BAB III METODE PENELITIAN
C. Desain penelitian
3. Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data melalui teknik wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Pada teknik wawancara peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur kepada Kepala Sekolah, guru kelas IV SD Negeri Deresan. Peneliti mengumpulkan data dari teknik wawancara terkait implementasi karakter kedisiplinan SD Negeri Deresan. Peneliti juga mengumpulkan data menggunakan kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka terkait pelaksanaan dan perencanaan proses pembelajaran yang diwujudkan dalam RPP melalui muatan pelajaran PPKn. Peneliti juga mengumpulkan data menggunakan teknik dokumentasi melalui RPP, foto-foto kegiatan pembelajaran, sosialisasi PPK (Sertifikat) dan lembar hasil kuesioner.
46 4. Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data dalam penelitian menurut Miles dan Huberman (1992: 16). Penelitian ini mengemukakan teknik analisis data kualitatif yang mencakup 4 tahap penelitian, yaitu sebagai berikut: (1) Pengumpulan data, berupa kegiatan yang dilakukan selama penelitian dari awal hingga akhir, (2) Reduksi data, berupa data kasar yang diubah menjadi bentuk tulisan naratif yang akan dianalisis (3) Penyajian data, berupa proses mengolah data dan pengambilan tindakan, (4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, berupa proses menjawab pertanyaan dari hasil penelitian
5. Kesimpulan
Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik observasi terstruktur dan teknik wawancara semi terstruktur, serta dokumentasi.
Peneliti memperoleh data dari kuesioner adalah bagaimana guru dapat mengimplementasikan karakter kedisiplinan melalui RPP saat kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Teknik wawancara semi terstruktur dilakukan peneliti kepada Kepala Sekolah SD Negeri Deresan untuk memperoleh data mengenai karakter kedisiplinan SD Negeri Deresan.
Teknik wawancara semi terstruktur juga dilakukan peneliti kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan untuk memperoleh data mengenai bagaimana guru mengimplementasikan karakter kedisiplinan serta hambatan-hambatan saat mengimplementasikan karakter kedisiplinan pada kelas IV SD Negeri Deresan. Peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian untuk mengumpulkan data berupa RPP, foto-foto kegiatan pembelajaran, dan lembar kuesioner dari guru kelas IV di SD Negeri Deresan. Peneliti menganalisis data dalam penelitian menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman (1992: 19) yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.
47 D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono, (2013: 224) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti adalah instrumen utama yang sebagai dasar untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Sugiyono (2010: 309) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, dokumentasi, dan kuesioner/ angket.
1. Dokumentasi
Sugiyono (2012: 82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Komariah & Syatori (2011: 149) menjelaskan studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan dalam penelitian lalu ditelan secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan RPP dan perangkat pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan sikap kedisiplinan, sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter (berupa sertifikat), dan kuesioner guru kelas IV SD Negeri Deresan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Samiaji, (2012: 45) mendefinisikan bahwa wawancara merupakan diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan pewawancara kepada narasumber bertujuan untuk memperoleh data guna dalam penelitian. Wawancara digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Percakapan yang dilakukan peneliti dengan narasumber bertujuan untuk memperoleh data.
Sugiono, (2017: 231) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti
48 ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara dengan memilih informannya yaitu guru kelas sebagai orang yang menanamkan sikap kedisiplinan kepada siswa, serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru ketika proses mengimplementasikan nilai kedisiplinan kepada siswa. Pertanyaannya diajukan peneliti merupakan pertanyaan mengenai sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan.
Samiaji (2012: 46-47) menggolongkan 3 tipe wawancara berdasarkan tingkat formalitas dan terstrukturnya, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan suatu jenis wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya sehingga memiliki standar yang sama (Samiaji, 2012: 46). Peneliti melakukan wawancara terstruktur dengan menanyakan daftar pertanyaan dalam sebuah kuesioner atau bahkan biasanya sudah ada pilihan jawaban. Bentuk wawancara lebih cocok dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan suatu wawancara tidak terstruktur yang bersifat informal dan tidak ada pedoman apapun (Samiaji, 2012: 47).
Pewawancara memulai wawancara tidak terstruktur dengan memberikan kebebasan kepada narasumber untuk mengungkapkan apapun berkaitan dengan topik wawancara. Selama wawancara berlangsung pewawancara tidak memerlukan daftar pertanyaan dan interaksi antara pewawancara dan narasumber bersifat bebas.
c. Wawancara semi terstruktur
Wawancara semi terstruktur merupakan kompromi antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Sebelum melaksanakan aktivitas wawancara, pewawancara harus sudah menyiapkan topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara. Pewawancara perlu menggali lebih dalam mengenai topic berdasarkan jawaban yang diberikan narasumber untuk memperoleh data.
