BAB II LANDASAN TEORI
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan karakter merupakan proses pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan nilai karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur, dan menerapkan serta mempraktikkan dalam kehidupannya, baik di lingkungan keluarga, warga masyarakat, maupun warga negara. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang bertanggung jawab dalam mengembangkan pendidikan tidak hanya sekolah, tetapi sinergis antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Pelaksanaan pendidikan dasar harus mampu mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kepribadian. Selain mampu mencapai tujuan tersebut, diharapkan akan membentuk yang dapat memperbaiki keadaan di masa depan agar lebih baik.
Penguatan Pendidikan Karakter yaitu gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah piker dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antar satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Selain itu Penguatan Pendidikan Karakter perlu diterapkan dengan tujuan untuk membekali peserta didik dalam menghadapi dinamika perubahan zaman yang semakin global, dengan mengajarkan pembiasaan-pembiasaan yang positif sejak dini dalam kehidupan sehari hari baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat
40 sebagai manifestasi dari nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Pada penelitian ini, difokuskan pada PPK berbasis kelas. PPK berbasis kelas adalah PPK yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran, kegiatan belajar mengaja dan diperkuat dengan kegiatan manajemen kelas. Salah satu karakter yang dikembangkan adalah karakter kedisiplinan.
Kedisiplinan merupakan salah satu bentuk nilai dari karakter yang ditanamkan kepada peserta didik sebagai salah satu sikap dan pembelajaran guna membentuk kepribadian seseorang. Penanaman karakter kedisiplinan bisa di lakukan melalui proses pembelajaran, peraturan-peraturan yang harus ditaati, dan interaksi di lingkungan sekitar. Proses ini yang nantinya akan mencerminkan kepribadian dari individu tersebut menjadi disiplin. Disiplin adalah merupakan perilaku atau tingkah laku seseorang menjadi kebiasaan yang muncul dari dalam dirinya dengan mematuhi dan mengikuti aturan yang ada.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mendasarkan pada Pancasila. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku peserta didik.
Pendidikan karakter juga bertujuan untuk membangun hubungan antara sekolah, keluarga, maupun masyarakat dalam memerankan tanggung jawab, keluarga, maupun masyarakat dalam memerankan tanggung jawab untuk tumbuhnya karakter baik peserta didik. Melalui peserta didik, peserta didik diharapkan mampu menggunakan pengetahuannya untuk memahami hal-hal baik yang harus dilakukan serta hal-hal buruk yang harus ditinggalkan. Sehingga pada peserta didik dengan kesadaran diri mampu mengimplementasikan nilai-nilai karakter luhur ke dalam perilakunya sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya
41 penanaman nilai-nilai karakter di sekolah salah satunya nilai dan karakter kedisiplinan.
Karakteristik siswa kelas IV yang berada pada tahap operasional konkret.
Pada tahap ini siswa memiliki kemampuan untuk mengoordinasi pemikiran suatu ide dalam peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Selain itu siswa kelas IV juga sudah mulai memiliki perhatian terhadap kehidupan sehari-hari sehingga hal ini sesuai jika dijadikan sarana untuk menanamkan nilai karakter kedisiplinan.
Pendidikan karakter sangat diperlukan dalam membangun kepribadian siswa. Maka pemerintah memiliki niat untuk melakukan gerakan nasional untuk melakukan penguatan pendidikan karakter. Jadi, penguatan pendidikan karakter tersebut perlu diterapkan melalui pendidik sekolah, melalui pembelajaran muatan PPKn. Maka dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti tentang
“Implementasi Pendidikan Nilai Karakter Kedisiplinan Melalui Muatan PPKn Kelas IV SD Negeri Deresan”.
