

Data mengenai identitas responden berdasarkan intensitas pembelian disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian

No Intensitas Pembelian Jumlah Persentase (%)

1 2-3 Kali 29 29%

2 4-6 Kali 22 22%

3 7-9 Kali 6 6%

4 >10 Kali 43 43%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dari 100 responden yang di teliti, dapat dilihat intensitas pembelian mereka >10 kali terdapat 43 orang. Dapat

disimpulkan bahwa responden sangat sering dalam melakukan berbelanja online di Shopee. Hal ini menunjukkan bahwa Shopee sangat digemari oleh responden dan memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam melakukan belanja online.

4. Penghasilan/Uang Saku Per Bulan

Data mengenai identitas responden berdasarkan penghasilan/uang saku per bulan di sajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.5

Data Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Per Bulan No Penghasilan/Uang Saku Per Bulan Jumlah Persentase (%)

1 < Rp 1.000.000 57 57%

2 Rp 1.000.001- Rp 2.500.000 36 36%

3 Rp 2.500.001- Rp 4.000.000 5 5%

4 > Rp 4.000.000 2 2%

Total 100 100%

Sumber: Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden penelitian ini adalah yang memiliki pendapatan/uang saku per bulan

<Rp1.000.000 dengan 57 responden dengan persentase 57%.

4.2.2 Variabel Online Customer Review (X1)

Dalam mengukur variabel online customer review pada pengguna aplikasi Shopee di kota Kisaran, peneliti menggunakan 4 indikator yaitu awareness (kesadaran), frequency (Frekuensi), comparison (perbandingan) dan effect (pengaruh). Berikut akan disajikan dengan tabel-tabel pendistribusian pernyataan dari variabel online customer review (X1).

49

1. Awareness (Kesadaran)

Awareness (kesadaran) disini menunjukkan bahwa pelanggan menyadari mengenai fitur ulasan produk dari pelanggan lain. Dimana fitur itu bisa dijadikan sumber informasi untuk menyeleksi produk. Berikut data distribusi dari pernyataan mengenai awareness (kesadaran).

Tabel 4.6

Jawaban Responden Tentang Fitur Review Memudahkan Mencari Informasi Mengenai Produk yang Akan Beli

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 67 67%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa 67 responden menjawab sangat setuju. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi Shopee di kota Kisaran sangat setuju terhadap pernyataan tersebut bahwa fitur review memudahkan mereka mencari informasi mengenai produk yang akan di beli. Hal ini dikarenakan dalam berbelanja online calon konsumen tidak bisa melihat secara langsung produk yang akan dibeli, sehingga mereka membutuhkan informasi mengenai produk tersebut. Sesuai dengan teori keputusan pembelian dengan indikator pencarian informasi menurut Abdurrahman (2018:41) tahap proses kebutuhan pembeli dengan cara mencari informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

Tabel 4.7

Jawaban Responden Tentang Merasa Adanya Review yang Positif Menandakan Toko Itu Terpercaya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat setuju 60 60%

2 Setuju 32 31%

3 Netral 8 8%

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2021)

Berdasarkan data pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa 60 responden menjawab sangat setuju. Disimpulkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi Shopee di kota Kisaran sangat setuju dengan pernyataan tersebut yang merasa adanya review positif menandakan toko itu terpercaya. Berdasarkan fakta bahwa calon konsumen akan menilai langsung dengan melihat review yang positif maka akan menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap toko itu. Sesuai dengan teori menurut Lackermair (2020:29) Online customer reviews (OCR) bisa berisi tentang hal-hal yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang produk ataupun perusahaan (penjual) dan dibuat oleh para konsumen via internet, serta menggambarkan karakteristik (misalnya keuntungan dan kerugian) dari suatu produk.

Tabel 4.8

Jawaban Responden Tentang Merasa Adanya Review Dapat Meningkatkan Niat Beli Konsumen Terhadap Produk di Toko Tersebut No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

51

Lanjutan Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang merasa adanya review dapat meningkatkan Niat beli Konsumen Terhadap Produk di Toko Tersebut

Lanjutan Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang merasa adanya review dapat meningkatkan Niat beli Konsumen Terhadap Produk di Toko Tersebut

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: MUHAMMAD DWI HARDI (Halaman 44-0)