• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Konsep merupakan sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, dan perilaku tertentu Suryani dan Hendriyadi (2013:90). Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi landasan dalam penelitian dan Penelitian yang pada akhirnya dapat diketahui pengaruh dari perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian produk Miniso di Sun Plaza.

Perilaku konsumen (X1) saling berkaitan dengan keputuan pembelian (Y).

Begitu pula dengan desain produk (X2) yang juga memiliki ketertarikan satu sama lain dengan keputusan pembelian (Y), sehingga perubahan keputusan pembelian (Y) pun memiliki keterkaitan yang kuat secara simultan terhadap perilaku konsumen (X1) dan desain produk (X2).

Gambar 2.3

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Peneliti (2019) X1

(Perilaku Konsumen)

X2 (Desain Produk)

Y (Keputusan Pembelian)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono (2014:55), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk mengetahui sebab akibat.Data dalam penelitian ini didapat dari kuisioner yang disebarkan ke seluruh responden yang memiliki kriteria khusus yang kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Product and Service Solution) 23.0 for windows.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Miniso Sun Plaza, Jl. KH. Zainul Arifin No.7, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Waktu Penelitian ini akan dilakukan selama bulan Februari 2019 – Maret 2019.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148) populasi asalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen produk Miniso Sun Plaza Medan yang pernah berbelanja dan tidak diketahui jumlahnya secara pasti.

3.3.2 Sampel

Sampel (contoh) merupakan anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling Usman (2014:43).

Sampel penelitian ini adalah konsumen dari produk Miniso Sun Plaza Medan yang berbelanja minimal dua kali pembelian. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling dimana anggota/elemen populasi berpeluang sama untuk dijadikan sampel Juliandi, (2013:174).

Menurut Husein Umar (2014:80) dalam penentuan sampel jika populasinya sangat banyak dan jumlahnya tidak diketahui secara pasti maka digunakan rumus interval penafsiran sebagai berikut:

n

=

(

𝑍𝛼

2)2 (𝑝)(𝑞) 𝑑2

n

=

(196)2 (0,5)(0,5) (0,1)2

n=96,4 Keterangan:

n = Jumlah sampel

(Zα/2) = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan= 1,96 p = Estimator Proporsi = 0,5

q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10% =0,1

Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas jumlah diatas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,4. Namun agar memudahkan penelitian maka dibulatkan menjadi 96 responden.

3.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat di uji secara empiris Good dan Scates.

Nazir (2014:123) menjelaskan bahwa hipotesis merupakan sebuah taksiran atau refrensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta tentang kondisi yang diteliti. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis Variabel Perilaku Konsumen

H0 : Variabel Perilaku Konsumen tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

Ha : Variabel Perilaku Konsumen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

2. Hipotesis Variabel Desain Produk

H0 : Variabel Desain Produk tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

Ha : Variabel Desain Produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

3. Hipotesis Variabel Perilaku Konsumen dan Desain Produk

H0 : Variabel Perilaku Konsumen dan Desain Produk secara simultan tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

Ha : Variabel Perilaku Konsumen dan Desain Produk secara simultan tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Miniso Sun Plaza Medan.

3.5 Defenisi Operasional

Variabel diukur guna memudahkan pelaksanaan penelitian dilapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dan masing-masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya.

Perilaku konsumen (X1) dalam penelitian ini adalah upaya seorang individu, kelompok, dan organisasi untuk memperoleh barang yang dikonsumsi yang dapat dilihat dari upaya dia dari memikirkan, membandingkan produk, memperoleh, dan memutuskan membeli untuk dikonsumsi dalam memenuhi kebutuhan. (Engel, et all, 2013; John C Mowen dan Michael Mino,2013; Lamb,et all, 2013; James F. Engel, et all, 2009; Hawkins, et all, 2017; Kotler,2014).

Yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah :

1. Memikirkan adalah tahap awal perilaku konsumen dalam memikirkan produk yang sesuai dengan keinginkannya atau kebutuhannya.

2. Membandingkan produk adalah suatu proses sebelum melakukan keputusan untuk membeli produk dengan cara membandingkan satu produk dengan yang lainnya.

3. Memperoleh adalah suatu kondisi dimana konsumen mampu untuk mendapatkan produk yang akan dia beli.

4. Memutuskan membeli untuk dikonsumsi adalah tahap akhir perilaku konsumen dimana seseorang konsumen memilih untuk membeli produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya.

Desain produk (X2) dalam penelitian ini merupakan suatu karakteristik produk yang dapat membentuk atau memberikan atribut pada suatu produk guna membedakan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk-produk saingannya dan juga membuat suatu produk agar lebih mudah, mempunyai kualitas yang baik, harga terjangkau, menarik, kuat, mudah dibawa, disimpan dan dapat diterima oleh masyarakat. (Kotler dan Armstrong, 2008; Siswanto Sutojo, 2009; Suharno dan Sutarso, 2010; Kotler dan Keller, 2009; Prastyowibowo, 2014)

Yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah : Model terbaru, Variasi desain, diterima oleh masyarakat, kualitas yang terbaik, menarik.

1. Model Terbaru adalah representasi suatu produk yang pada umumnya mengikuti tren perkembangan zaman dan diterima oleh masyarakat.

2. Variasi desain adalah konsep dan beragam penggunaan suatu produk yang membuat produk tersebut berbeda dengan yang lainnya.

3. Kualitas yang terbaik adalah tingkatan mutu yang tertinggi pada suatu produk sehingga produk tersebut memiliki kualitas yang baik.

4. Menarik adalah membuat suatu produk mendorong minat beli konsumen untuk melakukan pembelian dan juga dapat diterima oleh masyarakat.

5. Menambah nilai guna adalah menciptakan suatu produk baru sehingga lebih bermanfaat dalam proses pemenuhan kebutuhan seperti kuat, mudah dibawa, dan disimpan.

Keputusan pembelian (Y) adalah suatu seleksi pengambilan keputusan pembelian produk terhadap dua pilihan alternatif atau lebih yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. (Kotler dan Keller, 2016; kotler, 2008; Schifman dan Kanuk, 2007; William J. Stanton dalam Effendi, 2016; James F Engel dkk, 2016).

Yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah :

1. Pengenalan masalah adalah suatu proses dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi adalah keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu atau permasalahan

3. Evaluasi alternatif adalah sebuah pertimbangan akan satu barang yang ingin dibeli dengan alternaif lainnya.

4. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau atau tidak membeli terhadap suatu produk.

5. Perilaku setelah pembelian tahap dimana konsumen memikirkan apa yang akan dilakukan setelah pembelian.

Tabel 3. 1 Defenisi Operasional

No. Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

1. Perilaku Konsumen (X1)

Perilaku konsumen adalah upaya seorang individu, kelompok, dan organisasi untuk memperoleh barang yang dikonsumsi yang dapat dilihat dari upaya dia dari memikirkan, membandingkan produk, memperoleh, dan memutuskan membeli untuk dikonsumsi dalam memenuhi kebutuhan.

(Engel, et all, 2013; John C membentuk atau memberikan atribut pada suatu produk guna

membedakan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk-produk saingannya dan juga membuat suatu produk agar lebih mudah, mempunyai kualitas yang baik, harga terjangkau, menarik, kuat, mudah dibawa, disimpan dan dapat diterima oleh masyarakat.

(Kotler dan Armstrong, 2008;

Siswanto Sutojo, 2009;

Suharno dan Sutarso, 2010;

Keputusan pembelian adalah suatu seleksi pengambilan keputusan pembelian produk terhadap dua pilihan alternatif atau lebih yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif

1. Pengenalan

tersebut yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya.