42 BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang (1) Jenis penelitian, (2) Setting penelitian, (3) Desain penelitian, (4) Teknik pengumpulan data, (5) Instrumen penelitian, (6) Kredibilitas dan transferabilitas, dan (7) Teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Winarni (2011: 38) bahwa penelitian deskriptif ialah penelitian yang diarahkan untuk memberi gejala-gejala, fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Menurut Mukhtar (2013: 10) penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Kata deskriptif berasal dari bahasa latin “decriptivus” yang berarti uraian. Moloeng (2002: 3) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif karena peneliti ingin mendeskripsikan dan menyajikan suatu keadaan yang sering terjadi secara alamiah dalam bentuk kata-kata dan perbuatan-perbuatan manusia berdasarkan hasil pengumpulan data deskriptif berupa wawancara, dokumentasi, kuesioner/ angket. Peneliti sebagai salah satu kunci yang berperan penting sebagai instrument dalam melaksanakan untuk mengumpulkan data. Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang proses penelitiannya menghasilkan data deskriptif dari sesuatu yang diteliti (Hadi dan Haryono, 1998: 56). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode observasi, wawancara (interview), analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respons-respons dan perilaku subjek (Setyosari, 2012: 40). Hasil dari penelitian ini hanya mendeskripsikan atau mengkontruksikan wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang
43 jelas mengenai implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan kelas IV SD Negeri Deresan.
Hal ini dikarenakan peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana ragam implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri Deresan pada tahun pelajaran 2019/2020. Peneliti memilih 3 narasumber yaitu Kepala Sekolah, Guru kelas IV SD Negeri Deresan sebagai acuan untuk memperoleh data melalui wawancara, kuesioner, dan dokumentasi mendeskripsikan implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan. Data yang dikumpulkan berupa perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis data dan kesimpulan.
B. Setting Penelitian 1. Lokasi penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian di SD Negeri Deresan yang beralamatkan Jl. Cempaka CT X, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55225. Akses untuk menuju ke SD Negeri Deresan sangat mudah, tidak strategis karena terletak di pinggir jalan raya sehingga mengganggu saat proses pembelajaran dalam perjalanannya bisa melewati Jalan Gejayan, dan dapat terlihat plank SD Negeri Deresan dekat dengan Percetakan Kanisius. SD Negeri Deresan memiliki 14 ruang yang terdiri dari 12 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang laboratorium. Selanjutnya terdapat ruang UKS, ruang guru kelas I-VI, kantin serta kamar mandi dan toilet guru dan peserta didik.
Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di SD Negeri Deresan karena SD Negeri Deresan merupakan satuan pendidikan di sekolah dasar yang telah menerapkan karakter kedisiplinan melalui muatan PPKn. Peneliti memilih spesifikasi kelas IV yang digunakan untuk penelitian. Penelitian sebelumnya di SD Negeri Deresan belum ada yang menggunakan penelitian mengenai implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan melalui RPP dalam proses pembelajaran di kelas.
44 2. Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan seseorang atau sesuatu yang darinya diperoleh informasi atau keterangan. Pada penelitian ini, peneliti mengambil subjek penelitian yaitu guru kelas IVA dan IVB, siswa kelas IVA dan IVB dan Kepala Sekolah SD Negeri Deresan dengan alasan peneliti ingin mengetahui cara implementasi nilai kedisiplinan yang telah direncanakan dan dilaksanakan sikap kedisiplinan dalam proses pembelajaran melalui RPP dalam muatan pelajaran PPKn.
3. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini peneliti memperoleh sumber informasi data dari subjek penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan diwujudkan dalam RPP dalam proses pembelajaran melalui muatan PPKn kelas IV SD Negeri Deresan.
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian, yaitu pada bulan Agustus sampai Oktober 2020.
C. Desain penelitian
Perencanaan Penyusunan
Instrumen
Pengumpulan Data
Analisis Data Kesimpulan
Gambar 2 Gambar 3.1 Desain Penelitian
45 1. Perencanaan
Peneliti melakukan perencanaan dengan menentukan terlebih dahulu lokasi untuk melakukan kegiatan penelitian, yaitu di SD Negeri Deresan. Kemudian peneliti memilih kelas yang akan dilaksanakan kegiatan observasi, peneliti memilih kelas tersebut karena kelas tersebut guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar melalui RPP belum melaksanakan karakter kedisiplinan. Selanjutnya peneliti menentukan narasumber untuk diwawancarai tentang karakter kedisiplinan, yaitu Kepala Sekolah, Guru Kelas IVA dan IVB. Kemudian pembagian kuesioner/ angket untuk guru kelas IVA dan IVB, dan siswa kelas IVA dan IVB.
2. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data dari kegiatan pembelajaran dikelas IV, kegiatan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas IVA dan IVB, dan kuesioner/ angket untuk guru dan peserta didik kelas IVA dan IVB tentang implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan.
3. Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data melalui teknik wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Pada teknik wawancara peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur kepada Kepala Sekolah, guru kelas IV SD Negeri Deresan. Peneliti mengumpulkan data dari teknik wawancara terkait implementasi karakter kedisiplinan SD Negeri Deresan. Peneliti juga mengumpulkan data menggunakan kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka terkait pelaksanaan dan perencanaan proses pembelajaran yang diwujudkan dalam RPP melalui muatan pelajaran PPKn. Peneliti juga mengumpulkan data menggunakan teknik dokumentasi melalui RPP, foto-foto kegiatan pembelajaran, sosialisasi PPK (Sertifikat) dan lembar hasil kuesioner.
46 4. Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data dalam penelitian menurut Miles dan Huberman (1992: 16). Penelitian ini mengemukakan teknik analisis data kualitatif yang mencakup 4 tahap penelitian, yaitu sebagai berikut: (1) Pengumpulan data, berupa kegiatan yang dilakukan selama penelitian dari awal hingga akhir, (2) Reduksi data, berupa data kasar yang diubah menjadi bentuk tulisan naratif yang akan dianalisis (3) Penyajian data, berupa proses mengolah data dan pengambilan tindakan, (4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, berupa proses menjawab pertanyaan dari hasil penelitian
5. Kesimpulan
Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik observasi terstruktur dan teknik wawancara semi terstruktur, serta dokumentasi.
Peneliti memperoleh data dari kuesioner adalah bagaimana guru dapat mengimplementasikan karakter kedisiplinan melalui RPP saat kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Teknik wawancara semi terstruktur dilakukan peneliti kepada Kepala Sekolah SD Negeri Deresan untuk memperoleh data mengenai karakter kedisiplinan SD Negeri Deresan.
Teknik wawancara semi terstruktur juga dilakukan peneliti kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan untuk memperoleh data mengenai bagaimana guru mengimplementasikan karakter kedisiplinan serta hambatan-hambatan saat mengimplementasikan karakter kedisiplinan pada kelas IV SD Negeri Deresan. Peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian untuk mengumpulkan data berupa RPP, foto-foto kegiatan pembelajaran, dan lembar kuesioner dari guru kelas IV di SD Negeri Deresan. Peneliti menganalisis data dalam penelitian menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman (1992: 19) yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.
47 D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono, (2013: 224) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti adalah instrumen utama yang sebagai dasar untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Sugiyono (2010: 309) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, dokumentasi, dan kuesioner/ angket.
1. Dokumentasi
Sugiyono (2012: 82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Komariah & Syatori (2011: 149) menjelaskan studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan dalam penelitian lalu ditelan secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan RPP dan perangkat pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan sikap kedisiplinan, sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter (berupa sertifikat), dan kuesioner guru kelas IV SD Negeri Deresan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Samiaji, (2012: 45) mendefinisikan bahwa wawancara merupakan diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan pewawancara kepada narasumber bertujuan untuk memperoleh data guna dalam penelitian. Wawancara digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Percakapan yang dilakukan peneliti dengan narasumber bertujuan untuk memperoleh data.
Sugiono, (2017: 231) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti
48 ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dengan memilih informannya yaitu guru kelas sebagai orang yang menanamkan sikap kedisiplinan kepada siswa, serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru ketika proses mengimplementasikan nilai kedisiplinan kepada siswa. Pertanyaannya diajukan peneliti merupakan pertanyaan mengenai sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan.