Peneliti melakukan kegiatan wawancara semi terstruktur dengan guru kelas IV, dan Kepala Sekolah SD Negeri Deresan. Peneliti memperoleh data
49 melalui wawancara semi terstruktur mengenai sikap disiplin siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan guru karena untuk mengetahui kegiatan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas. Sedangkan dengan kepala sekolah untuk mengetahui secara garis besar tahapan proses implementasi karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan.
3. Kuesioner/ angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab (Hikmawati, 2017: 83). Sugiyono (2014: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner mempunyai dua jenis yaitu berstruktur atau tertutup yang berisi pertanyaan disertai jawaban dan kuesioner tidak berstruktur atau terbuka yang berisi pertanyaan tidak disertai jawaban (Kusumah, 2010: 78). Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang memberikan kebebasan kepada responden untuk mengungkapkan ide, pikiran, atau perasaan. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang meminta responden untuk memilih salah satu atau lebih jawaban yang telah disediakan misalnya memberi tanda centang (√). Peneliti menggunakan kuesioner/ angket tertutup dalam penelitian, karena peneliti telah membuat pertanyaan dan pilihan jawaban sudah tersedia pada lembar kuesioner/
angket. Peneliti membuat 2 kuesioner/ angket yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup berupa jawaban ya dan tidak, sedangkan pertanyaan terbuka berupa uraian. Peneliti memberikan kuesioner kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan
50 Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
NO
Ragam Implementasi Pendidikan Nilai dan Karakter Kedisip3linan melalui Muatan PPKn
Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
1 Wawancara Semi Terstruktur Guru kelas IVA dan Guru Kelas IVB
3 Kuesioner/ Angket Pelaksanaan dan perencanaan proses pembelajaran melalui RPP + perangkat pembelajaran Guru Kelas IV SD Negeri Deresan.
Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memperoleh data mengenai implementasi karakter disiplin melalui muatan PPKn. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa metode wawancara yang digunakan peneliti adalah metode wawancara semi terstruktur kepada guru kelas IV dan Kepala Sekolah SD Negeri Deresan. Dokumentasi yang diperlukan dalam melakukan penelitian berupa RPP, lembar hasil kuesioner guru kelas IV, dan sertifikat sosialisasi PPK. Peneliti juga memberikan kuesioner/ angket untuk diisi sebagai respon dari guru kelas IV dalam merencanakan dan melaksanakan sikap kedisiplinan melalui RPP dalam proses pembelajaran di kelas.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dapat dipermudah olehnya (Arikunto, 2015: 134). Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Indikator-indikator yang menjadi acuan observasi dan wawancara tersebut disusun berdasarkan kajian teori yang telah disusun.
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data yaitu: instrumen wawancara, instrumen kuesioner, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan instrumen sebagai
51 pedoman atau alat bantu untuk mengetahui implementasi pendidikan nilai dan karakter kedisiplinan pada siswa kelas IV di SD Negeri Deresan.
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Indikator-indikator yang menjadi acuan observasi dan wawancara disusun berdasarkan kajian teori yang telah disusun. Berikut instrumen-instrumen untuk pengambilan data:
1. Pedoman Dokumentasi
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen dokumentasi yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan oleh Guru Kelas IVA dan IVB. Berikut ini adalah daftar dokumen yang diperlukan oleh peneliti:
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
No Daftar Dokumentasi Keterangan
1. Pendahuluan Apersepsi Orientasi Motivasi 2. Kegiatan Inti Perangkat
Pembelajaran (media, materi, model, LKPD) 3. Kegiatan Penutup Kesimpulan/
Rangkuman Refleksi Tindak Lanjut
2. Pedoman Wawancara
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument wawancara.
Wawancara ini bertujuan memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang ditanyakan terkait penerapan karakter kedisiplinan di sekolah. Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah dan guru kelas IVA dan IVB.
52 a. Pedoman wawancara Kepala Sekolah
Pedoman wawancara kepala sekolah yang digunakan peneliti dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Aspek yang ditanyakan
1 Pembuatan RPP
2 Kebijakan penerapan penguatan pendidikan karakter 3 Pemahaman penerapan pendidikan karakter kedisiplinan 4 Tahapan penerapan pendidikan karakter kedisiplinan
5 Hambatan – hambatan yang dialami guru dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah
6 Upaya untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah.
b. Pedoman wawancara guru
Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memperoleh data mengenai karakter kedisiplinan siswa di kelas IV SD Negeri Deresan.