(Kotler dan Keller, 2016;

Tjiptono, 2008; Schifman dan Kanuk, 2007; William J.

Stanton dalam Effendi, 2016;

James F Engel dkk, 2016).

5. Evaluasi alternatif

Sumber : Peneliti (2019)

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran ini menggunakan skala likert untuk mengetahui skor pertanyaan. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena (Juliandi, 2013:72). Penelitian ini menggunakan sejumlah statement skala 1-5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. Adapun skor yang ditentukan dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 4

2. Setuju (S) : diberi skor 3

3. Ragu-Ragu (RR) : diberi skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

3.7 Data

3.7.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan. Data primer yang digunakan yaitu kuesioner yang merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada responden. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada konsumen Miniso di Sun Plaza Medan.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pun oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang digunakan peneliti adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.

2. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu :

3.8.1 Kuisioner (Angket)

Kusioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respon) atas atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

3.8.2 Studi Kepustakaan dan Dokumentasi

Studi kepustakaan dan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui buku, karya ilmiah, dan dokumen.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Uji Instrument 3.9.1.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Erlina (2011:46). Informasi validitas menunjukkan tingkat dari kemampuan tes untuk mencapai sasarannya. Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang harusnya diukur.

Dalam penelitian ini yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

a. Jika nilai koefesien < nilai signifikan (0,05) maka dinyatakan valid.

b. Jika nilai total koefesien > nilai signifikan (0,05) maka dinyatakan tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah uji yang menunjukkan tingkat seberapa besar suatu alat pengukur mengukur dengan stabail dan konsisten, Erlina (2011:49). Suatu kuisioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program statistik. Adapun criteria pengujian reabilitas adalah:

1. Jika nilai koefisien reabilitas (Cronbach’s Alpha) >0,6 maka instrumen memiliki reabilitas yang baik atau dengan kata lain instrumen ialah reliabel atau percaya.

2. Jika nilai koefisien reabilitas (Cronbach’s Alpha) <0,6 maka instrumen yang diuji tidak reliabel.

3.9.2 Metode Asumsi Klasik

Untuk menguji hipotesis harus melalui uji asumsi klasik terlebih dahulu dimana dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, yaitu:

3.9.2.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikorelasi untuk mengetahui tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebas, artinya tidak terjadi hubungan antara variabel bebas. Deteksi tidak adanya multikolinearitas yaitu:

a. Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

3.9.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model dalam regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal.

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan mengenai apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan-pengamatan yang lain.

Pendeteksian adanya heteroskedastisitas , jika sebaran titik-titik berada diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.9.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:88) regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + ...

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas X1 = Variabel independen pertama (Perilaku Konsumen) X2 = Variabel independen kedua (Desain Produk)

3.9.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kepuasan konsumen, maka dilakukan pengujuan dengan menggunakan :

3.9.4.1 Uji T

Uji parsial (Uji-t) digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan kesimpulan uji parsial (t-test) adalah:

1. Apabila ttabel≤ 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas.

2. Apabila ttabel ≥ 0,05 maka variabel beabas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas.

3.9.4.2 Uji Signifikan Simulatif (Uji F)

Menurut Sugiyono (2007:235) uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:

a. Jika nilai signifikan Ftabel < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai signifikan Ftabel > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.9.4.3 Koefesien Determinasi (R2)

Determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar atau atau mendekati satu, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel bebas (X1X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika determinan (R2) semakin mengecil atau mendekati angka nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1X2) terhadap variabel terikat semakin mengecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Miniso