Samiaji (2012: 46-47) menggolongkan 3 tipe wawancara berdasarkan tingkat formalitas dan terstrukturnya, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan suatu jenis wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya sehingga memiliki standar yang sama (Samiaji, 2012: 46). Peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menanyakan daftar pertanyaan dalam sebuah kuesioner atau bahkan biasanya sudah ada pilihan jawaban. Bentuk wawancara lebih cocok dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan suatu wawancara tidak terstruktur yang bersifat informal dan tidak ada pedoman apapun (Samiaji, 2012: 47).
Pewawancara memulai wawancara tidak terstruktur dengan memberikan kebebasan kepada narasumber untuk mengungkapkan apapun berkaitan dengan topik wawancara. Selama wawancara berlangsung pewawancara tidak memerlukan daftar pertanyaan dan interaksi antara pewawancara dan narasumber bersifat bebas.
c. Wawancara semi terstruktur
Wawancara semi terstruktur merupakan kompromi antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Sebelum melaksanakan aktivitas wawancara, pewawancara harus sudah menyiapkan topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara. Pewawancara perlu menggali lebih dalam mengenai topic berdasarkan jawaban yang diberikan narasumber untuk memperoleh data.
Peneliti melakukan kegiatan wawancara semi terstruktur dengan guru kelas IV, dan Kepala Sekolah SD Negeri Deresan. Peneliti memperoleh data
49 melalui wawancara semi terstruktur mengenai sikap disiplin siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan guru karena untuk mengetahui kegiatan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas. Sedangkan dengan kepala sekolah untuk mengetahui secara garis besar tahapan proses implementasi karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan.
3. Kuesioner/ angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab (Hikmawati, 2017: 83). Sugiyono (2014: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner mempunyai dua jenis yaitu berstruktur atau tertutup yang berisi pertanyaan disertai jawaban dan kuesioner tidak berstruktur atau terbuka yang berisi pertanyaan tidak disertai jawaban (Kusumah, 2010: 78). Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang memberikan kebebasan kepada responden untuk mengungkapkan ide, pikiran, atau perasaan. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang meminta responden untuk memilih salah satu atau lebih jawaban yang telah disediakan misalnya memberi tanda centang (√). Peneliti menggunakan kuesioner/ angket tertutup dalam penelitian, karena peneliti telah membuat pertanyaan dan pilihan jawaban sudah tersedia pada lembar kuesioner/
angket. Peneliti membuat 2 kuesioner/ angket yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa jawaban ya dan tidak, sedangkan pertanyaan terbuka berupa uraian. Peneliti memberikan kuesioner kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan
50 Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
NO
Ragam Implementasi Pendidikan Nilai dan Karakter Kedisip3linan melalui Muatan PPKn
Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
1 Wawancara Semi Terstruktur Guru kelas IVA dan Guru Kelas IVB
3 Kuesioner/ Angket Pelaksanaan dan perencanaan proses pembelajaran melalui RPP + perangkat pembelajaran Guru Kelas IV SD Negeri Deresan.
Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memperoleh data mengenai implementasi karakter disiplin melalui muatan PPKn. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa metode wawancara yang digunakan peneliti adalah metode wawancara semi terstruktur kepada guru kelas IV dan Kepala Sekolah SD Negeri Deresan. Dokumentasi yang diperlukan dalam melakukan penelitian berupa RPP, lembar hasil kuesioner guru kelas IV, dan sertifikat sosialisasi PPK. Peneliti juga memberikan kuesioner/ angket untuk diisi sebagai respon dari guru kelas IV dalam merencanakan dan melaksanakan sikap kedisiplinan melalui RPP dalam proses pembelajaran di kelas.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dapat dipermudah olehnya (Arikunto, 2015: 134). Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Indikator-indikator yang menjadi acuan observasi dan wawancara tersebut disusun berdasarkan kajian teori yang telah disusun.