Pedoman wawancara yang digunakan bertujuan untuk mengetahui implementasi karakter kedisiplinan berupa perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian dalam pelaksanaan hambatan-hambatan yang dihadapi guru kelas IV. Peneliti menyusun kisi kisi pedoman guru tentang implementasi pendidikan karakter kedisiplinan.
53 Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru
No Indikator
1 Pemahaman tentang pendidikan karakter kedisiplinan 2 Perencanaan pembelajaran melalui RPP
3 Kegiatan pada saat pembelajaran
4 Langkah langkah dalam proses pembelajaran
5 Karakter yang diharapkan apakah sudah sesuai dengan siswa di kelas
6 Sikap sikap siswa dalam pembelajaran 7 Penilaian sikap dalam proses pembelajaran
8 Hambatan-hambatan yang dialami guru dalam menerapkan karakter kedisiplinan di sekolah
3. Pedoman kuesioner/ angket untuk guru dan siswa
Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Angket digunakan untuk mengukur karakter kedisiplinan dalam proses pembelajaran. Angket disusun berdasarkan indikator kedisiplinan. Pedoman angket diberikan kepada guru kelas IV SD Negeri Deresan saat melakukan proses pembelajaran di kelas.
a. Pertanyaan Terbuka
Pada kuesioner dengan pertanyaan terbuka, kuesioner berisi pertanyaan- pertanyaan atau pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang harus dijawab sendiri oleh responden. Pertanyaan terbuka memberikan responden kebebasan dalam memberikan jawaban, dan juga peluang untuk memberikan jawaban yang mendalam (Morissan, 2014: 178). Dalam penelitian ini, kuesioner ini berbentuk pertanyaan terbuka untuk menggali data yang menyangkut nilai karakter kedisiplinan yang dikembangkan dan karater kedisiplinan yang sering diterapkan. Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner terbuka yang digunakan peneliti.
54 Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka untuk guru
No Aspek Item No Item
1 Sosialisasi Memperoleh
sosialisasi Penguatan dalam perencanaan proses pembelajaran
Pembiasaan sikap dan karakter sebelum
55
No Aspek Item No Item
sesuai dengan model pembelajaran.
Mengaitkan isi materi pembelajaran dalam kehidupan sehari hari yang berkaitan dengan nilai dan karakter kedisiplinan
9
Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang diajarkan dan
3. Implementasi Karakter Kedisiplinan melalui RPP dalam Pelaksanaan Proses pembelajaran di kelas
Pembiasaan sikap dan karakter sebelum
Melakukan apersepsi 17
56
Mengaitkan isi materi pembelajaran dalam kehidupan sehari hari yang berkaitan dengan nilai dan karakter kedisiplinan
21
Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang diajarkan dan
57
Tabel 3.5 di atas adalah pedoman pertanyaan instrumen penelitian untuk memperoleh informasi tentang pengimplementasian karakter kedisiplinan melalui muatan PPKn di SD Negeri Deresan Yogyakarta yang terdiri dari 25 soal.
Responden hanya akan menjawab check point dan uraian yang akan dilakukan pada saat pengambilan data. Dalam penelitian ini, kuesioner ini diberikan kepada peserta didik kelas IV berbentuk pertanyaan terbuka untuk mengetahui seberapa jauh penerapan pendidikan karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan. Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner terbuka yang digunakan peneliti.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Pertanyaan Terbuka untuk siswa
NO Aspek Pernyataan No Item
1
Pelaksanaan Karakter Kedisiplinan melalui proses pembelajaran di kelas
Pengalaman perasaan peserta didik mengenai pelaksanaan proses pembelajaran terkait sikap kedisiplinan di kelas
1
Nilai/ manfaat dari sikap kedisiplinan yang telah diterapkan oleh guru kepada peserta didik
2
Sejauh mana pemahaman/
pengetahuan peserta didik terkait nilai dan karakter kedisiplinan di kelas
3
Dorongan yang dilakukan untuk peserta didik agar nilai dan karakter kedisiplinan memiliki nilai yang baik
4
Tindak lanjut yang dilakukan peserta didik dalam menerapkan nilai dan karakter kedisiplinan
5
58 Tabel 3.6 merupakan kisi-kisi dari instrumen terbuka untuk siswa kelas IV dan terdiri dari 5 soal yang akan digunakan untuk membuat deskripsi penjabaran dari setiap item soal pada kuesioner terbuka. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh penerapan pendidikan karakter kedisiplinan di SD Negeri Deresan. Responden hanya akan menjawab uraian yang akan dilakukan pada saat pengambilan data.