MINISO, merupakan Brand dari Jepang, didirikan di Tokyo tahun 2011, oleh Miyake Junya, Desainer Jepang dan Ye Guofu, Entrepreneur dari China. Miniso mulai beroperasi di China pada September tahun 2013 dan telah berkembang ke seluruh dunia. Dalam kurun waktu tiga tahun, MINISO telah membuka lebih dari 1,000 toko. Saat ini, rata-rata MINISO membuka 80 - 100 toko disetiap bulan-nya dan diharapkan pada tahun 2020 telah ada 6,000 toko di seluruh dunia. MINISO dianggap sebagai kompetitor oleh beberapa perusahaan terkenal seperti UNIQLO, MUJI dan WATSON. MINISO juga dianggap sebagai pesaing utama oleh distributor “Apple” di

China. MINISO telah menandatangani kerjasama strategis di lebih dari 50 negara wilayah, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Rusia Singapura, Dubai, Korea, Malaysia, Hongkong dan Macau.

MINISO memposisikan diri sebagai jaringan toko fast fashion, menyediakan produk berkualitas, kreatif dengan harga terjangkau dan meluncurkan produk baru setiap minggu. MINISO mengikuti filosofi hidup“Sederhana, alami dan berkualitas”.

Produk MINISO selalu mengedepankan kulitas dan memperhatikan bahan baku terbaik yang ada di dunia. 80% desain produk berasal dari Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, China dan Negara lain.

MINISO menciptakan model bisnis baru yaitu membangun pengalaman belanja dan berekreasi secara bersamaan. Sehingga konsumen dalam berbelanja merasa senang, sekaligus dapat mengikuti mode dan gaya hidup sehat di MINISO.

Letak lokasi toko-toko MINISO berada di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Sehingga MINISO dapat selalu dekat dan menghadirkan pengalaman belanja yang baik kepada konsumen disetiap waktu.

Saat ini, MINISO telah memiliki 2000 gerai yang tersebar luas di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, MINISO sudah membuka sejumlah gerai yang tersebar di beberapa kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Bogor, Medan, Yogyakarta, Solo, Palembang, Surabaya, dan Bali. Jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan antusiasme masyarakat terhadap produk MINISO.

Hingga akhir tahun 2017 ini, MINISO menargetkan akan membuka 200 gerai di seluruh Indonesia. MINISO, fast fashion retail pertama di Indonesia kini kembali menyapa masyarakat Medan dengan membuka gerai yang keduanya. Setelah kesuksesan gerai pertama di Centre Point Mall, MINISO memilih Sun Plaza sebagai lokasi gerai yang berikutnya.

Bertempat di Sun Plaza Lt.4, MINISO hadir pada tanggal 29 September 2017 dengan beragam pilihan produk mulai dari produk digital, perlengkapan sehari-hari, aksesoris, stationery dan perlengkapan-perlengkapan lainnya. Dengan menjunjung komitmen untuk menyediakan produk berkualitas, berdesain unik dengan harga yang terjangkau, MINISO dapat menjadi pilihan yang terbaik dalam memenuhi gaya hidup yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia. MINISO sendiri berorientasi pada

pelanggan dengan mengoptimalkan produk sesuai kebutuhan pasar, sehingga produk-produk baru pun akan banyak hadir setiap minggunya.

4.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 4. 1 Logo Perusahaan

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Miniso 4.2 Penyajian Data

Pada bagian ini, peneliti akan menyajikan data sesuai dengan metode penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kusioner. Untuk mendapat data hasil penelitian, kusioner ini disebar kepada sampel yang memenuhi kriteria penelitian.

Sehingga data yang didapat lebih dipastikan kebenarannya karena diperoleh dari sumber pertama. Adapun penyajian data hasil penelitian ini akan dijelaskan di bagian berikut.