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yaitu: instrumen wawancara, instrumen kuesioner, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan instrumen sebagai
51 pedoman atau alat bantu untuk mengetahui implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan pada siswa kelas IV di SD Negeri Deresan.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Indikator-indikator yang menjadi acuan observasi dan wawancara disusun berdasarkan kajian teori yang telah disusun. Berikut instrumen-instrumen untuk pengambilan data:
1. Pedoman Dokumentasi
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen dokumentasi yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan oleh Guru Kelas IVA dan IVB. Berikut ini adalah daftar dokumen yang diperlukan oleh peneliti:
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
No Daftar Dokumentasi Keterangan
1. Pendahuluan Apersepsi Orientasi Motivasi 2. Kegiatan Inti Perangkat
Pembelajaran (media, materi, model, LKPD) 3. Kegiatan Penutup Kesimpulan/
Rangkuman Refleksi Tindak Lanjut
2. Pedoman Wawancara
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument wawancara.
Wawancara ini bertujuan memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang ditanyakan terkait penerapan karakter kedisiplinan di sekolah. Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah dan guru kelas IVA dan IVB.
52 a. Pedoman wawancara Kepala Sekolah
Pedoman wawancara kepala sekolah yang digunakan peneliti dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Aspek yang ditanyakan
1 Pembuatan RPP
2 Kebijakan penerapan penguatan pendidikan karakter 3 Pemahaman penerapan pendidikan karakter kedisiplinan 4 Tahapan penerapan pendidikan karakter kedisiplinan
5 Hambatan – hambatan yang dialami guru dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah
6 Upaya untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah.
b. Pedoman wawancara guru
Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data mengenai karakter kedisiplinan siswa di kelas IV SD Negeri Deresan.
Pedoman wawancara yang digunakan bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter kedisiplinan berupa perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian dalam pelaksanaan hambatan-hambatan yang dihadapi guru kelas IV. Peneliti menyusun kisi kisi pedoman guru tentang implementasi pendidikan karakter kedisiplinan.
53 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru
No Indikator
1 Pemahaman tentang pendidikan karakter kedisiplinan 2 Perencanaan pembelajaran melalui RPP
3 Kegiatan pada saat pembelajaran
4 Langkah langkah dalam proses pembelajaran
5 Karakter yang diharapkan apakah sudah sesuai dengan siswa di kelas
6 Sikap sikap siswa dalam pembelajaran 7 Penilaian sikap dalam proses pembelajaran
8 Hambatan-hambatan yang dialami guru dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah
3. Pedoman kuesioner/ angket untuk guru dan siswa
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Angket digunakan untuk mengukur karakter kedisiplinan dalam proses pembelajaran. Angket disusun berdasarkan indikator kedisiplinan. Pedoman angket diberikan kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan saat melakukan proses pembelajaran di kelas.
a. Pertanyaan Terbuka
Pada kuesioner dengan pertanyaan terbuka, kuesioner berisi pertanyaan- pertanyaan atau pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang harus dijawab sendiri oleh responden. Pertanyaan terbuka memberikan responden kebebasan dalam memberikan jawaban, dan juga peluang untuk memberikan jawaban yang mendalam (Morissan, 2014: 178). Dalam penelitian ini, kuesioner ini berbentuk pertanyaan terbuka untuk menggali data yang menyangkut nilai karakter kedisiplinan yang dikembangkan dan karater kedisiplinan yang sering diterapkan. Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner terbuka yang digunakan peneliti.
54 Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka untuk guru
No Aspek Item No Item
1 Sosialisasi Memperoleh
sosialisasi Penguatan dalam perencanaan proses pembelajaran
Pembiasaan sikap dan karakter sebelum
55
No Aspek Item No Item
sesuai dengan model pembelajaran.
Mengaitkan isi materi pembelajaran dalam kehidupan sehari hari yang berkaitan dengan nilai dan karakter kedisiplinan
9
Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang diajarkan dan
3. Implementasi Karakter Kedisiplinan melalui RPP dalam Pelaksanaan Proses
3. Implementasi Karakter Kedisiplinan melalui RPP dalam Pelaksanaan Proses