1. Kredibilitas dan transferabilitas
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) atas kehandalan (realibilitas). Derajat kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh standar apa yang digunakan Moleong (2007: 324), terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data, antara lain:
2. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dan nonkualitatif. Fungsi derajat kepercayaan yaitu, penemuannya dapat dicapai, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti. Kriteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik pemeriksaan, yaitu:
a) Triangulasi
Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas/ validitas) dan konsistensi (reliabilitas) data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data dilapangan. Kegiatan triangulasi dengan sendirinya mencakup proses pengujian hipotesis yang dibangun selama pengumpulan data. Triangulasi bukan bertujuan untuk mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman penelitian terhadap data dan fakta yang dimilikinya.
Hal ini dipertegas oleh Wiersma yang mengemukakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2007: 372). Peneliti menggunakan teknik untuk menguji kredibilitas dalam pengumpulan digabungkan berupa observasi, wawancara dan kuesioner untuk sumber data yang sama. Triangulasi
59 sumber untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Berikut merupakan bagan Triangulasi pengumpulan data penelitian.
Dalam hal ini penulis membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan wawancara lainnya.
b) Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain itu, agar informasi yang diperoleh data dan yang akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan (Sugiyono, 2014:
129). Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan (Moleong, 2007: 335). ` 3. Transferability
Keteralihan untuk mendeskripsikan secara rinci, jelas, dan sistematis temuan-temuan yang diperoleh di lapangan ke dalam format yang telah disiapkan.
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung ada pengamatan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melaksanakan pengalihan tersebut, seorang peneliti perlu mencari dan mengumpulkan data kejadian dalam konteks yang sama. Sugiyono (2010: 276) mengatakan bahwa transferbilitas merupakan suatu validitas eksternal yang menunjukkan derajat ketepatan atau hasil penelitian yang dapat diterapkan ke populasi dimana sampel diambil.
Dengan penelitian ini, peneliti mendeskripsikan secara jelas temuan-temuan data dan fakta yang diperoleh selama di SD Negeri Deresan dalam bentuk format
Wawancara Kuesioner
Dokumen
Gambar 3.2 Triangulasi dengan teknik pengumpulan data
60 wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan-temuan ini dipaparkan berdasarkan hasil yang diamati (sesuai dengan faktanya).
F. Teknik Analisis Data
Gunawan (2014: 210) menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.
Setelah mendapatkan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis data, mendeskripsikan data, serta mengolah data dengan menganalisis data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk menganalisis data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang diperoleh merupakan kumpulan keterangan-keterangan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu melalui dokumentasi, wawancara dan kuesioner.
Miles & Huberman (1992: 19) mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi data (data reduction); (2) paparan data (data display); dan (3) penarikan kesimpulan dan verikasi (conclusion drawing/ verying). Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan sesudah pengumpulan data.
1. Reduksi data (Reduction Data)
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau data diperoleh dilapangan dituangkan dalam bentuk uraian yang lengkap dan terperinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, serta dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2007: 92).
Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
61 selanjutnya. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian dalam uraian laporan lengkap dan terperinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema atau polanya.
Inti dari reduksi data yaitu suatu proses dalam menggabungkan dan menyeragamkan semua bentuk data yang telah diperoleh menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan didukung oleh dokumen-dokumen, serta foto-foto maupun gambar sejenisnya untuk diadakannya suatu kesimpulan. Penyajian data merupakan suatu proses mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan naratif yang telah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi serta akan memecahkan ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana.
3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)
Penarikan kesimpulan yaitu melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu selama proses pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan dilakukan dengan pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara. Penarikan kesimpulan/ verifikasi merupakan tahap terakhir yang menjurus jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam penelitian serta mengungkapkan pertanyaan “what” dan “how” dari temuan penelitian. Berikut adalah gambar dari analisis data dan model interaktif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007: 189).
62 Gambar mengenai komponen analisis data model Miles dan Huberman diatas menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis data kualitatif dapat dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses yang bersamaan tersebut meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pengumpulan
Data Penyajian Data
(Data Display)
Penarikan Kesimpulan (Verification) Reduksi Data
( Reduction Data)
Gambar 4.3 Analisis Model Interaktif
63 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Nilai Karakter Kedisiplinan melalui muatan PPKn Kelas IV SD Negeri Deresan. Pada persiapan penelitian, peneliti melakukan validasi isi instrumen agar instrumen yang akan digunakan valid, sehingga hasil data yang diharapkan juga valid. Instrumen-instrumen yang divalidasi yaitu kuesioner perencanaan dan pembelajaran karakter kedisiplinan melalui muatan PPKn. Instrumen-instrumen tersebut divalidasi oleh Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yaitu Andreas Erwin P, M.Pd dan Drs.Y.B. Adimassana, M.A. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2020 di
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2020 di