4.2.1 Identitas Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, banyaknya melakukan pembeian produk, pendapatan perbulan. Deskripsi karakteristik responden diuraikan sebagai berikut : 1. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 75 (78,1%) dari jumlah sampel yang ditentukan. Adanya Miniso membantu para kaum wanita dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginannya, karena produk yang dijual perusahaan miniso didominasi untuk wanita, hal ini sesuai dengan banyaknya responden pada penelitian ini yang mayoritas responden berjenis kelamin wanita. Berikut hasil penyajian data responden menurut jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4. 1

Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Pria 21 21,9%

2 Wanita 75 78,1%

Total 96 100%

Sumber : Peneliti (2019) 2. Usia

Karakteristik usia responden yang mendominasi dalam penelitian ini adalah usia 17 hingga 21 tahun sebanyak 69 orang (71,9%) dari sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Hal ini dikarenakan keunikan desain produk yang dimiliki oleh miniso mampu menarik perhatian pada rentan usia tersebut. Berikut hasil

penyajian data responden berdasarkan berdasarkan usia yang dapat dilihat pada

Karakteristik responden untuk pendidikan terakhir yang mendominasi adalah SMA/Sederajat sebesar 61 (63,5%) dari jumlah sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan SMA/sederajat adalah kelompok yang paling menyukai dan tertarik untuk membeli yang hal-hal baru dan unik.

Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dapat dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SMP/sederajat 2 2,1%

2 SMA/sederajat 61 63,5%

3 D3 (Diploma)/D1 3 3,1%

4 S1 (Sarjana) 30 31,3%

Total 96 100%

Sumber : Peneliti (2019)

4. Jumlah Melakukan Pembelian Produk

Identitas responden berdasarkan jumlah melakukan pembelian produk Miniso Sun Plaza Medan, dapat disimpulkan bahwa responden mendominasi sudah melakukan pembelian produk Miniso 3-5 kali yaitu sebanyak 39 orang (40,6%).

Ini berarti sudah banyak konsumen yang setuju dengan mutu dan kualitas produk Miniso, sehingga melakukan 3-5 kali pembelian produk. Berikut penyajian data responden menurut jumlah melakukan pembelian produk Miniso Sun Plaza Medan yang disajikan pada tabel 4.4 :

Tabel 4. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Melakukan Pembelian Produk

No Jumlah Transaksi Jumlah Persentase

1 2 kali 19 19,8%

2 3-5 kali 39 40,6%

3 >6 kali 38 39,6%

Total 96 100%

Sumber : Peneliti (2019) 5. Pendapatan Perbulan

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan perbulan didominasi oleh responden yang berpendapatan kurang dari Rp 1.000.000/bulan yaitu sebanyak 41 (42,7%) dari jumlah sampel yang ditentukan. Hal ini dikarenakan produk yang dijual oleh Miniso memiliki harga yang terjangkau dan berkualitas tinggi, sehingga tetap dapat digunakan oleh konsumen yang berpendapatan kurang dari Rp 1.000.000/bulan. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dapat dilihat pada tabel 4.5 :

Tabel 4. 5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan

No Pendapatan Perbulan Jumlah Persentase

1 <Rp 1.000.000 41 42,7%

2 Rp 1.000.001 s/d Rp 3.000.000 34 35,4%

3 Rp 3.000.001 s/d Rp 5.000.000 16 16,7%

4 Rp 5.000.001 s/d Rp 7.000.000 3 3,1%

5 >Rp 7.000.000 2 2,1%

Total 96 100%

Sumber : Peneliti (2019) 4.2.2 Data Hasil Kuisioner

Berikut disajikan data-data penelitian menyangkut pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kusioner dalam bentuk tabel. Pernyataan tersebut akan disajikan per-variabel dan per-pernyataan.

4.2.2.1 Variabel Perilaku Konsumen (X1)

Variabel Perilaku Konsumen (X1) pada penelitian ini diukur dengan menggunakan 4 indikator yakni memikirkan, membandingkan produk, memperoleh, memutuskan membeli untuk dikonsumsi. Indikator ini kemudian dikembangkan

Variabel Perilaku Konsumen (X1) pada penelitian ini diukur dengan menggunakan 4 indikator yakni memikirkan, membandingkan produk, memperoleh, memutuskan membeli untuk dikonsumsi. Indikator ini kemudian dikembangkan